Pagi ini takut mati
Pagi ini takut berdosa lagi
Maafkan aku bila dalam kebersamaan salah mengiris
Aku bukan malaikat yang hanya berTuhan saja
Aku manusia miliki nafsu dan rasa
Maka maafkanlah
( Terkirim lewat sms ke Lela Nufus, 04 Oktober 2011. Pkl. 07:57 WIB)
"Hanya Kelembutan dengan bahasa kejujuran terdalam mampu menyibak relung-relung hati yang terkunci oleh gelap gulitanya perjalanan sakral kehidupan"
Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Selasa, 27 Desember 2011
Satu Titik
Akhirnya sampai di satu titik
Bukan itu yang kumau darimu
Kekaguman padamu memudar pelan
Karena kau manusia
Manusia tiada yang kekal
Bahagialah untukmu tanpaku
Kau penuh beda kini
Kau penuh intrik
Terima kasih izinkan sedikit telah mengenalmu
( Terkirim lewat sms ke Monita Dea Ekasari, 04 Oktober 2011. Pkl. 08:07 WIB)
Bukan itu yang kumau darimu
Kekaguman padamu memudar pelan
Karena kau manusia
Manusia tiada yang kekal
Bahagialah untukmu tanpaku
Kau penuh beda kini
Kau penuh intrik
Terima kasih izinkan sedikit telah mengenalmu
( Terkirim lewat sms ke Monita Dea Ekasari, 04 Oktober 2011. Pkl. 08:07 WIB)
Menuju Hatimu
Adakah jalan ke hatimu yang tak ditutupi ilalang
Cemburu belukar halangiku untuk kunjungi
Hati tersesat dalam kecemburuan
Rasa yang kau kobarkan
Cintai aku tulus
Izinkan singgah di hatimu
Aku rindu
( Terkirim lewat sms ke Sintya, 04 Oktober 2011. Pkl. 07:46 WIB)
Cemburu belukar halangiku untuk kunjungi
Hati tersesat dalam kecemburuan
Rasa yang kau kobarkan
Cintai aku tulus
Izinkan singgah di hatimu
Aku rindu
( Terkirim lewat sms ke Sintya, 04 Oktober 2011. Pkl. 07:46 WIB)
Cintaimu Tidak Kuasa
Maaf
Bila aku mencintamu terlalu banyak
Maaf
Bila aku merindumu terlalu banyak
Maaf
Bila aku membuatmu menjadi gila
Karena caraku mengagumimu
Kegilaanmu karena cintaku sangatlah romantis
( Terkirim lewat sms ke Serly. 04 Oktober 2011. Pkl. 08:02 WIB)
Bila aku mencintamu terlalu banyak
Maaf
Bila aku merindumu terlalu banyak
Maaf
Bila aku membuatmu menjadi gila
Karena caraku mengagumimu
Kegilaanmu karena cintaku sangatlah romantis
( Terkirim lewat sms ke Serly. 04 Oktober 2011. Pkl. 08:02 WIB)
Pintu Hatimu
Kuketuk pintu
Sunyi yang ada
Kosongnya hatimu untukku
Haruskah kuteriak agar kau sadar kehadiranku
Percuma berteriak bila hatimu tak lagi peka padaku
Selamat tinggal
Aku pergi
Mungkin ini terbaik
( Terkirim lewat sms ke Restini, 04 Oktober 2011. Pkl. 08:09 WIB)
Sunyi yang ada
Kosongnya hatimu untukku
Haruskah kuteriak agar kau sadar kehadiranku
Percuma berteriak bila hatimu tak lagi peka padaku
Selamat tinggal
Aku pergi
Mungkin ini terbaik
( Terkirim lewat sms ke Restini, 04 Oktober 2011. Pkl. 08:09 WIB)
Mendung Yang Tersenyum
Mendung
Tak ada kamu
Sedih
Hujan basahi bumi
Tak ada cerita
Maafkan aku
Ceritaku sedang berjelaga
Tak mau berbagi
Kisah hari ini
Hati selalu tak karuan
Mendung menggelapkan alam
Senyumlah
( Terkirim lewat sms ke Sintya, 22 Oktober 2011. Pkl. 16:41 WIB)
Tak ada kamu
Sedih
Hujan basahi bumi
Tak ada cerita
Maafkan aku
Ceritaku sedang berjelaga
Tak mau berbagi
Kisah hari ini
Hati selalu tak karuan
Mendung menggelapkan alam
Senyumlah
( Terkirim lewat sms ke Sintya, 22 Oktober 2011. Pkl. 16:41 WIB)
Senin, 26 Desember 2011
Galau
Aku galau dalam dunia yang penuh tipu daya
Aku resah
Terisak dalam lorong gelap yang dicipta setan
Kacaunya hati
Pikiran yang tak jernih
Dada terasa tertekan
Kegundahan ini
Mungkinkah kau penyembuhnya?
