Janji pada siang
Tak terbentang dan tak terpegang
Padahal sedang merindang
Bertelanjang dan terlentang
Tak usah terlalu berharap pertemuan dalam rasa cinta
Dirinya yang belum juga menyuka
Lalu betapa kusutnya jiwa
Bak kebusukan pada hati juga kebusukan pada muka
Tak mau bermain menjadi seorang yang curang
Melakukan kelicikan bahkan menjilat agar selalu menang
Saat kejujuran serta ketegasan membukakan mata hati sejatinya teman tersayang
Tak sudi bermuka dua hanya agar terlihat seolah berdusta menjadi pemenang
Karena sesungguhnya kekuatan sejati ada pada hati juga pikiran
Maka berpikirlah, duhai kawan!
Diriku menanti sebuah pertemuan
Akan kukecapi untukmu semilyar kebahagiaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar