Baginya ini tak berarti
Baginya ini tidak berkualiti
Bagiku tak harus sinis
Bagiku gambarnya indah dan manis
Baginya selera dalam batin
Bagiku keindahan tak hanya terbungkus kain satin
Kunikmati kau nikmati
Dengan cara berbeda berwibawa dari hati
(Cikampek, 29 November 2007. Kamis. 20:00 WIB)
"Hanya Kelembutan dengan bahasa kejujuran terdalam mampu menyibak relung-relung hati yang terkunci oleh gelap gulitanya perjalanan sakral kehidupan"
Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Minggu, 01 Mei 2011
Pecundangkah?
Kau semu
Kau nyata untuk tak berbau
Aromamu untuk tak dicium
Walau ragamu selalu bisa membuat senyum
Malam ini hening
Buat kepalaku pening
Dering selular berbunyi
Pintu gerbang terbuka di kedua sisi
Kusangka itu kau
Sayang aku seolah mengigau
Kau tak datang
Akupun tak ingin bertandang
Itu menyakitkan
Itu menyesakkan
Bertemu bertatapan sekedar melihat
Aku tak berani terlalu nekat
(Cikampek, 28 November 2007. Rabu. 20:15 WIB)
Kau nyata untuk tak berbau
Aromamu untuk tak dicium
Walau ragamu selalu bisa membuat senyum
Malam ini hening
Buat kepalaku pening
Dering selular berbunyi
Pintu gerbang terbuka di kedua sisi
Kusangka itu kau
Sayang aku seolah mengigau
Kau tak datang
Akupun tak ingin bertandang
Itu menyakitkan
Itu menyesakkan
Bertemu bertatapan sekedar melihat
Aku tak berani terlalu nekat
(Cikampek, 28 November 2007. Rabu. 20:15 WIB)
Abaikan Sedikit
Gapai bintang dengan mendaki puncak
Sungguh capai serta lelah mendera
Abaikan demi kebahagiaan
Sentosa dunia akhirat
(Cikampek, 26 November 2007. Senin. 20:30 WIB)
Sungguh capai serta lelah mendera
Abaikan demi kebahagiaan
Sentosa dunia akhirat
(Cikampek, 26 November 2007. Senin. 20:30 WIB)
Hancurkan
Engkau di mana?
Hati ini merindu
Sentuhan belaian bahkan helaan nafas panasmu kusuka
Kemana harus mengadu?
Tuhan telah menutup gerbang kesenangan dunia
Kegembiraan yang melampaui batas
Kini terhina
Rindu-rindu kecil meretas
Datanglah kau
Rangkul aku dari belakang
Itu saja jangan buatku sakau
Menyentuhmu, membaui wangi tubuhmu ingin sedikit terejang
Mengapa kau dan aku tak bicara?
Ternyata jawabnya kita berdua masih punya rasa takut serta malu
Takluk pada Sang Esa Maha Pencipta
Untukmu kudoakan bahagia selalu
Kubunuhi saja cinta ini
Demi nama Tuhan
Kuhancurkan dengan berlinang romansa romantika duniawi
Menghindar penuh dari semua kesesatan
(Cikampek, 26 November 2007.Senin.20:18WIB)
Hati ini merindu
Sentuhan belaian bahkan helaan nafas panasmu kusuka
Kemana harus mengadu?
Tuhan telah menutup gerbang kesenangan dunia
Kegembiraan yang melampaui batas
Kini terhina
Rindu-rindu kecil meretas
Datanglah kau
Rangkul aku dari belakang
Itu saja jangan buatku sakau
Menyentuhmu, membaui wangi tubuhmu ingin sedikit terejang
Mengapa kau dan aku tak bicara?
Ternyata jawabnya kita berdua masih punya rasa takut serta malu
Takluk pada Sang Esa Maha Pencipta
Untukmu kudoakan bahagia selalu
Kubunuhi saja cinta ini
Demi nama Tuhan
Kuhancurkan dengan berlinang romansa romantika duniawi
Menghindar penuh dari semua kesesatan
(Cikampek, 26 November 2007.Senin.20:18WIB)
Sujud
Nilai akhir untuk penghentian terakhir
Nilai sempurna bagi mereka yang mampu berpikir
Perpaduan logika dengan beningnya hati
Kadang logika serta hati harus patuh pada hukum agama samawi
Terima saja jangan banyak tingkah
Nikmati saja jangan berulah
Walau bosan
Jalani dengan taqwa beriman
(Cikampek, 26 November 2007.Senin. 20:00WIB)
Nilai sempurna bagi mereka yang mampu berpikir
Perpaduan logika dengan beningnya hati
Kadang logika serta hati harus patuh pada hukum agama samawi
Terima saja jangan banyak tingkah
Nikmati saja jangan berulah
Walau bosan
Jalani dengan taqwa beriman
(Cikampek, 26 November 2007.Senin. 20:00WIB)
Langganan:
Postingan (Atom)