Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Rabu, 30 November 2016

Sukaku, Sukakah Dia?

Kangen, dia bagaimana?
Atau dia bohong tentang rasa
Terbangun diri dari lelapnya malam
Teringat dia yang tiada bereram
Berkendara menunggang kuda besi
Berusaha menikami semua sepi
Dia yang tak jua tampakkan rasa
Sedih jiwa bila hanya aku yang menyuka
Dekaplah diriku
Rangkullah dan tak lepaskan kalbu
Ingin secepatnya terlelap kembali
Sembari berharap dia mendekapku dalam mimpi

Sedihnya Satu Pelukan Saja

Sedih saat sayangku tak disayangi
Sedih saat cintaku tak dicintai
Sedih saat sukaku tak disukai
Sedih saat ingin pelukanku tak berbalasi
Kusangka dirinya punyai rasa sama denganku
Tapi ternyata hanya sedih dalam jiwaku
Tak bisakah satu pelukan saja darinya
Ingin dipeluk olehnya dalam ruang tak bermata
Lama waktuku dalam sayangimu
Tapi sikapku kurang baik katamu
Tapi aku yang cintaimu
Pejamkan saja saat berpeluk bila malu
Sedih
Perih
Sakit di jiwa mendidih
Diriku yang olehnya tersisih
Satu pelukan saja
Di tempat sepinya
Berikan dalam mata terpejam saja
Rasakan semua rasa

Minggu, 27 November 2016

Diriku Bukan Teman Seperti Temanmu

Kau tidak bisa serta merta menceritakan segalanya tentangku
Kau tidak bisa seenaknya membawa namaku dalam dunia pertemananmu
Yang kubutuh hanyalah dirimu
Mengertilah dalam desah nafas membara ini
Kuanggap kau melebihi keluargaku sendiri

Jangan pernah bicarakan lagi tentangku di hadapan teman-temanmu

Dalam pelukan terhangat
Dalam deraian airmata
Dalam perpaduan senang dan sedih menantimu

Menjaga dirimu dalam bentuk paling sempurna yang kubisa
Aku teman tapi bukan seperti temanmu
Setiap malam ada doa terucap agar dirimu dalam penjagaan Tuhan

Bila diriku tak sebanding berada di dekatmu
Maka diriku melayang dan bebas namun tetap mengawasimu
Dirimu pergilah bermain dengan temanmu dan duniamu
Seiring waktu kelak dirimu mengerti cinta sesungguhnya

Karena memang cinta sejati tak selamanya bersama
Dalam debar dalam jiwa "aku mencintaimu"

Diriku yang bukan teman seperti teman-temanmu
Dekaplah rinduku dalam rindumu dalam bait-bait doa terindah

(inspirasi film Pete's Dragon)

Sabtu, 26 November 2016

Ruang Sepi Bersamamu

Ajaklah aku dalam sepinya tempat
Dalam sunyinya ruang
Hanya berdua denganmu
Malam ini kunanti getaran itu

Penuh risau dalam penantian

Cintai Aku

Benarkah cintanya
Atau cintanya hanya untuk menenangkan hatiku saja
Terpanah asmara olehnya
Dirinya begitu menggoda
Tak kuasa bila sudah bersama
Ada getaran yang tak tentu rimba
Sajak-sajak rindu gubahan para pujangga
Beragam rasa suka dalam guratan kata

Cintakah dirinya?
Atau dirinya sekedar bercanda?

Rabu, 16 November 2016

Hilangnya Santun

Himpitan resah yang terus mendera badan
Amukan serta umpatan kotor terlontar dari bibir
Nama Tuhan menjadi pajangan pada menu kantin
Desakan kasih mereka yang mengasihi terasa sumbang di pendengaran
Amarah yang terjadi karena candu pertemanan

Sikap yang berubah menjadi sikap setan
Enyahkan putihnya senyuman yang dulu tersungging
Peluh membanjir saat ayat-ayat Tuhan tersampaikan
Telah rindu pada jiwa baikmu seperti dahulu
Ini bukan jiwamu bila masih bercanda dengan dedosa
Ada doa tulus bagimu dari jiwa-jiwa yang menyayangimu tapi kau hindari
Niatkanlah dengan kesungguhan untuk selalu berpijak pada jalan Tuhan walau tak mudah

Cinta Tak Masuk Akal

Sampai kapan kita bersama tanpa restu Tuhan?
Ikatan cinta ini terdengar rentan dan saru
Kebersamaan yang berujung pada getir

Ikatan ini dipertahankan hingga ada yang bosan di antara percintaan ini
Kala cinta berjuntai bebunga semua kata mesra terucap
Saat kumbang memetik merusak bebunga maka semua tikai terhunus

Ikatan cinta ini tak berTuhan
Layakkah berbangga dan mengumbar rasa cinta tak berTuhan ini?

