Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Jumat, 30 September 2011

Renung

Wanita bukan inferior
Pria bukan superior
Keduanya penyeimbang dunia
Berpatok pada agama
Pria wanita akan tahu dalam berposisi
Tanpa merasa rugi
Nyaman dan ikhlas dalam akhirat bahkan dunia

Kegagapan kekakuan milik manusia
Perjalanan terjal dilalui dengan nafsu
Laluilah dengan cara tasawuf lagi berilmu
Pelarian-pelarian curang nan kecil tak pernah henti
Tak ada makhluk yang abadi pasti semua punah dan mati

Sembunyi dari segala pandangan dunia
Memelihara sahwat agar terlindung dari nafsu angkara
Sendiri menyepi di sini
Cukuplah Tuhan yang berada di hati
Kusadar akhirnya ini harus terjadi
Melepas segala dari dasar hati

( Cikampek, 09 Desember 2007. Ahad. Pkl. 19:15 WIB)

Kamis, 15 September 2011

Peredam Amarahku

Diam saja
Jangan teriak
Sedang penuh angkara
Semua yang tampak terlihat memuakkan

Senyum manismu tak lagi menentramkan
Namun ada tangis yang mampu redam marah
Tangis manja anakku
Surga duniaku



( Cikampek, 14 September 2011. 10:03 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Lela Nufus)

Kau Istimewa

Kau merakku
Kau binatang terjalangku

Memekiklah
Tunjukkan pada dunia kehebatanmu
Aku akan selalu menjadi pendukung setiamu

BerTuhan secara teguh
Maka bahagia yang akan kau kecapi
Kau bidadariku



( Cikampek, 14 September 2011. 09:54 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Sintya)

Terima Saja

Jangan bingung sedang beride
Nikmati saja

Jangan banyak tanya
Singgahi kedalamannya
Temukan maknanya

Bila tak suka
Buanglah pada tempatnya
Suatu hari kau akan rindukan cerita lawas itu



( Cikampek, 14 September 2011. 09:51 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Monita)

Hatimu Indah

Saat kutanya aneka hati
"Adakah yang mampu menerimaku apa adanya?"
Semua hati diam membisu

Saat hatiku bersua hatimu
Kutanya hal yang sama
Kau menjawab "Tuhanlah pemilik kesempurnaan"

Kunikahi kau


( Cikampek, 14 September 2011. 09:48 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Serly)

Bukan Tersempurna

Cukup
Jangan ikuti langkahku
Aku bukan orang suci

Hentikan
Tak usah memujaku bak raja
Aku orang biasa

Ada dosa yang masih kulakukan
Ada lalai pada Tuhan

Menjauh saja dariku
Aku bukan teladan untukmu


( Cikampek, 13 September 2011. 22:04 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Restini)

Bisa Racunmu

Racun terus membisa
Membiru sekujur tubuh
Terdampar di satu hati yang asing
Tak menyapa hanya lenguhan bak hewan

Anggun di mata namun mendengki pada mata hati
Adakah dunia yang terindah bagiku

( Cikampek, 13 September 2011. 22:01 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Serly)

Abaikan

Suara gaduh tak merestu cinta
Abaikan
Rasa milik kita
Kita telah dewasa
Kita mampu tempatkan diri pada posisi terhormat

Suara sumbang buat resah berdiri pada satu cinta
Menyayangmu sampai ajal tiba

( Cikampek, 08 September 2011. 11:55 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Restini)

Pemuja Rahasia

Jangan gubris rasaku
Rasa ini hanya sajak rindu
Merindu kasihmu
Tapi kau tak kuasa kusentuh

Aku mungkin pemuja rahasiamu
Kusentuh namamu dalam desir hening malam
Semoga ada namaku di hatimu

( Cikampek, 06 September 2011. 17:03 WIB. Sempat di kirim ke Monita lewat SMS)

Beda

Sepi tanpa dirimu yang selalu hiasi hari dengan tawa renyahmu
Kini ada beda
Kini seolah ada jarak membentang
Aku coba pahami
Kau bukan wanita pingitan
Kau wanita dewasa

Aku perindu ceriamu


( Cikampek, 06 September 2011. 16:56 WIB. Sempat dikirim lewat SMS ke Sintya )

Sabtu, 03 September 2011

Tiada Ide Terbaik

Mau apa lagi yang hendak dipamerkan
Kekayaan yang berlimpah
Pangkat dan jabatan dalam kursi terbasah
Status sosial tingkat terhormat

Jengah akan kesombongan yang memamah biak
Seberapa banyak harta yang dimiliki?
Mampukah membeli semesta?

Risih pada tindakan yang tanpa aturan
Adilkah dalam memberi keputusan?
Tersenyum tuluskah para bawahan?

Geli akan gila rasa hormat
Pantaskah hormat diberikan pada penganut nafsu setan?
Sayangkah Tuhan pada hati yang menjadi sarang iblis?

Bawalah sampai ke liang lahat harta
Bawalah kursi terbasah itu
Masukkan penghormatan itu ke liang kubur

Bila mati menjagal badan putuslah segalanya kecuali keteguhan keimanan

Tak Bisa Menolak

Cukup sudahi saja hidup ini
Tak merasa bangga akan hidup berkalang dosa
Terjebak dalam perangkap yang ditebar iblis

Ingin teriak namun percuma
Cengkraman tangan-tangan iblis menyumbat mulut

Ingin menangis lalu mengadu pada Tuhan
Kering sudah airmata karena tipuan iblis akan nafsu dunia

Berlari kemana lagi untuk menjauhi goda
Sungguh tak bisa berkutik
Terpojok dalam dunia yang digambar iblis
Hati ini menangis

Tak berdalih bila iblis mengajak ke lembahnya
Bak boneka bocah perempuan menurut saja mau iblis

Tolonglah
Lepaskan racun-racun iblis ini dari badan
Siapapun juga

Tolonglah