Aku tak membencimu
Hanya muak dengan tingkah lakumu
Seolah paling berjasa pada tataran keluarga
Seolah paling berkuasa pada singgasana
Titahmu serta maumu merupakan bentuk kewajiban
Itulah saat status sosial telah membelit pada hati
Hingga nafsu-nafsu sesat iblis menjadi asap kabut abu-abu
Subhat yang seharusnya dijauhi malah didekati hingga nyaman berkubang
Cukupi saja
Waktupun tak merubah tabiat watak karaktermu
Kau bangga dengan pilihanmu maka tak usah sungkan pada dunia
Aku bangga pada pilihanku dan berpijak di sana
Kukira waktu yang akan merubah watak
Tapi ternyata watak manusia tak mudah di ubah
Sekali lagi tak benci dirimu sebagai manusia
Hanya muak saja pada laku subhat yang kau terus gandrungi