Selamat pagi kecintaan
Cinta yang kepagian
Dalam buai rasa dingin semilir udara pagi
Ingin mencium bibirmu yang ranum
Bolehkah mengecup lalu mencium bibirmu penuh gairah?
Selamat siang kerinduan
Rindu yang tak terelakkan
Dalam terik mentari penuh kehangatan
Ingin memeluk tubuhmu erat hingga bertambah kehangatan
Bolehkah memeluk tubuhmu erat-erat dari depan atau belakang tubuhmu?
Selamat malam kesayangan
Hasrat yang menggelora
Dalam debaran penuh rasa bercinta
Ingin berbagi ranjang lalu saling memuaskan hingga melenguh penuh kedamaian
Bolehkah bercinta denganmu lalu memuaskan rasamu juga rasaku?
Hari percintaan
Aku jatuh cinta padamu
"Hanya Kelembutan dengan bahasa kejujuran terdalam mampu menyibak relung-relung hati yang terkunci oleh gelap gulitanya perjalanan sakral kehidupan"
Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Jumat, 26 Juli 2019
Terkukung Cinta
Sekelumit kisah cinta
Penuh haru bercampur dahaga bahagia
Lagu cinta yang terputar menina bobokan rasa-rasa
Terkukung dilema bawah sadar
Lupa ujung hidup
Menikmati hidup
Pencarian dan terus mencari
Kecintaan seperti apa?
Cinta yang tak kunjung berpeluk
Beda tuhan dalam penyembahan
Tak sudi bercinta jika Tuhanku tak dalam rumah yang sama
Namun kehilangan cintanya serasa hidup tak hidup
Perih menganga
Mencumbui Tuhanku tapi respek untuk tuhanmu
Mencintai dari segi dimensi yang beda
Berharap waktu dapat mempertemukan dengan cinta yang bersama dalam berTuhan
Penuh haru bercampur dahaga bahagia
Lagu cinta yang terputar menina bobokan rasa-rasa
Terkukung dilema bawah sadar
Lupa ujung hidup
Menikmati hidup
Pencarian dan terus mencari
Kecintaan seperti apa?
Cinta yang tak kunjung berpeluk
Beda tuhan dalam penyembahan
Tak sudi bercinta jika Tuhanku tak dalam rumah yang sama
Namun kehilangan cintanya serasa hidup tak hidup
Perih menganga
Mencumbui Tuhanku tapi respek untuk tuhanmu
Mencintai dari segi dimensi yang beda
Berharap waktu dapat mempertemukan dengan cinta yang bersama dalam berTuhan
Selasa, 23 Juli 2019
Igauan Kata Cinta Dan Rindu
Bolehkah kupanggil cinta?
Atau bolehkah kupanggil rindu?
Atau bolehkah kupanggil rindu?
Dalam getar nyaris tak terdengar
Dalam desah tapi tak menghasrati
Persetubuhan belum menjamahi
Kegilaan pada perhasratan telah mencandu
Bayangan-bayangan menjadi sebuah pemicu
Resah di bawah payung yang basah
Dalam desah tapi tak menghasrati
Persetubuhan belum menjamahi
Kegilaan pada perhasratan telah mencandu
Bayangan-bayangan menjadi sebuah pemicu
Resah di bawah payung yang basah
Terdiam di pojok ruang
Relung hati merintih
Kata cinta berkalung rinduku ini
Menanti leher termesra untuk kusorbankan
Relung hati merintih
Kata cinta berkalung rinduku ini
Menanti leher termesra untuk kusorbankan
Pagi mencandu
Siang menjelma
Senja berlalu
Malam mengigau kata cinta dan rindu
Siang menjelma
Senja berlalu
Malam mengigau kata cinta dan rindu
Senin, 22 Juli 2019
Tetapi
Sebenarnya sedang mencari ide
Tetapi
Terasa ada yang membakari
Diriku dikencingi
Diriku dihujati
Umpatan "anjing, babi dan monyet" mereka terlintas di hati
Kini
Kumpulannya bersembunyi
Merasa penuh malu rendah diri
Tetapi
Tak sedikitpun merasa malu liliti
Karena muka mereka telah bebali
Bila dirugikan mereka koari
Dan sekarang mereka terlindungi serta teramani
Mereka diuntungi
Di belakang nama besar kumpulan itu bersembunyi
Tuhan tak tidur dan selalu awasi
Licik, curang, kumpulan penjilat lambat laun kelak terazabi
Tetapi
Terasa ada yang membakari
Diriku dikencingi
Diriku dihujati
Umpatan "anjing, babi dan monyet" mereka terlintas di hati
Kini
Kumpulannya bersembunyi
Merasa penuh malu rendah diri
Tetapi
Tak sedikitpun merasa malu liliti
Karena muka mereka telah bebali
Bila dirugikan mereka koari
Dan sekarang mereka terlindungi serta teramani
Mereka diuntungi
Di belakang nama besar kumpulan itu bersembunyi
Tuhan tak tidur dan selalu awasi
Licik, curang, kumpulan penjilat lambat laun kelak terazabi
Dalam Wasiat
Duduklah di sampingku
Untuk kuceritakan sebuah kisah
Tak mau terus menyimpan rasa sayang yang berkepanjangan
Akhiri kisah dengan sebuah pengakuan yang terbungkus dongeng
Untuk kuceritakan sebuah kisah
Tak mau terus menyimpan rasa sayang yang berkepanjangan
Akhiri kisah dengan sebuah pengakuan yang terbungkus dongeng
Waktunya kini mengutarakan rasa suka yang mendalam padamu
Ingin sedari dulu menjadikanmu kekasih terindahku
Dalam dongeng kurangkai sebuah kisah penuh wasiat
Yang terdalam berharapku dirimu merasakan
Akulah sebuah kisah dalam wasiat yang mencintaimu tapi dalam mengendap
Ingin sedari dulu menjadikanmu kekasih terindahku
Dalam dongeng kurangkai sebuah kisah penuh wasiat
Yang terdalam berharapku dirimu merasakan
Akulah sebuah kisah dalam wasiat yang mencintaimu tapi dalam mengendap
Lepaskan Sombong Kikirmu!
