Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Sabtu, 28 Mei 2016

Untuk Kamu Kasmaranku

Saat tak juga mendapatkan cintanya
Saat sudah mengatakan semua rasa
Mencoba ambil sisi positifnya
Merangkai semua kisahnya dalam untaian berjelaga
Menghitam tapi terlihat berkilau bagi jiwa
Mencari cinta berTuhan tak mudah

Tak menyerah
Berjuanglah para pencari cinta Tuhan

Mencari tempat persembunyian di dunia
Mencoba sembunyi dari Tuhan
Malu pada dedosa yang sudah dan sedang dilakukan
Percaya akan hidup setelah mati
Mampukah sembunyi dari pandangan Tuhan?

Tak mau terkikis oleh dunia
Tak mau tersakiti oleh iman
Jangan paksa untuk memilih
Terlalu sulit untuk saat ini
Berjalan terhuyung dalam upaya menguatkan iman
Kuatkanlah dalam dunia yang terus menggoda teramat manis

Dan meringkuk tanpa pelukanmu
Terdiam di sudut ruang tanpa sentuhanmu
Lama berkasmaran padamu

Dan jua telah lama tak berkasmaran denganmu

Berhenti Mengejar Cinta Sesat

Menyerah dan sudah terasa lelah

Tak bertenaga mengejar lagi
Seperti terjaga dari sesatnya cinta
Tuhan telah menjaga
Tak tahu bersyukur seperti apa pada Tuhan
Dua sisi jiwa saling bersinggungan
Kedua sisi saling menangisi
Kedua sisi miliki mau yang berbeda
Maui bercinta lalu berhasrat dengan sesatnya rasa
Maui Tuhan selalu menjadi Maha Penjaga akan sasarnya rasa

Terlalu melihat pada maunya teman serta dunia
Terlalu mempedulikan opini para rekan tentang dunia
Lalu pendapat Tuhan yang termaktub pada alam juga kitab terlupakan

Berhenti pada titik ini
Semoga ini tak berulang lagi
Tak mengejar rasa yang tak pantas bersauh
Berhenti dan semoga ini untuk selamanya
Karena cinta yang berTuhan akan datang dengan selayaknya

Ingin Rasaimu

Ingin teriak saja
Ingin berlari saja
Ingin menangis saja
Tersenyumpun tak berselera
Tubuh tak berdaya
Teramat tak bertenaga
Tanpa rasamu lemas kedua lutut terasa

Ingin rasaimu
Ingin cintaimu
Ingin sayangimu
Ada derap-derap langkah menujumu

Sambutlah
Saling berbagi ingin
Karena ingin ini tentang rasaimu

Minggu, 22 Mei 2016

Pesta Sepi

Pesta
Hanya bersenang-senang tanpa hiraukan aku
Terus menari hingga musik berhenti
Makanan serta minuman berhamburan di udara lalu berserakan terinjak
Pesta yang memuakan

Hingar-bingar menjadi candu
Aku yang berdiam dalam sepi di keramaian ini
Melihat dari kejauhan
Tanpa kuasa untuk memeluk
Asap mengepul di langit terbatas
Bising lalu pusing merancu di setiap pojok ruang

Sayang kamu
Sangat mencintaimu

Sudah kukatakan aku mendambanya
Dia tak menjawab karena diam saja

Lelah menanti lalu dunia ini seolah diam
Selalu dan terus bertanya
Bila berhias dengan hasrati rasa maka bahagiakah hidupku?
Khawatir dengan cinta
Gamang dengan sayang
Berdebar dengan hasrat
Sayang kamu tapi sadari tak mudah membuatmu memeluki rasa

Malam setiap malam kesusahan memejamkan mata
Membayangkanmu mendekap rasa ini
Ingin cicipi rasa hasrati bersamamu

Pesta ini terasa hampa dan sepi bagiku

Perasaanku Padamu Seolah Abadi

Seberapa dalamnya kumencinta
Seberapa besarnya kumenyayangi
Hatimu juga rasamu milikmu sendiri
Tak mungkin memaksa percintaan
Kasih sayang tak layak dipaksakan
Cinta ini menunggu restu Tuhan
Percuma mencinta tanpa Tuhan

Jangan pernah mencariku
Jangan pernah memanggilku
Terlalu banyak rasa sakit yang mendera
Tangisan semakin menahun bertambah berwindu
Hampir saja terjebak dengan rasa yang menipu
Dan masih belum bisa seutuhnya melepaskan
Jujur dan tak mau dusta
Sungguh masih sangat mendambakanmu

