Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Kamis, 28 April 2011

Jernihlah



Jadilah anak-anak yang bebas berkata
Tanpa maksud tak ada prasangka
Niat busukpun tak terbersit dalam benak
Maklum anak-anak

Tingginya usia dewasanya tubuh tak menjamin selalu lurus
Kadang bocah cilik bisa mengajari walau hati tak menerima tulus

Lapangkan hati bukalah wawasan
Tak ada yang sempurna di hadapan Tuhan
Kecuali tingkatkan iman taqwa
Walau Tuhan telah mencipta manusia dalam bentuk paling sempurna

Terkadang hati perlu menjadi anak
Agar tak merasa seperti dalam kotak
Agar bisa senantiasa untuk bijak

(Cikampek. 25 November 2007. 20:31 WIB)

Bosan Bodoh Lagi

Hentikan puramu
Tantang pedulimu

Kau hanya ingin dihargai
Lalu dihormati

Karena apa?
Jiwa penolongmu sebarkan harta
Lalu busungkan dada berkacak pinggang
Lupakan anakmu yang sedang begadang

Kini pada siapa kau pinjam uang?
Yang pasti tidak kepada orang yang kau beri pematang

Bila kukatakan kau idiot
Kau pasti berdalih lalu melotot
Maumu apa?
Melihat anakmu mati?
Tapi orang di pematang itu yang terus kau beri

Ini anak
Pakai otak
Enyah sedikit saja hati
Senjatamu hanya tangis rengekan hingga pekak lalu tuli

(Cikampek. 23 November 2007. 20:40 WIB)

Berantakan

Brengsek apa yang telah kulakukan
Menghancurkan dia yang punya masa depan
Maaf tak sengaja tak kuat menahan gelora yang membara
Hampir saja terjerumus bila ia
Iya pasti bila dia tak memutuskan keluar
Kuhirup udara, terima kasih ternyata masih tersisa seberkas sinar

Maaf sekali lagi
Kuulangi
Tak tahulah aku hanya manusia
Bukan sufi atau nabi atau dewa
Satu yang kuyakin
Hariku kacau miskin
Hidupku balau
Berkhayal lalu mengingat masa lampau
Adukkan semua busuk dalam wadah
Ku tak sudi mengenang wajah
Buat menangis
Hati teriris

Iblis merusak hidupku
Nafsu mengekang bergetar sampai ke kuku

(Cikampek. 23 November 2007. 20:40 WIB)

Rabu, 27 April 2011

Sedang Satu


Mengharu biru dalam canda
Menangis sepi dalam tawa
Merasa tiada yang sempurna
Jiwa ini manusia
Saat ini sedang kecewa
Kosong dan sepi walau senyum terkembang merona
Sendiri kelam hitam ungu menjingga

Sekedar Oase Sanubari (SOS)

Inginkan cinta tapi tidak seperti ini bercintanya
Inginkan rindu tapi tidak seperti ini pula merindunya

Berkasih sayang mendobrak norma-norma
Sisi hati menolaknya
Sisi hati yang lain kerap mendambanya

Perasaan yang diimajinasikan setan untuk dibenarkan
Padahal mengetahui setan musuh paling nyata umat manusia

Memuja langkah setan
Menghalau semua penyadaran berkeTuhanan

Rasa ini jahat
Rasa yang unik
Menyadari ini salah tapi menikmati aroma nafsu penuh syahwat

Tuhan, dalam tanya memanggil asmaMu
Ingin selalu lurus berTuhan

Save Our Soul

Selasa, 26 April 2011

Harus Lupakanmu

Maaf bila di puncak birahi melupakanmu

Maaf bila terkecup bukan bibirmu

Kamu terlalu indah bagiku
Memandangmu cukup menggetarkan sukma

Maaf tubuhku tak setubuhimu

Memantul Kembali Ke Jiwa

Tembok ratapan dosa yang tak berarti
Penebus dosa yang di luar logika
Lelah untuk mengerti karena seolah dipaksakan

Bila ingin terbebas dosa mengapa setelah tangisi dosa lalu kembali berdosa

Aniaya dunia
Rusak dunia
Memenggal hidup manusia lainnya
Lalu ada sejumput tanya
Itukah sikap pendosa yang mau bersih dari dosa?

Pendosa yang kebingungan
Ratapan dosa pendosa memantul kembali ke dalam jiwa pendosa

Terus masyhuk berdosa
Munajat tobat dosa pendosa tak sampai ke langit cahaya

Monotheis

Gereja yang tak berorgan
Surau yang tak berrebana
Pura yang tak bergamelan
Vihara yang tak berlonceng

Tempat ibadah yang berbeda
Tuhan yang dipujapun berbeda
Tiada yang sama

Jangan memaksa untuk jadi penyembah tuhan seperti kalian
Telah miliki Tuhan sendiri

Kukatakan"Tuhanku hanya satu
Tuhanku tempat meminta segala bantuan yang kupinta
Tuhanku tidak beranak dan tidak diperanakkan
Tuhanku berbeda dengan segala yang ada di dunia
Tuhanku bukan lelaki bukan wanita juga bukan di antara keduanya
Tuhanku pencipta semesta
Tuhanku hanya satu
Apabila tuhan banyak tentu tuhan berkelahi yang pelik untuk dilerai
Tuhanku Maha Sombong karena Dia pencipta alam raya
Tuhanku Maha Kaya karena Dia pemilik semua materi dunia
Tuhanku Maha Bijaksana karena Dia pengabul semua inginku dengan permohonan ketulusanku
Tuhanku satu"

Jangan ajak aku bertuhan seperti kalian

Terkutuk

Iam the dark evil
Penggoda manusia menjerumuskan agar berdosa

Iam the dark evil
Penghuni kekal neraka yang menyala-nyala

Iam the dark evil
Sedang mencari karib sejati

Iam the dark evil
Menipu manusia untuk menganggap laknat sebagai suatu hal yang biasa

Akulah iblis penguasa segala dosa kegelapan

Setidaknya iblis percaya Tuhan
Iblis membisikkan manusia agar tak berTuhan
Bodohnya manusia sesat

Nafsu syahwatnya yang dijadikan raja kehidupan

Sumpal Mulutmu

Hanya anjing yang menggonggong lalu berkata"jangan nasehati hidupku"
Babi yang senang bergumul di kubangan lumpur lalu marah saat diajak kembali berTuhan
Lalu berkata"hidupku terserah aku"
Hidupmu terserahmu memang benar, tapi jika tersesat tetapkah kau mereguknya?

Dasar binatang kotor
Kerasnya hatimu buktikan hatimu memang binatang jalang

Jalan Panjang

Perjalanan masih panjang kuterhenyak
Kau sakiti hatiku
Sakiti saja

Kau lukai rinduku
Lukai saja sesukamu

Kau patahkan cintaku
Patahkan saja dengan keras sampai bersuara "krak"

Kau padamkan hasratku
Padamkan dengan guyuran terbesar yang kau punya

Kau pikir mampu ambil segalanya dariku
Kau gila

Nafsu yang kau puja membelenggumu sendiri
Kau tikam dan bunuh jiwaku

Lakukan saja sesukamu
Satu yang pasti semua tindakanmu tak berlaku di mataku

Pamerkan kekuasaan yang kau miliki
Langgar taqwa Tuhan

Kau tak ada kebanggaan di pandanganku

Cincang saja harga diriku
Berbanding terbalik malah busukmu semakin tajam tercium

Kau tak akan pernah dapatkan apapun dariku
Kau tak ada harganya bagiku

Jilati saja banggamu akan tahtamu

Perjalanan nan panjang kau buat aku semakin terperanjat

Ternyata kau benar-benar sampah Tuhan

Manusia-Manusia Terpilih

Terkurung dalam bara oleh Namruz
Kerelaan sang anak saat ayah dititah Sang Esa penggal kepala sang anak
Terkucilkan dalam pergaulan saat Hudaibiyyah
Tersantap oleh paus saat Yunus coba berpaling
Terpenggal karena perbedaan iman ketika tak bisa selamatkan anaknya dari air bah terdahsyat
Menjerit hati tatkala istrinya menjadi pendukung gaya hidup lesbian dan homoseksual
Terbelah tubuhnya saat sembunyi dalam pohon demi keimanan akan Tuhan
Terjeruji oleh penjara saat fitnah yang dihembuskan iblis kepada wanita akan ketampanannya
Berpenyakit menahun lalu kehilangan anak istri juga harta tak jadikan kafir akan Tuhan

Mereka tangguh juga kuat dalam beriman
Mereka manusia terpilih
Tak surut dalam berusaha dan berjuang
Keyakinan mereka berbuah manis dari Tuhan
Kegigihan dan ketabahan dalam hidup
Pencarian akan karunia Tuhan yang bersih
Tak tergoda oleh hasutan iblis

Rindu akan teladan para rasul
Reinkarnasikanlah kekuatan para rasul dalam jiwa

Minggu, 17 April 2011

Berubahlah

Bisikan wangi surga
Desirkan di telinga
Katakan dengan perlahan
Ada apa di sana kemegahan kahyangan

Mata berkaca-kaca
Mulutpun menganga
Kedua mata menangis mencucurkan airmata
Takjub mendengar, hanya mendengar surga melebihi dari istana

Jantung berdegup kencang tak beraturan
Dapatkah merasakan?
Seekor bocah mendambakan surga
Patutkah mendambakannya?
Atau hanya takut neraka
Merasa suci tak pernah berbuat dosa
Sombong selalu digugu
Nafsu terus diburu
Seakan lupa terhadap waktu
Kematian yang selalu menunggu

Surga, surga terus berdengung
Lalu maukah hati memuji Tuhan yang Maha Agung?

(Cikampek, 22 November 2007. 20:00 wib)

Hancurlah

Hancurlah segala rasa
Musnahkan segala asa

Saling menipu serta bersandiwara
Tak akan ada senyum apalagi tawa

Dijunjung setinggi-tingginya kekeluargaan
Memilah-milah hanya untuk kesenangan semata serta kemudahan

Makan saja tubuhmu
Kunyah terus sampai tak jemu

Terima kasih telah terbukakan
Penilaianmu tentang makna kekeluargaan

(Cikampek, 21 November 2007. 18:30Wib)

Sabtu, 16 April 2011

Godamu Yang Terlarang

Jangan dekati aku
Aku sedang patah hati
Jauhi aku
Kedukaan dalam sanubari

Coba beralih dari rutinitas
Coba mulai lupakan bayanganmu
Tak bisa lupa karena guratmu penuh goda dalam paras
Tak bisa berkutik aku

Terlalu mencintaimu
Walau ini penuh nafsu
Seakan tak peduli
Gejolak iblis telah membui

Tak mau lagi pandang wajahmu
Tak ingin lagi bersenda gurau padamu
Dilematis dalam kalbu
Dua sisi saling berkelahi tentangmu

Mimpi juga khayalan tak sanggup tuntaskan rindu ini
Benci
Hapuskan dia dalam waktu yang terus beranjak
Sambil menghirup nafas coba teguh berpijak

Kamis, 07 April 2011

Bias

Ketika embun dan mentari pagi enggan bersinar
Ku tanya diri salahkah hati hingga tak berpijar
Tak ada tempat lagi untuk sembunyi
Semua telah tertunjukkan serta bergigi

Tak ada guna harta benda yang dikumpulkan
Tak akan bisa menyelamatkan dari kematian
Iam lost my inspirated
Iam lost my believed

Akhirnya kusadari
Pada apa yang kubenci
Aku jijik dan benci pada diriku
Semua kebusukan serta kejelekkan yang tersimpan dalam kalbu

Aku muak diriku
Hancurlah kau segala dosa di jiwaku
Aku di cap sebagai mata-mata
Mudah sekali tinggal ku iyakan saja

Mereka menuduh sebagai seorang munafik
Mereka pikir mereka sempurna tapi bukankah itu tanda orang fasik?
Ku tak lagi peduli kata-kata mereka
Mereka ingin merusak jiwa

Mau mengkritik tapi panas diberitahu
Mereka merasa bak seorang maha guru
Aku hidup di jalan Tuhan
Mereka hidup di jalan setan

Aku benci aku
Aku benci mereka yang sok tahu

( Cikampek, 18 November 2007. 22:03 pm)

Jumat, 01 April 2011

Lelaki Bukan Suami

Aku benci lelaki
Lelaki yang telah menghamili

Telah kukatakan aku bukan penganut seks bebas
Lelaki memaksa akhirnya perawanku terkelupas

Perutku berisi makhluk
"Gugurkan saja" katanya seraya merutuk

Kupergi saja jauhi dia "jangan dekati aku lagi"
Lelaki yang tak memiliki nyali

Kubesarkan saja sendiri anak ini
Tuhan, aku bertobat nasuha kini
Tak akan pernah perilaku laknat kuulangi
Berikan yang tersoleh dari sekumpulan para calon suami
Yang bersedia menikah serta mendidik
Tanpa mencintai dunia terlalu dalam namun mencintai Tuhan tanpa batas epik

(Cikampek, 17 Sept 2007. 05:50 am)

Melepas

Mama papa aku hendak pergi
Menjemput mimpi merangkai asa mungkin tak akan kembali
Tiada jabatan tangan terkecup di kening
Tiada rangkulan erat menepuk bahu melingkar di sekeliling

Tanpa tangisan airmata
Juga tanpa senyum bahagia
Segalanya hambar
Bagai pelukis kehilangan gambar

Jangan mengharap aku akan datang lagi
Jangan mengharap terlalu banyak aku akan kembali
Lepaskan
Bebaskan

Aku milik Tuhan
Walau bagaimanapun sakitnya aku tak bisa membenci kalian

Yang terbaik tanpa banyak bicara
Tanpa kata karena kalian dan aku telah dewasa

(Cikampek, 14 Sept 2007. 22:15 pm)