Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Jumat, 04 Agustus 2023

Salahpun Jadi Benar

Dipercundangi mereka yang menjadikan agama sebagai kedok juga kamuflase untuk menggapai bahkan mencukupi sahwatnya

Entahlah!
Apa yang terjadi dengan urat malunya?
Sudah terkikis rasa malu juga rasa bersalah
Lihai beradu argumen mempertahankan pledoi sesat

Sejatinya beradu argumen itu bernaluri mencari kebaikan
Jika beradu argumen hanya untuk membenarkan rasa-rasa setan
Maka tertawa terbahak-bahaklah setan beserta komplotannya

Menandai juga melingkari kekuasaan dengan stabilo kesasaran
Tak punya rasa malu
Tak punya etika
Bangga saat menggaungkan hal-hal yang salah agar ditafsirkan pembenaran

Ikut arus yang salah

Naluri yang terbutakan oleh materi juga kekuasaan
Menantang kematian yang seolah tak akan pernah hinggapinya

Pembenaran pada hal-hal salah
Menyalahkan pada hal-hal kebenaran

Abu-abu kekuasaan
Sudah terlalu dalam nikmati gelimang harta hitam kekuasaan

Namaku Iman

Mengendap terhuyung
Tak mudah sekali menggapainya
Berjibaku dengan raga yang kasat mata
Lirih bergumam "lelah!"
Tetapi seolah tak berdaya
Rentetan nafsu memborbardir pertahanan iman

Tafakur sendiri dalam remang
Tertawa dalam ramai tak jujur

Ampunilah!
Mohon ampun!
Hanya manusia biasa
Mohon kasih sayang Tuhan
Mengemisku pada Tuhan

Kelemahanku
Ketidak berdayaanku

Jangan tinggalkan aku dalam gulitanya iman
Sasarku jika tersesat tanpa penjagaan Tuhan

Ibadahku ini tak sebagus ulama
Tingkah lakuku tak sebaik para sahabat Nabi

Rengkuh aku selalu dalam semangat iman
Karena.......
Imanku bak roller coaster

Sabar Tingkat Tinggi

Tetaplah kuat!
Ceritamu belum berakhir
Kisah kehidupan masih berputar
Nafas masih di badan maka bertahanlah

Bertahan untuk segala kisah
Bertahan dari segala godaan juga rayuan kehidupan

Ada kehidupan abadi setelah kematian
Tebarkanlah kebaikan!

Berharap pada akhir yang baik untuk kematian

Istidraj

Apalagi yang akan dimunculkan?
Pencapaian-pencapaian duniakah?
Ketamakankah?
Keserakahankah?
Keangkuhankah?
Bersembunyikah di balik perilaku-perilaku beradab untuk menutupi kebobrokan moral sesungguhnya?

Tak pernah menyalahkan dunia
Tak akan salahkan siapapun untuk kisah ini
Telan dan jalani saja
Meski sedih bercampur perih
Menjauhi aura kebusukan hati juga langkah

Penuh pura dan dusta
Mereka tersenyum tetapi hati menikam
Kejamnya!

Bak seekor monyet yang terpisah dari kumpulannya
Berjalan sendirian
Dengan kosong pada tatapan

Mengira dunia kesepian
Ternyata dirinya saja yang sendirian

Istidraj