Hei, teman!
Tergelak saat mengenalmu
Canda tawa saat melihat lakumu
Terkadang timbul kesal
Terkadang kegeraman menyeruak
Angkuh juga arogan saat berjalanmu
Pelitmu tidak berakhiran
Mungkin bagimu hal yang biasa
Tapi bagiku sungguh tak berasa
Tergelak saat mengenalmu
Canda tawa saat melihat lakumu
Terkadang timbul kesal
Terkadang kegeraman menyeruak
Angkuh juga arogan saat berjalanmu
Pelitmu tidak berakhiran
Mungkin bagimu hal yang biasa
Tapi bagiku sungguh tak berasa
Hidup penuh belajar
Jadi diri sendiri
Tetap rendah hati tapi tidak rendah diri
Bersamaku kikis perlahan angkuh-angkuh itu
Bersamaku belajar menjadi sang penderma
Karena kita berteman
Jadi diri sendiri
Tetap rendah hati tapi tidak rendah diri
Bersamaku kikis perlahan angkuh-angkuh itu
Bersamaku belajar menjadi sang penderma
Karena kita berteman
Berkacalah dan terus belajar dalam kehidupan
Kata Bijak Ayah
Janji pada siang
Tak terbentang dan tak terpegang
Padahal sedang merindang
Bertelanjang dan terlentang
Tak usah terlalu berharap pertemuan dalam rasa cinta
Dirinya yang belum juga menyuka
Lalu betapa kusutnya jiwa
Bak kebusukan pada hati juga kebusukan pada muka
Tak mau bermain menjadi seorang yang curang
Melakukan kelicikan bahkan menjilat agar selalu menang
Saat kejujuran serta ketegasan membukakan mata hati sejatinya teman tersayang
Tak sudi bermuka dua hanya agar terlihat seolah berdusta menjadi pemenang
Karena sesungguhnya kekuatan sejati ada pada hati juga pikiran
Maka berpikirlah, duhai kawan!
Diriku menanti sebuah pertemuan
Akan kukecapi untukmu semilyar kebahagiaan
Tak terbentang dan tak terpegang
Padahal sedang merindang
Bertelanjang dan terlentang
Tak usah terlalu berharap pertemuan dalam rasa cinta
Dirinya yang belum juga menyuka
Lalu betapa kusutnya jiwa
Bak kebusukan pada hati juga kebusukan pada muka
Tak mau bermain menjadi seorang yang curang
Melakukan kelicikan bahkan menjilat agar selalu menang
Saat kejujuran serta ketegasan membukakan mata hati sejatinya teman tersayang
Tak sudi bermuka dua hanya agar terlihat seolah berdusta menjadi pemenang
Karena sesungguhnya kekuatan sejati ada pada hati juga pikiran
Maka berpikirlah, duhai kawan!
Diriku menanti sebuah pertemuan
Akan kukecapi untukmu semilyar kebahagiaan
Moal Nyaho
Maneh nu ngantep rasa
Geus tibareto miharep maneh
Ngan geuning asa garing hate
Jiga ningali langit basa peuting
Bulan nu buled alus ngan hese di rampa
Kitu oge maneh
Ngan geuning asa garing hate
Jiga ningali langit basa peuting
Bulan nu buled alus ngan hese di rampa
Kitu oge maneh
Nyaho sagala barita
Poto-poto maneh nu matak ngarakeutken kacinta
Urang nu mikacinta
Ngan maneh jiga bulan
Hese pikeun ditangkeup
Poto-poto maneh nu matak ngarakeutken kacinta
Urang nu mikacinta
Ngan maneh jiga bulan
Hese pikeun ditangkeup
Saenyana teu nyaho
Saenyana moal nyaho
Bogoh jeung nyaah teu maneh ka urang?
Saenyana moal nyaho
Bogoh jeung nyaah teu maneh ka urang?
Urang nu senantiasa ngajaga rasa
Tibareto nepi ka kiwari
Rasa jeung maneh
Ngan maneh mah api-api moal jeung teu nyaho ka urang
Tibareto nepi ka kiwari
Rasa jeung maneh
Ngan maneh mah api-api moal jeung teu nyaho ka urang
Selasa, 16 Juli 2019
Cemburuimu
Aku cemburu padamu
Dirinya yang berlesung pipit
Dirinya yang berlesung pipit
Aku cemburu padamu
Dirinya yang memiliki senyum mengalihkan perhatianmu
Dirinya yang memiliki senyum mengalihkan perhatianmu
Aku cemburu padamu
Dirinya yang menyebabkan dirimu jatuh pada mencintainya
Dirinya yang menyebabkan dirimu jatuh pada mencintainya
Aku cemburu pada kebahagiaanmu
Haruskah cemburu pada kebahagiaan yang di cintai?
Mengelakku Pada Cintaimu
Suatu dilema
Saat ingin di cinta
Tapi di sisi yang lain tak mau buatmu lara
Maka ku berpura
Mengaku rindu pada adikmu saja
Rinduku padamu lebih mega
Mengelakku saja
Pada cintaimu tapi tak di jiwa
Dusta
Saat kuberkata
Padamu tak suka
Mengelakku pada cinta
Karena kau memang tak suka
Saat ingin di cinta
Tapi di sisi yang lain tak mau buatmu lara
Maka ku berpura
Mengaku rindu pada adikmu saja
Rinduku padamu lebih mega
Mengelakku saja
Pada cintaimu tapi tak di jiwa
Dusta
Saat kuberkata
Padamu tak suka
Mengelakku pada cinta
Karena kau memang tak suka
Hari Berbinarku
Hari ini berbinarku
Walau tak utuh bahagiaku
Menemukan kembali dirimu
Dirimu yang beda dari dahulu
Dirimu kini terlihat semakin matang nan dewasa itu
Masih saja menjagaku
Pada rasaku
Pada mengagumimu
Entahlah sampai kapan menyimpan cinta padamu
Tak mudah bagiku
Melenyapkan cintaku
Karena diri tahu
Dirimu memang dahulu telah tak mau
Setidaknya hari ini sedang bahagiaku
Walau kau tak merasaiku
Menikmati hari ini dengan berbinarku
Walau tak utuh bahagiaku
Menemukan kembali dirimu
Dirimu yang beda dari dahulu
Dirimu kini terlihat semakin matang nan dewasa itu
Masih saja menjagaku
Pada rasaku
Pada mengagumimu
Entahlah sampai kapan menyimpan cinta padamu
Tak mudah bagiku
Melenyapkan cintaku
Karena diri tahu
Dirimu memang dahulu telah tak mau
Setidaknya hari ini sedang bahagiaku
Walau kau tak merasaiku
Menikmati hari ini dengan berbinarku
Kamu Tetap Mempesona
Kamu semakin mempesona saja
Setelah sekian lama tak berjumpa
Setelah sekian lama tak saling bertukar sapa
Dan masih menyimpan rasa
Tapi dirimu mungkin tiada cinta
Karena dirimu telah memilih bersamanya
Setelah sekian lama tak berjumpa
Setelah sekian lama tak saling bertukar sapa
Dan masih menyimpan rasa
Tapi dirimu mungkin tiada cinta
Karena dirimu telah memilih bersamanya
Bagiku kamu yang pertama
Pertama yang membuat cintaku terus melanda
Pertama yang membuat cintaku terus melanda
Lalu kau bertanya
Siapakah gerangan yang membuatku terpesona?
Aku tak mau menjawabnya
Biarkan menjadi sebuah rahasia
Karena takut kehilanganmu untuk yang kedua
Siapakah gerangan yang membuatku terpesona?
Aku tak mau menjawabnya
Biarkan menjadi sebuah rahasia
Karena takut kehilanganmu untuk yang kedua
Aku yang senantiasa menjaga rasa
Walaupun kau tetap tak menganggapku ada
Walaupun kau tetap tak menganggapku ada
Melihatmu bahagia
Melihatmu tertawa
Karena kamu sebenarnya sang pesona
Melihatmu tertawa
Karena kamu sebenarnya sang pesona
Jumat, 12 Juli 2019
Memelukmu Saat Berbaring
Membenci kamu
Hingga ke tulang sum-sum
Kamu yang membuat sakit kepala teramat sangat
Terasa tak kuat untuk berdiri
Terlalu pusing berputar
Sulit dan tak bisa bergerak
Dengan mata terpejam atau mata terbuka sakitnya menohok ujung kepala
Hingga akhirnya terduduk lalu muntah karena sakit ini
Dan betapa hebatnya diri ini tak kunjung bisa melepaskanmu
Saat tertidur sembari mata terbuka memeluk semua angan tentangmu
Walaupun mengetahui bahwa sesaat bilamana terbangun maka nyeri terasa
Membencimu tapi tak bisa melupakanmu
Berharap waktu bisa membabat atau sedikit saja memangkas ketergantungan padamu
Berkumpul Dengan Sesamanya
Serasa ada suara di telinga
Serasa ada rangkaian kata pada isi kepala
Terasa sesak di dalamnya
Serasa ada rangkaian kata pada isi kepala
Terasa sesak di dalamnya
Semua media berada dalam cengkraman
Tiada boleh berperan tanpa restu
Tiada boleh bicara bila tak selaras
Amburadul antena
Saat kata-kata yang terulas hanya menuruti kehendak satu kuasa
Tiada boleh berperan tanpa restu
Tiada boleh bicara bila tak selaras
Amburadul antena
Saat kata-kata yang terulas hanya menuruti kehendak satu kuasa
Tarian yang dihentikan paksa
Nyanyian yang dibungkam dengan ancaman
Nyanyian yang dibungkam dengan ancaman
Jangan ajari untuk menjadi penjilat
Karena hati ini tak berarah ke sana
Karena hati ini tak berarah ke sana
Bila waktu menunggu maka akan menunggu
Bila kondisi menanti maka akan menanti
Bila kondisi menanti maka akan menanti
Dunia ini tak pernah kekurangan orang-orang baik
Karena hanya kebaikanlah yang akan berkumpul dengan kebaikan pula
Dan kejahatan akan berkumpul pula dengan gerombolannya
Bila di dunia tak terjamah maka menunggu saat di hadapan Tuhan kelak
Kamis, 11 Juli 2019
Meresap Jiwa
Kubuka injil
Kutelaah taurat
Kusingkap lembar demi lembar zabur
Kubaca dengan sedikit tersendat mushaf quran
Mencari tuhan pada setiap kitab suci
Hampir lelah
Hampir menyerah
Hidayah milik Tuhan
Tak pantas memaksakan suatu akidah
Hanya sebagai pemberi nasehat kebajikan
Karena Tuhan Sang Esa tak bisa di paksa
Berikan contoh kebajikan
Biarkan meresap di jiwa
Pada nurani-nurani suci terkunci Sang Esa dengan hati
Bicaralah jiwa!
