Setitik kecewa menyergap
Makanpun tak berselera juga tiada lahap
Kau katakan tiada tempat untuk bertukar hasrat
Kau membuat batinku sedikit terperanjat
Aku yang tak mampu melupa
Kau yang melakukan itu untuk kali pertama
Hingga kini kenangan itu masih bergetar terasa
Indah dan ingin lagi senantiasa
Berharap kaupun miliki keinginan yang sama
Namun entahlah seperti hujan malam ini
Segala perasaan bercampur aduk berbalut dinginnya malam membekukan hati
Lirihku menginginkanmu seperti seorang pemuja keindahan yang hakiki
Kesempurnaan tubuhmu merobohkan setiap inci sendi-sendi
Hujan semakin deras
Hasrat birahiku padamu mengencang juga mengeras
Selalu bertanya dan bertanya
Apakah kau menginginkan pula hal yang sama?