Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Rabu, 20 Februari 2019

Lenyapnya Keindahanku

Mengapa aku rindu?
Jawabannya sederhana
Karena aku cinta
Begitu dalam penuh rasa padamu
Tapi kehilanganmu membuat penaku membisu
Tak mengetahui sebenarnya apa maumu
Gerakanmu tak terbaca dan ucapan selalu menipu
Tapi tersirat dirimu ingin melupakan semua kenangan
Itu sungguh membuat sedih dan sakit
Tak minat menulis keindahan lagi
Keindahanku ada padamu
Dan kini kau seolah berlari meninggalkanku yang tetap berdiri
Keindahanku terasa lenyap
Indahnya duniaku adalah dirimu
Tanpamu berkecamuk jiwa selaksa tercambuk

Selasa, 19 Februari 2019

Antara Pergi Dan Tak Mau

Serasa tak berselera
Kehilangan tak lagi berpeluk denganmu
Berpapasanpun tak lagi berkata
Kekakuan serta kegugupan menjadi bahasa
Senyum yang dipaksakan
Ingin berlari memeluk dan menciummu
Tetapi memang kau tak juga mauiku
Serasa hancur berserakan rasa

Menjalani hari 
Bernafas tak bernafas

Kau tuliskan ujaran benci
Dan teramat mengerti
Itu untukku yang terlampau mencintaimu
Aku pergi tapi sejujurnya tak mau pergi

Tolonglah!
Aku cinta kamu

Kemarahanmu Akan Rasaku

Cinta padamu hingga kau muak
Tak sekalipun mencintaiku
Kekesalanmu lalu kemarahanmu meluap
Kau tak mau kucintai
Kesedihan menghardik jiwaku
Mencintaimupun kau larang
Hingga kau mengancam akan pergi dan hilang

Kau jangan pergi dan hilang
Biarlah aku yang pergi
Menghilangku dari pandanganmu dengan membawa cinta
Kau tak berhak melarangku untuk cintaimu
Dan aku tak pernah memaksa untukmu cintaiku
Aku hanya berharap tak pernah memaksa

Aku Saja Yang Pergi

Malam ini mengingat akan dirimu
Cara sederhana yang membuat pikiran menjagal padamu
Tuangkan dengan cinta
Sejengkal demi sejengkal semakin meringis
Menangis
Terduduk di sudut ruang
Dalam hening berteduh
Mencoba mengais kerinduan dan cinta
Selalu ada kerinduan
Ada apakah gerangan?
Dirimu tampak penuh derita
Ingin bertanya tapi urung
Karena jawabmu padaku pasti "tidak apa-apa"
Cemburuku pada duniamu
Duniamu yang tak peduli padaku
Dirimu tampak kesal
Dirimu tampak gundah-gulana
Datanglah ke sini akan kuredakan segalanya
Pelukan penuh cintaku akan hapus segala keluhmu
Tapi terlihat kau tak mau kucintai
Tapi terlihat kau tak mau kusayangi
Jangan kau pergi
Aku saja yang pergi
Sekian lama kucintaimu tak terjawab
Sekali lagi aku saja yang pergi
Membawa seluruh perasaanku
Kau jangan pergi
Bila memang tak mencintaiku tak mengapa
Aku pergi dan kau tetaplah menjadi yang kucinta

Kamis, 14 Februari 2019

Selalu Jatuh Cinta Padamu

Kau tahu
Kutulis semua kemegahan saat bersama
Walau kau kini seolah bimbang
Datang saja
Akan kuberikan pelukan serta kecupan terpanas
Bila kau menyuka
Kenapa terus diam ?
Bila kau cinta
Kenapa tak dirasa?
Bila kau terbakar dalam hasrat
Kenapa tak meraga?
Saling mencinta
Saling merasa
Saling bersentuhan
Mencukupi semua getaran yang tampak
Rapuh
Semua luka akan menjadi obat
Kesembuhan saat berdekatan
Aku akan selalu jatuh cinta padam

Rabu, 13 Februari 2019

Pembohong Terhebat

Malam tadi gelisah
Tidurpun bermimpi
Bermimpi tentangmu
Berubahnya dirimu
Terlihat seperti seorang penipu
Membohongi semua orang yang cintaimu
Tapi aku memilih berbeda
Karena tabiatmu terendus hebat
Muak saja seperti dahulu
Kau bohongi seperti dulu
Kini apa bedanya?

