Tak mau kehilanganmu
Tak mau kau pergi meninggalkanku
Namun semua dunia termasuk kau yang kucinta tak abadi
Meski kau tak pernah tahu rasaku padamu
Melepaskanmu sekarang atau nanti sama saja bagiku
Terima kasih untuk semua waktu berbagi
Waktuku sekarang untuk tulus
Lembut perlahan melupakan cintamu yang tak terpeluk
"Hanya Kelembutan dengan bahasa kejujuran terdalam mampu menyibak relung-relung hati yang terkunci oleh gelap gulitanya perjalanan sakral kehidupan"
Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Minggu, 30 Oktober 2016
Langit Menangis Tertawaku Tanpamu
Menari di bawah langit yang menangis
Tersenyum bahkan tertawa walau langit tetap mencucurkan airmatanya
Tak bisa menebak gejolak isi hati
Semua tubuh lalu penuh basah
Bahkan kedua mata yang menangis tersamarkan karena langitpun menangis
Dalam tawa ada tangis yang tak tampak oleh manusia
Walau isak juga sembab pada dada tak tertahankan
Langit yang menangis
Diri tertawa di bawah langit tanpa dirimu
Tersenyum bahkan tertawa walau langit tetap mencucurkan airmatanya
Tak bisa menebak gejolak isi hati
Semua tubuh lalu penuh basah
Bahkan kedua mata yang menangis tersamarkan karena langitpun menangis
Dalam tawa ada tangis yang tak tampak oleh manusia
Walau isak juga sembab pada dada tak tertahankan
Langit yang menangis
Diri tertawa di bawah langit tanpa dirimu
Kau Hujan Petir Di Sore Ini
Hujan deras sore ini
Petir bergemuruh terdengar lantang juga kencang
Perpaduannya membuat hatiku bergetar takut
Rasa takut yang sama bila kehilangan kabarmu
Jangan pernah tuliskan karena kubaca
Jangan pernah tanyakan walau malu kujawab padamu
Aku tak mau kau pergi
Tapi akupun tak bisa melarangmu bilamana kau telah muak juga jengah
Dan mungkin kini kau telah perlahan coba acuhkan kata-kataku
Dan aku tak bisa berbuat banyak atas sikap acuhmu itu
Hanya berharap terbaik bagi hidupmu
Seperti hujan dan petir sore ini
Ketakutanku kehilanganmu
Petir bergemuruh terdengar lantang juga kencang
Perpaduannya membuat hatiku bergetar takut
Rasa takut yang sama bila kehilangan kabarmu
Jangan pernah tuliskan karena kubaca
Jangan pernah tanyakan walau malu kujawab padamu
Aku tak mau kau pergi
Tapi akupun tak bisa melarangmu bilamana kau telah muak juga jengah
Dan mungkin kini kau telah perlahan coba acuhkan kata-kataku
Dan aku tak bisa berbuat banyak atas sikap acuhmu itu
Hanya berharap terbaik bagi hidupmu
Seperti hujan dan petir sore ini
Ketakutanku kehilanganmu
Sabtu, 29 Oktober 2016
Resahimu Fataliku
Riang hati mengetahui kau tersenyum
Andai senyummu itu tertuju untukku
Merindumu sepanjang waktu
Degup jantung berdetak cepat saat melihatmu
Akankah cintamu dapat terpeluk olehku?
Nun jauh di sana sungguh tak pernah tahu isi hatimu
Flora terindah kusunting di telingamu
Aku sangat menyayangimu
Dalam setiap hela nafas menyebut rindu padamu
Inginkan dirimu berbagi rasa sayang denganku
Lagi dan lakukan saja hingga lemas seluruh tubuh
Aku serahkan segalanya untukmu
Hilangnya bicaramu menjadi resah penantianku
Andai senyummu itu tertuju untukku
Merindumu sepanjang waktu
Degup jantung berdetak cepat saat melihatmu
Akankah cintamu dapat terpeluk olehku?
Nun jauh di sana sungguh tak pernah tahu isi hatimu
Flora terindah kusunting di telingamu
Aku sangat menyayangimu
Dalam setiap hela nafas menyebut rindu padamu
Inginkan dirimu berbagi rasa sayang denganku
Lagi dan lakukan saja hingga lemas seluruh tubuh
Aku serahkan segalanya untukmu
Hilangnya bicaramu menjadi resah penantianku
Kehilanganmu Menghantuiku
Karena kusadari dirimu tak kuasa kumiliki utuh
Kukaitkan paras beserta namamu pada bintang
Kala malam nan sahdu cahaya redup bulan dan gemintang
Bila rindu menjelma di pagi juga siang
Maka berharap langit akan temaram saat malam
Agar bisa kulihat dirimu di kejauhan cakrawala
Jujur kuakui takut kehilanganmu
Tapi gemetaran bila kukatakan itu padamu
Tiada cinta dunia yang abadi
Kukaitkan paras beserta namamu pada bintang
Kala malam nan sahdu cahaya redup bulan dan gemintang
Bila rindu menjelma di pagi juga siang
Maka berharap langit akan temaram saat malam
Agar bisa kulihat dirimu di kejauhan cakrawala
Jujur kuakui takut kehilanganmu
Tapi gemetaran bila kukatakan itu padamu
Tiada cinta dunia yang abadi
Jalan Buntu Cinta
Cinta bumbu dunia
Pelik menyatukan rasa kita
Tak terlalu percaya jalan cinta bila terbentang beda
Jalan mempersatukan rasa kita susah bukan kepalang
Ada kalanya cinta sebatas di simpan pada dada
Karena cintapun terkadang tak kuasa dipersatukan
Bukan menyerah pada jalan cinta
Tapi cinta seharusnya tak memaksa
Bila tak layak disatukan
Cukuplah cinta kita tersimpan megah pada dada
Pelik menyatukan rasa kita
Tak terlalu percaya jalan cinta bila terbentang beda
Jalan mempersatukan rasa kita susah bukan kepalang
Ada kalanya cinta sebatas di simpan pada dada
Karena cintapun terkadang tak kuasa dipersatukan
Bukan menyerah pada jalan cinta
Tapi cinta seharusnya tak memaksa
Bila tak layak disatukan
Cukuplah cinta kita tersimpan megah pada dada
Khawatir Pada Rasanya
Khawatir rindunya bukan untukku
Khawatir pedulinya bukan untukku
Aku yang terlalu salah tingkah bila di dekatnya
Aku yang terlalu merasa semua hidupnya untukku
Dan aku memang terlalu khawatir
Khawatir bila rasanya bukan untukku
Khawatir pedulinya bukan untukku
Aku yang terlalu salah tingkah bila di dekatnya
Aku yang terlalu merasa semua hidupnya untukku
Dan aku memang terlalu khawatir
Khawatir bila rasanya bukan untukku
Perkiraan Yang Salah
Aku kira ini cinta
Aku kira ini rasa
Aku kira ini kasih sayang
Dan aku terpedaya nafsu
Ini sekedar tak lain sebatas ingin pengakuan saja
Penuh membabi buta berhasrat
Seolah letih tanpa mencinta
Dan ini hanya perkiraan sampahku
Menyayangi dengan menutup mata
Menghasrati tanpa hati
Ini salah
Aku kira ini rasa
Aku kira ini kasih sayang
Dan aku terpedaya nafsu
Ini sekedar tak lain sebatas ingin pengakuan saja
Penuh membabi buta berhasrat
Seolah letih tanpa mencinta
Dan ini hanya perkiraan sampahku
Menyayangi dengan menutup mata
Menghasrati tanpa hati
Ini salah
Setelah Kau Mencumbunya
Sungguh tak mengenalimu lagi
Kerendah hatianmu sirna saat bercumbu dengannya
Saling tenggang rasamu pupus setelah kau bersamanya
Seperti telah di cuci otak
Perangaimu teramat kejam kini
Dirinya yang telah mengacaukan hati berTuhanmu
Tak membencimu hanya benci sikap negatifmu kini
Arogannya dirimu
Angkuhnya dirimu
Merasa dan harus kata juga langkahmu yang selalu benar
Hedonisme juga matrealisme telah menjalar di tubuhmu
Kecewa pada sikapmu kini
Berharap Tuhan segera memberi cahaya
Rindu sikapmu yang dahulu
Sikapmu sebelum bercinta dengan dirinya
Kerendah hatianmu sirna saat bercumbu dengannya
Saling tenggang rasamu pupus setelah kau bersamanya
Seperti telah di cuci otak
Perangaimu teramat kejam kini
Dirinya yang telah mengacaukan hati berTuhanmu
Tak membencimu hanya benci sikap negatifmu kini
Arogannya dirimu
Angkuhnya dirimu
Merasa dan harus kata juga langkahmu yang selalu benar
Hedonisme juga matrealisme telah menjalar di tubuhmu
Kecewa pada sikapmu kini
Berharap Tuhan segera memberi cahaya
Rindu sikapmu yang dahulu
Sikapmu sebelum bercinta dengan dirinya
Hujan Pagi Hari
Bagaimana semua hari tanpa pelukmu?
Hujan di pagi hari semakin gigilkan rindu
Sungguh mencandu dekapanmu seperti masa lalu
Seolah merapuh tanpa sentuhanmu
Cinta tak berTuhan membuat jiwa sedih
Kesedihan pada dunia karena memilih kebahagiaan abadi
Melemah di dunia tanpa bisa memelukmu erat
Merelakan cinta tak berTuhan ini
Pada rintik hujan pagi ini
Sebeku diri tanpamu
Tuhan menghangatkan
Hujan di pagi hari semakin gigilkan rindu
Sungguh mencandu dekapanmu seperti masa lalu
Seolah merapuh tanpa sentuhanmu
Cinta tak berTuhan membuat jiwa sedih
Kesedihan pada dunia karena memilih kebahagiaan abadi
Melemah di dunia tanpa bisa memelukmu erat
Merelakan cinta tak berTuhan ini
Pada rintik hujan pagi ini
Sebeku diri tanpamu
Tuhan menghangatkan
Neraka Atau Surga
Berat dan sesak saat bernafas terasa nyeri
Perih pada sekujur tubuh
Sakitnya mendera pada hidung juga dada
Sesal yang menjadi sia-sia
Azab Tuhan bukan hukuman
Azab ini sebagai balasan terhadap manusia zalim
Panasnya neraka kekal
Siksa yang tak pernah terbayangkan oleh panca indera manusia
Azab yang akan berhenti bilamana Tuhan berkehendak
Masihkah mau jauhi Tuhan?
Masihkah memuja sesembahan atau berhala dan bersikap atheis?
Karena surga terbuka atas karunia Tuhan bagi manusia
Perih pada sekujur tubuh
Sakitnya mendera pada hidung juga dada
Sesal yang menjadi sia-sia
Azab Tuhan bukan hukuman
Azab ini sebagai balasan terhadap manusia zalim
Panasnya neraka kekal
Siksa yang tak pernah terbayangkan oleh panca indera manusia
Azab yang akan berhenti bilamana Tuhan berkehendak
Masihkah mau jauhi Tuhan?
Masihkah memuja sesembahan atau berhala dan bersikap atheis?
Karena surga terbuka atas karunia Tuhan bagi manusia
Cintaimu Teramat Mendalam
Aku menyukaimu tapi kau tak sukaiku
Aku mauimu tapi kau tak mau
Aku cintaimu tapi kau tak cintaiku
Berapapun inginku memilikimu seperti tak berarti bagimu
Maafkanlah atas hasratku padamu jika kau tak seleraiku
Kau pengalaman terhebat cintaku
Walau kau tak sama rasa denganku
Adakah suatu waktu bisa melepas gairahku?
Dalam balutan nafsuku?
Maka maafkanlah aku
Aku mauimu tapi kau tak mau
Aku cintaimu tapi kau tak cintaiku
Berapapun inginku memilikimu seperti tak berarti bagimu
Maafkanlah atas hasratku padamu jika kau tak seleraiku
Kau pengalaman terhebat cintaku
Walau kau tak sama rasa denganku
Adakah suatu waktu bisa melepas gairahku?
Dalam balutan nafsuku?
Maka maafkanlah aku
Kagumimu Sedari Dulu
Belum pernah kau berikan gambar dirimu
Kau belum pernah berikan gambarmu padaku
Kau hanya pampangkan gambarmu dan aku melihatnya
Aku yang bukan satu-satunya pengagummu
Dan kaupun tiada pernah anggap aku sebagai penggemarmu
Semua puisiku tentangmu
Puisiku yang tak menjadi jejak pada hatimu
Hanya inginkan gambarmu untukku
Gambarmu yang kau berikan khusus untukku saja
Karena sedari dulu telah kagumimu
Kau belum pernah berikan gambarmu padaku
Kau hanya pampangkan gambarmu dan aku melihatnya
Aku yang bukan satu-satunya pengagummu
Dan kaupun tiada pernah anggap aku sebagai penggemarmu
Semua puisiku tentangmu
Puisiku yang tak menjadi jejak pada hatimu
Hanya inginkan gambarmu untukku
Gambarmu yang kau berikan khusus untukku saja
Karena sedari dulu telah kagumimu
Bahasaku Bukan Bahasamu
Pijakanku melemah saat mengetahui kau acuhkanku
Semua bahasamu hanyalah basa-basi tanpa makna bagimu
Saat semua kataku padamu menggurat setulus jiwa
Kau balas dengan bahasa tak bercinta
Dan aku tak bisa apa-apa
Kusadari dirimu berada jauh
Dirimu yang pelik menjadi kekasih
Bahasaku padamu penuh cinta
Balasanmu sekedarnya saja tanpa jiwa
Bahasa cintaku tak pernah bersahut dengan rindumu
Semua bahasamu hanyalah basa-basi tanpa makna bagimu
