Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Sabtu, 27 Februari 2016

Terpaku Cinta Semu

Jangan pernah datang lagi bila tak mencinta Jangan pernah sapa lagi bila tak merindu
Betapa terluka hati tergores jiwa melihat tapi tak berdaya
Tak kuasa memeluk Tak bisa saling memegang tangan Tak bisa melepaskan semua perasaan kasih
Membenci tapi tak bisa
Ada sayang mengendap dan susah lenyap Tak tahu lagi harus bagaimana untuk rasa pada jiwa
Mencintai walau tak jua berpeluk
Menyayangi walau tak kunjung berhasrat
Duniaku yang terpaku pada cinta kasih dunia

Jumat, 26 Februari 2016

Tak Kuasa Mendekatimu

Semoga kau tak pernah di sisiku
Tanpa cintamu terasa berat melangkah
Andai cintamu padaku akan ringankah dalam berjalan?
Cinta ini penuh nafsu setan
Dan aku benci rasa malas yang mengunci tubuh tanpamu

Rindu memelukmu seperti dulu
Terasa susah mengecupi setiap lekukmu
Dan setan terus-menerus memandang baik perbuatan hina
Tanpamu hidupku tak beraturan

 Melihatmu dari kejauhan
Hanya bisa melihat potretmu
Tak kuasa mendekatimu
Tak bisa memelukmu lalu berbagi rasa

Saat dekatpun hanya diam padahal hati mencinta
Dirimu yang benar sebenarnya tak pernah melihatku
Diriku yang senantiasa memperhatikan semua tentangmu
Namun kau masih tak merasaiku juga

Tanpa pelukanmu tubuh meletih
Bila ini yang terbaik maka tanpamu akan dijalani

Minggu, 21 Februari 2016

Arti Pertemanan

Mereka mengaku sebagai teman
Mereka mengajak bicara terkasar
Mereka mengajak mencandu nikotin yang merusak badan
Mereka selalu sediakan makanan minuman memabukkan
Merekakah teman sejati?

Saat Tuhan melarang suatu perilaku tapi mereka malah melakukan bersama badan
Tak pernah ajak diri untuk sesujud teguh di rumah Tuhan
Tertawa terbahak-bahak saat laku-laku iblis disemai bersama
Merekakah teman atau kegilaan yang coba dibenarkan?

Mungkin ada tatapan menyeringai sinis saat menjauhi mereka
Tapi diri ini hanya ingin berTuhan
Jangan ajak diri sebagai teman kesesatan kalian
Karena teman sejati hanyalah mengingatkan dalam taqwa
Teman sejati bukanlah menjerumuskan kedalam tingkah-tingkah dosa

Diri menyayangi kalian
Sebagai teman maka rangkullah Tuhan dengan segera
Kematian datangnya tiba-tiba

Mencintaku Tak Denganmu

Kau tahu dimana akan kutemukan cinta?
Tempat itu sudah kuketahui
Tercinta yang akan kucintai telah kupahami
Tempat kutemukan cintaku tak akan kuberitahu kau
Tercinta yang akan kucintai juga kau tak perlu tahu

Jangan besar kepala tentang yang kucintai
Kau bukan orang tersebut
Mengejar cintamu bak gila untukku

Aku mencinta tapi kau tak ada reaksi
Untuk apa berharap pada cinta yang mati?
Kuyakin masih banyak yang pantas untuk kucintai

Bila kau mati dalam mencintaiku maka tak akan menungguku
Puaskan saja kau dengan cintai dirimu sendiri

Memandang benci semua manusia
Cinta yang kudamba tak kudapat jua
Senyuman-senyuman kesinisan menyungging pada mulut-mulut
Karena kau yang mati rasa dan tak hendak salahkanmu
Setiap manusia miliki jalan cerita cinta
Dan tak salahkan cinta karena mencinta yang salah
Suatu waktu akan kutemui cinta sejati walau tak denganmu

Mereka Tak Mencinta Buatku Membosan

Tak adakah yang merinduku?
Bertubi benci telah kusebarkan
Kini merintih kesepian
Padahal aku sangat merindukan mereka
Mereka semua yang pernah menapaki hasrat percintaan
Namun malam ini mereka diam tak menyapaku
Aku selalu merindukan mereka
Aku yang merasa sepi sendiri di malam ini

Bosan dan membosan pada mereka
Ingin kuhapus semua pertemanan yang terjalin
Kebersamaan ini hanya nol besar
Mereka kasar dan tak peduli kataku

Hapuslah aku atau aku yang menghapus pertemanan ini
Karena malam ini sedang benci mereka yang tak kunjung mencinta lagi

Jumat, 19 Februari 2016

Tak Berakad Tak Bercinta

Karena tak ada cinta sebelum akad
Walau berat tapi itulah agama
Masukilah pada agama secara menyeluruh dan memang tak mudah

Hujatan lalu celaan saat memilih tak berpasangan sebelum berakad
Itu menyakitkan tapi itulah pilihan agama
Agama bukan sekedar permainan
Aturannya bukan untuk dipilih lalu dijalankan yang termudah
Bila menyakini agama ini maka tunduklah lalu patuhlah

Kadang menangis saat malam berteman sepi
Lalu tersadar bahwa Tuhan selalu menemani
Pasrahkan segala perjalanan hidup pada Tuhan

Tuhan
Pada agama ini membulat beriman
Kuatkan dalam hadapi ujian

Sungguh tak mudah menyatakan bahwa tiada percintaan sebelum berakad
Dalam berTuhan menyakin saja tanpa banyak bertanya
Aturan Tuhan bukan untuk diperdebatkan

Mengadukan Cinta Di Rumah Tuhan

Kemana lagi melangkah
Meminta pelukannya
Meminta kecupannya
Dan masih tak bisa
Lelah dan tak kuasa
Hindari dan sembunyi saja

Rumah Tuhan menjadi tempat tetangis dedosa
Berat atas sesujud ini tapi tak hendak menyerah

Minum saja coklat hangat lalu secangkir kopi
Jangan suguhkan secawan arak ataupun minuman memabukkan
Karena mendamba cintanya sudah menyusahkan pikiran
Ada luka yang tak kunjung menutup robekannya

Dan menunggu masih setia di sini
Pelukannya juga kasihnya
Dan tak mau kata suka hanya di bibir saja

Menuju rumah Tuhan kumelangkah
Masih mencintanya tapi tak mau menjauhi Tuhan
Dalam resah bersujud di rumah Tuhan

Kamis, 18 Februari 2016

Abnormal Hidup

Dan hidup memang harus memilih
Tak akan bisa dilakukan keduanya
Pria atau wanita
Baik atau tidak baik
Tidak ada di antara keduanya

Hidup tak akan nyaman bila senang bergelut dalam dunia yang abnormal
Dunia mungkin bisa ditaklukan oleh abnormalnya hidup
Tapi bila percaya Tuhan maka gairah itu serta merta harus musnah
Tuhan telah benamkan hidup agar berjalan sesuai kaidah kitab-Nya
Bila tak selaras maka tak berTuhan

Aturan Tuhan jelas dan tidak abu-abu
Abnormal hidup itu tak berTuhan maka segeralah bersimpuh pada-Nya

Aku Cinta Tapi Tuhan Enggak Suka

Hei,cinta!
Aku kangen
Tapi tak bisa berbuat apa-apa
Mengatakan saja pada bumi aku tak bisa
Cinta yang begitu dalam ini tertolak oleh Tuhan

Hei,rindu!
Aku sayang
Di tiap pojok dada mengisi hasrat-hasrat padamu
Ingin katakan padamu tapi aku penuh takut
Aku cinta tapi Tuhan tak suka

Hei,tercinta!
Tak menyesali mengenalmu walau kau diam
Dirimu yang tak kunjung bicara cinta
Aku cintaimu tapi kau tak tahu
Aku cintaimu tapi Tuhan tak suka

Jangan Menyerah Bertaqwa

Kala kaki-kaki ini terasa kaku ke rumah Tuhan
Kala rasa malas membaluti sekujur badan
Kala sujud-sujud pada Tuhan tapi laku-laku setan masih dilakukan
Haruskah berhenti berTuhan saja?

Setiap perjalanan keimanan pasti ada ujian keTuhanan
Saat hati berkata "telah beriman pada Tuhan" maka urusan taqwa belum selesai
Jangan sangka perkataan keimanan tak akan diuji oleh Tuhan?
Tuhan tak bisa dimanipulasi

Sebenarnya Tuhan tak membutuhkan sujud-sujud ini
Dan hamba yang benar-benar butuh

Bila masih mengerjakan dedosa maka jangan berhenti sesujud itu
Paksakan berTuhan
Jadikan sujud dan sabar menjadi penolong menangkal kesetanan
Jangan menyerah bertaqwa

Karena hanya orang-orang yang beriman yang dipanggil Tuhan dalam kitab-Nya

Minggu, 14 Februari 2016

Kuatkan Jiwa Terindahmu

Sabarlah,sayang!
Di sinipun merindukanmu
Waktu akan tak terasa bila dijalani bersama Tuhan
Bukan dirimu saja yang kesedihan
Kamipun merasakan pula
Kamipun belajar
Dirimupun belajar

