Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Minggu, 31 Juli 2022

Cintaku Tak Pantasimu

Menghardik!
Menikam!
Berdusta setujui lalu main belakang
Keterlaluan!

Kemunafikan dipertontonkan
Sedang adidaya penuh kuasa

Seharusnya tidak begitu
Kala kekuasaan membelit kemudian bertindak membalut kekuasaan dengan beragam peraturan yang memihak
Manusia-manusia lemah saat teraniaya tapi menjadi beringas serta buas saat berada pada tampuk kuasa

Mencintaiku padanya
Tetapi tak seharusnya begini dalam mencinta
Serpihan-serpihan terus dikoarkan menjadi dusta lalu luka
Janji yang terucap sekedar bualan semata

Cerita kita dahulu nyata
Berdua
Meski kau pergi tiba-tiba
Kini berjumpa, kau tampilkan yang lain dalam rasa

Tabunya cinta kita
Tuhan membatasi rasa
Tapi tak bergantiku untuk rasa
Adakah sedikit darimu untukku tentang rindu serta cinta?

Indahnya awan di langit
Apakah langit yang sama antara aku yang menatap awan di sini dengan dirimu yang menatap awan di sana?
Bila sama maka tolonglah langit, sampaikan padanya jika aku merindukannya terlalu banyak

Hari-hari yang kulalui masih terngiang kebersamaan dengannya
Tapi ternyata dirinya yang tak prematur dalam kisah cinta
Dan aku saja yang amatir untuk kisah ini

Menyakitkan!

Saat kematian seperti urat nadi pada leher
Lantas masihkah lantas bersikap aniaya pada dunia
Sembari berkacak pinggang arogan tinggi hati penuh angkuh rasa kesombongan di jiwa?

Katakan!
Mampukah menyuap Ijoil untuk menunda kematian? 
Sombong yang teramat tak pantas saat kematianpun tak bisa dielakkan.

Aku mencintaimu tapi entahlah!
Aku mendambamu setiap hari tapi entahlah!
Entahlah, kamu menghilang saat aku merasakan getaran indah

Maaf, jika cintaku membuatmu muak kemudian pergi