Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Selasa, 27 Desember 2011

Pagi Penuh Takut

Pagi ini takut mati
Pagi ini takut berdosa lagi

Maafkan aku bila dalam kebersamaan salah mengiris

Aku bukan malaikat yang hanya berTuhan saja
Aku manusia miliki nafsu dan rasa

Maka maafkanlah

( Terkirim lewat sms ke Lela Nufus, 04 Oktober 2011. Pkl. 07:57 WIB)

Satu Titik

Akhirnya sampai di satu titik
Bukan itu yang kumau darimu
Kekaguman padamu memudar pelan
Karena kau manusia
Manusia tiada yang kekal

Bahagialah untukmu tanpaku
Kau penuh beda kini
Kau penuh intrik

Terima kasih izinkan sedikit telah mengenalmu

( Terkirim lewat sms ke Monita Dea Ekasari, 04 Oktober 2011. Pkl. 08:07 WIB)

Menuju Hatimu

Adakah jalan ke hatimu yang tak ditutupi ilalang
Cemburu belukar halangiku untuk kunjungi
Hati tersesat dalam kecemburuan
Rasa yang kau kobarkan

Cintai aku tulus
Izinkan singgah di hatimu

Aku rindu

( Terkirim lewat sms ke Sintya, 04 Oktober 2011. Pkl. 07:46 WIB)

Cintaimu Tidak Kuasa

Maaf
Bila aku mencintamu terlalu banyak

Maaf
Bila aku merindumu terlalu banyak

Maaf
Bila aku membuatmu menjadi gila

Karena caraku mengagumimu
Kegilaanmu karena cintaku sangatlah romantis

( Terkirim lewat sms ke Serly. 04 Oktober 2011. Pkl. 08:02 WIB)

Pintu Hatimu

Kuketuk pintu
Sunyi yang ada
Kosongnya hatimu untukku

Haruskah kuteriak agar kau sadar kehadiranku
Percuma berteriak bila hatimu tak lagi peka padaku

Selamat tinggal
Aku pergi

Mungkin ini terbaik

( Terkirim lewat sms ke Restini, 04 Oktober 2011. Pkl. 08:09 WIB)

Mendung Yang Tersenyum

Mendung
Tak ada kamu
Sedih
Hujan basahi bumi

Tak ada cerita
Maafkan aku
Ceritaku sedang berjelaga
Tak mau berbagi

Kisah hari ini
Hati selalu tak karuan
Mendung menggelapkan alam
Senyumlah

( Terkirim lewat sms ke Sintya, 22 Oktober 2011. Pkl. 16:41 WIB)

Senin, 26 Desember 2011

Galau

Aku galau dalam dunia yang penuh tipu daya
Aku resah

Terisak dalam lorong gelap yang dicipta setan

Kacaunya hati
Pikiran yang tak jernih
Dada terasa tertekan

Kegundahan ini
Mungkinkah kau penyembuhnya?

( Terkirim lewat sms ke Serly, 27 Oktober 2011. Pkl. 11:44 WIB)

Lepaskan Aku

Jangan sayangiku
Jangan cintaiku
Carilah kekasih lain yang sepadan denganmu

Lupakan aku
Tepikan aku dari hatimu

Dalam mimpi yang kelam kita bersua
Dalam penjelasan yang abu-abu kau sempurna

Carilah cinta lain

( Terkirim lewat sms ke Rahmat, 27 Oktober 2011. Pkl. 11:48 WIB)

Anggrek Hitam

Dalam buai dingin otak melukis namamu
Hati menyebut namamu
Mulut terkunci
Walau kugoncangkan
Kau tetap terlelap
Walau ku menebus berkurban
Kau tak pernah bisa kembali

Kau mati

( Terkirim lewat sms ke Serly, 07 Desember 2011. Pkl. 18:22 WIB)

Pelukan Darimu

Ingin memelukmu
Ingin tertawa bersamamu

Dirimu yang membuat kerinduan
Dirimu kenangan penuh suka
Duka bersamamu jadi penuh aroma

Bingkai cinta dalam tegasnya amarah
Kau selalu dirindukan

( Terkirim lewat sms ke Sintya, 10 Desember 2011. Pkl. 12:41 Wib)