Seberapapun kuatnya mulutku membencimu
Seberapapun kerasnya mataku tak memandangi saat dirimu lewat
Hatiku tak bisa dusta
Aku ingin pelukanmu
Tapi ketakutan pada Tuhan menahan erat rasa itu
Aku menyerah padamu
Dan aku lemah tanpamu
Perlahan diriku berpasrah pada Tuhan
Perlahan menguatkan Tuhan
Perlahan melupakanmu
Namun terkadang perlahan pula teringat kembali padamu
Diriku manusia yang miliki perasaan
Aku harus bagaimana menata hati tanpamu?
Endapkan bayangmu perlahan bayanganmu timbul kembali ke permukaan hati
Kuakui jiwa ini rapuh
Melihat sekilas padamu dan kuakui dirimu tak bisa dimiliki
Dirimu permata keindahan dunia termegah
Menjamahmu hanyalah nafsu terkotor bisikan sesat sang penggoda ke neraka
Lelah
Akhiri saja
Capai
Sudahi saja
Letih
Matikan saja
Seperti biasa kebanyakan manusia
Dan kau salah satunya
Dan kau tak berhati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar