Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Minggu, 31 Juli 2016

Tutup Jalan Cinta Kita

Renovasi rumah
Seperti kembali ke rumah
Suasana yang berbeda

Sembunyi dari derita
Tak akan pernah bisa
Saat dusta menjadi bahasa

Saat rasa percaya menjadi pertaruhan
Masihkah terus berbohong tentang rasa?
Cinta merupakan hal yang indah
Dan bila terus berbohong untuk apa katakan cinta?

Rumah ini goyang
Goyah karena dusta tentang cinta

Tersenyum getir saat berendam di bak penuh busa
Namun tetap kekecewaan hati tak mungkin terendam
Dan tak percayai setiap kata-kata cinta yang tertulis
Tutup cerita kisah cinta ini
Carilah kisah cinta bersama yang lain

Dan cukup kisah cinta kita sampai di sini

(inspirasi dari film The Intern)


Diam-Diam Menyukaimu

Sayang banget padamu 
Tapi takut terlalu cemburu 
Aku ketakutan kehilanganmu selamanya
Tapi setiap pertemuan ada perpisahan 
Dan tak tahu kapan akan kehilanganmu

Bila kelak diperkenankan bertemu
Diriku untukmu
Peganglah seluruh jiwa
Peluklah seluruh raga
Rasakan seluruh cintaku untukmu
Bila Tuhan berkehendak untuk menyatukan kisah ini

Ingin bertemu denganmu
Walau melihatmu dari jarak jauh
Walau dirimu tak tahu aku ada di sana
Bisakah?

Aku pecinta terbesar rahasiamu

Nyatakah Cintamu?

Berisik sekali obrolan tak bermakna
Debat kusir seolah bicara saling mengalahkan
Dan bosan mendengarnya

Aku juga sayang
Aku juga cinta
Aku sukaimu
Tapi aku takut buatmu kecewa
Kusimpan segala kasih padamu dalam jiwa

Potretmu tak kumiliki
Sikapmu tak jelas kupahami
Sekedar tahu dirimu dalam ruang tak nyata
Aku ragu tapi cinta
Aku bimbang tapi suka
Aku penuh galau tapi sayangimu

Kesombongan yang dianut
Kata-kata tak jua digubris
Ternyata kepalsuan terbuka
Bahasa cinta yang tertulis basa-basi belaka

Sabtu, 30 Juli 2016

Aku Bukan Boneka

Aku hanya boneka bagimu
Dipandang dan dipeluk tapi tak dirasa

Aku ini manusia

Aku tak bisa marah atas tindakanmu
Aku tak bisa membencimu
Bukan karena aku boneka
Tapi karena aku manusia yang terlalu mencintaimu

Tak cukupkah pengakuanku padamu?
Tak pernah mengertikah dirimu pada bahasaku?
Atau kau harus menungguku mati
Hingga kau sadari aku ini manusia bukan boneka

Kau tak bisa seperti itu
Datang dan pergi seenaknya

Kau harus memikirkanku

Andaipun kau tak mencintaiku
Rasai saja diriku di hatimu

Karena aku manusia yang miliki rasa cinta padamu

(inspirasi dari film Ted 2)

Amarah Tak Berujung

Lega
Menyembur panas
Seorang diri merasa ada yang kurang
Kelelahan
Lalu diam penuh sesal
Dan sungguh harus dikeluarkan

Amarah yang menggelayuti badan
Melukis marah pada serabut awan di angkasa
Berteriak sehisteris-histerisnya karena gundah
Kegalauan karenamu
Tapi tak bisa membencimu
Seorang diri penuh angkara tapi merasa jengah

Puaskah diri ini?
Penuh lelah
Cinta pada dunia tiada abadi
Sadarilah jiwaku yang lelah

Gambaran Kenyataan

Gesekan emosi silih berganti menghujam jiwa
Akhiri saja pertikaian dengan kata damai
Namun semua mata seolah penuh amarah