Manusia berubah tapi tidak denganmu
Kau pembohong terhebat
Bahkan di mimpikupun kau berbohong

Bohongmu

Aku bisa apa?
Saat dirimu berjanji tapi kau dustai
Tak akan melakukan hal tak terpuji
Tapi aku bisa apa?
Menjagamupun ku tak mampu
Hanya bicara dari kejauhan

Tak mengertikah?
Ini semua untukmu
Tapi kau bohong

Masih ada tampilan gambar bersamanya
Dalam asap
Dalam samar 
Menjadi bosan
Karena bohongmu

Sebatang Coklat

Lama tak jua datang
Tak tahan
Coklat ini kumakan
Kau janji tapi ingkari
Untuk apalagi menyimpan coklat
Coklat ini khawatir menjadi basi
Tak tersisa
Habis sudah
Bila nanti kau datang
Maka kusiapkan coklat yang baru
Sebatang coklat untuk kekasihmu
Karena kau telah miliki kekasih
Bahagia dalam pura
Doa untukmu dalam sembab airmata
Sebatang coklat dariku untukmu
Darimu untuk kekasihmu
Semoga selalu merekat
Walau hatiku tercekat

Selasa, 12 Februari 2019

Tak Bergeming

Hujan
Menyergap dingin di badan
Terasa ingin pelukan

Datanglah bergegas di bawah gerimis malam ini
Lelah menanti
Dalam penjara hati
Menepi
Semoga kau lekas mengerti

Kesal tak bergeming
Kau masih dalam hening
Badanku yang membening
Merindukan pelukan tak kunjung terjaring

Pelukmu Pelarianmu

Kamu menghilang
Menghapus semua kenang
Seperti tak tersisa gemintang
Hanya karena aku terlalu sayang
Acuhmu membuat nyeri
Perih di ulu hati
Ingin dicintai
Ingin saling menyayangi
Menjalin kisah tanpa status kuterima
Karena cintamu bukan hanya aku saja
Memelukmu di udara dingin ini sudah cukup bahagia
Bila memilikimu tak bisa maka datanglah saat kau kecewa
Kusayang hingga membosan
Kupeluk hingga kelelahan
Bila telah terpuaskan
Kaupun melangkah berjauhan
Karena pelukmu bagiku hanya sebuah pelarianmu
Itu menyakitkan

Senin, 11 Februari 2019

Janjimu Palsu

Bicara saat mau
Bergerak saat mau
Saat ini sedang tak mau
Maka diamlah semua dan jangan ganggu
Beringas lagi ketus darimu
Tak terlintas di benak bila kau jemu
Mungkin kau malu
Saat berjalan dan berteduh bersamaku
Janji untuk bertemu
Hanya kata yang palsu
Begitu mudah ingkarimu
Kecewaku
Tapi tak bisa membencimu
Karena rasa sayang telah tertanam dalam kalbu
Meragu
Bila kelak berikrar untuk bertemu
Buktimu
Tunjukkan padaku
Bila sungguh mau
Kelak bila berjumpa
Dalam ruang kita reguk bahagia
Dalam rasa
Serasa di surga
Kau tak akan kecewa
Maka jangan berjanji bila memang hanya kepalsuan

Lelah Karena Dusta

Capek untuk percaya
Lelah bila terus berdusta
Untuk apa berjanji dalam kata
Kalimat yang dilontarkan sesaat senangkan jiwa
Tapi hanya sesaat saja
Tak lagi tepati janjinya

Bila memang tak bisa
Maka katakan saja
Agar tak lagi berharap tentang cinta
Kini kelelahan untuk percaya
Tak mau lagi bicara
Kemarahan tutupi semua dusta

Benarlah orang berkata
Tukang bohong ternyata
Menyakitkan jiwa
Dahulu tidak berdusta tapi sekarang kenapa?
Bila tersakiti oleh yang lain maka
Jangan limpahkan kesal dengan dusta

Aku bukan dia
Dia yang telah buatmu kecewa

Goncangan Keimanan

Kemarahan
Sedang mengikat badan
Menepikan 
Segumpal jiwa yang kegersangan
Sungguh menyebut Tuhan terbata riskan

Merasa terkecewakan
Merasa terpinggirkan
Namun tak melihatkah bagian bumi di lain belahan?
Begitu banyak penindasan
Begitu banyak ketidakpastian
Begitu banyak pembunuhan
Begitu banyak ketidakadilan
Dan deritanya melebihi rasa di sini tentang kenyerian

Semuanya bertahan
Semuanya menyakini Tuhan

Meneguhlah para peiman
Dunia hanyalah sekedar permainan
Ada hidup abadi setelah kehidupan

Tanamlah benih-benih kebaikan
BerTuhanlah walau harus dipaksakan

Jangan mengaku beriman
Lalu merasa Tuhan tak akan pernah berikan aral ujian

Jangan mengaku penuh ketaatan
Dan menyangka luput dari pelbagai cobaan

Tetap berjalan
Lurus dalam kebaikan

Bersabarlah para peiman
Karena hidup di dunia hanyalah kefanaan

Manusia Penuh Respek

Tak mengerti tarian itu
Tak memahami nyanyian itu
Tak mengerti tontonan itu
Yang di mau hanya sebuah percintaan
Hentikan semua sandiwara
Membuka semua aib
Penuh dusta yang dipoles agar menarik
Yang di mau hanyalah sentuhan kasih sayang
Tiba-tiba aku berkata
"Kita harus menikah, karena kita telah berdansa dalam desah"
Tapi pendapatmu berbeda tak ada pernikahan karena kita lakukan karena saling suka
"Brengsek sekali, betapa susahnya memilikimu"
Kau benar-benar seorang manusia yang penuh respek

Jumat, 08 Februari 2019

Jangan Larang Mencintaimu

Saat kau tak mencintai 
Saat kau tak menyayangi
Saat kau tak merindui
Serasa berjalan tak berjejak
Serasa terbang tak melayang
Serasa menangis tak berairmata
Serasa tertawa tak tergelak
Seluruh perasaan berkecamuk

Mencintai tapi tak dicintai
Teramat kelelahan
Tapi tak bisa berbuat apa-apa
Karena dirimu bebas memilih kepada siapa rebahkan cintamu

Tapi jangan larang untuk mencintaimu
Walau memang menyakitkan tak dicintaimu

Tak bisa dipungkiri
Menyimpan kecintaan padamu merupakan keindahan bagiku

Aku Di Hatimu

Aku tahu
Dirimu tak peduli
Dirimu tak cinta
Dirimu tak rindu
Dirimu tak sayang
Tapi tetap saja kuberharap
Karena hati terlanjur melukis kisahmu

Dalam Mimpi

Terbangun menjelang tengah malam
Berharap bermimpi tentangmu saat tidur lebih awal
Tapi di mimpi saja kesulitan bertemu denganmu
Rinduku teranyam sendiri
Dirimu yang "mungkin" tak serindu diriku
Hingga dalam mimpipun tak bertemu

Harus bagaimana padamkan gelora kerinduan padamu?

Dirimu yang perlahan tak tampak ditelan malam

Izinkanlah

Kapan bisa memelukmu?
Kapan bisa menyentuhmu?
Mengecup mesra lalu
Saling merasai surga dunia
Izinkanlah
Kau hadir tapi diam
Kau ada tapi bisu
Aku bicara tapi tak terjawab
Berat menahan rasa bercampur rindu
Tertolak kalbu tak dicintaimu
Dirimu yang memadu kasih dengan yang lain
Itu perih
Tersenyumku dusta
Doaku untuk kalian pura-pura
Sakit sekali
Tapi tak berdaya
Katakan rindu serta cinta tak mudah
Memintal rasa di kedalaman jiwa
Tapi itupun sia-sia
Dirimu yang perlahan menghilang
Menggila cinta
Merancu rindu
Kau tak bergeming
Lumpuh hati tak disentuhimu
Jika memang tak bisa cintaimu
Mengapa kita harus bertemu?
Mengapa jatuh cinta padamu di pandangan pertama?
Mengenalmu seperti belajar bernafas
Melupakanmu seperti berhenti bernafas
Bagaimana bisa melupakan kenangan padamu?
Bila bayangan dirimu masih bercokol di hati
Cinta tak selamanya memiliki
Kupaham itu
Izinkanlah
Membasuh kerinduanku dengan memelukmu walau sekejap

Kamis, 07 Februari 2019

Permainan Birahi

Menulis recehan
Suami beristri
Istri bersuami
Meninggalkan pasangannya masing-masing
Bercengkrama asyik hingga nikmat tak berperi
Dalam ruang berdinding
Bawah pohon yang rindang
Balik semak belukar
Ada gairah yang semakin memanas

Bertahun-tahun lamanya merasa tiada yang tahu
Berbagai jurus silat lidah telah disiapkan
Masih saja mengadu hasrat
Birahi yang sesaat tertunda
Karena sirine keamanan berbunyi
Saat sirine mati pergumulan mesra siap hingga klimaks

Suami beristri
Istri bersuami
Meninggalkan birahi legitimasi di rumah
Lalu memuaskan birahi kesetanan seolah kehausan pergumulan

Indahnya
Nikmatnya
Pergumulan penuh nikmat
Kenikmatan dalam sarang neraka

Cinta Tak Terucap

Harus bagaimana tanpamu?
Setidaknya walau kau tak cinta
Setidaknya masih tahu kau dekat
Tapi serasa petir di siang bolong
Kau utarakan akan pergi jauh
Tak bicara tentang kepergianmu
Tapi mengerti karena berita lekas tersebar
Kau pergi di saat sedang sayang
Kau pergi di saat sedang cinta
Kau pergi di saat sedang ingin pelukan
Dan tak mau larut sendiri dalam kerinduan
Karena rindu padamu sebuah kemalangan
Merindukanmu tapi tak tahu sama sekali kau di sana sedang apa?
Mungkin di sana kau tak merindu
Mungkin di sana kau tak sedikitpun memikirkan rindu ini
Mungkin di sana kau sedang asyik memadu kasih dengan yang lain
Dan tak mau kau pergi
Tapi tak miliki hak menahanmu
Ingin pelukanmu
Ingin kecupanmu
Ingin sentuhanmu
Sebelum kau pergi
Cinta ini tak pernah dicinta
Hanya cinta yang tak pernah terucap

Rabu, 06 Februari 2019

Desah Mawarmu

Mawar
Bunga indah tapi menyakiti
Saat durinya menusuk jari
Rasa nyerinya teredam saat melihat kelopak indahnya

Dan entah berapa lama tak kusuntingkan bunga mawar tak berduri di telingamu

Aku rindu desah nafasmu saat kusunting mawar di telingamu
Ada hasrat
Ada aroma memabukkan
Dan aku menyukai desahanmu

Wangimu Dalam Ruang

Aku benci ruang kerjamu
Wangi tubuhmu masih menempel di setiap sudut ruang
Aku yang masih tak rela kehilanganmu
Kubiarkan ruang kerjamu terkunci rapat hingga kusiap
Menyiapkan diri melepaskan wangi tubuhmu terbawa tertiup angin
Dan aku kehilangan pada wangi tubuhmu
Dahulu cemburu untuk ruang kerjamu
Seolah kau bercumbu dengannya
Aku yang setiap malam tertemani guling di atas ranjang
Tetapi kini penyesalan yang nyata
Setelah kau pergi aku menyesal telah mencemburui
Seharusnya aku cumbui kau di ruang kerjamu saat itu
Agar aku tak penuh penyesalan kini
Mengejar lalu terdampar
Saat kesusahan menghadang lalu menjadi monster
Menakutkan dunia
Membuat bergidik yang melihat
Kelelahan karena teramat lelah
Hingga memutuskan yang seharusnya terikat erat
Dalam ruang ini ada kenangan tentangmu
Walau wangimu samar dan telah menghilang
Setidaknya hati dan otak masih menyimpan memori tentangmu

(Inspirasi dari film Korea "one day")

Senin, 04 Februari 2019

Akhirnya Berdusta

Lebih baik berdusta
Aku tidak menyukaimu
Aku tidak mencintaimu
Aku tidak menyayangimu
Aku tidak merindukanmu

Aku teramat benci padamu

Dustaku padamu
Karena semua tanda cintaku tak kau tanggapi

Maaf Untuk Cinta Ini

Maaf
Untuk cinta
Tak berniat memaksa

Maaf
Untuk rindu
Galau karena ingin bertemu

Maaf
Walau kini kau berkata bersama yang tersayang
Tapi perasaanku padamu tak mudah hilang

Maaf
Hanya satu kata
Aku yang terlanjur mencinta

Pagi Merindumu

Pagi ini rindu
Serasa kehilangan kata
Kata untuk ungkapkan begitu besarnya rasa
Rasa yang menjadi cinta
Lalu karena cintalah hingga pagi ini penuh kerinduan

Kau yang teramat acuh
Tak pedulikan semua rasa cintaku
Hingga merajut rindu sepanjang hari

Datanglah!
Dengan menunggang kuda ataupun kereta kencana
Kita berdua saling berbagi rasa
Agar rinduku terpadamkan sudah

Bila kau tak rindu
Bila kau tak cinta
Tak mengapa 
Tapi datang saja
Lalu diamkan dirimu di sisiku

Akan kurengkuh dirimu untuk tuntaskan kerinduan panjangku selama ini

Wajah Bercerita

Tertawa
Menangis

Menyuka
Berduka

Gembira
Sedih

Semua pertikaian
Semua persaudaraan
Silih berganti memecah hening

Kekuasaan yang ambisius
Berlomba halangi bahkan bunuhi
Mayat-mayat yang semasa hidupnya tak sejalan
Hukuman bagi yang berbeda pandangan
Mumpung masih memegang palu ruang persidangan
Hukum yang serampangan
Hukum yang timpang
Hukumi dengan kesewenang-wenangan

Rasa kemanusiaan yang sesuai selera
Rasa kepedulian yang bisa dipijit bagai tape recorder
Bintang yang sedang terpegang
Melepaskan bintang karena matahari telah terjaring

Hukum itu buta
Buta nurani
Karena hukum tersaji dalam mangkuk penguasa lalim

Ampas Cintaku Di Sikapmu

Aku tidak suka caramu meremas hatiku
Setelah rasa cinta semakin menguat
Cinta yang melekat sejak pandangan pertama
Kau hempaskan
Kau lemparkan
Rasa cintaku padamu beserta ampas-ampasnya
Ampas cintaku kerinduan
Ampas cintaku menggumam namamu
Ampas cintaku menyimpan parasmu dalam benakku
Tapi kau tega
Kau tenggelamkan juga semua ampas cintaku
Karena kau anggap aku tak penting
Kebersamaan kita dahulu yang tak berbekas di hatimu
Penungguanku tak pernah dianggap
Melihat seluruh harimu
Memikirkan semua kondisi cuacamu
Tapi kedua matamu terpalingkan
Ada kecintaan yang menyibukkan hatimu
Sibuk cintamu ternyata bukan mencintaiku
Aku ampas bagimu
Ampas cintakupun kau bakar dalam jerami
Tak terlihat tapi jadi abu juga