Sabtu pagi menyusuri jalanan
Tak sangka kau lewat menunggangi kuda bermesin
Sekilas kau melihatku tapi secepatnya ku membuang muka
Kau tersenyum teramat manis
Aku terluka
Aku ingin katakan kusayang
Aku ingin katakan kucinta
Aku ingin katakan kurindu
Tapi ternyata ku tak miliki nyali
Bertatapan denganmu saja ku tak sanggup
Kau yang kucintai tapi tak bisa kumiliki
Balutan merah di badan senada dengan tungganganmu
Matamu nan bulat indah
Hidungmu yang ranum menggoda
Bibirmu yang teramat elok terlihat
Kulit wajahmu yang berkilau tertimpa cahaya mentari pagi
Kau memancarkan kelezatan nan manis
Dirimu anugerah terindah di sabtu pagi
Beruntungnya diriku bisa melihat dirimu
Kagumi semua pesona indahmu
Aku hanya bisa mengatakan "jangan lupakan aku"
Kau membalas "tak akan pernah melupakan"
Namun tak tahu karena tak bisa melihat masa depan
Aku hanya bisa menulis padamu "aku kagumimu"
Aku tak bisa mengatakan bahwa "aku telah jatuh hati padamu"
Kepergianmu membuatku tak berkutik
Tanpa mengatakan cinta padamupun aku telah merasa kehilangan
Biarlah mencinta sabtu pagi
Kenangan di sabtu pagi tak akan terlupakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar