Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Selasa, 15 Februari 2011

Sukma Alam

Dalam rintihan alam ku termenung
Ada kegoyahan
Aku tak berdaya

Gelap

Ingin berkarya tak dapatkan cahaya
Terasa gelap
Segera beranjak mencari sinar
Bergegas
Walau tak benderang
Walau tak secemerlang mentari
Harapan itu ada
Kegelapan sirna walau tak semua sisi tersinari cahaya
Telah mencoba

Henteu Deeut

Walungan acan kaeusi cai
Katingal deeut
Hate anu jernih teu aya dengki
Hate sanes walungan
Hate tetep hate
Kajeroan hate moal tiasa katelah ku jalma-jalma
Hate manusa milik Gusti

Aku Tidak

Ada kebebasan saat melihat beburung terbang hilir-mudik di cakrawala
Burung-burung berkicau dengan tanpa aturan tapi seirama merdu
Burung tetap binatang dengan insting kebinatangannya
Tapi tidak dengan burungku

Burungku masih tersangkarkan
Burungku akan berkicau saat legitimasi telah terbuat

Pesakitan

Baikkah kau di sana?
Dia saat ini terbaik untukmu bukan diri
Tak mau ganggu mahligai yang telah terjalin
Ada perih tapi terabaikan melihat raut bahagiamu
Tak ada sakit lagi
Sakit itu telah mengkristal
Perih yang telah berkawan
Sakit yang tak lagi sakit
Telah reda dari pesakitan

Diamlah Hati

Jangan lagi mencintainya
Jangan lagi merindunya
Berat melupakannya tapi perlahan singkirkan cintanya dari jiwa
Lalu mengapa hati selalu berkata mengajak dekatinya lagi
Nostalgia yang menurutku sangat tak bermoral
Hati yang berkata kesesatan
Dia tak layak dicintai
Dia tak tinggi dirindukan
Tuhanpun tahu
Lalu mengapa hati seolah tidak mengerti?

Diamlah hati
Bisikan hati ini bisikan sesat iblis
Diamlah hati

Gerilya Hati

Gelirya hati mencari cinta
Dimanakah akan ditemukan?
Bantulah,Tuhanku
Ingin pencarian ini lekas berakhir

Tuhanku
Berikan ujung yang indah pada gerilya hatiku

Tanya

Malam ini dingin tapi mata tetap terbuka
Malam ini tanya mata yang belum terpejam
Kantuk yang belum diidap
Tanya

Malam ini cenderung memikirkanmu namun tak tahu sungguh rasamu untukku
Tanya

Telah bertanya tak ada jawab
Malam begitu hening
Gerimispun menetesi sisi-sisi bumi
Tanya

Ingin malam ini tertidur nyenyak lagi mengingatmu teramat sangat
Cintailah aku walau sekejap
Tanya

Cintamu buatku tertidur pulas di malam ini
Jangan lagi ada tanya dalam pikiran
Tanya tentang cintamu padaku

Penuh Kecintaan Bagian Dua

A untuk cinta
B untuk cinta
Lalu abjad lainnya untuk cinta kembali
Begitu banyak roman cinta di dunia
Cerita cinta yang mana harus kutiru?
Cinta kemudian cinta
Adakah dunia yang tanpa harus bercinta?

Penuh Kecintaan

Ajari aku duhai cinta tentang cara bercinta
Aku tak paham bagaimana cara bercinta
Ajari tentang cinta dengan perlahan tak usah tergesa-gesa
Takut bercinta bila nafsu yang berbicara
Ajari tentang cara mencinta berlambang keTuhanan

Tak Berarti

Berlari berjalan lalu sembunyi
Ketakutan akan dunia
Tak bisa taklukan dunia
Para iblis telah menguasai segala sendi
Kebaikan tak berarti
Kebaikan cukup tersimpan dalam hati
Iblis diciptakan untuk menghancurkan tatanan yang indah

Renungkanlah siapa yang lebih tak berarti
Ternyata iblis yang tak berarti
Kebaikan tetaplah kebaikan
Kebaikan akan berada dalam jalurnya

Cinderamataku

Ini pemberian dari Tuhan
Sekedar penyampai
Kata-kata yang tersusun menjadi kalimat nikmatilah
Hanya ini yang dimiliki
Mencoba memberi dengan kalimat

Inilah cinderamata dariku untuk teman-temanku

Pemisah

Kau luka
Kau perih
Kau mengiris

Aku tegar bertahan
Hanya sisi putih di hadapan Tuhan

Cerita Pagi

Jam enam lebih tiga puluh menit kuberjalan di pagi saat jalanan basah sisa hujan semalam
Kau menyapaku saat kedinginan lalu kaupun melaju begitu saja
Kau panggil namaku
Kupanggil namamu juga
Kuberharap kau hentikan laju kuda besimu tapi tidak
Kau bawa cintaku untukmu
Kau berbasa-basi saja
Walau kuteriakkan aku cinta kamu mungkin tak guna
Kau tak akan mendengarnya

Cerita pagi di Januari delapan belas dua ribu sebelas
Tak tahu lagi kapan akan bertemu
Rumahmu ku tak beralamat
Teleponmu ku tak bernomor
Cerita pagi yang menohok hati

Bebaskan Rasa

Terbanglah kau kawan
Temukan bidadari cintamu yang terindah
Jadikan bidadari itu pendampingmu yang setia dalam percintaan
Hilangkan rasa takut
Tak usah cemas
Hiraukan kegelisahan

Bidadari cintamu telah diciptakan Tuhan
Temukan bidadarimu dalam langkah-langkah kehidupan di muka bumi

Mati Rasa

Kehilangan menyakitkan
Tak bergerak
Tak bertambah banyak
Kebingungan dalam pencarian
Temukan saja di sini
Sedang kelelahan
Mati rasa

Jangan Ada Airmata

Tangisi mereka
Tangisi diri sendiri
Perubahan tak bisa dengan keluhan dan tangisan

Berubahlah dengan bijaksana
Sebijak para wali
Searif para nabi
Waktu bergerak duniapun harus lebih elok mempesona

Tuhan Maha Melihat
Berbuatlah yang terbaik

Warna Mawar

Mawar merah menandakan cinta dan sayang
Mawar putih tanda persahabatan
Mawar hitam duka cita yang mendalam
Mawar ungu perpisahan

Lalu mawar apa bagiku yang kesulitan untuk mendapatkan cintamu?