Kisah hidup ini serasa penuh sesak
Ingini hanya bahagia yang menjadi rumah jalan ini
Niat hati terkadang tak selaras dengan kenyataan
Gila bila harus terus-menerus melupakan pada Tuhan
Kafilah bumi yang berjalan mencoba penuh kerendahan di jalan Tuhan
Yakini saja Tuhan berikan yang terbaik

Secarik Cinta Nan Lugu

Mencintaimu dalam cinta yang lugu nan ragu

Tuhan
Tanpa restu maka segala macam cinta tak layak

Tuhan
Kupinta bila memang kelak dewasa berusia
Satukanlah rasa kini dengan indahnya restu Tuhan
Cinta tanpa Tuhan hanya arahkan jalan neraka
Bila kelak cinta tak berjodoh maka pertemukanlah dengan yang terbaik dari-Mu

Sayang banget sama kamu Andai ada waktu dan tempat bagiku ungkapkan cinta
Namun begitu penuh malu diriku Saat melihatmu diriku seolah tak perhatikanmu
Aku yang menyayangimu

Jumat, 29 Juli 2016

Cinta Untuk Siapa?

Haruskah mencinta bila akhirnya berpisah juga?
Cinta dunia tak ada yang abadi
Dan cinta ini terlalu menggebu-gebu
Cinta dunia penuh ketidakwajaran
Lalu sebenarnya cinta manusia harus dipersembahkan kepada siapa?

Sekedar bertanya
Tak usah dijawab
Karena jiwa yang penuh nafsu tak akan pernah mampu menjawabnya

Sabtu Pagi Kenangan Terindah

Sabtu pagi menyusuri jalanan
Tak sangka kau lewat menunggangi kuda bermesin
Sekilas kau melihatku tapi secepatnya ku membuang muka
Kau tersenyum teramat manis
Aku terluka
Aku ingin katakan kusayang
Aku ingin katakan kucinta
Aku ingin katakan kurindu
Tapi ternyata ku tak miliki nyali
Bertatapan denganmu saja ku tak sanggup
Kau yang kucintai tapi tak bisa kumiliki

 Balutan merah di badan senada dengan tungganganmu
Matamu nan bulat indah
Hidungmu yang ranum menggoda
Bibirmu yang teramat elok terlihat
Kulit wajahmu yang berkilau tertimpa cahaya mentari pagi
Kau memancarkan kelezatan nan manis
Dirimu anugerah terindah di sabtu pagi
Beruntungnya diriku bisa melihat dirimu
Kagumi semua pesona indahmu

Aku hanya bisa mengatakan "jangan lupakan aku"
Kau membalas "tak akan pernah melupakan"
Namun tak tahu karena tak bisa melihat masa depan
Aku hanya bisa menulis padamu "aku kagumimu"
Aku tak bisa mengatakan bahwa "aku telah jatuh hati padamu"

Kepergianmu membuatku tak berkutik
Tanpa mengatakan cinta padamupun aku telah merasa kehilangan
Biarlah mencinta sabtu pagi
Kenangan di sabtu pagi tak akan terlupakan

Perlahan Namun Tertahan

Seberapapun kuatnya mulutku membencimu
Seberapapun kerasnya mataku tak memandangi saat dirimu lewat
Hatiku tak bisa dusta
Aku ingin pelukanmu
Tapi ketakutan pada Tuhan menahan erat rasa itu

Aku menyerah padamu
Dan aku lemah tanpamu
Perlahan diriku berpasrah pada Tuhan
Perlahan menguatkan Tuhan

Perlahan melupakanmu
Namun terkadang perlahan pula teringat kembali padamu
Diriku manusia yang miliki perasaan

Aku harus bagaimana menata hati tanpamu?
Endapkan bayangmu perlahan bayanganmu timbul kembali ke permukaan hati
Kuakui jiwa ini rapuh

Melihat sekilas padamu dan kuakui dirimu tak bisa dimiliki
Dirimu permata keindahan dunia termegah
Menjamahmu hanyalah nafsu terkotor bisikan sesat sang penggoda ke neraka

