Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Senin, 30 Desember 2019

Cerita Yang Tertunda

Lupa
Sesaat tadi ingin menuliskan cerita
Tentang sebuah cerita cinta

Tiba-tiba teringat
Lalu mulailah menulis serasa otak tersengat

Terlalu sibuk dalam berkelakar dalam dunia
Hingga melupa untuk bercinta
Tetapi sungguh hanya ingin berdua
Merajut hasrat asmara
Mencapai klimak percintaan yang belum dan masih tertunda
Masih adakah ruang juga cerita?

Ini Bukan Curahan Hati

Ini uang

Bila itu yang kau mau
Maka kukubur rindu
Biar saja kau bermain cinta
Biar saja kau temukan rasa
Karena yang kupunya hanyalah sedikit cinta

Aku cinta sama kamu

Tak usah permainkan kata cinta
Jangan terbangkan ke langit diriku serta rasa
Lalu kemudian kau jatuhkan dengan kata dusta
Cinta bukan sekedar kata
Cinta itu butuh hal yang nyata

Ini bukan curahan hati ataupun obrolan semata

Ini ungkapan rindu
Ini curahan hati pada kalbu
Pada hati yang kelabu
Pada jiwa yang merindu
Tanpa pelukanmu

Lalu melengkunglah jingga
Di ufuk terbenamlah surya
Begitupun sang tercinta

Kebingungan antara materi dunia atau cinta

Sang tercinta pergi menghilang


Tak Tertemui

Karena Tuhan Sang Raja
Tuhan Pemilik segala muslihat
Tuhan tak bisa diperdayai
Walau mereka bersolek seperti rabib, pastur maupun pemuka agama
Berjalan lewati jalan yang sama
Telah mengetahui di mana kau berdiam
Tapi hancurnya perasaan
Sudah beberapa hari tak melihat indahnya dirimu
Perjalanan yang dilakukan menjadi penuh pilu
Walau dirimu tak merasakan
Tapi diriku serasa
Teramat
Sejuta cinta padamu

Kamis, 19 Desember 2019

Raja Dalam Karung

Bila raja jatuh cinta
Maka ratu tak usah mengetahuinya
Biarkan menambah selir
Selir yang benar-benar tak miliki pasangan
Mahar sang ratu tak terminta kembali
Raja tak pernah mengambil mahar ratu
Raja miliki harga diri dan sejatinya lelaki
Mahar ratu haram diambil
Tapi raja tetaplah raja
Haus sahwat juga birahi
Ingin punyai selir tapi berkonflik
Raja yang di namai raja
Raja terakui raja
Tapi oleh dirinya sendiri

Senin, 16 Desember 2019

Inginkanmu Bukan Sekedar Angan

Kenapa kamu dan aku berada pada jarak yang jauh?
Andai saja kamu ada dalam pelukan
Tak bisa terus-menerus berimajinasi tentangmu
Karena bagiku keindahan itu bersamamu

Memacu hasrat
Mencumbu asmara
Pada kecupan
Pada nafas-nafas yang tersengal

Ingin bersamamu bukan hanya sekedar angan

Adakah waktu serta ruang untuk tuntaskan semua kerinduan?
Lalu senantiasa cumbui lagi bila rindu-rindu meronta kembali 




Dewasa Menurut Kalian

Riskan
Pelik untuk dipertahankan
Pada suatu ikatan

Menjalani tanpa nama Tuhan

Buat apa menyebut nama Tuhan
Bila sekedar dipakai lelucon juga candaan
Cara pandang untuk semua nasihat kebajikan
Terlihat hanya sebentuk permainan

Terus berkata "jalani penuh kedewasaan"
Dewasa yang benar hanya menurut kalian

Menipu Dengan Tawa

Tertawalah
Tipulah dunia
Bahwa sedang bahagia

Pagi yang tak mendung
Mataharipun cerah menyinari bumi
Diri muram lalu siapakah yang akan memberi sinaran?

Melihat kebahagiaan yang terpancar
Tak mau untuk merenggutnya
Menjauh demi rasa bahagia yang tersorot tak lekang

Tertawa di sini
Selalu memancarkan keceriaan
Menipu dunia tentang sebuah rasa yang bersemayam jauh di lubuk jiwa

Mengharap Sedikit Percintaan

Kau tak bicara
Apakah memang tak mau lagi berkata?
Hanya setitik nila
Karena utarakan kata cinta

Rasa suka
Tak bisa berdusta
Namun tak juga harus memaksa
Bila memang kau hampa
Bila memang kau tak kunjung peka

Maka lebih baik diri ini pergi saja
Memang terluka
Hanya inginkan sedikit kecupan rasa
Hanya inginkan sedikit gelinjangan bercumbu asmara

Kupastikan dalam sentuhan kau akan bahagia

Cinta Setan Ini Benar

Ingin kupanggil sayang
Tapi kau milik orang
Ingin kurengkuh tanpa kepalang
Tapi kau miliki stempel beserta orang-orang tersayang
Begitupun diriku yang telah miliki bayang-bayang

Tetapi hasrat telah menjelma
Setan menjadi sebuah pembenaran yang tampak nyata
Dalam semak ataupun ruang memagut cinta
Pada ratusan bulan purnama
Sekuat daya
Sembunyikan peraduan dengan tipu muslihat kata

Hasrat kita bagai nikotin
Memabukan hingga ke relung batin
Acuhkan kumpulan keluarga yang berteriak prihatin
Karena percintaan kita bak sehelai satin

Penilaian cinta kita benar
Dalam telanjang lalu menatap nanar
Berkata gahar
Cinta setan memang selalu benar