Kutelaah taurat
Kusingkap lembar demi lembar zabur
Kubaca dengan sedikit tersendat mushaf quran
Mencari tuhan pada setiap kitab suci
Hampir lelah
Hampir menyerah
Hidayah milik Tuhan
Tak pantas memaksakan suatu akidah
Hanya sebagai pemberi nasehat kebajikan
Karena Tuhan Sang Esa tak bisa di paksa
Berikan contoh kebajikan
Biarkan meresap di jiwa
Pada nurani-nurani suci terkunci Sang Esa dengan hati
Bicaralah jiwa!
Dewasa Sialan
Rasa apa yang kau sebarkan?
Seperti menghisap asap ganja
Memabukkan
Tertawa sendirian
Kau menyumpal mulut-mulut dengan kedewasaan versimu sendiri
Pemaksaan kehendak
Rasa yang kau tabur bak bisa
Dewasamu penuh rasa sialan
Dewasamu sialan
Kala bicaramu hanya sebuah racun penghinaan
Tiada respek juga cinta
Kau dengan pemikiran carut-marut
Pikiran dewasamu tentang penghasutan
Seperti menghisap asap ganja
Memabukkan
Tertawa sendirian
Kau menyumpal mulut-mulut dengan kedewasaan versimu sendiri
Pemaksaan kehendak
Rasa yang kau tabur bak bisa
Dewasamu penuh rasa sialan
Dewasamu sialan
Kala bicaramu hanya sebuah racun penghinaan
Tiada respek juga cinta
Kau dengan pemikiran carut-marut
Pikiran dewasamu tentang penghasutan
Omong Kosong Cinta
Izinkan aku mencintai pasanganmu
Izinkan aku menggagahi pasanganmu
Izinkan aku memiliki anak dari pasanganmu
Izinkan aku menggagahi pasanganmu
Izinkan aku memiliki anak dari pasanganmu
Lihatlah!
Pasanganmupun tak menolak saat beradegan ranjang
Diriku yang merasa sangat disukai
Pasanganku tak berdaya di kakiku
Pasanganku tak punya kuasa
Aku dan pasanganmu miliki cinta
Cinta dunia
Nafsu dunia
Syahwat dunia
Pasanganmupun tak menolak saat beradegan ranjang
Diriku yang merasa sangat disukai
Pasanganku tak berdaya di kakiku
Pasanganku tak punya kuasa
Aku dan pasanganmu miliki cinta
Cinta dunia
Nafsu dunia
Syahwat dunia
Nasehat agama teranggap dongengan belaka
Aku dan pasanganmu merupakan cinta yang tak terwujud dalam tali Tuhan
Maka walaupun dengan tali setan kami berdua beradu peluh di atas ranjang yang berderit
Maka walaupun dengan tali setan kami berdua beradu peluh di atas ranjang yang berderit
Rabu, 10 Juli 2019
Kau Mendepakku
Bolehkah mencintamu?
Bolehkah menyayangmu?
Bolehkah merindumu?
Bolehkah memelukmu?
Bolehkah menciummu?
Terengah mengejarmu
Sekian lama mencarimu
Akan tetapi kau tak sedikitpun memperhatikanku
Malangnya nasibku
Setelah menemukanmu
Setelah berhadapan denganmu
Kau mendepakku
Kau tak sedikitpun menaruh rasa padaku
Kepergianmu
Menghilangmu
Hidupku tapi tak hidupku
Bolehkah menyayangmu?
Bolehkah merindumu?
Bolehkah memelukmu?
Bolehkah menciummu?
Terengah mengejarmu
Sekian lama mencarimu
Akan tetapi kau tak sedikitpun memperhatikanku
Malangnya nasibku
Setelah menemukanmu
Setelah berhadapan denganmu
Kau mendepakku
Kau tak sedikitpun menaruh rasa padaku
Kepergianmu
Menghilangmu
Hidupku tapi tak hidupku
Selangkangan Tak Berotak
Membutuhmu
Teramat merindu
Bak benalu
Rasanya menggedor hati serapuh beludru
Lemas tak berkutik memikirkanmu
Masih ingin pelukmu
Masih ingin ciumanmu
Seperti dahulu
Kala masih lajang merantai dulu
Betapa lusuh hasratku
Kita telah punya pasangan tapi hati membatu
Sibuk memadu
Otak yang seolah membeku
Di atas ranjang berkasur merdu
Asyik berhasrat terlarang tapi terus memacu
Teramat merindu
Bak benalu
Rasanya menggedor hati serapuh beludru
Lemas tak berkutik memikirkanmu
Masih ingin pelukmu
Masih ingin ciumanmu
Seperti dahulu
Kala masih lajang merantai dulu
Betapa lusuh hasratku
Kita telah punya pasangan tapi hati membatu
Sibuk memadu
Otak yang seolah membeku
Di atas ranjang berkasur merdu
Asyik berhasrat terlarang tapi terus memacu
Selasa, 09 Juli 2019
Merenung Dalam Duduk Sendiri
Ada luka
Nyeri menganga
Bertahan mencoba
Setelah sekian lama
Sabar tak pernah terbatas idealnya
Tapi memang tak bisa berdusta
Saat tenaga
Saat usia
Tak dapat berkolerasi dengan masa
Mereka yang muda
Mereka yang berbeda
Pola asuh tak sama
Nyeri menganga
Bertahan mencoba
Setelah sekian lama
Sabar tak pernah terbatas idealnya
Tapi memang tak bisa berdusta
Saat tenaga
Saat usia
Tak dapat berkolerasi dengan masa
Mereka yang muda
Mereka yang berbeda
Pola asuh tak sama
Ada saatnya
Menjaga jaraknya
Dengan berdoa
Menjaga jaraknya
Dengan berdoa
Bila kelak kematian tiba
Sungguh rasa sesal tiada
Karena yakin pada jalan yang terpijak walau tak berdua
Dalam sendiri merenung tanpa jumawa
Sungguh rasa sesal tiada
Karena yakin pada jalan yang terpijak walau tak berdua
Dalam sendiri merenung tanpa jumawa
Tak hendak terus debat berkata
Kecurangan, keculasan bahkan pemutar balikkan fakta
Semua masih mungkin ada
Karena nafsu masih hidup saat berdunia
Kecurangan, keculasan bahkan pemutar balikkan fakta
Semua masih mungkin ada
Karena nafsu masih hidup saat berdunia
Tak lagi terus berkoar senandungkan nada
Sudah menerima
Pendapat serta pilihan juga kalimat menjadi bukti yang nyata
Kita berbeda
Jangan memaksa
Untuk mengikuti alur pendapat abu nan terbata
Sudah menerima
Pendapat serta pilihan juga kalimat menjadi bukti yang nyata
Kita berbeda
Jangan memaksa
Untuk mengikuti alur pendapat abu nan terbata
Seperti biasa
Menunggu keadilan dari Sang Pencipta
Saat aduan terpapar di padang mashar yakini segera tiba
Menunggu keadilan dari Sang Pencipta
Saat aduan terpapar di padang mashar yakini segera tiba
Karena hakikatnya bagi peiman hanya keadilan dari Tuhan yang tersisa
Bukankah sempat terkata
"Bila menunggu Tuhan memberi teguran maka...
yang terberi berupa ujian bercampur azab siksa dunia juga derita"
"Bila menunggu Tuhan memberi teguran maka...
yang terberi berupa ujian bercampur azab siksa dunia juga derita"
Cukupi saja!
Senin, 08 Juli 2019
Palsumu
Tangismu palsu
Tawamu palsu
Sedihmu palsu
Bahagiamu palsu
Tawamu palsu
Sedihmu palsu
Bahagiamu palsu
Terlihat saat ada maunya
Tindak serta tanduknya seperti hewan yang butuh pada pasangan
Merayu penuh kemayu
Tersenyum penuh kemuakan
Tindak serta tanduknya seperti hewan yang butuh pada pasangan
Merayu penuh kemayu
Tersenyum penuh kemuakan
Kepalsuanmu mungkin tak terlihat
Kepalsuanmu mungkin bisa menipu sebagian yang lain
Kepalsuanmu mungkin bisa menipu sebagian yang lain
Tapi sebagian yang lain teramat sangat muak melihatmu
Pedulimu palsu
Hanya demi tercapai pundi-pundi materi
Hanya demi tercapai pundi-pundi materi
Nilai manusiawi bila tak menguntungkanmu maka kau abai
Minggu, 07 Juli 2019
Bukit Persaksian
Apa yang tertinggal di atas bukit itu?
Di bawah rindangnya pohon
Di atas pohon berpijak pada dahannya
Melihat di kejauhan semua panorama
Terlihat mencengangkan membuka cakrawala
Sejauh mata memandang semakin meyakin
Meyakini bahwa Tuhan teramat Maha Besar
Di bawah rindangnya pohon
Di atas pohon berpijak pada dahannya
Melihat di kejauhan semua panorama
Terlihat mencengangkan membuka cakrawala
Sejauh mata memandang semakin meyakin
Meyakini bahwa Tuhan teramat Maha Besar
Adakah kisah-kisah kita tertinggal di bukit itu?
Atau kau memilih menguburkan kenangan kita?
Atau kau memilih menguburkan kenangan kita?
Ketahuilah!
Aku tak pernah lupa pada kisah kita di atas bukit itu
Karena aku berdiri kini salah satunya bertaut pada cerita di atas bukit itu
Aku tak pernah lupa pada kisah kita di atas bukit itu
Karena aku berdiri kini salah satunya bertaut pada cerita di atas bukit itu
Bukit yang menjadi saksi
Dan tak mudah kubercerita tentang kita di atas bukit itu
Dan tak mudah kubercerita tentang kita di atas bukit itu
Kusimpan kisah kita
Dan bangga karena pernah terjadi kisah di atas bukit itu
Dan bangga karena pernah terjadi kisah di atas bukit itu
Bukit persaksian
Sebuah kisah sebagai pembelajaran
Sebuah kisah sebagai pembelajaran
Sabtu, 06 Juli 2019
Rencana Tuhan
Ingin menulis kata tentangmu
Tapi selaksa ada yang menahan
Begitu banyak ketakutan menggelayuti badan
Begitu banyak kerinduan yang tertahan
Tak pernah menginginkan ini
Tetapi takdir dari Tuhan
Menjalani ketetapan Tuhan
Berharap pada Tuhan
Jalan kehidupan akan membaik
Karena sungguh tak memahami
Langkah yang diambil hanya suatu reaksi
Memberikan reaksi terbaik
Dan mengerti
Bahwa setiap manusia miliki reaksi berbeda dalam menyikapi
Jadi respeklah atas reaksi masing-masing
Jangan pernah memaksakan suatu pilihan
Bilamana telah ditunjukkan atas suatu kondisi ini
Bila meyakin akan bahagia maka jalanilah
Karena rencana Tuhan jauh lebih indah
Tapi selaksa ada yang menahan
Begitu banyak ketakutan menggelayuti badan
Begitu banyak kerinduan yang tertahan
Tak pernah menginginkan ini
Tetapi takdir dari Tuhan
Menjalani ketetapan Tuhan
Berharap pada Tuhan
Jalan kehidupan akan membaik
Karena sungguh tak memahami
Langkah yang diambil hanya suatu reaksi
Memberikan reaksi terbaik
Dan mengerti
Bahwa setiap manusia miliki reaksi berbeda dalam menyikapi
Jadi respeklah atas reaksi masing-masing
Jangan pernah memaksakan suatu pilihan
Bilamana telah ditunjukkan atas suatu kondisi ini
Bila meyakin akan bahagia maka jalanilah
Karena rencana Tuhan jauh lebih indah
Berdamailah Jejiwa
Berdamailah jiwa yang rapuh
Lirih memohon pada Tuhan
Ada gemetar dalam sujud
Ada lemah dalam tengadah
Lirih memohon pada Tuhan
Ada gemetar dalam sujud
Ada lemah dalam tengadah
Tak hendak menjadi arogan
Luka-luka yang belum mengering sempurna
Masih ada amarah tertahan kala bercerita sebuah kisah
Penunggang kuda merupakan pengendali suatu arah
Luka-luka yang belum mengering sempurna
Masih ada amarah tertahan kala bercerita sebuah kisah
Penunggang kuda merupakan pengendali suatu arah
Telah di gariskan
Telah di luruskan
Punyai hak pendapat masing-masing
Tentukan sikap lalu respeklah
Telah di luruskan
Punyai hak pendapat masing-masing
Tentukan sikap lalu respeklah
Damailah hati-hati nan keruh
Rendah hatilah dalam perjalanan hidup
Ada kisah dalam suatu cerita
Berdamailah jejiwa
Rendah hatilah dalam perjalanan hidup
Ada kisah dalam suatu cerita
Berdamailah jejiwa
Kamis, 04 Juli 2019
Malam Itu Indah
Terima kasih cinta
Untuk senyum pagimu membawa bahagia
Terima kasih rasa
Hingga menghibur melupa jika sedang terluka
Untuk senyum pagimu membawa bahagia
Terima kasih rasa
Hingga menghibur melupa jika sedang terluka
Sejenak tertawa
Melihat segala tingkah laku serta nada
Kerasnya dunia
Sejenak tak terasa
Melihat segala tingkah laku serta nada
Kerasnya dunia
Sejenak tak terasa
Saat gerah melanda
Seolah mengetahui saat sedang tak berselera
Bukan sekedar harta
Dia berikan semangat dalam setitik canda
Seolah mengetahui saat sedang tak berselera
Bukan sekedar harta
Dia berikan semangat dalam setitik canda
Bersamamu indah
Andai ada waktu untuk mengulang kembali suatu desah
Menghangatkan darah-darah
Tertawalah tanpa rasa resah
Andai ada waktu untuk mengulang kembali suatu desah
Menghangatkan darah-darah
Tertawalah tanpa rasa resah
Kelezatan suatu malam
Dalam cahaya temaram
Dengan hidangan kue aram-aram
Menikmati gelak dan rasa dengan mata terpejam
Dalam cahaya temaram
Dengan hidangan kue aram-aram
Menikmati gelak dan rasa dengan mata terpejam
Bagiku Tak Mudah
Saat dirimu memutuskan pamit
Saat dirimu melangkah pergi
Saat dirimu berlari melupakan
Bagiku tak mudah
Tak hendak melawan
Karena aku tak berarti di hatimu
Maafkan
Karena tak pintar memuaskanmu
Bila semua yang kau mau
Maka kuterima
Melupakan
Tak pernah bertemu
Maka mencoba
Walau tak mudah
Maafkan
Bila tak cukupi semua hasratmu
Ajariku Bercinta
Terima kasih
Semalam indah
Bersamamu merajut asmara
Pertama bagiku
Maafkan
Bilamana semalam buatmu kecewa
Maafkan
Bilamana semalam buatmu tak nyaman
Andai waktu bisa kudapat kembali
Tolong, ajariku tentang bercinta
Karena tak mau kecewakanmu
Teramat merindukanmu
Dirimu yang tak kutahu keinginanmu
Ajariku
Bagaimana tentang bercinta
Rabu, 03 Juli 2019
Waktu Penuh Rasa
Perasaan
Hanya sekedar rasa
Waktu
Sesungguhnya tak miliki waktu
Kematianpun tak bisa mengelak
Lalu merasa miliki perasaan yang benar
Suatu ambigu
Cinta bisa saja berubah haluan
Lantas haruskah terus merasa bahwa waktu mencinta untuk dunia?
Sungguh malu
Saat berkata mencintai Sang Pencipta
Tapi bersamaan juga mencintai ciptaanNya
Seiring waktu terus memakai rasa
Berharap selalu tepat merasakan Tuhan dalam segala waktu
Hanya sekedar rasa
Waktu
Sesungguhnya tak miliki waktu
Kematianpun tak bisa mengelak
Lalu merasa miliki perasaan yang benar
Suatu ambigu
Cinta bisa saja berubah haluan
Lantas haruskah terus merasa bahwa waktu mencinta untuk dunia?
Sungguh malu
Saat berkata mencintai Sang Pencipta
Tapi bersamaan juga mencintai ciptaanNya
Seiring waktu terus memakai rasa
Berharap selalu tepat merasakan Tuhan dalam segala waktu
Tak Boleh Sakit
Sepertinya aku sakit
Hanya menduga
Sepertinya aku letih
Jangan kelamaan
Karena bumi memerlukanku
Tanpa diriku semuanya tak akan hidup
Jangan cemari
Jangan kotori
Walau sederhana
Ringkih desir tetap menyiur
Aku oksigen sang peneman sejati di bumi
Hanya menduga
Sepertinya aku letih
Jangan kelamaan
Karena bumi memerlukanku
Tanpa diriku semuanya tak akan hidup
Jangan cemari
Jangan kotori
Walau sederhana
Ringkih desir tetap menyiur
Aku oksigen sang peneman sejati di bumi
Genapi Haru
Tak bisa menulis sajak cinta
Kelelahan menggelayuti sekujur badan
Membabi-buta varian jurus rayuan
Pencarian hingga ujung langit
Kemudian genapi haru
Karena bahagia telah menjadi irama di meja makan
Berjalan menunduk karena terbukti perkataan
Berjalan membusung saat dahulu sibuk mengelak
Dunia ini begitu ragam rasa
Sikapi terbaik berTuhan
Bilamana kesedihan masih kosong
Genapilah dengan haru
Tak selamanya keharuan membiru
Terkadang ada airmata saat bahagia
Melihat dengan pandangan siluet
Genapi haru
Haru yang tak sekedar bertalu
Kelelahan menggelayuti sekujur badan
Membabi-buta varian jurus rayuan
Pencarian hingga ujung langit
Kemudian genapi haru
Karena bahagia telah menjadi irama di meja makan
Berjalan menunduk karena terbukti perkataan
Berjalan membusung saat dahulu sibuk mengelak
Dunia ini begitu ragam rasa
Sikapi terbaik berTuhan
Bilamana kesedihan masih kosong
Genapilah dengan haru
Tak selamanya keharuan membiru
Terkadang ada airmata saat bahagia
Melihat dengan pandangan siluet
Genapi haru
Haru yang tak sekedar bertalu
Pintar Tak Bodoh
Merasa pintar
Bodoh saja tak punya
Lantas yang tersisa hanya kepintaran sajakah?
Berlari mencari tambatan
Semua tak berkenan
Risih atas perilaku tak senonoh dahulu
Mengiba tak akan membuat para dermawan berempati
Silahkan mencari
Silahkan tuntasi
Otak-otak yang tak punyai kebodohan
Bodoh saja tak punya
Lantas yang tersisa hanya kepintaran sajakah?
Berlari mencari tambatan
Semua tak berkenan
Risih atas perilaku tak senonoh dahulu
Mengiba tak akan membuat para dermawan berempati
Silahkan mencari
Silahkan tuntasi
Otak-otak yang tak punyai kebodohan
Seharian Cemburuimu
Semalam melihatmu
Pipimu merona merah
Bersamanya kau salah tingkah
Kau berjalan beriringan bersamanya
Aku hanya melihat kalian dengan pandangan nanar
Dan sepagi ini aku cemburu
Masih membawa perasaan tentang kemarin malam
Hingga kini terasa pusing kepala
Makanpun tak berselera
Membayangkan kalian berdua
Menyakitkan
Mengapa kau tak bersamaku?
Bila hanya bergandengan tangan
Bila hanya mengecup ranum bibirmu
Bila hanya memeluk tubuhmu
Semua aku bisa
Tapi ternyata memang hatimu tak bahagia bila bersamaku
Pipimu merona merah
Bersamanya kau salah tingkah
Kau berjalan beriringan bersamanya
Aku hanya melihat kalian dengan pandangan nanar
Dan sepagi ini aku cemburu
Masih membawa perasaan tentang kemarin malam
Hingga kini terasa pusing kepala
Makanpun tak berselera
Membayangkan kalian berdua
Menyakitkan
Mengapa kau tak bersamaku?
Bila hanya bergandengan tangan
Bila hanya mengecup ranum bibirmu
Bila hanya memeluk tubuhmu
Semua aku bisa
Tapi ternyata memang hatimu tak bahagia bila bersamaku
Sampai Jumpa Di Hadapan Tuhan
Penghinaan ini
Penistaan ini
Pemutar balikkan fakta ini
Kalian yang membuat airmata ini menetes
Kalian yang sedang berada di atas angin
Harta yang kalian miliki
Kekuasaan dunia yang sedang terpeluki
Bagiku tak akan melawan di dunia
Untuk apa melawan robot-robot kaleng
Karena aku berbeda dengan kalian
Penghormatan bisa dibeli
Tetapi kehormatan nan tulus tak pernah bisa dijual
Rasakanlah!
Saat Tuhan memperdayai
Aku tak akan melawan
Sampai jumpa kelak di hadapan Tuhan
Penistaan ini
Pemutar balikkan fakta ini
Kalian yang membuat airmata ini menetes
Kalian yang sedang berada di atas angin
Harta yang kalian miliki
Kekuasaan dunia yang sedang terpeluki
Bagiku tak akan melawan di dunia
Untuk apa melawan robot-robot kaleng
Karena aku berbeda dengan kalian
Penghormatan bisa dibeli
Tetapi kehormatan nan tulus tak pernah bisa dijual
Rasakanlah!
Saat Tuhan memperdayai
Aku tak akan melawan
Sampai jumpa kelak di hadapan Tuhan
Lucunya Kado Ini
Apa yang kau mau?
Bingkisan hari ulang tahunmu
Usia yang membuat kulit keriput
Usia yang sepantasnya lebih bersikap bijaksana
Kau tahu
Aku tak pandai memilih barang
Hanya untaian kata penjelmaan kado ulang tahun
Mungkin sedikit pelitku
Mungkin memang tak tahu barang terbaik untukmu
Lucunya kado ini
Pemaksaan dalam tulisan kata darimu
Memang dunia sudah gila
Dirimu memang berulang tahun
Dirimu yang ingin diberikan kado
Lucunya kado ini
Kado ulang tahun dariku untukmu
Sejumput dedoa terbaik
Segenggam rasa pelit karena hanya mampu merangkai kata
Jalani hidup dengan berTuhan
Berharap bertemu kelak di dalam surga
Saling berbagi cerita indahnya perjalanan pencarian ketaatan
Lucunya kado ini
Kado tanpa barang hanya kata-kata
Bingkisan hari ulang tahunmu
Usia yang membuat kulit keriput
Usia yang sepantasnya lebih bersikap bijaksana
Kau tahu
Aku tak pandai memilih barang
Hanya untaian kata penjelmaan kado ulang tahun
Mungkin sedikit pelitku
Mungkin memang tak tahu barang terbaik untukmu
Lucunya kado ini
Pemaksaan dalam tulisan kata darimu
Memang dunia sudah gila
Dirimu memang berulang tahun
Dirimu yang ingin diberikan kado
Lucunya kado ini
Kado ulang tahun dariku untukmu
Sejumput dedoa terbaik
Segenggam rasa pelit karena hanya mampu merangkai kata
Jalani hidup dengan berTuhan
Berharap bertemu kelak di dalam surga
Saling berbagi cerita indahnya perjalanan pencarian ketaatan
Lucunya kado ini
Kado tanpa barang hanya kata-kata
Cintaku Tapi Kamu Tidak
Malampun terlelap
Tapi tidak dengan cintaku
Aku yang cintaimu
Tapi kamu tidak
Lantas haruskah menyerah?
Tapi tidak dengan cintaku
Aku yang cintaimu
Tapi kamu tidak
Lantas haruskah menyerah?
Bila kau tak cintaiku maka
Jangan bicara
Jangan banyak bertanya
Pejamkanlah kedua matamu
Rasakan setiap desahan
Kecupilah setiap sentuhan
Jangan bicara
Jangan banyak bertanya
Pejamkanlah kedua matamu
Rasakan setiap desahan
Kecupilah setiap sentuhan
Dalam hasratku
Pada malam yang terlelap
Pada malam yang terlelap
Tanpa cintamu
Nikmati gelapnya
Cintaku tapi kamu tidak
Nikmati gelapnya
Cintaku tapi kamu tidak
Cintaku sembari berimu uang
Langganan:
Postingan (Atom)