Lelah
Akhiri saja
Capai
Sudahi saja
Letih
Matikan saja

Seperti biasa kebanyakan manusia
Dan kau salah satunya
Dan kau tak berhati

Sabtu, 23 Juli 2016

Tokoh Kesayanganku

Kamu begitu menakjubkan
Pesonamu membuat kilau pada kedua mata
Takjub melihat indah dirimu
Kurasa aku telah cinta padamu
Namun mungkin cintaku yang terlalu besar
Kamu tak terlalu menyukaiku
Tak apalah
Aku yang akan menjadi pecinta terbaikmu

Dalam derai tawa terlintas wajahmu
Dalam derai sedih terbersit parasmu

Hari-hariku selalu membawa sebongkah cinta padamu
Dan sepanjang hidup seolah hidupku tak bergerak darimu

Kau terus meledek seakan hatiku sekuat baja
Bisakah kau rasakan sebetapa kuatnya rasa sayangku ini padamu?


Nikmati Rasa Lelahku

Negeri indah berada dalam genggaman jemari
Angkasa membentang nan membiru bertabur awan berarak
Jatuh cinta ini padanya dalam setiap helaan nafas
Wakili rasa terindah lalu lenyaplah kecapaian
Aku mencintai dan tak peduli berbalas ataupun tidak
Nikmati perasaanku padanya walau dirinya tak tahu

Rasa yang kubingkai indah dalam dada
Antara bahagia dan sedih bercampur melebur tak berwujud
Demikianlah kecintaanku padanya teramat tulus
Inginkan dirinya namun sadar dan tahu diri
Tidak mungkin menggapai cinta bila dirinya tak kehendaki
Yang kurasakan kini yakni selalu menyimpan namanya dalam langkah
Aku tahu akan terasa lelah namun biar kunikmati lelah menyayanginya

Lubang yang terbuka dalam jiwa terasa nyeri tanpanya
Usah merasa sedih karena ini pilihanku
Terus mencintainya walau dirinya tak merasai rasa
Hatiku akan terus mendambanya
Firasat ini berdetik bahwa dirinya tak akan termiliki
Izinkanlah aku untuk terus didekatnya merasakan sentuhan tak sengajanya

Dustai Fenomena Waktu

Derita sepanjang hidup tak bersentuhan denganmu
Hilang selera menikmati indahnya dunia karena tanpamu
Elegi seorang pendosa di hening pertengahan malam memanggilmu
Video beragam humor tak lagi membuat tertawa
Inilah diriku yang teramat susah tak memelukmu
Erangan pesakitan seolah tiada habisnya

Faktanya aku terluka tapi selalu coba tersenyum
Ulik selisik hati terluka coba disembunyikan
Tiap sudut jalan seakan baumu tercium panca indera
Rabalah hatiku ada goresan-goresan luka tentang cintaimu
Iringi saja setiap perjalanan ini agar kau tahu seberapa besar cintaku padamu

Waktu yang bergerak seakan mati tapi tetap menjalani waktu
Untukmu ada cinta dariku walau tiada sambutan darimu
Lelahnya jiwaku namun sungguh tak berdaya
Aku mengerti bahwa kau berhak mencintai siapapun juga
Namun kupinta selipkan saja aku di sisi kecil hatimu
Dalam doa selalu kupinta agar dekat denganmu selalu
Andai kau mampu membaca isi hatiku tentang mencintaimu
Rakit cintaku akan mampu bersandar di pelabuhan hatimu
Inilah tentang cintaku yang tersenyum kelabui runcingnya waktu

Jumat, 22 Juli 2016

Enyahlah Dari Hadapanku

Harus berpura-pura tak cintaimu
Harus berpura-pura menyuruhmu pergi dari hatiku
Pergi dan aku tak mau melihatmu lagi

Tahukah dirimu
Aku tertawa di hadapanmu
Tapi aku menangis di belakangmu

Cinta ini tak ada dalam rumus Tuhan
Cinta ini penuh kebrengsekan
Membenarkan semua jalan seolah ini wajar

Padahal tanya nurani sendiri
Ini cinta yang salah
Tak ada cinta tanpa Tuhan

Aku harus dusta tak butuh kau
Aku bohong saat bilang tak cintaimu
Karena aku sangat mencintai Tuhan

Bila Tuhan menghendaki tiada jalan untuk cinta ini
Aku akan mencoba bertahan berTuhan saja

Menyuruhmu pergi merupakan dusta dari hatiku

Untuk kebahagiaanmu
Pergilah dari rasa cinta yang membelengguku untukmu

Pergilah
Dan jangan kembali

Dan aku bersedih saat kau percaya semua kata-kataku
Kau pergi dan tak kembali

Biarkanlah aku mati berTuhan
Sakit di dunia sementara

Tuhan, ini menyakitkan
Berikan aku kekuatan dari-Mu

Membenci Pada Hasratku Ini

Tak terlalu berharap pada ini
Ini seperti dongeng saja
Cinta yang kurasa teramat dalam
Tapi kubelum tahu cintamu padaku
Sudahi saja dengan saling percaya
Mempercayaimu dengan menyimpan cintaku sedikit di hatimu

Rindu pada seseorang
Fotonyapun tak kupegang
Hanya mencinta dalam bahasa

Seharusnya tak mencintaimu
Seharusnya tak menyayangimu
Tak kuat menahan cabikan rindu
Imajinasi yang liar lagi nakal
Dan tak berkutik dalam kehidupan

 Haruskah pergi darimu?
Namun tak kuat dan tak bisa
Tolonglah, berikan aku kehangatanmu

 Aku tak boleh mencintaimu lagi

Dan ini yang dari dahulu kutakutkan
Membenci diriku sendiri

Rentetan Mencintai Akhirnya Menyerah

Riuh reda gejolak penuh rasa dalam dada
Angin yang tak mapu lagi berhembus karena kecapaian
Ngawur sekali gerak tubuh yang tak seirama dengan otak
Getaran hati berdebar kencang pada tercinta
Gelombang rasa terus menaik hingga ujung kepala
Antara hidup segan tapi matipun tak mau

Menghalau rasa cinta tak mudah
Ubah cinta jadi benci karena tak berbalas
Halau semua kerinduan pada yang tercinta
Ada kabut suram menghalangi di setiap langkah
Rasa cinta ini teramat dalam
Rasa yang tak bisa berubah menjadi benci walau tak berbalas
Akankah padam mencintai dan merindukan yang tercinta?
Meragukan untuk padamnya rasa sayang dan cinta ini

Angkasa yang seolah tiba-tiba ambruk ke bumi
Derita tanpa tercinta walaupun telah lama mencintai
Iris semua sisi jiwa terasa mati tapi masih bernafas

Maut seolah telah tiba di ujung tanduk
Akhiri mencintai namun sungguh bukan perkara mudah
Naga api telah menyemburkan api kemarahannya
Gagahnya ksatria tak tampak karena telah kehilangan
Gagap lagi gagu karena cinta yang tak bersambut
Altar raja yang diduduki tak lagi menyenangkan hati
Lelah dan juga letih untuk mencintai tapi tak dicintai
Akhiri hidup ini dengan membawa rasa cinta pada yang tercinta

Kamu Benciku Dan Rinduku

Kau pikir aku tak pintar saat kau menutup celah
Baiklah dan maka aku menyerah
Tak lagi buatmu penuh bingung
Tak mau buatmu marah
Tak bicara karena jalan itu kau tutup

Lagi sayang banget sama kamu
Pakai cinta dan kasih
Kamu buat kangen

Sedang membencimu
Tapi tetap tak bisa benciimu
Kau yang sempat menorehkan rasa pada jiwa
Dan batas cinta juga benci teramat tipis
Mencintalah sekedarnya
Membencilah sekedarnya juga
Karena terkadang keduanya bisa berubah arah secepatnya

Terbukti sekarang kesejatian cinta
Tak mengapa bila memilih diam
Aku mengerti
Bila bahagia kau temukan dalam diam
Aku ikut bahagia

Kamis, 21 Juli 2016

Merinduimu Yang Tak Terjangkau

Setiap kali bicara kecintaanku bertambah sayang
Jantung berdegup kencang
Sudahlah, tak usah memberi aku harapan
Aku ingin kau bahagia
Aku yang terlarang mencintaimu
Aku yang tak boleh merindukanmu
Bicara denganmu membuatku senang bercampur gelisah
Kegelisahan karena kau yang tiada rasa cinta padaku

Kau mungkin sama saja seperti para pencari cinta dahulu
Bicara saat kesepian denganku
Lalu pergi saat ceria berselimut pada dirimu
Tak akan pernah bisa marah
Karena rasa cinta yang kumiliki teramat dalam
Yang kupinta selipkanlah sedikit cintamu untukku di sudut kecil hatimu

Dan aku membenci caramu bicara
Tapi sungguh aku tak bisa membenci

Bila bintang terlihat di siang hari
Bila matahari terlihat di langit yang suram
Tak akan ada makna tersirat
Dirimu yang tak tersentuh
Dirimu yang terlalu angkuh
Biarlah kusemai cintaku sendiri padamu dalam jiwa

Indah Sendiri Bersama Tuhan

Mama, aku cintainya
Papa, aku sayanginya
Tuhan, aku ingin menjadi satu-satunya yang berada dalam pelukannya
Tapi cinta dan sayang bukan permainan
Cinta sejati haruslah menghadirkan Tuhan dalam setiap langkah
Kasih sayang bukanlah emosi jiwa sesaat

Biarlah Tuhan yang menunjukkan cinta kasihku untuk siapa
Dalam kesendirian mencoba berjalan tetap beribadah berTuhan
Sendiriku indah karena dalam dekapan Tuhan

Mimpi Yang Tak Bertaut

Ingin bilang cinta
Ingin bilang suka
Ingin bilang sayang
Izinkanlah aku katakan itu

Terima kasih telah izinkan untuk katakan itu
Aku bahagia

Tapi....

Damai dalam mimpi
Berharap hadir
Tak mengapa bertemu di mimpi
Dirimu tak kuasa dimiliki

Bermimpi tentangmu tak mudah
Tiada keberanian mengatakan semua rasa di sana
Terkurung dalam rasa yang berantakan
Dirimu yang seolah mahir dalam urusan percintaan
Diriku yang hijau dalam urusan percintaan
Bermimpipun tak bisa
Bertemu nyata apalagi tak ada nyali

Aku mengatakan semua rasaku hanyalah sebuah imajinasi
Terima kasih telah hadir di dunia

Karena dirimu, hatiku menjadi penuh rasa

Rabu, 20 Juli 2016

Sendiri Tangguh

Aku harus belajar tanpamu
Dirimu indah bagiku walau hanya sekejap
Tak apalah cinta sendiri
Dirimu berhak akan cintamu
Dan tanpaku mungkin terbaik bagimu

Bila memang tak mau jangan bermain dengan hati
Itu sangat menyakitkan
Aku melepaskamu
Dirimu sebebas awan di langit

Sudahlah
Aku mengerti apapun itu
Hatimu milikmu

Hatiku milikku

Semalam Indah Tanpa Milikimu

Semalam indah berbincang denganmu
Ada senang bercampur debar-debar malu juga sedikit takut
Ada cinta dan sayang lalu rindu yang tiba-tiba datang
Tak usah ragu apalagi cemburu padaku
Perasaanku hanya padamu
Tapi sungguh kusadari tak bisa memilikimu
Hanya bisa menumpuk perasaan kasih tanpa bisa menjangkaumu
Kita terlalu banyak perbedaan
Dan kita tak mungkin dipersatukan

Bersama dirimu dalam dunia yang terbingkai indah
Biarlah kuselipi namamu dalam jiwaku
Tak mau membuatmu kecewa bila memaksa bersama
Melepaskanmu cara terbaik bagi rasaku
Karena sungguh cintaimu tapi tak mungkin memilikimu

Terdalam Kerinduan

Menanti dalam kerinduan
Dirimu samakah denganku?
Aku yang terhanyut dalam rindu

Menyukaimu tapi takut kau tak suka
Mencintaimu tapi takut kau tak cinta
Maka aku menunggu saja dalam rindu padamu