Pilihan Cinta

it is so hard to say goodbye
Especially for you
Terbanglah!
Lantas jika kau tiada sanggupkah berjalan di muka bumi ini?
Perjalanan tanpamu terlalu gelap
Tapi bersamamu hari-hari tak kunjung mereda pelbagai dera
Ingin bahagia
Ingin ceria
But cann't choice if the faith be betting
Melepaskanmu cara yang terbaik
Biarlah bersama Tuhan saja
Dan kau bersama tuhanmu juga
Jangan biarkan iman menjadi sebuah komoditi
Bernyanyilah sebuah kidung di rumah sesembahanmu
Di sini melantunkan pujian sembari bersujud tersungkur bermuhasabah diri
Inginkan iman menjadi darah pada tubuh
Tak mau iman hanya menjadi kolase nan rapuh pada candaan kehidupan
Cintailah iman
Cintailah Tuhan
Bahagialah dirimu
Memilihlah iman sebagai sebuah pilihan cinta

Jumat, 06 Desember 2019

Tanya Iman

Melihatmu tapi tak bisa menyentuhmu
Memujamu tapi tak bisa memilikimu
Cintaku yang tak tampak olehmu
Rasaku yang tak terasai olehmu
Melihatmu pada sore itu
Belokan itu tempatmu berdiam
Dan hanya menanti
Penantian yang entah sampai kapan
Berpapasan
Badan sejajar badan
Tanpa kata
Apalagi rasa
Seperti orang asing
Padahal telah merajut tapi tak terajut
Kebingungan
Kegalauan
Tuhan!
Bersimpuh penuh hina pada-Mu
Cintainya atau cintai-Mu?
Layakkah Tuhan menjadi sebuah pilihan?

Kamis, 05 Desember 2019

Melihat Belakang Punggungmu

Wajahnya
Hidungnya
Matanya
Warna kulitnya
Senyumnya
Semua mempesona

Bibirnya indah menggoda menawan hati

Jarak yang menjadi penghalang
Andai saja dirimu dalam pelukan
Berbagi rasa hangat
Saling merasakan

Namun menyadari dirimu hanyalah sebuah perandaian
Maka melepasmu duhai, sang indah!
Bahagialah dengan yang terdekat

Kecupilah
Bagilah rasa kehangatan dengan yang terdekat

Dari jauh sedikit getir
Tapi tak bisa berbuat apa-apa

Karena melihat lekuk tubuh indahmupun ku tak bisa

Sudahlah!
Dirimu bak oase
Dirimu bak fatamorgana

Jangan sematkan "sang romantis" kepadaku
Itu menyakitkan

Karena melihat seluruhmu itu yang kuinginkan

Penggoda Jalanan

Ingin bertemu lagi denganmu
Seperti kemarin
Dalam perjalanan
Pada senja menuju malam
Dirimu yang begitu menggairahkan
Tanpa saling menyapa
Tanpa saling memandang
Tapi ada getaran pada dada
Sore ini sengaja berjalan susuri setapak yang sama
Berharap berjumpa lagi denganmu
Berharap kau memanggil lalu menggodaiku
Tapi
Dirimu tak tampak
Diriku yang terlalu penuh pengharapan
Sedangkan dirimu hanya sekedar sang penggoda jalanan

Senin, 02 Desember 2019

Kau Tak Tersentuh Olehku

Tak bisa disentuh
Tak bisa dipeluk
Hanya bisa meraba-raba untuk dirasakan

Sudahlah
Bukan romantis dalam bertutur
Hanya ingin menjadi nyata
Saat kau dan aku terikat berpeluk menjadi kita

Tiada apa-apa
Hanya memberitahu tentang kata
1 kata
Cinta
Lalu bahagia

Malam minggu
Tanpamu
Menunggu
Di temani sebuah lagu
Lirik yang sendu lagi mendayu
Tanpa kamu
Menusuk kalbu

Bahagiamu
Tanpa tawaku

Sedihku
Tanpa hadirmu

Haruskah menari di bawah hujan?
Agar airmata tanpamu terhapuskan

Aku pergi
Tanpa tangisi
Yakini
Bahwa kau telah memilih hati
Kau telah termiliki
Dan itu bukan diri ini

Dengarkan!
Hanya khawatir
Tentang sayang

Tidurlah!
Jangan berlari dengan malam
Karena malam tiada peduli dan tak akan pernah terkejar
Lekaslah pejamkan mata!

Hanya sayang
Hanya rindu
Hanya tak mau kau terlalu kelelahan

Tapi mengapa seolah kau tak peduli?
Apakah diriku tak pernah teranggap olehmu?

Aku pergi saja
Dengan sebuah perasaan
Rasa yang tercabik
Tanpamu yang masih terjada pada pekatnya malam

Mencintai Tentang Cinta

Sorot mata yang indah
Pandangan yang meneduhkan
Tubuh yang mempesona
Mencintai sepenuh hati sekuat jiwa
Tapi mengapa saat bersujud hanya menggantungkan sisa-sisa tenaga?
Pantaskah mencintai Tuhan menjadi tersisihkan?
Dunia menina bobokan
Kekuasaan membuat terlena
Kenikmatan dunia melupakan perjumpaan dengan Tuhan kelak
Pada pandangan mata dia mempesona
Kulitnya yang eksotis
Parasnya yang terlalu menggemaskan
Tubuhnya saat berjalan seolah semua berhenti bernafas
Dirinya keajaiban terindah
Dan mencintainya walau tak didengarnya telah melemahkan
Sejenak Tuhan dijadikan senda-gurau semata
Sejenak iman dijadikan permainan lagi guyonan saja
Dirinya teramat menukik pada jiwa duniawi
Jatuh cinta dari dulu dan entah kapan dijamahinya
Mencintainya yang tak kunjung mencintai
Melupa pada Tuhan yang setiap saat selalu menjadi Maha Pemberi