Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Rabu, 24 Oktober 2012

Masih Sepi Dalam Tawa

Saat bercengkrama
Terbahak dalam tawa
Masih sepi dalam tawa

Saat tersenyum
Tersipu tergoda tatkala bersenda gurau
Masih sepi dalam tawa

Yang kumau dirimu
Yang kuingin memelukmu
Biar tiada sepi dalam tawa

Lihatlah sekarang
Tawa-tawa yang ku derai
Namun masih sepi dalam tawa

Aku inginkan kamu
Karena kamu pelepas hasrat yang terpendam

Kini masih sepiku dalam tawa

Minggu, 21 Oktober 2012

Terbakar

Akupun berlari mengejar
Akupunberlari menghindar
Aku jatuh menggelepar

Nafsu yang membuat aku terkapar
Jiwa yang dahaga juga lapar
Mata hati yang menatap dunia penuh nanar

Aku sedang terbakar

Sabtu, 20 Oktober 2012

Pergi Hati

Akupun pergi
Dan tak tahu kapan kembali
Tinggalkan semua rasa dalam mimpi

Pencarian Kesejatian

Tiada tempat terindah di bumi
Bagi mereka yang masih sendiri
Teruslah mencari
Hingga kau temui
Kekasih hati
Jangan lagi kau sembunyi
Mengendap dan terus berlari
Ini bukan mimpi
Ini satu kisah sejati

Jangan pernah berhenti berharap
Berharap itu suatu doa
Yakinlah pada harapan
Tak kenal kata menyerah

Sangkutan hati
Pasti tertemui

Tak Lelah

Kau tak pernah datang
Rinduku tak tersematkan

Mereka bilang terkadang cinta datang saat hati lelah menunggu
Jangan pernah tanyakan tentang rasa lelah padaku
Aku tak pernah lelah merindumu
Namun aku tak mau lelah merindumu

Bila lelah keharusan agar kau datang
Aku tak mau lelah
Tapi aku mau kau datang padamkan birahi yang membumbung ini

Datang dan pergi sesukamu padaku
Aku tak akan lelah

Bila Masih

Bila masih ada waktu
Izinkanku mencintaimu
Bila masih ada waktu

Mauku hanya bersamamu

Sepenuh hati yang kupunya
Seluruh harap mau bersama
Kedatanganmu yang kudamba
Melonjak membuat gembira

Dan bila masih kau mengingat
Hatiku telah tersengat
Seluruh ragamu menjadi madat

Bila masih
Kau pecinta yang inginkanku

Bila masih
Kau pecinta yang taat

Bohongku

Bila bohong bisa mencerahkan dunia maka aku akan berbohong
Bila berbohong bisa mendamaikan semesta maka aku akan berbohong

Bila bohongku hanya membahagiakan satu golongan saja maka aku akan jujur

Bohongku tak untuk melindungimu
Bohongku untuk Tuhan

Kau tak layak untuk dibahagiakan

Maafkan Aku Jiwaku

Aku bukanlah seorang ulama
Aku manusia yang selalu memikirkanmu
Maafkan aku jiwaku

Ingin bercinta denganmu penuh nafsu seperti dulu
Mengejarmu sampai ke seberang saat kau tak hadir
Maafkan aku jiwaku

Nafsu bercinta yang tak pantas di junjung ini
Meronta penuh kuat dalam dada
Maafkan aku jiwaku

Aku lemah