Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Minggu, 30 Agustus 2015

Bergegas BerTuhan

Seharusnya hidup ini bahagia dan tak usah ada duka
Kejahatan selalu ada membentang tapi tak lantas surut bertindak kebenaran

Teman terbaik bisa menjadi musuh terjahat
Musuh terjahat bisa menjadi penolong terdahsyat
Bersandarlah pada kebajikan Tuhan maka segalanya akan terpeluki

Percaya saja pada nurani rasa keTuhanan
Kebaikan yang tulus dari Tuhan selalu ajarkan kebaikan pada dunia

Tak ada sombong
Tak ada dengki
Tak ada pembunuhan dan penghancuran
Tak ada kecurangan dalam segala laku kehidupan

Seharusnya hidup ini bahagia maka berTuhanlah bergegas

Seksimu, Duhai Wanita

Wanita itu seksi
Seluruh tubuhnya memancarkan aura keindahan
Bahkan dalam pakaian tertutupnya selalu ada dorongan rasa seksi
Bahkan suaranyapun tanpa memandang parasnya merupakan seksi yang tak terkira

Wajah-wajahmu yang terpampang jelas pada dunia
Menjadi bangga kala wajah-wajah yang seharusnya menjadi penglihatan penghuni rumah saja
Tubuh-tubuhmu lalu suara-suaramu terbagikan untuk mereka yang menyebut dirimu kekasihnya
Wanita itu seksi

Liukan tubuh-tubuh mereka
Erangan suara-suara mereka
Paras wajah-wajah mereka
Seksimu memancarkan segala jenis goda bagi para lelaki

Seksimu, duhai wanita
Sembunyikanlah seksimu dan biarkanlah hanya para penghuni rumah yang menikmati seksimu
Wanita itu tulang yang bengkok
Bila dikasari maka akan terluka dan bila diluruskan maka tetap akan menjadi bengkok

Para wanita yang seksi
Membacalah pada firman-firman Tuhan
Para lelaki yang menjadi budak-budak atas seksimu
Para lelaki yang menjaga seksimu agar tak terkotori dunia

Seksimu, duhai wanita
Dan merendah dirilah di hadapan Tuhan


Duka Suka Tetaplah BerTuhan

Doa-doa ini mengarah ke langit
Dalam lemah diri saat terluka memuja Tuhan penuh kesungguhan
Hitamnya jiwa yang penuh dedosa lalu menangisi segala laku-laku sesat
Dan ini dilakukan saat dunia seolah tak bersahabat dengan diri
Saat diri terkukung derita hanya Tuhan saja menjadi sandaran jiwa

Dan betapa lucunya saat bahagia dunia menerpa diri
Bergelimang harta benda lalu puja-puji manusia hinggap pada tubuh
Tuhanpun seolah menjadi selingan waktu belaka
Tertawa lalu angkuh jiwa menjadi mahkota hidup
Saat diri terantai oleh kebahagiaan dunia maka berTuhan bak topeng belaka

Lihatlah sindiran-sindiran ini lalu mereka beranjak pergi dari tempat duduknya
Perhiasan-perhiasan beserta atribut dunia yang dipertontonkan
Kesombongan menjadi bahasa kehidupan
Kekasaran bahasa menjadi bahasa nurani
Merasa diri paling benar dan seluruh dunia lemah juga salah pada pandangannya

Duhai jiwa yang sesungguhnya akan mengalami kematian
Bila duka dan suka melanda kehidupan ini maka tetaplah teguh dalam berTuhan

Jumat, 28 Agustus 2015

Nurani Pada Jiwa Yang Pekat

Meraba nurani dalam pekatnya gelap
Rasa lapar para manusia yang kelaparan
Rasa haus para manusia yang sangat dahaga
Rasa dingin yang menggigilkan badan para manusia yang tak berselimut dan tak beratap
Terpaan udara dingin membuat bergetar seluruh badan
Perut yang lapar membuat seluruh kondisi semakin kelam

Dan di sisi dunia lain tertawa penuh kejayaan
Menghamburkan uang untuk hal-hal yang remeh
Makanan yang bersisa di sisi piring para pelahap
Air bersih yang terus terhambur-hamburkan
Baju-baju yang terbaru lalu rumah-rumah berlomba saling menjulang ke langit
Hidup bermewah-mewahan dan melupakan sekitarnya

Berjalan membusungkan dada dan mendongakkan kepala
Berkacak pinggang serasa penuh wibawa

Meraba nurani dalam pekatnya jiwa

BerTuhan Suatu Hal Aneh

Cinta dan lagi-lagi cinta yang mereka katakan
Tak pernah terlintas sedikitpun untuk membawa Tuhan dalam bercinta
Percintaan yang tanpa ikatan lalu Tuhanpun terpinggirkan
Mengakui menyembah Tuhan tapi bermesraan tak restu Tuhan
Sulit memang kala dunia telah anggap berkasih tanpa Tuhan menjadi hal biasa
Tak mengikutinya dianggap menjadi suatu keanehan di mata dunia

Beriman itu tak mudah
Saat berTuhan meneguh dipandang sesuatu hal yang ajaib

Dan seharusnya hanya mencintai Tuhan saja
Namun buih-buih asmara dunia yang dilepaskan iblis terus menggelitik
Berkata mesra lalu saling memeluk lalu saling berpegangan tangan dan menggelinjang
Keindahan cinta dunia yang memabukkan seluruh panca indera
Semua kekayaan merupakan semata-mata hasil keringat kerasnya
Dan Tuhan tak mempunyai andil di dalamnya

Beriman itu tak mudah
Saat berTuhan meneguh dipandang sesuatu hal yang ajaib

Angkuh juga kasar telah mengikat pada badan
Tetap dan masih bergulat dengan cinta dunia
Pemujaan pada dunia dan menganggap diri telah beriman
Padahal iblis telah membelokkan rasa beriman menjadi sebuah kesombongan
Sujud-sujud pada Tuhan di tengah lapang
Menyebut nama Tuhan di atas tiang keramaian

Beriman itu tak mudah
Saat berTuhan meneguh dipandang sesuatu hal yang ajaib

Dunia Dalam Pencarian Tuhan

Pengap lagi sesak suasana di sekitar
Suntuk memenuhi rongga kepala

Dunia menilai diri
Dunia membicarakan diri
Namun dunia menolak diri bergabung bercengkrama

Egois dan angkuh menjadi bahasa sehari-hari
Lelah dan teramat penat menjalani hari berTuhan sedangkan setan tetap mengintai

Merasa diri paling beriman
Setan yang telah berhasil menghembuskan buhul-buhul godaannya

Dan terkapar dalam penyesalan
Dan tak berkutik dalam penderitaan

Mencari Tuhan dalam perjalanan panjang di dunia ini
Padahal hidup di dunia ini tak abadi

Dunia Semu Nan Palsu

Saat harus berteman dengan yang tidak kita sukai
Saat berkata tapi terasa menyesakkan dada
Sungguh hanya perlu teman bicara
Dan ternyata cukup Tuhan saja yang menjadi setia

Terjaga setiap malam saat tak tahu lagi kepada siapa rindu harus dibagi
Mata sulit terpejam walau bahagia dan walau gundah meraja tetap sama saja terasa
Hidup seolah berwarna tapi hampa dalam dada
Tanpa Tuhan tak akan bisa berjalan sempurna di dunia ini

Pertolongan-pertolongan kita seolah tak terhargai manusia
Lantas menjadi lelah untuk berbuat baik?
Perbuatan-perbuatan baik tetap harus terjaga
Karena hidup kita untuk Tuhan bukan untuk dunia

(inspirasi dari film terakhir Robin Williams "boulevard")

Kamis, 27 Agustus 2015

Aku Lirih Desak Ini

Kamu tahu, cantik
Hatiku sakit saat kau dengan keras lagi lantang tak maui dia
Katamu hatimu milikmu dan cintamu terserah dirimu
Lalu teman macam apa aku hingga kau tak peduli padaku?

Kamu tahu, cantik
Hatiku kecewa saat kau tak mau berteman dengan dia
Diriku hanya tak mau kau mencintai orang yang salah
Bagiku dia terbaik buatmu bukan yang lain

Kamu tahu, cantik
Bila kusalah memilih dia untukmu maka kau boleh acuhkan aku selamanya
Karakter kalian berdua yang berbeda namun bisa saling melengkapi
Wajah kalian berdua yang hampir mirip bak pinang terbelah dua

Kamu tahu cantik,
Aku pergi saja dan tak lagi berkata denganmu bila kau tak mendengar
Di sini kumenunggu kau segera berkasih dengan dia
Aku yang pertama akan menyelipkan doa untuk kebahagiaan kalian

Semoga kebersamaan kalian dalam jodoh sejati bisa menjadi nyata
Semoga bahagiaku melihat kalian mengayuh sayang segera terwujud

Dan aku lirih mendesak ini
Berharap mata hatimu terbuka tentang dia

Selasa, 25 Agustus 2015

Adam Dan Hawa bertauhid

Hai, Adam
Iya, namamu Adam bukan?
Kau manusia pertama yang diciptakan Tuhan
Dan tahukah dirimu mengapa Tuhan menciptakan kamu, hai Adam?

Digoda ataupun tidak digoda iblis Adam disiapkan untuk menjadi penghuni bumi
Dan sebagai penerusnya tak risau pada bujuk rayu iblis
Iblis yang sombong pada Adam maka tak selayaknya diikuti segala langkah iblis
Dan tak mau berspekulasi tentang hal-hal yang telah menjadi takdir Tuhan

Hai, Hawa
Iya, namamu Hawa bukan?
Saat Adam merasa kesepian dan hanya sendirian di dalam surga lalu terciptalah Hawa
Hawa yang memiliki tempat untuk berkembang biak pada manusia

Tak hendak menyalahkan Hawa yang termakan tipu muslihat iblis
Karena segalanya telah tertulis dan tertata rapi oleh Tuhan
Dan tak akan pernah menyalahkan Tuhan atas segala yang terjadi
Karena meyakini bahwa beriman ataupun tidak beriman Tuhan tak pernah memaksa

Dan Tuhan saja yang akan menjadi ridho bila seluruh penerus Adam dan Hawa bertauhid

Jiwa Tak Kuat

Tak usah terus mencari cinta yang tak berestu
Lelah sudah terus menanti namun tak kunjung berpeluk
Mencoba mencari celah namun segala pintu seolah tertutup
Dan kini hanya bisa berdiam di balik pintu
Tak hendak mendobrak firman Tuhan

Bertekuk lutut dalam percintaan yang tak berTuhan

Dan menyerah saja pada ini semua

Ceritamu Meresap Kalbuku

Ceritamu bagaikan rangkaian benang kehidupan yang nyata
Ada perasaan kagum juga senang saat bisa mengetahui segalanya
Namun begitu banyak umpatan juga hujatan dalam kisahmu
Tak pernah kubosan menjadi teman terbaik sebagai pendengar setiamu
Inginku semua berjalan yang terbaik dalam kehidupanmu
Kilauan segala yang bersinar jangan sampai membutakan mata hatimu
Arahkan segala langkah pada Tuhan

Menahan segala laku dari sesatnya langkah
Untukmu selalu ada doa-doa terbaik dariku
Tutuplah segala panca indera dari semua goda dan rayu setan
Imanilah Tuhan dengan penuh kesungguhan hatimu
Aku tak pernah mau melihat dirimu terpuruk
Ragaku tak pernah rela jika cerita busuk menimpa dirimu
Antara hati penuh kasih juga sayang kita berteman karena Tuhan

Kisahmu membuka kalbuku dalam bertindak
Aksara dalam makna membuaiku pada ceritamu
Fitrahmu hanya semata-mata menuju Tuhan
Fluktuatif jalan hidup merupakan ujian bagi mereka yang percaya Tuhan
Aku selalu menjadi pendengar segala kisahmu
Hentikan segala caci dan maki yang akan kotori jalan surgamu

Sabtu, 22 Agustus 2015

Ujian Atas Cinta Dunia

Kulemparkan segala keresahan yang terjadi ini
Kubiaskan semua kegundahan yang terus melanda jiwa

Berlari penuh dengan sekencang-kencangnya kepada Sang Maha Kuasa
Tiada daya dan berserah diri atas rasa yang terus mendera meninggalkan bekas perih
Aku lelah dan tak bertenaga

Sungguh sangat merindukan kehidupan ini berjalan lurus pada jalan Tuhan
Namun hidup bukanlah suatu jalan yang lurus dan tanpa liku
Selalu saja ada onak juga uji bagi mereka yang mengingat dan mencoba mendekat pada Tuhan

Dan aku sedang dalam ujian ini

Kataku Pada Duniamu

Tak hendak mengganggu hidupmu
Hanya ingin tahu tentang keseharianmu
Segala rutinitasmu kubingkai dalam segenggam kata
Karena hidupmu lebih berwarna

Bila memang membenci maka cukup ijinkan saja melihat duniamu
Tak akan menyentuh dan memeluk lalu berbagi hangatnya tubuhmu
Memandangi dan melihat duniamu dalam persepsiku lalu tertuang dalam kata
Sekilas tertuang sedikit rasa rindu juga sayang maka itu suatu kewajaran karena mencinta

Tawamu dalam derai senyum lebar bersama kawan
Sedihmu dalam kisah pertemanan
Dan aku hanya bisa membagi dalam kata-kata
Kataku pada duniamu dan dirimu yang tak mencinta