Saat semua kataku padamu menggurat setulus jiwa
Kau balas dengan bahasa tak bercinta
Dan aku tak bisa apa-apa
Kusadari dirimu berada jauh
Dirimu yang pelik menjadi kekasih
Bahasaku padamu penuh cinta
Balasanmu sekedarnya saja tanpa jiwa
Bahasa cintaku tak pernah bersahut dengan rindumu
Abaikan Aura Negatifmu Untukku
Itu masalahmu
Semua bencimu
Semua muakmu
Semua marahmu
Semua kata kasarmu
Dan bila semua tertuju padaku bukan masalahku
Semua rasa jahat itu masalahmu
Semua dengki yang bercokol di hatimu bukan urusanku
Aku sekedar fokus perbaiki jiwaku
Tak bisa dikte semua maumu
Semua penilaian rendahmu padaku bukan urusanku
Tak mau bersentuhan dengan manusia yang tak berhati
Rasa negatif jiwamu urusanmu sendiri
Dan aku tak peduli pada semua sikap busukmu padaku
Aku abaikan dirimu
Dirimu yang tak berTuhan dan selalu merendahkan manusia
Semua bencimu
Semua muakmu
Semua marahmu
Semua kata kasarmu
Dan bila semua tertuju padaku bukan masalahku
Semua rasa jahat itu masalahmu
Semua dengki yang bercokol di hatimu bukan urusanku
Aku sekedar fokus perbaiki jiwaku
Tak bisa dikte semua maumu
Semua penilaian rendahmu padaku bukan urusanku
Tak mau bersentuhan dengan manusia yang tak berhati
Rasa negatif jiwamu urusanmu sendiri
Dan aku tak peduli pada semua sikap busukmu padaku
Aku abaikan dirimu
Dirimu yang tak berTuhan dan selalu merendahkan manusia
Cemburuku Ingin Dicintaimu
Aku cemburu saat kau di dekatnya
Kau bersentuhan
Kau bersenda gurau
Kau tertawa
Kau berlari lalu berkejaran sembari bercanda
Kau bersamanya dan tidak bersamaku
Kuakui hati terbakar cemburu
Tapi sadari bahwa cinta tak memaksa
Bersamanya kau tertawa
Dan walau tak mudah harus menerima
Tapi sedikit memaksaku karena cinta
Luangkan sedikit dan sisakan secuil cintamu untukku
Aku sangat ingin dicintaimu
Kau bersentuhan
Kau bersenda gurau
Kau tertawa
Kau berlari lalu berkejaran sembari bercanda
Kau bersamanya dan tidak bersamaku
Kuakui hati terbakar cemburu
Tapi sadari bahwa cinta tak memaksa
Bersamanya kau tertawa
Dan walau tak mudah harus menerima
Tapi sedikit memaksaku karena cinta
Luangkan sedikit dan sisakan secuil cintamu untukku
Aku sangat ingin dicintaimu
Dustaku "Tidak Cintaimu"
Tanyalah kabarku
Maka akan kujawab "baik" walau dusta
Tanyalah kepada siapa kumencintai
Maka akan kujawab "tidak kepadamu" walau dusta
Dustaku tidak cintaimu
Tanyalah terlebih dahulu
Karena dustaku yakni "tidak rinduimu"
Maka akan kujawab "baik" walau dusta
Tanyalah kepada siapa kumencintai
Maka akan kujawab "tidak kepadamu" walau dusta
Dustaku tidak cintaimu
Tanyalah terlebih dahulu
Karena dustaku yakni "tidak rinduimu"
Cintaku Di Belakangku
Desah nafasmu terdengar di belakangku
Wangi tubuhmu tercium di belakangku
Diriku yang di depan ingin selekasnya berbalik menemuimu
Tapi terlambatku saat menoleh dirimu telah beranjak pergi
Dirimu tak menunggui
Cintaku yang tak berbekas di hatimu
Dan masih melihat dirimu dengan rasa dari kejauhan
Wangi tubuhmu tercium di belakangku
Diriku yang di depan ingin selekasnya berbalik menemuimu
Tapi terlambatku saat menoleh dirimu telah beranjak pergi
Dirimu tak menunggui
Cintaku yang tak berbekas di hatimu
Dan masih melihat dirimu dengan rasa dari kejauhan
Diam Doa Mencintaimu
Apakah aku boleh mencintaimu dalam diam?
Apakah aku boleh menyayangimu dalam doa?
Luapan gundah juga resah tanpamu
Hanya memandangi potretmu
Sebatas itu beraniku
Katakan cinta padamu tak sanggup
Takut kau pergi lalu remuk jiwaku
Menanti untuk bicara denganmu butuh waktu lama
Dan tak mau hanya karena cintaku semua hilang tak berbekas
Kujaga cinta ini dalam sukma
Dalam diam dan doa kumencintai
Apakah aku boleh menyayangimu dalam doa?
Luapan gundah juga resah tanpamu
Hanya memandangi potretmu
Sebatas itu beraniku
Katakan cinta padamu tak sanggup
Takut kau pergi lalu remuk jiwaku
Menanti untuk bicara denganmu butuh waktu lama
Dan tak mau hanya karena cintaku semua hilang tak berbekas
Kujaga cinta ini dalam sukma
Dalam diam dan doa kumencintai
Minggu, 09 Oktober 2016
Benda Berkalung Darimu
Terkubur benda pemberian terakhir darimu
Benda sebagai perpisahan kisah asmara
Benda yang bukan tentang cinta padamu
Rasa cinta itu masih ada
Benda itu yang menjadi pembeda antara kita
Tak mampu berikan benda apapun untukmu
Hanya sebaris kata menyusun kalimat untukmu
"Cintailah tuhanmu kucintai Tuhanku"
Cinta sejati milik Tuhan
Benda darimu yang berkalung terpendam
Jangan pernah tanyakan lagi tentang benda itu jika kelak bertemu
Aku mencintaimu tapi tak bisa ikuti jalanmu
Karena aku mencintai Tuhanku
Benda sebagai perpisahan kisah asmara
Benda yang bukan tentang cinta padamu
Rasa cinta itu masih ada
Benda itu yang menjadi pembeda antara kita
Tak mampu berikan benda apapun untukmu
Hanya sebaris kata menyusun kalimat untukmu
"Cintailah tuhanmu kucintai Tuhanku"
Cinta sejati milik Tuhan
Benda darimu yang berkalung terpendam
Jangan pernah tanyakan lagi tentang benda itu jika kelak bertemu
Aku mencintaimu tapi tak bisa ikuti jalanmu
Karena aku mencintai Tuhanku
Tak Mau Temuimu
Jangan ajak bertemu
Tak sanggup melihat parasmu tanpa milikimu
Melihat potretmu saja telah gemetar
Membaca kabarmu saja telah berkecamuk rasa sayang tak tersentuh
Kagumimu untuk menutupi rasa cinta dan sayang
Lebih baik menyembunyikan diri dengan membawa rasa tentangmu
Dalam ruang ini menyentuhi segalamu dalam bingkai imajinasi
Ranjang yang beralas kain perca telah disiapkan tapi kau tak datang
Tiap sudut rumah menjadi saksi bisu di dunia sebagai tempat berhasrat dulu
Di sana juga di sini saat dahulu saling meraba dan merasai
Kini bila harus bertemu tanpa kecapimu sungguh tak kuat
Tuhan dalam jiwa merantai diri
Jangan ajak bertemu kembali
Karena nafsu sesat datangnya bisa tiba-tiba
Tak sanggup melihat parasmu tanpa milikimu
Melihat potretmu saja telah gemetar
Membaca kabarmu saja telah berkecamuk rasa sayang tak tersentuh
Kagumimu untuk menutupi rasa cinta dan sayang
Lebih baik menyembunyikan diri dengan membawa rasa tentangmu
Dalam ruang ini menyentuhi segalamu dalam bingkai imajinasi
Ranjang yang beralas kain perca telah disiapkan tapi kau tak datang
Tiap sudut rumah menjadi saksi bisu di dunia sebagai tempat berhasrat dulu
Di sana juga di sini saat dahulu saling meraba dan merasai
Kini bila harus bertemu tanpa kecapimu sungguh tak kuat
Tuhan dalam jiwa merantai diri
Jangan ajak bertemu kembali
Karena nafsu sesat datangnya bisa tiba-tiba
Memilihku Cemburuimu
Cemburu pada hidupmu
Tapi aku bisa apa?
Jalan Tuhan telah kuambil
Mencoba bertahan tanpa milikimu
Namun kecintaan padamu di jiwa masih ada
Cemburu pada gelak tawamu untuk hidupmu
Dan aku tak bisa apa-apa
Karena tak mau mencintaimu tanpa restu Tuhan
Tapi aku bisa apa?
Jalan Tuhan telah kuambil
Mencoba bertahan tanpa milikimu
Namun kecintaan padamu di jiwa masih ada
Cemburu pada gelak tawamu untuk hidupmu
Dan aku tak bisa apa-apa
Karena tak mau mencintaimu tanpa restu Tuhan
Harga Iman Ini
Saat iman goyang khawatir tersungkur
Saat rasa taat tergerus takut berpaling
Jeratlah taqwa segera walau penuh onak
Paksakan dan terus paksakan berTuhan penuh kesungguhan
Hiraukan pada rayu serta bujuk iblis yang menipu penuh daya
Lelah serta penat di bombardir iblis pada ibadah
Menangislah saat bersujud
Teriaklah penuh iba lagi terhina pada Tuhan
Sungguh hanya ingin "selamat" bersemayam di dada
Dalam sisa-sisa tenaga pertarungan melawan goda iblis
Berjalanlah lurus pada jalan Tuhan
Tak pernah mudah
Tapi bertahanlah
Bermohon pada Tuhan untuk menjagai iman di jiwa
Saat rasa taat tergerus takut berpaling
Jeratlah taqwa segera walau penuh onak
Paksakan dan terus paksakan berTuhan penuh kesungguhan
Hiraukan pada rayu serta bujuk iblis yang menipu penuh daya
Lelah serta penat di bombardir iblis pada ibadah
Menangislah saat bersujud
Teriaklah penuh iba lagi terhina pada Tuhan
Sungguh hanya ingin "selamat" bersemayam di dada
Dalam sisa-sisa tenaga pertarungan melawan goda iblis
Berjalanlah lurus pada jalan Tuhan
Tak pernah mudah
Tapi bertahanlah
Bermohon pada Tuhan untuk menjagai iman di jiwa
Cinta Tuhan Tak Diduakan
Lagu penuh harmoni seolah penuh sindiran
Lirik dan musik ingatkan padamu
Kecintaan yang mustahil termiliki
Kesedihan menggelayuti kalbu
Dan memilih Tuhan daripada bersandar pada hasratimu
Cinta padamu ini ada dan juga nyata
Tapi tak boleh ada pada jiwa
Tuhan Maha Satu
Tak pantas memalingkan jiwa dari-Nya
Berat dan terasa tak mudah memuntahkan cinta tentangmu
Keyakinan ini ingin tetap terjaga
Sungguh mencintaimu tapi cinta pada Tuhan tak pantas diduakan
Melepaskan cintamu demi cintai Tuhanku saja
Lirik dan musik ingatkan padamu
Kecintaan yang mustahil termiliki
Kesedihan menggelayuti kalbu
Dan memilih Tuhan daripada bersandar pada hasratimu
Cinta padamu ini ada dan juga nyata
Tapi tak boleh ada pada jiwa
Tuhan Maha Satu
Tak pantas memalingkan jiwa dari-Nya
Berat dan terasa tak mudah memuntahkan cinta tentangmu
Keyakinan ini ingin tetap terjaga
Sungguh mencintaimu tapi cinta pada Tuhan tak pantas diduakan
Melepaskan cintamu demi cintai Tuhanku saja
Cintailah Tuhan
Pantaskah melepas Tuhan demi cintaimu?
Berjuta alasan semakin menyudutkanku
Cintailah tuhanmu
Kucintai Tuhanku
Dan tak pantas melepas Tuhan untuk cintai cipataan Tuhan
Sakitnya membuat perih
Lukanya menganga bernanah
BerTuhan itu tak mudah
Namun mencintai Tuhan sungguh kelayakan
Cintailah tuhan kita
Saling melepaskan cinta kita berdua
Tak pantas memalingkan cinta dari tuhan kita
Biarkanlah Tuhan yang menancapkan cinta pada jiwa
Kita tak usah paksakan mencinta
Berat lagi tak mudah menghalau rasa
Butuh ribuan hari untuk melupakan perhasratan kita
Melangkah dan terus berpegang pada cahaya
Berbahagialah walau ada satu duri tertahan
Cinta ada yang bisa dimiliki
Cinta ada juga yang sekedar jadi memori
Cintailah Tuhan karena memang sudah sepantasnya dicintai
Berjuta alasan semakin menyudutkanku
Cintailah tuhanmu
Kucintai Tuhanku
Dan tak pantas melepas Tuhan untuk cintai cipataan Tuhan
Sakitnya membuat perih
Lukanya menganga bernanah
BerTuhan itu tak mudah
Namun mencintai Tuhan sungguh kelayakan
Cintailah tuhan kita
Saling melepaskan cinta kita berdua
Tak pantas memalingkan cinta dari tuhan kita
Biarkanlah Tuhan yang menancapkan cinta pada jiwa
Kita tak usah paksakan mencinta
Berat lagi tak mudah menghalau rasa
Butuh ribuan hari untuk melupakan perhasratan kita
Melangkah dan terus berpegang pada cahaya
Berbahagialah walau ada satu duri tertahan
Cinta ada yang bisa dimiliki
Cinta ada juga yang sekedar jadi memori
Cintailah Tuhan karena memang sudah sepantasnya dicintai
Kepergianmu Tak Terprediksi
Benci lagu yang kau putar
Karena aku tak mengerti
Benci olahraga yang kau lakukan
Karena keterlaluan kau melakukannya
Kusadari kita begitu banyak beda
Tapi melepaskanmu tak mudah
Seolah ada magnet yang menarikku
Tak pernah bisa menggapaimu
Hanya bisa kagumimu
Bila kelak berpisah maka telah kusiapkan kata-kata indah
Sungguh mengenalmu menjadi penuh gairah
Walau kau tak pernah sekalipun merinduku
Kugurat cinta dalam kata
Cinta rahasiaku
Mungkin kau tinggalkanku tiba-tiba
Dan entah kapan waktunya
Karena aku tak mengerti
Benci olahraga yang kau lakukan
Karena keterlaluan kau melakukannya
Kusadari kita begitu banyak beda
Tapi melepaskanmu tak mudah
Seolah ada magnet yang menarikku
Tak pernah bisa menggapaimu
Hanya bisa kagumimu
Bila kelak berpisah maka telah kusiapkan kata-kata indah
Sungguh mengenalmu menjadi penuh gairah
Walau kau tak pernah sekalipun merinduku
Kugurat cinta dalam kata
Cinta rahasiaku
Mungkin kau tinggalkanku tiba-tiba
Dan entah kapan waktunya
Minggu, 02 Oktober 2016
Bicara Dan Berkaca Diri
Bicara menghakimi bahwa orang yang merasa benar itu salah
Padahal dirinya sendiri yang bicara menyalahkan manusia
Seperti menepuk air terpercik muka sendiri
Maka diamlah dan berpikirlah sebelum bicara
Singa yang diam tetap akan ditakuti
Tapi anjing yang terus menyalak akan dilempari bebatuan
Bicaralah tapi berkaca diri sebelumnya
Padahal dirinya sendiri yang bicara menyalahkan manusia
Seperti menepuk air terpercik muka sendiri
Maka diamlah dan berpikirlah sebelum bicara
Singa yang diam tetap akan ditakuti
Tapi anjing yang terus menyalak akan dilempari bebatuan
Bicaralah tapi berkaca diri sebelumnya
Idola Sesungguhnya
Idolakan yang patut menjadi idola
Jangan terbawa jaman yang kacau
Tunjukkan jati diri
Dengan penuh kerendahan tak usah terbawa emosi
Jangan pernah terbawa suasana yang kacau
Dunia sekedar tipu daya belaka
Idolakan yang patut menjadi idola
Tinggalkanlah bila idola tak lagi mengidolakan Tuhan
Karena idola sesungguhnya yang mengidolai Tuhan sebagai idola sesungguhnya
Jangan terbawa jaman yang kacau
Tunjukkan jati diri
Dengan penuh kerendahan tak usah terbawa emosi
Jangan pernah terbawa suasana yang kacau
Dunia sekedar tipu daya belaka
Idolakan yang patut menjadi idola
Tinggalkanlah bila idola tak lagi mengidolakan Tuhan
Karena idola sesungguhnya yang mengidolai Tuhan sebagai idola sesungguhnya
Mati Bersama Tuhan
Jika harus mati karena cinta dunia
maka matilah
Jika harus mati karena mempertahankan Tuhan
maka matilah
Hanya ingin kematian ini bersama Tuhan
Cinta dunia yang membuat mabuk
Terombang-ambing dan berjalan tapi serasa tak melangkah bergerak
maka matilah
Jika harus mati karena mempertahankan Tuhan
maka matilah
Hanya ingin kematian ini bersama Tuhan
Cinta dunia yang membuat mabuk
Terombang-ambing dan berjalan tapi serasa tak melangkah bergerak
Wajah Yang Sama
Setiap hari berganti
Setiap waktu berusaha bunuhi semua rasa kelam
Dunia yang penuh dosa di mata pendosa
Dunia yang penuh pahala di mata pe-Tuhan
Melihat dunia terletak dari sudut pandang pelihatnya
Dan selalu saja menemukan bentuk wajah yang sama
Wajah yang dahulu saling bercinta dan saling berhasrat
Lemah diri dan berusaha memegang kuat tali Tuhan
Wajah-wajah itu semuanya tampak sama pada mata
Wajah untuk percintaan dan hasrat
Rasa yang sedang dilarungkan seakan terhantam ombak
Tak mudah berjalan dalam balutan Tuhan
Dunia dan setan selalu mencari celah
Wajah yang sama
Dan bagaimana hadapi para wajah?
Melihatlah para wajah dari sudut pandang Tuhan
Bawalah Tuhan dalam setiap penglihatan juga cara pandang
Setiap waktu berusaha bunuhi semua rasa kelam
Dunia yang penuh dosa di mata pendosa
Dunia yang penuh pahala di mata pe-Tuhan
Melihat dunia terletak dari sudut pandang pelihatnya
Dan selalu saja menemukan bentuk wajah yang sama
Wajah yang dahulu saling bercinta dan saling berhasrat
Lemah diri dan berusaha memegang kuat tali Tuhan
Wajah-wajah itu semuanya tampak sama pada mata
Wajah untuk percintaan dan hasrat
Rasa yang sedang dilarungkan seakan terhantam ombak
Tak mudah berjalan dalam balutan Tuhan
Dunia dan setan selalu mencari celah
Wajah yang sama
Dan bagaimana hadapi para wajah?
Melihatlah para wajah dari sudut pandang Tuhan
Bawalah Tuhan dalam setiap penglihatan juga cara pandang
Dalam Doaku
Dalam doa kujaga dirimu
Hanya itu yang bisa kulakukan
Tak mengerti juga dirimu pada cinta ini
Hidupmu hakmu
Saat resah menyergapmu
Diriku tak bisa berbuat apapun
Dirimulah yang menentukan hidupmu
Karena hanya dalam doa saja kujagai kecintaanku ini
Hanya itu yang bisa kulakukan
Tak mengerti juga dirimu pada cinta ini
Hidupmu hakmu
Saat resah menyergapmu
Diriku tak bisa berbuat apapun
Dirimulah yang menentukan hidupmu
Karena hanya dalam doa saja kujagai kecintaanku ini
Mencari Jawaban
Apakah di rumah ini tempatku?