Tangguhkan hatimu,sayang!
Hidup ini bukan untuk berleha-leha
Hajarlah semua yang membuat cemas dengan sikap terbaik
Tak usah kesepian bila Tuhan ada di jiwa
Kamipun selalu menyayangimu dari jauh
Maaf bila kami membuat hidupmu susah
Kami sangat sayang padamu

Dunia ini terlalu kasar dan bengis
Kami ingin dirimu sekuat dan setangguh untuk hadapi dunia

Semangatlah,sayang!
Masa tua kami bergantung pada usia dewasamu


(teruntuk mereka semua yang sedang belajar menjadi pribadi mandiri dan tangguh)

Tanpamu Lalu Tuhan Sandaranku

Mencintamu membuatku lemah
Mendamba hadirmu membuatku tak berdaya
Hari-hari tanpamu melelahkan

Dirimu yang entah dimana
Dirimu yang tak tahu sedang bersama siapa sekarang
Aku tak bertenaga
Menyalahkan manusia atas kehilangan pelukanmu sungguh sikap egois
Benar dan tak salah diriku sangat merindukanmu

Engkaulah candu
Dan aku terbius lalu ketagihan
Ajaklah berdansa kembali sembari membawa sesal maka terbuai

Melupa pada Tuhan bilamana kau datang lalu menggeliat pada hamparan hasrat
Ketabuan menjadi nilai yang indah

Kau yang lenyap bagai asap
Terbang menjauhi dan berjalan melangkah pergi

Sungguh lemah hari-hariku tanpamu
Dan sungguh pula hanya pada Tuhan kuberserah

Kau Tak Pantas Di Cintai

Mengenangmu membuat tubuh lemah lagi letih
BerTuhan saja serasa segan
Dirimu ibarat setan berwujud manusia
Kau sesaat hadirkan bahagia lalu sekejap kau buatku tak berdaya

Tuhan
Bantu aku terhadap dia
Dia penjahat yang hadir lalu pergi

Ingin membencinya tapi tak bisa
Namanya bahkan wajahnya telah memahat di jiwa
Walau sekejap

Dia bagai hantu
Membuat terlena lalu campakkan saat jiwaku mencinta

Dia datang terlebih dulu
Dia menyapa terlebih dulu
Tapi dia pergi tanpa seutas kata

Aku coba bicara suka
Dia berlari menjauh dan diam
Dan dirinya memang manusia berwujud setan

Gurau Cinta Kita

Kau diam saja seolah penuh marah Bibirmu yang dulu penuh senyum kini terkatup dan cemberut Dirimu yang asyik dengan kecintaanmu Dirimu yang lupa pada gelak tawa canda kita
Dirimu memang keterlaluan dalam urusan mencinta Aku yang tersisihkan karena kisah cintamu Dan tak ada marah dalam dada Suatu saat kala kau sendiri pesona jenaka kita akan terbersit Lalu kaupun tersenyum simpul walau malu
Sungguh mungkin aku kecewa karena tak menikmati gurauanmu lagi Tapi sungguh tiada benci padamu
Karena dirimu rasa cinta terdalamku

Kau Peluruh Hati

Luruh hati melihat segala
Selaksa secarik kasih yang terpendam
Mutiara yang perlahan memudar
Berhenti saja menyukai
Mengagumi dalam irama hati tersembunyi
Meraih temali tapi butuh nyali
Memandangimu saja
Kagumi semua pesona yang terurai
Dalam kasih tak terbaca olehmu
Aku merindu dipeluk

Dirimu yang terasa jauh
Bicara denganmu hanya terasa kegamangan yang ada
Kau menuduhku telah membohongimu
Dusta apa yang telah kulakukan?

Aku tak bohong saat bilang "aku sukaimu"
Aku tak dusta saat kukatakan "aku cintaimu"

Dirimu yang memilih pergi dariku
Dan kau tak pernah melihat hatiku yang semakin luruh
Aku telah terperosok dalam mencintaimu

Hadirmu walau kau kini pergi tak pernah kusesali

Ruang Cinta Kita

Masuki ruang tempat kita bersama dulu
Getar rindu mengaduk dalam jiwa
Seperti malam tadi yang ingin kau datang
Ruang ini terasa sesak walau tanpamu
Ruang ini begitu banyak benda berserakan
Ruang tempat kita saling melepas hasrat tak nyaman lagi
Tanpamu ruang ini tak berarti

Dadaku sesak tanpa kehadiranmu
Dan ruang ini memang tak ada artinya lagi
Ruang ini indah bila kau hadir di sana

Jalan Cinta Tuhan

Merindunya memecah jiwa
Mencintainya mengobarkan bara
Menyayanginya mengacaukan hari
Menggantungkan semua harapan padanya
Buntu berharap cinta terbalas
Tak bisa membencinya
Karena terlanjur cinta

Teriak pada bumi
Mengiba pada semesta
Malu pada Tuhan
Terlalu dan sangat keterlaluan mencintai manusia
Aku buta karena cinta
Kasih sayang Tuhan tak terasa oleh nurani

Masih mengharapkannya tapi malu pada Tuhan
Adakah jalan untuk mencintainya secara berTuhan?