Jumat, 21 Agustus 2015

Garis Dan Warna BerTuhan

Dunia yang kubuat hanyalah sebentuk bidang lurus
Hanya lurus saja dan tak mau berbelok
Tak ada banyak warna-warni
Hanya satu warna saja

Garis itu garis Tuhan
Warna itu warna Tuhan

Maka teguh saja berTuhan
Mencoba dengan sebaik-baiknya penyujudan

Enyahkan segala bentuk nyeri di hati karena dunia

Senin, 17 Agustus 2015

Muakku Padamu

Berikan aku satu alasan untuk tak membencimu
Semua bohongmu
Semua sikap diammu
Membuatku muak

Tapi betapa bodohnya karena tak bisa untuk membencimu
Karena aku sayang juga cinta kamu

Para Badut Berdasi

Dan aku bukan pengikut badut-badut tapi merekalah yang akan mengikutiku
Etika-etika tak terjaga dan hanya harapkan pemujaan belaka

Dan cukup sudah para setan ataupun para badut atau apapun nama mereka
Jangan gangu diri yang sedang lakukan pemujaan pada Tuhan
Jangan susupi dengan berbagai ide-ide neraka saat diri melangkah menuju kebaikan

Hasrat yang meresap kuat pada badan hanyalah hasrat-hasrat sesat
Badut-badut bertingkah untuk menentramkan hati-hati kesepian sekumpulan bocah
Dan diri bukan bocah pada sekumpulan itu

Hentikan tingkah-tingkah tak beretika itu
Untuk kalian para badut berdasi

Jangan biarkan musik-musik mengiringi setiap tarian
Tapi biarkanlah musik-musik yang akan mengikuti setiap tarian


Minggu, 16 Agustus 2015

Pembohong Sepertimu

Tak menyentuh pembohong sepertimu

Apalagi yang kau sembunyikan sekarang
Segala katamu tak bisa untuk dipercayai lagi
Harga sebuah kejujuran itu tak ternilai
Dan kau telah membuangnya

Pergilah selagi bisa
Menjauhlah dari sini
Bohongilah semua manusia semampu kau berkata
Tapi tidak dengan diri ini
Diri ini tak mau kau terus bohongi

Namamu tak lagi menjadi asa
Namun cinta ini tak padam pada pembohong sepertimu

Sabtu, 15 Agustus 2015

Berulang-Ulang

Terus saja berulang-ulang dan terus mengulang
Mulut ini merancu dan terus saja mengigau
Igauan tentang rasa sayang yang teramat sangat padamu
Masih saja kesulitan untuk melepaskan semuanya

Perjanjian pada diri
Perjanjian pada semesta telah terlakukan
Tak akan lagi mencinta dan menyayangi dirimu
Namun semuanya tak pernah mudah

Rasa cinta juga rasa sayang telah mengunjungi hati
Dan tak mudah membuang semuanya
Rasa cinta dan rasa sayang yang telah berubah menjadi rasa rindu

Berulang-ulang semua bentuk gambarmu terus dipandangi
Berulang-ulang semua garis memori kebersamaan terlintas kembali

Dan untuk kesekian kalinya berusaha kembali sekuat tenaga melupakan kerinduan ini

Berulang-ulang dan terus berulang mungkin hingga mati menjemput terus berjuang

Sedikit Maka Intimlah

Semakin sedikit maka semakin intim
Cukup sudah dalam pencarian teman
Tak mau lagi mencari pertemanan sebanyak-banyaknya
Hatiku yang mudah rapuh dan terlalu peka juga perasa dalam berteman
Biarkanlah mereka datang padaku dan pergi dariku semau hati mereka
Terlalu banyak luka masa lalu dalam pertemanan ini

Memeluknya ku tak mampu lagi
Hanya bisa menjaganya dari jauh
Mengecupnya seakan terhalang
Hanya bisa mendoakannya dalam rindu

Semua rasa cintaku
Semua rasa rinduku
Segalanya tertahan sudah

Dan tak pernah kecewa mengenalnya

Maafkanlah diriku yang terlalu memakai perasaan dalam pertemanan ini

Sedikit saja maka intimlah

Jumat, 14 Agustus 2015

Cemas Ini

Lelah dan teramat lelah
Dan perasaan cemas terus-menerus menerpa badan
Tak henti-hentinya mengingat Tuhan

Aku mencoba menjauhinya
Aku mencoba mendekati Tuhan

Dalam cemas berharap ketenangan

Dan sungguh sudah terasa tak berdaya

Cinta Yang Pantas

Jika menangis dapat membuat dirimu untuk kembali dan memelukku
Akan kulakukan

Kembalilah
Lakukan seperti dulu
Saat saling berpagut lalu merangkul penuhi hasrat dalam jiwa