Serasa tak berkenan hati pada kondisi
Mencari dan terus mencari alasan
Tuhan tempatkanku di sini
Rumah yang membuatku serasa penuh keheranan
Pada setiap desahan mulut
Sungguh tak akan menyesali
Hanya sedang merasa tidak nyaman dan penuh ketidakcocokan saja
Serasa tak berkenan hati pada kondisi
Mencari dan terus mencari alasan
Tuhan tempatkanku di sini
Rumah yang membuatku serasa penuh keheranan
Pada setiap desahan mulut
Sungguh tak akan menyesali
Hanya sedang merasa tidak nyaman dan penuh ketidakcocokan saja
Angka Fenomenal
Aku sedang bahagia hari ini
Senyum di wajahku terus merekah
Yang kusayang akhirnya membuka hati
Ingin kukatakan aku sayangi sedari dulu
Flora di taman mengembangkan percikan aroma
Ada getar tak beraturan di hatiku
Fenomenalnya rasa yang dulu sedih kini berbinar
Ada nomor indah yang kusukai darimu
Intimilah ragaku hingga kusebutkan angka tersebut
Rasakanlah kasihku walau sebenarnya malu mengatakannya
Untukmu seluruh raga kuserahkan
Zamrud berkilau mengaburkan angka berbentuk cinta padamu
Senyum di wajahku terus merekah
Yang kusayang akhirnya membuka hati
Ingin kukatakan aku sayangi sedari dulu
Flora di taman mengembangkan percikan aroma
Ada getar tak beraturan di hatiku
Fenomenalnya rasa yang dulu sedih kini berbinar
Ada nomor indah yang kusukai darimu
Intimilah ragaku hingga kusebutkan angka tersebut
Rasakanlah kasihku walau sebenarnya malu mengatakannya
Untukmu seluruh raga kuserahkan
Zamrud berkilau mengaburkan angka berbentuk cinta padamu
Mencintaimu Dalam Mimpi Saja
Semalam bermimpi tentangmu
Perasaan berdebar bercampur tak karuan
Serasa berada di puncak rasa nikmat
Dan betapa tak nyaman saat melepas mimpi tentangmu
Terbangun dan sungguh mimpi tentangmu tak ingat lagi
Berjalan tanpamu sendiri letih
Gelora diri tak mau melangkah tanpamu
Tapi inilah berTuhan
Jalan Tuhan yang harus dipilih
Biarlah kurasai dirimu dalam mimpi
Tuhan memberikanmu hanya dalam mimpi
Karena terkadang dalam mencinta dunia ada batas
Batas yang harus menjadi sebuah pembuktian
Mencintaku hanya bila bersama Tuhan
Tak pernah mudah berTuhan
Tapi layak diperjuangkan
Perasaan berdebar bercampur tak karuan
Serasa berada di puncak rasa nikmat
Dan betapa tak nyaman saat melepas mimpi tentangmu
Terbangun dan sungguh mimpi tentangmu tak ingat lagi
Berjalan tanpamu sendiri letih
Gelora diri tak mau melangkah tanpamu
Tapi inilah berTuhan
Jalan Tuhan yang harus dipilih
Biarlah kurasai dirimu dalam mimpi
Tuhan memberikanmu hanya dalam mimpi
Karena terkadang dalam mencinta dunia ada batas
Batas yang harus menjadi sebuah pembuktian
Mencintaku hanya bila bersama Tuhan
Tak pernah mudah berTuhan
Tapi layak diperjuangkan
Satu Bintang Tipuan
Setitik sinar bintang di langit malam
Kelam lagi mencekam
Tanpa hadirmu di sampingku
Hanya bisa memandangi gambarmu
Kau yang tak tanggapi sinyal rindu kelam ini
Mencekam dalam rindu pada temaram sinaran gemintang
Kecintaan padamu awalnya tunggal
Seiring waktu rasa ini menjadi penuh bilangan
Begitulah kecintaan pada dunia yang tanpa batas
Bak sinar satu bintang yang cemerlang
Tapi menyembunyikan sinaran yang lainnya di balik awan malam
Cinta dunia yang penuh tipu lagi daya
Kelam lagi mencekam
Tanpa hadirmu di sampingku
Hanya bisa memandangi gambarmu
Kau yang tak tanggapi sinyal rindu kelam ini
Mencekam dalam rindu pada temaram sinaran gemintang
Kecintaan padamu awalnya tunggal
Seiring waktu rasa ini menjadi penuh bilangan
Begitulah kecintaan pada dunia yang tanpa batas
Bak sinar satu bintang yang cemerlang
Tapi menyembunyikan sinaran yang lainnya di balik awan malam
Cinta dunia yang penuh tipu lagi daya
Langganan:
Postingan (Atom)