Aku Dalam Fardu

Ada benang basah susah di tegakkan
Lomba yang tak dimenangkan
Egoisnya jiwa para pemuja dunia
Namai setiap jalan dengan kisah kebaikan
Abaikan semua para pembenci

Darah muda yang selalu tertantang
Urat nadi berdenyut tak henti menambah semangat
Waktu hanyalah milik Sang Kuasa
Inilah para pencari kebajikan terus beriman

Firasat yang berasal dari rasa cemas tak layak dipercayai
Ingin berTuhan lebih indah
Takjubi semua ciptaan Tuhan menambah rasa iman
Rasakan saja makna tersirat Tuhan pada semesta
Ikuti jalan lurus berTuhan
Akuilah sebagai hamba yang berdosa di hadapan Tuhan
Nilai diri terletak pada taqwa
Inilah diri yang selalu senantiasa mencoba teguh berTuhan

Sapaan Pagimu

Pagi ini melihatmu Sapamu menghangatkan pagi yang dingin Senyummu mencairkan bibirku yang membeku Ajakanmu sekedar basa-basi belaka Kutahu kepada siapa hatimu bersandar
Pagi ini melihatmu ada damai terasa Kedamaian walau sekejap tak mengapa Ajaklah lagi diriku tamasya hanya berdua denganmu Hanya ingin merasakan semua kesejukan dan hangatnya dirimu Seperti saat tadi pagi kau menyapaku

Sabtu, 13 Februari 2016

Tuhan Menjagaiku

Melupakanmu hal terhebat yang kini kulakukan
Walau kenyataannya tak semudah membalikkan telapak tangan
Tubuh lemah serasa tak bertulang
Semua lecutan ini semoga menyabarkan

Tuhan menjagaku dengan caraNya yang terdahsyat

Sejujurnya ada kekesalan
Kejengkelan menusuki kalbu
Tapi hidup menjadi sia-sia bila berkeluh kesah
Dan terkadang tak paham akan penjagaan ini

Syukuri atas segalanya
Tuhan Sang Maha Tahu

Saling Mencintailah Kalian

Kutitipkan ia padamu
Karena dirinya mencintaimu
Aku mencintainya tapi ia memilih untuk menyayangimu
Sayangilah ia
Buatlah ia selalu bahagia

Aku yang tak mampu untuk mengisi sisi cinta di hatinya
Bila ia bisa tertawa bersamamu maka tersenyumku walau teriris
Kutitipkan ia padamu

Saling menyayangilah kalian berdua
Aku yang tak akan masuki kisah percintaan kalian
Aku melihat kalian dari kejauhan
Tersenyumku melihat ia bersamamu dengan cintanya yang tak kumiliki

Jumat, 12 Februari 2016

Cinta Sendirian

Kau tidak bisa seperti itu
Kau pergi saat kudatang Kau pikir aku tak punya hati
kau bicara menggoda tapi kutunggu kau tak pernah memeluk rindu ini
Kau buat perih Kau buat luka Dan tak pahamkah atas sayangku ini?

Kau hanya memberi harapan Dan aku terbuai Aku yang terlena karena kerlingan matamu
Aku yang terpahat oleh senyuman mempesonamu Dan kau tak mencintaiku Hanya aku mencinta sendiri

Kamis, 11 Februari 2016

Racun Cinta

Dan mereka bercinta
Mengaku berTuhan tapi bercinta tak berTuhan
Membanggakan diri lalu membusungkan dada saat berkasih sayang
Suatu keanehan dan sungguh tak masuk akal
Percintaan atas nama Tuhan tercipta saat berijab lalu berkabul
Lalu percintaan tak berTuhan ini untuk siapa?

Dunia yang dipuja
Tuhan menjadi tersisihkan

Kelelahan saat berTuhan
Nafsu dunia yang terus menjadi mercusuar
Mengenal percintaan dunia sangat melemahkan

Tuhan, berserah jiwa ini padaMu

Tuhan Sang Satu

Bila Tuhan mendua maka goncanglah alam raya
Bila Tuhan berbilang maka pertempuran akan marak di luar angkasa

Tuhan cukup satu

Tuhan pasti berbeda dengan ciptaanNya
Tak mungkin Sang Pencipta sama atau lebih rendah dari ciptaanNya
Dalam rendah diri sujud pada Tuhan

Tuhan hanya satu

Layakkah Kau Kubenci?

Dan membencimu
Mengenalmu hanya membuat sedih
Ada airmata rindu padamu

Kau seenaknya mempermainkan perasaan
Kau seperti manusia tak berhati
Ada hatiku yang sangat berharap cintamu
Dan kau tak peka

Bicaraku tapi kau tak menjawab
Bicaraku tapi kau hanya berkalimat pendek menjawabnya
Aku tak pernah dan tak akan bisa bicara sayang
Tapi tak mengertikah kau?

Aku membencimu
Perlahan tapi pasti ingin lupakanmu
Tak mudah hempaskan rasa

Berjalan tanpa sapamu tak mudah
Menghapus fotomu dalam hati susah bukan kepalang
Aku diam dalam rindu tak berbalas
Dan puisi ini laksana de javu

Masihkah aku membencimu?
Bila hingga kini masih berharap kau memelukku?

Rabu, 10 Februari 2016

Nafsu Bercinta Hanya Denganmu

Kenapa kau tak ucapkan sayang juga
Kenapa kau tak ucapkan cinta juga
Aku menunggu

Andai kau tahu setiap malam kususun bintang membentuk wajahmu
Kuukir bulan mengguratkan manisnya senyumanmu
Adakah kau menyayangiku?
Adakah kau merindukanku?
Atau hanya aku saja yang tenggelam dalam lautan pengharapan cintamu

Kejamnya kau
Dirimu pergi di saat hati telah menjangkarkan namamu
Kenapa kau tak kirimkan lagi pesan kasih padaku?
Mungkin kau telah jenuh?
Dan aku tak bisa melupakanmu
Kau keterlaluan

Mungkin terlalu murahan bila aku berharap cinta
Tapi cinta datangnya tak bisa ditolak
Cinta dan nafsu memang tipis bedanya
Dan aku sangat ingin ada di hatimu

Selasa, 09 Februari 2016

Menyesallah Di Awal

Hujan, sayang!
Dan dingin ini membuat segalanya berubah
Tampang yang polos menjadi buas

Panas, sayang!
Dan udara yang gerah membuat iman menyerah
Hati berTuhan menjadi setan

Jangan pernah bermain dengan iblis
Candu-candu beraroma racun terasa manis
Akhirnya menjadi pekat lagi pahit

Segeralah patuh pada Tuhan
Hanya pada Tuhan berserah

Kini Kau Denganku

Dan aku tak mau kau terbawa masa lalumu
Cukup kau ceritakan kisah cintamu dengannya
Karena kini kau denganku

Tak pernahkan kau teropong lautan hatiku saat kau membicarakannya?
Kemarahanku bukan amarah
Kekesalanku bukan gusar
Hanya sedikit rasa kecewa padamu
Karena kini kau denganku

Cukup sampai di sini cerita kisah cinta kita
Mungkin kelak aku dan kamu akan tertawa mengenang cerita ini
Kisah cinta kita yang harus terkikis
Karena kau denganku tapi kau bicara tentangnya

Dan selamat tinggal mantan kekasih

Baik Atau Tidak Baik

Guraumu lalu candamu
Dan belum mengenal mendalam
Tak mau terjebak dalam rasa seperti dulu
Jangan menyuka
Jangan mencinta
Jangan menyayang

Takut kehilangan kembali
Kehilangan yang tersayang itu menyakitkan
Dan sungguh takut

Baik atau tidak baik?
Entahlah
Aku bimbang untuk melenyapkan namanya

Hari ini menghilang
Tak tahu kapan berjumpa lagi
Ada rindu yang susah diungkapkan
Beraninya mempermainkan rasa
Kau tega sekali
Mungkin alasan-alasan yang akan kau kemukakan
Dan mungkin aku akan memakluminya
Dan mungkin aku juga akan berdusta tak menyukaimu
Aku ini mungkin yang tak baik untukmu

Aku harus bagaimana tanpamu?
Kau yang baik dan hanya aku pengaruh tak baik

Aku tidak sukai
Aku tidak cintai
Aku tidak sayangi
Dan setiap malam tiada rindu bagimu
Kukatakan itu semua sembari sembab pada mata
Hati ini terluka

Dan rasaku padamu ini baik atau tidak baik?