Semua Bercinta Di manakah Aku?

Banyak lagu cinta tercipta
Kalimat-kalimat terurai jadi puisi dan sair tentang rindu juga cinta
Dunia sedang penuh dengan cinta

Lalu di manakah aku?
Lalu di manakah cintaku?

Temali Itu

Rasa yang tak beranjak pergi
Rasa yang seolah mengikat
Tangis tak membuat rasa itu pergi
Rasa yang menjerat badan

Bila rasa semakin membara membenci
Tak kunjung juga rasa padam
Rasa apa ini
Rasa yang menjerat jahat

Dinding Angkuh

Melintasi rumah-rumah
Tak cahaya terhantar
Tembok-tembok tinggi menjulang
Ada kawat-kawat berduri menghalang
Lingkungan yang tampak tak aman
Tak ada lagi tegur sapa tetangga
Tak ada lagi ceria tertawa bersama

Dinding sebagai penanda rasa sahaja yang tak lagi ada"

Cinta Apa Ini?

Percintaan macam apa ini
Cinta yang dilakukan tergesa-gesa
Cintakah ini?
Atau nafsu sahwat yang berlambangkan cinta?

Memudar
Memusingkan
kepala memporak-porandakan hati
Enyah saja nafsu cinta
Hanya mau bercinta saat asma Tuhan terhembus

Kasih Sayang Dalam Sair

Kasih sayang bermawar
Kasih sayang bercoklat
Kasih sayang bersair seindah romansa cinta pujangga
Kasih sayang bermalam di malam bercinta
Kasih sayang yang menjadi pajangan dunia

Kasih sayang manusia semu
Kasih sayang yang penuh tipu muslihat
Kasih sayang manusia terkotori aroma penggoda
Cukup berkasih sayang dalam dunia
Kasih sayangku telah tergadai hanya pada Sang Pencipta

Cinta Berairmata

Cinta ini membunuhku
Membuatku sungguh tak berdaya

Cinta ini menghujamku
Membuatku lemah tak bertenaga

Cinta ini buatku tak berkutik
Cinta ini seolah menjerat semakin kencang

Seharusnya cinta membahagiakan
Seharusnya cinta membuat nyaman

Tapi cinta ini membuatku berairmata

Hanya BerTuhan

Yang tak lekang hanya berTuhan
Yang tak akan usang bercinta dengan Tuhan

Isi dunia terlalu sukar ditebak
Benci menerka karena bukan paranormal
Hanya Tuhan janjiNya penuh kepastian

Demi Tuhan Akupun Tak Mau

Kegelapan yang telah menjadi teman dalam nyata dan mimpi
Kegalauan terus memburu mengejar dalam sanubari
Tak bisa lepas dari ini
Sebelah hati ingin putih
Sebelah hati mau hitam
Demi Tuhan akupun tak mau berada dalam bimbang seperti ini

Tak Habis Membayangkan

Bayangkanlah kau dan aku melangkah bersama merajut cinta
Bayangkanlah kau dan aku kita berdua membangun mahligai atas kasih sayang
Tepiskan ragu
Tepikan bimbang
Berpegang tangan kuatkan keyakinan teguhkan pendirian kita pasti bisa

Cukup membayangkan
Sampai di sini berimajinasi
Bersiap songsong keluarga baru
Keluarga kecil yang akan dibina atas kecintaan pada Sang Pencipta

Tahukah Kamu?

Pagi ini terasa ada yang mencakar hati
Bekasnya meninggalkan tanda guratan
Tahukah kamu aku terluka
Tahukah kamu aku bersedih dan menangis

Dentang lonceng-lonceng tidak serta merta membuat peluka pergi menjauhiku
Tahukah kamu aku rindu padamu
Tahukah kamu kerinduan padamu buatku tak terluka

Terkaan

Rajut merajut
Sulam menyulam
Tindih menindih
Guling berguling
Dekap mendekap
Sentuh bersentuhan
Lalu terciptalah anak Adam

Terkalah yang mana dosa
Renungkanlah yang mana terridhoi Tuhan

Mari bertelanjanglah dengan restu Tuhan

Bukan Keputus Asaan

Ampun....
Telah tak kuat menahan
Uji ujian
Aral rintangan

Tobat....
Ini bukan perbuatan kualat
Namun tak mau lagi bermaksiat
Inilah sebuah syarat

Matikan ujian ini
atau diri ini yang mati
Ini bukan keputus asaan atau depresi
Ini perlindungan untuk tersuci dari tipuan yang menipu di bumi

Untuk Bidadariku

Cintailah cinta sewajarnya
Mencinta jangan membabi buta
Cinta terhadap segala wangi dunia merupakan tipu daya
Nafsu selalu mengarah untuk menjebak ke neraka

Nafsu membalikkan fakta membenarkan alibi yang salah
Cinta kembang dunia yang termegah
Tanpa cinta tak akan ada ketekunan yang sungguh
Cintailah cinta dengan filter serta berlogika