Shalatlah Pada Rumah Tuhan

Kehilangan teman berTuhan
Tak mudah temukanmu dalam rapatnya barisan pemujaan
Dirimu bak sebuah jarum di tumpukan jerami
Ingin bersamamu kelak di surga

Langkahkan lagi paksakan sujud menghamba di rumah Tuhan
Akupun terkadang melemah
Namun ibadah ini pantas dipaksakan
Temui aku pada rumah Tuhan
Kelak berharap kita bertemu di surga
Akupun yang terus memaksa dalam penyujudan bersama

Di rumah Tuhan ini berharap terus memuja Tuhan bersama
Saling menguatkan dalam memuja-Nya dengan dedoa
Kita insan yang lemah lagi hina di hadapan Tuhan
Sujudlah bersama merendah dalam barisan pemujaan ini

Lelaki sejati hanya para penyujud taat dalam rapatnya barisan

Tiada Cinta Tanpa Ikrar Iman

Tuhan melarang bercinta tanpa iman
Tiada cinta tanpa ikrar berTuhan
Semua cinta yang tampak benar hanya tipu daya setan
Sakit dan perih menahan dan terus mencoba bertahan
Dalam kesendirian masih mencoba beriman

Entahlah sampai kapan
Karena hanya manusia biasa yang tak luput berdosa

Dalam perih dunia coba tak bercinta tanpa iman
Walau begitu banyak goda membuai
Walau begitu banyak sinis saat bertahan beriman

Tiada cinta sebelum ikrar iman

Yakinilah
Peluklah iman dengan kesungguhan

Sabtu, 14 Mei 2016

Maaf Kucintaimu

Aku sayang
Aku cinta
Semua puisi ini untukmu
Maaf, buatmu marah

Bila kau tak mau bicara denganku maka aku akan diam saja
Hanya bisa berharap
Hanya bisa melihat
Hanya bisa terus membayangkan kau memelukku
Maaf, atas sayangku padamu

Mengerti Saat Kau Diam

Tamparan yang meyakitkan saat kubicara kau diam
Hakmu untuk tak bicara
Satu yang tak bisa kau cegah
Aku yang akan selalu cintaimu

Dalam sikap diammu ada aku yang mencinta
Dalam tak bicaramu ada aku yang menyayang
Dalam mulut terkuncimu ada aku juga yang selalu memperhatikan
Aku menunggumu selalu
Selalu dalam menanti kau tuliskan sebaris kata cintaiku

Lewati Kesedihan

Lewati depan rumahmu sengaja
Dirimu tergesa masuk rumah saat kulewat
Setelah menjauh kutengok ke belakang
Dirimu keluar kembali dari dalam rumah
Sedih di jiwa seolah kau tak mauiku lagi
Sejijik itukah dirimu padaku?

Maafkanlah atas pengakuan cintaku
Sekedar jujur tentang rasaku
Jangan tatap diriku dari cermin jendela rumahmu
Rangkul kasihku
Baluri rasaku dengan hasrat
Kau akan tahu besarnya percintaanku padamu

Rasa Yang Tak Terjangkau

Terlelap dan tertidur atau berpura-pura dengan itu semua
Dilakukan untuk sembunyikan segala yang tak bisa dijangkau
Tuhan Maha Tahu

Melampiaskan segala rasa pada tak bertuan
Mengunci rapat segalanya
Hati ini tak kuasa didustai
Sekilas hasrat terus menohok lagi menggoda
Lemah semua sendi
Pasrah pada Tuhan

Tidurpun bersusah payah agar tak mengingatnya
Rasa yang tak bisa dijangkau

Merasai lalu mengecapi segala hasrat penuh kepolosan
Dan rasa itu terlarang Tuhan

Sendiri dalam dunia
Tuhan berusaha terkunci erat pada iman


Kesulitan Mencinta

Jangan ganggu aku
Tinggalkan aku sendiri
Aku yang tenggelam dalam merindukanmu
Semakin dalam hidupku mati tanpa pelukanmu
Aku menyerah pada cinta yang tak mungkin ini

Tertawalah
Tersenyum sinislah
Tak peduli lagi pada semua laku dunia
Selaksa sekarat tanpa sentuhanmu
Tak bolehkah cinta ini memacu setiap adrenalin?

Ingin memaki
Ingin marahi

Cukup
Pergi saja semua
Aku hanya ingin bercinta saja

Usah Kau Bimbang

Tak mau lagi terus begini
Mencintai dan berharap pada cintamu
Seolah hidupku tak bergerak
Hanya fokus pada cintamu

Ayolah
Terlalu lama menanti
Penantian akan cintamu sepadankah?

Kau tak mengerti juga akan sinyal-sinyal cintaku
Atau semua sinyal cintaku tertutupi oleh kebimbanganmu mencintaiku?

Jangan bimbang serta ragu
Rengkuh cintaku
Pacu hasratmu
Kau akan tahu setelah kita berdua saling melenguh

Bingung Dalam Rasa

Sudah
Tak usah sebut namanya
Tak usah membahas rasa yang tak kunjung berbalas
Walau cinta ini padanya tak pernah padam
Tak tahu mengapa saat dirinya mulai menjaga jarak

Hanya ingin disayangi
Hanya ingin dicintai
Saling berpeluk dalam rasa penuh bunga
Masih menantinya walau entah sampai kapan
Rasa di dada ini tak sekalipun akan berkurang
Dirinya seperti tak kenali rasa ini
Genggam tangan ini maka besarnya hasrat bisa dirasakan
Segeralah sambut kasih ini
Jangan biarkan hidup ini seolah berjalan namun melayang

Nyeri Mencintai

Sakit juga nyeri saat mencinta tapi tak berbalas

Baca pesan ini
Kalimat tentang kerinduan
Kerinduan yang terus mengambang

Kecintaan yang hanya berpangkal tak berujung
Sayangi tak kunjung disayangi
Cintai tak jua dipeluki
Sembab pada jiwa


Jumat, 06 Mei 2016

Meraja Rasa

Kueja namamu
Kubingkai wajahmu dalam pigura memori terindah
Melihatmu dari balik pagar pembatas
Menyentuhi setiap lekuk indahnya rasa
Terguncang namun tetap coba bertahan
Dirimu bak putri keraton

Terkadang melihat indahmu dari kaca rumah/
ku sayangimu
Aku cintaimu
Tapi dirimu tak mudah terpeluk

Terjalnya BerTuhan Utuh

Susah banget buatmu mengerti
Kepayahan
Tidur sajalah
Berharap mimpi bertemu lalu bersama selamanya denganmu

Berjabat tangan erat denganmu
Kau bersama kekasihmu
Cemburukah aku?
Tak pantas mencemburui kebahagiaanmu
Bergetar hatiku saat kusentuh tanganmu
Terasakah olehmu getaran rasaku?
Aku yang berpura-pura segera pamit darimu saat kau sebut namanya/
Kau cintaku dulu yang.kupendam
Walau tak kuungkap semoga malam ini kau mimpikan aku

Capek, di masjid mengadu

Yang tercinta ada di depan mata
Tapi sulit untuk berkata cinta
Tak kunjung terlihat isyarat atau tanda darinya
Tubuh kian hari semakin lemah
Masih mencoba berpegang pada tali Tuhan
Entah sampai kapan berpegang

Berharap berTuhan hingga mati

Pencarian Kawan BerTuhan

Tak mudah berjalan menuju rumah Tuhan
Ada seret langkah terpaksa terhadapnya
Kaki-kaki yang digelayuti setan
Badan-badan yang dipeluk erat setan
Hati juga otak terus meronta agar tak bersujud pada Tuhan
Malas juga penundaan menjadi senjata pamungkas iblis
Mencari teman taqwa tak mudah
Terjatuh dalam perjalanan
Bersedih dalam barisan Tuhan
Karena sungguh perjalanan ke rumah Tuhan tak mudah

Teman-teman taqwa dimana gerangan kalian?
Ingin saling menguatkan bila iman sedang tak menguat
Perjalanan ini membutuhkan kawan
Karena kuyakin setan akan kalah oleh rombongan para musafir rumah Tuhan

Teman Sedikit Ini

Sedikit juga manis

Tak perlu banyak teman bila hanya saling kuliti dan sakiti
Hanya ingin kawan yang temani bersama di dunia dan kelak di surga
Tak mau teman yang terus merongrong ke jalan neraka
Bukanlah teman namanya bila hanya merusak badan juga iman

Sedikit tak mengapa asalkan manisnya surga tercicipi bersama
Tak lagi mau berkata kasar
Karena Tuhan Maha Lembut
Tak mau terus bercanda tentang agama
Karena taqwa suatu hal yang layak diperjuangkan
Temanku sedikit
Karena kuberharap kita bersama kelak di surga Tuhan