Sudah mencoba tanpamu dan itu tak pernah mudah
Menyerah saja tapi masih mencintai Tuhanku

Antara Tuhan dan dirimu

Memantaskan jiwa agar hanya Tuhan saja yang kucinta
Dan itu tak pernah mudah

Cintaimu penuh nafsu yang memohon untuk terjamahi
Dalam jiwa lelah memaksakan beribadah penuh dalam pada Tuhan
Tuhanpun Maha Tahu seberapa kuat jiwaku memuja-Nya
Namun tak pernah mudah pula meninggalkan kecintaan padamu

Pada sujud-sujud
Pada doa-doa
Pada lantunan-lantunan pepujian
Dengarkanlah,
Ada getir nada menahan cinta ini padamu

Aku menyakin bahwa cinta yang pantas juga sejati hanya pada Tuhan
Walau bersamamu merupakan nafsu sesat setan dan seakan mencandu




Teramat Sayang Padanya

Hari ini terlalu sangat merindukannya
Seolah kedua mataku tak bisa lepas dari semua potretnya
Walaupun kuberkata tak akan mengganggu hidupnya lagi
Namun betapa malangnya diriku yang masih menginginkan dekat dengannya

Lihatlah diriku yang berusaha tak menyapanya terlebih dahulu
Lihatlah diriku yang mencoba berpura-pura acuh padanya

Dan segala yang kulakukan untuk melupakannya menemui jalan buntu

Aku teramat menyukainya
Aku teramat menyayanginya

Dan dirinya yang tak peduli

Rabu, 12 Agustus 2015

Jamuan Suci

Sore tadi hampir tak ada tempat untuk menyentuhmu
Malam ini dirimu telah pergi meninggalkan raga yang ingin dihasrati
Pagi esok tak tahu dirimu bersama siapa dan membagi perasaan cintamu dengan siapa
Sungguh tak bisa menjagamu utuh
Hanya ingin bersama jiwa dan ragamu sepenuhnya

Namun terasa banyak penghalang
Dalam takut dan bimbang
Dalam hitungan waktu yang terus berpacu
Hanya ingin memuaskan jamuan perawan

Tak Kunjung Bisaimu

Mencintaimu dalam diam
Menyayangimu dalam bisu
Merinduimu dalam sepi

Segalanya telah menjadi rancu
Kasih sayang yang tak pernah terbalas darimu
Percintaan yang tak pernah bisa direstui Tuhan

Dan aku menahan segala hasrat untuk bercinta denganmu
Dan masih belum bisa menjauhimu
Dan masih memandangi semua bentuk kehidupanmu

Selasa, 11 Agustus 2015

Aku Tidak Cintaimu

Haruskah aku berbohong?
Perkataanku berbohong untuk kebaikanmu
Perkataanku berbohong untuk kebahagiaamu
Perkataanku berbohong karena takutku pada Tuhanku

Aku tidak mencintaimu
Aku tidak merindukanmu
Pergilah dan diriku akan baik-baik saja
Tak akan pernah menyebut dan membayangkan wajahmu di setiap malam

Saat kau berbahagia dan tertawa dengan yang lain
Hatiku telah keras tentangmu lalu haripun berjalan seperti biasanya

Saat senyuman selalu mengembang pada wajahmu dengan kecintaan yang lain
Aku tak ada lagi rasa kasih juga rasa sayang padamu

Sungguh aku sudah melupakanmu
Karena melupakan untuk tak mencintai dan tak menyayangimu adalah hal mudah bagiku

Bacalah ini
Dan mengertilah

Bahwa tak ada cinta dan rindu lagi padamu

Senin, 10 Agustus 2015

Bertahan Tanpamu

Ada senyum saat membaca baris berderet setiap kata
Terenyuh dan mungkin agak tersakiti dalam jiwa
Hidup yang harur terus berlanjut walau perih mengiris setiap urat nadi
Tak pantang menyerah dan terus berjalan sekuat tenaga

Hidup ini harus terus dihidupkan
Ada atau tiada kau bersama dalam langkah-langkah cinta dan hidup ini

Garis Tuhan yang keras telah mengatur segala perikehidupan manusia
Dan tak pantas apabila terus memaksakan cinta dan rindu tak berTuhan ini

Minggu, 09 Agustus 2015

Bangga Pada Agama Yang Selamat

Agama yang menyelamatkan jiwa
Dan bangga pada agama yang mengharuskan menyembah Tuhan di 5 waktu

Bilamana ada yang salah maka itu terletak pada manusianya bukan pada agamanya

Agama ini tidak mengajarkan pembantaian dan tidak mengajarkan pembunuhan
Agama ini tidak mengajarkan untuk menjadi seorang pendengki dan pendendam

Bilamana ada manusia yang merusak semesta maka manusialah yang tak memahami isi agamanya

Agama ini berisi tentang keselamatan dan memberkahi bumi beserta isinya
Bukalah pedoman agama ini lalu bacalah secara perlahan

Temukan firman-firman Tuhan yang diwahyukan melalui Jibril pada Muhammad

Bangga beragama yang mengajarkan untuk memberkahi dan selalu serasi dengan bumi

Cinta Tak BerTuhan Ini

Mencinta dengan cara tersembunyi
Menyembunyikan cinta karena sangat takut pada Tuhan

Bila cinta ini salah menurut Tuhan maka tak pantas merasakannya

Diam-diam mencuri pandang dan menyayangi
Terdiam dan menyepi karena mencinta seperti ini tak dibenarkan Tuhan

Bila kasih sayang ini tak pantas oleh Tuhan maka salah bila terus mencari pembenaran-pembenaran

Dalam pasrah mencoba meneguhi Tuhan
Dalam cinta dan kasih sayang tak berTuhan ini berharap penjagaan dari Sang Semesta

Tuhan Saja Kekasih Hati

Damailah dalam dekapan Tuhan
Bermesraanlah dengan teramat sangat bersama kasih sayang Tuhan
Mendekatlah pada Tuhan
Berjuanglah sekuat tenaga bahkan hingga kematian menjemput hanya pada bersandar kepada Tuhan

Cemoohan dan ejekan karena meneguh berTuhan hampir nyaring terdengar
Perkataan celaan-celaan mengiris hati juga pikiran
Manusiawi sekali apabila merasa sedih juga sakit hati
Namun segeralah tersenyum karena selalu menjadikan Tuhan sebagai patokan utama

Semua ragam kenegatifan dunia pada diri mungkin tetap akan ada
Jika hanya Tuhan saja yang menjadi kekasih sejati hati maka tenanglah hati
Sabarlah akan tipu daya dunia yang dihembuskan segerombolan musuh nyata manusia
Kuatkanlah iman lalu berdoa semoga Tuhan menguatkan taqwa

Perpisahan Ini Karenanya

Meratapi kepergianmu
Menangisi setiap sisi hati tanpa kehadiranmu

Perih menjelma menjadi sebuah angkara
Menyalahkan padanya atas kepergianmu

Menjadi benci padanya yang tak bisa menahan pergimu
Percintaan yang kita rajut tak akan menjadi usang

Percintaan ini indah walau terlarang Tuhan
Adakah celah untuk menggenapkan percintaan ini

Saling memberi hangat dalam ruang-ruang tak berpenghuni
Dalam Tuhan seolah melupa saat percintaan tengah terbentang

Limbung dan hilang kontrol setelah kau pergi
Selalu saja ada bau-bau badanmu di setiap jalan yang kulewati

Perpisahan denganmu karenanya dan dirinya yang penjahat

Terabaikan Olehnya

Terus menguatkan hati agar tidak ada rindu padanya
Walau dirinya senantiasa hadir dalam sela-sela kehidupanku
Dirinya yang lebih memilih bahagia dengan kebersamaan yang lain

Andai kata-kata yang diretasnya diperuntukkan padaku
Andai kerinduannya itu untuk diriku
Andai segala cinta yang dirasanya tertuju padaku

Berlari sembari memegang perut yang lapar
Jiwa yang tanpa cintanya kini menggelepar
Cinta yang berlebih padanya telah membuat tersasar

Diriku terabaikan walau dirinya hadir tepat di sisiku

Sabtu, 08 Agustus 2015

Aku Tak Bisa Terbang

Selalu ingin bisa terbang
Impian sedari dulu hingga terbawa saat tidur
Namun kusadari manusia tak akan pernah bisa terbang seperti para tokoh imajinasi

Dan akupun mungkin tak akan bisa terbang menggapai dirimu

Dirimu laksana manusia sempurna yang ditempatkan Tuhan di langit ke-7 Nya

Harimu Bahagia Tanpaku

Hari ini kulihat hidupmu penuh bahagia
Tawamu tanpaku membuatku menyadar
Jika dirimu lebih senang apabila diriku menjauhimu
Cintaku padamu hanyalah sistem dunia untuk mencinta
Dirimu tak pernah mau dicintaiku sedalam-dalamnya

Diriku saja yang tak pintar terus menyimpan kerinduan padamu
Nafsu dunia tentang cinta dan rindu
Kususuri jalanan ini dengan begitu banyak cerita tanpamu
Asal kau ketahui selalu ada sekelebat bayangan wajahmu dalam perjalanan ini
Dirimu tak mau kurindukan

Harimu bahagia tanpaku

Bagaimana hariku yang tanpa kehadiranmu?

Kisah Hidup Para Pencari

Merenungi kisah hidup di dunia yang tak kunjung selesai
Melupa bahwa kehidupan di dunia ini berakhir bila mati saja
Lalu ada kehidupan abadi setelah mati
Bila baik bersujud maka baik pula kehidupan setelah mati
Bila busuk dalam bersujud di dunia maka hanya menemani para penggoda di neraka

Hari-hari yang lelah berjalan menyusuri jalanan pada bumi yang penuh ujian

Jangan lagi katakan cinta bila tak menyertakan Tuhan dalam percintaan
Mencintai dan saling mengasihi haruslah berlandaskan Tuhan

Jangan mengatas namakan Tuhan pada percintaan yang tanpa restu Tuhan
Cinta tak restu Tuhan hanyalah dipenuhi dedosa iblis pencari teman pada neraka

Terkadang begitu peliknya dalam meneguhi taqwa ini
Harus berjuang penuh keras dalam sujud-sujud dan ibadah pada Tuhan

Dunia bahkan anggota keluarga terkadang menatap sinis saat pemujaan pada Tuhan
Selalu ada keberanian di tiap langkah-langkah para pencari Tuhan

Kisah hidup para pencari Tuhan
Berjuang sekuat daya mempertahankan dan meningkatkan iman juga taqwa

Kamis, 06 Agustus 2015

Tak Pernah Selesai Merindukanmu

Para penyanyi telah berhenti dari atas pentas
Para penari tak lagi meliuk-liukan badannya dengan panas

Seperti masa lalu yang ingin segera dilupakan
Masa-masa kelam namun terasa indah pada badan

Memekikan namamu senantiasa dalam dada
Melihat sekelumit dan masih mengintip potretmu yang masih mempesona

Walau telah berjanji tak lagi masuki hatimu
Tapi hatiku tak berkutik menjauh dari dirimu

Waktu-waktu terus berdetak semakin menjauh
Dan berharap segala rindu akan semakin terkikis dan tak lagi bersauh

Tak pernah selesai merindukanmu
Tak pernah selesai mencintaimu

Walau tak lagi bersua dan berkata
Walau tak lagi saling memberi kehangatan dalam rasa

Rabu, 05 Agustus 2015

Sepi Dalam Tulisan

Tanpa kehadiranmu masih kumenulis tentang apapun
Tak usah kau baca tulisan-tulisan ini
Mungkin namamu masih menjadi bahan ceritaku
Tak tahu kenapa namamu selalu terngiang dan tertulis dalam hatiku
Mungkin saat kita berjumpapun aku akan senantiasa sembunyikan rasaku
Tak ada dan tak layak cinta tak berTuhan terus dipertontonkan pada bumi

Bumi yang sudah tua
Pantaskah terus merusaki bumi yang telah berusia uzur?

Dalam pagi dingin masih coba menulis
Walau terlihat kacau dan tak beraturan tulisan-tulisanku ini
Hanya ingin terus saja menulis
Coba keluarkan segala resah juga gundah di jiwa
Bila masih kumenulis berarti masih ada rasa yang berkecamuk
Padamu yang memilih untuk melangkah pergi saat terakhir bersua

Dan sepi mendera

Senin, 03 Agustus 2015

Cintaimu Menepikan Sekejap Pada Tuhan

Cukup tentang merindu pada dirimu
Cukup menatap terus-menerus potretmu yang membuat semakin rindu
Tak selamanya rasa cinta juga rasa rindu terus bersemayam dalam dada manusia
Saat ini rasa cinta yang berkobar
Mungkin kelak rasa cinta akan memudar

Sudahlah, duhai jiwa yang terus meracau
Jiwa yang tak sepantasnya berpaku dan bercermin pada bayangan kasihmu
Dirimu yang tak pernah sekalipun miliki rasa rindu pada diriku
Untuk apa terus menantimu
Jiwa ini sebenarnya sangat kesepian

Dalam perantauan
Dalam kegalauan
Mungkin tak layak terus bergantung pada asa cintamu
Seakan belas kasih juga cinta Tuhan terabaikan
Dirimu yang telah mengkasatkan diriku pada pelukan Tuhan

Sungguh dalam belai Tuhan maka jiwa mendamai
Dan sangat menginginkan berTuhan saja dengan teguh

Tak Kuasa Menjauhimu

Tak hendak bermain dengan hati
Tak hendak memasuki kehidupanmu

Hanya sekedar kerinduan semata
Hanya sekedar kecintaan semata

Mungkin nafsuku ini terus memacu menginginkan dirimu
Maka aku pergi karena tak mau terus ganggu dirimu dan duniamu

Cukup mengetahui bahwa kau bahagia maka aku baik-baik saja
Dan tak usah mencari aku

Mungkin kelak aku telah melupakanmu
Karena rindu dan cinta tak selamanya menaut pada hatiku

Tapi yang perlu kau ketahui saat ini sedang memikirkanmu

Minggu, 02 Agustus 2015

Potretmu

Semua potretmu tak berguna kini
Potretmu di pangkuanku hanya membuat kesedihan belaka
Lalu untuk apa masih kusimpan potretmu ini?
Menyimpan sejuta kenangan bersamamu hanya membuat luka
Ada nyeri dan perih terasa semakin menusuk dada

Potretmu kusimpan sedalam-dalamnya
Kusimpan dalam tanah dengan penguburan sebaik-baiknya
Mungkin rasa cinta juga sayang senantiasa ada padamu
Namun potretmu telah habis dan tak tersimpan lagi di sini
Untukmu dan aku masih merindukanmu

Sabtu, 01 Agustus 2015

Kuatkan Iman Ini

Tuhanku,
Dalam keremangan malam mencoba menggapai segala kasih
Segala miskinnya jiwa dan kosongnya rasa
Semua sombong serta arogan yang gerogoti setiap sendi badan
Petuah-petuah agama ini selalu digaungkan sedari kecil

Tuhanku,
Ampuni semua laku-laku sesatku
Selalu saja kembali berdosa lalu menyesalinya
Aku hanya manusia biasa yang imanku masih labil
Kuatkan selalu lalu jagalah aku dalam balutan penjagaan-Mu

Tuhanku,
Dalam kerapuhan hidup
Saat diri terombang-ambing nafsu yang terus meronta
Seharusnya selalu mengingat Tuhan dalam setiap hidup juga setiap langkah
Jadikan tawa dan sedihku hanya senantiasa teguhi Tuhan

Tuhanku,
Pada malam ini sangat penuh memohon pada-Mu
Jagalah dengan keras iman ini
Tak mau terjerembab dalam sesatnya juga sasarnya langkah-langkah setan
Jadikan aku menjadi pemuja Sang Maha Esa yang teguh

Makanlah

Tak mau makan karena selalu teringat padamu
Seolah hampa tanpa bercinta denganmu
Tapi hidup harus terus berjalan
Ada atau tanpa dirimu

Makanlah tubuhku
Demi hidup dan kehidupan ini
Bila dirimu tak juga peka
Maka lepaskanlah secara perlahan

Makanlah segera!

Manusia-Manusia Pemberi Batas

Hampir tak pernah bicara
Bertegur sapapun jarang
Ada batasan yang telah dibuat oleh penguasa dirimu
Dan telah menghormatinya
Belajar tentang karakter manusia

Baik-baik saja kau di sana
Walau tak bicara tapi selalu ada sayang padamu
Hanya karena manusia-manusia yang bertindak seolah tahu semuanya
Kasih sayang kita menjadi remang dan tak kentara
Tak tahu apalagi yang akan kelak diperbincangkan

Bila manusia-manusia yang merasa paling benar telah berkata
Kisah sayang kita tak nampak di permukaan
Aku menjagamu dengan cara berbeda
Dalam doa dan rindu terpendam
Tak hendak menjadi pemberontak untuk dirimu

Kita lihat saja kelakuan manusia-manusia yang anggap dirinya tak tersentuh nasehat

Manusia-manusia yang telah memberi batas pada kasih sayang Tuhan

Ingat Saja Rinduku

Tak usah kau tanyakan tentang cintaku padamu
Tak usah kau tanyakan tentang rinduku padamu
Rasa sayangku tak pernah padam bahkan semakin mendalam
Bila tak malu pada dunia maka ku telah menangis terlalu merindukanmu

Sungguh tiada dirimu hari-hariku seolah tak melihat
Berjalan tanpa arah
Otak tak dapat berpikir
Hanya ingin dirimu berada tepat di sampingku

Namun dirimu tak kuasa kupegang
Dirimu yang telah memilih bersama siapa hatimu menautkan kasih
Aku tersenyum saja walau pahit kenyataannya
Tak hendak menjadi pemisah antara dirimu dengan cintamu

Biarlah menjadi pemuja rindumu

Dan ketahuilah dimanapun kau berada selalu ada diriku yang merindukanmu