Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Minggu, 27 Juni 2021

Lemah Tertutupi Bacotan

Pengecut!
Bau kancut!
Berlapis-lapis memakai "cangcut"
Berlagak tak pernah semaput
Terus-menerus menyahut
Tak sekalipun ada respek juga rasa salut
Ingini semua menjadi bak kerbau yang penurut
Curut!

Pedih Pada Sorotan Mata

Bila ingin melihat hebatnya luka
Lihatlah sorot mata saat bicara
Ada perih yang coba tertahan terkadang tersendat terkata
Bila luka tak terlihat di kedalaman jiwa
Cukup lihat sorot matanya

Tertikam saudara
Terjauhi rumah yang dahulu teramat memuja
Keyakinan ini menjadi iman beserta teguhnya
Pilihan yang tak bisa dipaksa

Seperti para pemeluk ketauhidan yang memegang erat keyakinan lagi bangga

Tiada yang salah dengan pendapat karena tiap individu berhak berargumen berkata
Satu yang pasti bila miliki kehendak tak bijaksana bila memaksa
Mengancam dengan bersembunyi di balik dusta agama juga harta

Membingungkan batas yang sudah jelas menjadi samar antara surga dan neraka

Sabtu, 26 Juni 2021

Itu Semua Baik

Tak mengapa kehilangan
Tak mengapa kesedihan
Yakini saja pada Tuhan
Meskipun ada sejumput kekesalan
Tak bisa menerka kehendak Tuhan
Tak pernah tahu bagian mana untuk diri yang penuh kebaikan

Apakah lusinan kesedihan?
Apakah setetes kesenangan?
Sungguh tak pernah tahu tentang sebuah arti kehidupan
Segala jejak perjalanan
Apapun itu semua baik-baik dan akan
Iya, dan akan penuh kebaikan

Tenangkan!
Lapangkan!
Putuskan!
Karena diri yang memilih tentang hakikat kebahagiaan

 (inspirasi dari perjalanan hidup Miss Nightbirde peserta America Got Talents)

Harga Sebuah Pilihan

Berpijak
Tapi terinjak
Menjauhi
Walau teramat menangis di hati

Racun yang dituangkan
Menganga tak terbendung untuk para kesayangan
Belum bisa menjadi perisai diri
Lemah memilih menjauhi

Satu langkah kecil ini
Berharap menjadi pembeda yang hakiki
Tak sudi hidup di atas dusta lalu bertopeng agama
Menipu jiwa dengan kebohongan dalam bahagia

Mundurku
Jangan tanya oleh sebab apa aku
Menyayangku
Ada tiang penghalang dalam merindu

Senin, 21 Juni 2021

Tampan Yang Tak Akan Memudar

Tampan beserta kebaikan itu alami juga dari hati 
Dan tak memudar meskipun para pembenci muak
Bahagiakanlah hatimu juga para kesayanganmu!

Tampanmu ini permanen
Tak bergeser sedikitpun meski cacian kerap kali terlontar
Berdamailah dengan semesta apapun kejadian bumi yang menjerat

Tampan tetaplah sebagai sebuah ketampanan
Melekat erat tak tergores
Tutup cerita
Karena menyakini ini bukan gaya

Tampan yang konsisten sedari lahir
Menunggu tersayang
Setia membawa lauk-pauk dan nasi pada periuk berdandang
Hujan malam ini membuat badan kedinginan
Butuh peluk serta rasa hangat agar tercukupi lagi kekenyangan
Kedinginan
Tercukupi sebuah penantian
Sayangku tak kunjung datang

Tampan yang tak akan memudar
Hingga jatuh cinta seolah buta
Terjebak pada tipu daya dunia

Sabtu, 12 Juni 2021

Perjumpaan Yang Ambigu

Lelah
Untuk menyembah
sesuatu yang tak pantas untuk disembah

Muak 
Menjadi kerak
seolah dipaksa memuja ikuti kehendak meski tersedak

Atribut yang dikenakan bak untuk tutupi bejatnya moral
Hati kecil yang bergumam "sampah" bagi pernikahannya yang sakral
Dalam dusta keluguan bertingkah pada sahwat yang binal

Kamu dimana?
Tak inginkah kembali bersua
Ini masuk minggu ke-tiga
Sabtu itu bagiku kesan yang bersenyawa
Sentuhanmu membuatku mencandu gila

Basa-basi seperti biasa
Terdengar membosankan untuk semua
Karena yang kuinginkan hanya bercinta

Persengkongkolan 
Mengajak seseorang untuk bersama tebar kebencian
Aku tak ingin pertentangan
Kumau dia jamah persenggamaan
Menanti lagi perjumpaan
Atas ranjang dan sembunyi dari dunia

Memaksa bicara
Terus bertanya
Aku terintimidasi oleh kata
Tak nyaman saat bercerita
Kau egois penuh misterius sembunyikan raga

Ingin menulis merangkai kata
Tapi seolah otak kehilangan lusinan majas gaya-gaya
Menyeringai geli bercampur marah saat pajak didengungkan para penguasa
Ketidak becusan urusi negara keropos bak aku padamu yang setia memuja
Karena aku tak mudah untuk berjumpa

Sabtu, 05 Juni 2021

Cicak Budak Cinta

Aku salah tapi cinta ini
Aku mencintaimu karena cinta tak pernah salah
Mengetahui kesalahan tetapi rasa ini begitu nyata
Semakin coba dilenyapkan perasaan ini semakin menguat lagi mengencang

Kau hanya bercanda denganku
Terlalu ambil seriusku
Seharusnya aku tertawa
Seharusnya yang kuberikan bukan jatuh cinta

Mendambamu indah
Berharap padamu menggetarkan
Tetapi bila kau tak merasakan yang sama itu menyakitkan
Sadar cinta tak bisa dipaksa

Cinta terkadang membisu tak bersuara
Tercium tetapi misteri pada sang pembawa
Bak kentut yang tak bernada
Terasa tapi sembunyi pada raga

Sedih meronta kuat
Pedih mendekap menjerat
Mencintaimu sungguh terasa berat
Aku yang memakai perasaan sedangkan cintamu tak kunjung tersurat

Bak cicak yang terjebak
Tak bisa menangis juga terbahak
Bak budak cinta yang terombang-ambing perasaan
Tak hidup juga belum di jemput kematian

Gamang!