Terus memaksa dan memaksa
Kau buatku meragu akan sayangmu
Kau seolah mempermainkan rasa

Sayangmu hanya tipu daya
Cintamu sekedar sandiwara
Kau buatku sakit

Aku cinta kamu
Aku sayang kamu
Tapi ternyata kamu buatku menangis saja
Jangan memaksa akan cintaku padamu

Aku mencintamu dengan caraku

Bayang Rindu Semu

Bintang malam ini meredup
Asmara kita tak boleh terbaca oleh dunia
Gundah meraja saat dirimu tak merasa
Ada aksara cinta dan rindu pada sajak
Seperti perindu yang sedang kasmaran

Rindu padamu tak tertahankan
Ingin menjadi pengisi dalam hatimu
Zombienya diri ini bak melangkah tak bernyawa
Kecintaan yang tak jua berbalas darimu
Inilah kehidupan yang ceritanya penuh warna

Suram jiwa sunyi rasa sepinya hati
Aku yang sayangimu tapi tak kunjung disayangi
Pupuskan cinta padamu karena ketidaklayakan rasa
Ukiran kenanganmu tetap melekat erat
Tak mau membuat dirimu kesusahan
Rinduku tak berbalas padamu menjadi lagu semuku saja
Aku yang cintaimu walau dirimu tiada rasa rindu padaku

Tak Bisa Berhenti Mencintaimu

Tiada kamu disisi buatku lemah
Ingin berhenti saja mencintaimu

Dan kau yang menganggap semua rinduku lelucon belaka
Kau mengacuhkanku lalu tertawa tanpaku
Kau tetap tak percayai bila kedua lututku lemas
Tubuhku teramat letih
Hanya bisa merasakanmu dalam hati saja
Tidak dengan ragamu
Tubuhmu yang tak kuasa kudekap

 Ingin berhenti saja dari semua kerinduan padamu
Tapi sungguh tak bisa menepiskanmu
Aku lemah tanpamu

Senin, 18 Juli 2016

Jiwa Otak Berimajinasi Nakal

Terus saja bermain dengan hal-hal yang tak bisa terpegang
Imajinasi yang meronta-ronta dan muak dengan semua ini
Tak bisa untuk melepaskannya
Kesulitan tanpamu
Setan masih saja terus membayangi langkah-langkah keTuhanan
Sehebat itukah diriku hingga setan tak jua menjauh?

Baju-baju untuk beribadah dipamerkan
Hendakkah dipakai untuk bersujud pada Tuhan
Atau cukup dipajang saja semua pakaian ibadah itu?

Otak penat karena terus mengarahkan mata pada dirimu
Dan benci bila harus terus berjalan seperti ini

Tuhan,
Hanya berkah dan karomah dari-Mu maka jagalah diriku
Atas imajinasi-imajinasi terkotor dari dalam jiwa juga otak

Minggu, 17 Juli 2016

Maafkan Sikap Tak Baik Ini

Saat kejahatan tak terkontrol
Semua menjadi raja bagi hati-hati yang ingin berkuasa
Tak ada sistem
Tak ada kontrol pengekang
Semua bertindak semaunya

Jangan ganggu
Ini adalah hak asasi manusia
Hak asasi manusia tapi menghancurkan dunia
Memusnahkan kehidupan lalu melanggar hak-hak manusia
Inikah kejahatan yang terselubung kebaikan?

Bertopeng dan ini keterlaluan
Berpura-pura peduli kemanusiaan padahal miliki keculasan

Saat tubuh harus mati tidak dengan kebaikan
Teruslah berjalan menuju kebaikan dengan rasa Tuhan
Sebarkanlah benih-benih rasa baik itu walau tanpa aku
Karena aku sekedar manusia biasa dan khawatir tersesat

Lelah tanpamu tertawa
Lelah terus-menerus menjadi pengejar bayanganmu
Aku tak mau menjadi tidak baik
Sungguh hanya ingin baik di mata Sang Pencipta
Aku pergi saja

(inspirasi dari film Chappie)