Minggu, 13 November 2016

Nyeri Saat Berlari Pagi

Lari pagi nikmat rasanya
Apalagi melihatmu "lagi" dengan kekasihmu
Seperti minggu kemarin

Tapi kini bergandengan tangan
Jari kelingking kalian berdua saling mengait
Mantap pada jiwaku
Di bawa asyik saja

Cintamu palsu
Sayangmu palsu
Yang nyata hanya kasihku padamu

Atau memang kau yang tak memiliki rasa padaku?

Kereta Saljuku

Asyik dengan dunia cintanya
Aku yang di tepikannya
Bermain dan tertawa bersama cintanya
Diriku di sapanyapun tidak

Kereta saljuku meluncur deras ke arah bawah
Masa laluku berada di atas
Hawa dingin menerpa tubuhku yang berbalut baju tebal
Hawa dingin sedingin sikap tak mencintainya untukku

Sudahi saja bercengkrama dengannya
Dirinya yang menganggapkupun tidak
Resah lalu meluncurku dengan kereta saljuku
Dari bawah masih bisa samar terlihat dirinya dengan cintanya

Jangan panggil namaku bila nanti kecewa
Karena akan sangat kepayahan untuk mendaki bukit

Aku yang masih bisa melihatnya dari bawah bukit
Menyayanginya tersimpan rapi di hati
Aku yang sembunyi dari dirinya
Tak ingin ditemuinya

Karena sadari tak akan pernah bisa memilikinya


Sabtu, 12 November 2016

Bahagiaku Untukmu "R"

Biarkanlah kulukis langit tanpa wajahmu
Kubingkai semua indah kalimatmu dalam pigura rasa indah
Kau yang tak pernah mengerti betapa kumemujamu
Kau yang diam dahulu dan hanya sesekali bertanya tentang kabarku

Tahukah kau?
Setiap waktu tujuh hari seminggu selalu menunggu kata sayang darimu
Tapi betapa bodohnya yang terus menunggu hingga kini kau bersama yang lain

Tak sadarkah dirimu tentang geliat rasa yang kutuliskan padamu?

Bahagiaku untukmu "R"
Sebuah "rasa"
Secarik "rindu"

Cinta yang tak tersentuh

Fotomu Tak Kumiliki Juga

Ingin fotonya khusus untuk aku saja
Tapi sepertinya berharap pada bulan
Dia yang sedang jatuh cinta pada seseorang
Dia yang di hatinya tidak ada namaku

Melihatnya tersenyum sudah senanglah aku
Guratan-guratan tulisan cintanya pada seseorang
Tak berhak kumencemburuinya

Tak berhak melarangnya berbagi rasa
Aku tak bisa memilikinya

Maukah kau kirimkan fotomu khusus untuk aku?

Aku cintaimu
Aku rinduimu
Walaupun fotomu kulirik tak kumiliki

Rindu Bercinta Dengannya

Mungkin dia sudah lupa pada rinduku
Dia yang sedang asyik dengan tercintanya

Belajar melepaskannya
Belajar melupakannya
Tak mudah memang

Tapi cinta tak selamanya dimiliki

Karena cinta ada yang hanya untuk dikenang saja
Cinta rinduku padanya cukup tersimpan rapi di hati

Sabtu, 05 November 2016

Bintangku Matahari

Bila bintang hanya satu maka cahaya malam terasa redup
Bintangpun bertebaran dan malam tetaplah terasa hitam
Bintang yang tak miliki cahaya sendiri

Bulanpun tak kalah bersedihnya
Tak bisa terangi bumi walau terasa indah dipandang
Bulan hanya indah dipandang saja

Matahari sesungguhnya pemilik cahaya
Matahari yang tak egois membagi-bagikan cahayanya pada semua
Dan bintangku yakni dirimu "sang penerang hidupku"
Matahariku