( Terkirim lewat sms ke Serly, 27 Oktober 2011. Pkl. 11:44 WIB)
Aku resah
Terisak dalam lorong gelap yang dicipta setan
Kacaunya hati
Pikiran yang tak jernih
Dada terasa tertekan
Kegundahan ini
Mungkinkah kau penyembuhnya?
( Terkirim lewat sms ke Serly, 27 Oktober 2011. Pkl. 11:44 WIB)
Lepaskan Aku
Jangan sayangiku
Jangan cintaiku
Carilah kekasih lain yang sepadan denganmu
Lupakan aku
Tepikan aku dari hatimu
Dalam mimpi yang kelam kita bersua
Dalam penjelasan yang abu-abu kau sempurna
Carilah cinta lain
( Terkirim lewat sms ke Rahmat, 27 Oktober 2011. Pkl. 11:48 WIB)
Jangan cintaiku
Carilah kekasih lain yang sepadan denganmu
Lupakan aku
Tepikan aku dari hatimu
Dalam mimpi yang kelam kita bersua
Dalam penjelasan yang abu-abu kau sempurna
Carilah cinta lain
( Terkirim lewat sms ke Rahmat, 27 Oktober 2011. Pkl. 11:48 WIB)
Anggrek Hitam
Dalam buai dingin otak melukis namamu
Hati menyebut namamu
Mulut terkunci
Walau kugoncangkan
Kau tetap terlelap
Walau ku menebus berkurban
Kau tak pernah bisa kembali
Kau mati
( Terkirim lewat sms ke Serly, 07 Desember 2011. Pkl. 18:22 WIB)
Hati menyebut namamu
Mulut terkunci
Walau kugoncangkan
Kau tetap terlelap
Walau ku menebus berkurban
Kau tak pernah bisa kembali
Kau mati
( Terkirim lewat sms ke Serly, 07 Desember 2011. Pkl. 18:22 WIB)
Pelukan Darimu
Ingin memelukmu
Ingin tertawa bersamamu
Dirimu yang membuat kerinduan
Dirimu kenangan penuh suka
Duka bersamamu jadi penuh aroma
Bingkai cinta dalam tegasnya amarah
Kau selalu dirindukan
( Terkirim lewat sms ke Sintya, 10 Desember 2011. Pkl. 12:41 Wib)
Ingin tertawa bersamamu
Dirimu yang membuat kerinduan
Dirimu kenangan penuh suka
Duka bersamamu jadi penuh aroma
Bingkai cinta dalam tegasnya amarah
Kau selalu dirindukan
( Terkirim lewat sms ke Sintya, 10 Desember 2011. Pkl. 12:41 Wib)
Kamis, 13 Oktober 2011
Selamat Tinggal
Sudahlah
Aku kelelahan mengejar semua maumu
Apa yang kau mau
Apa yang kau hindari
Muak
Sudahi saja
Aku kelelahan mengejar semua maumu
Apa yang kau mau
Apa yang kau hindari
Muak
Sudahi saja
Minggu, 09 Oktober 2011
Cintaku Untukmu
Tahukah kamu cinta yang kupunya untukmu sangatlah besar
Cintaku ini mampu damaikan dunia
Tak peduli balasan cintamu untukku
Tahukah kamu mungkin cinta yang kupunya buta
Seharusnya cinta berlogika
( Cikampek, 04 Oktober 2011, 07:36 WIB, sempat terkirim lewat sms ke Susi Yulianti)
Tak Ada Kepalsuan Lagi
Adakah cintamu untukku?
Adakah rindumu untukku?
Adakah rasamu untukku?
Adakah hatimu untukku?
Sisakan ruang bagiku di dirimu walau sedikit
Aku ingin selalu denganmu
Berbagi kisah suka bersama
Kau periku
( Cikampek, 27 September 2011, 08:41 WIB, sempat terkirim lewat sms ke Restini)
Kau Bosani Aku
Membosan saat kau tak menyapa
Memaki saat kita saling bicara
Cinta yang dirasa beda
Rindu yang diidap tak kentara
Ini tentang segalanya milik kita
Untaian resah
Ungkapan cinta
Hanya kita berdua yang mengerti
( Cikampek, 25 September 2011, 19:05 WIB, sempat terkirim lewat sms ke Sintya)
Senyum Pagimu
Pagi ini indah
Ada senyummu mengisi sudut cakrawala
Embun yang meriak di celah dedaunan
Sinar mentari cukup menghangatkan hati dan rasa
Jiwa tersentuh dengan tulusmu
Pagi ini kau menyamankanku
( Cikampek, 24 September 2011. 08:09 WIB, sempat terkirim lewat sms ke Monita)
Ternoda Asmaramu
Kau nodai aku
Kau membuatku kehilangan harga diri
Tangisku tak hentikan laku bejatmu
Aku ternoda
Kau pergi begitu saja tanpa hati
Kau lebih buas daripada hewan karnivora
Aku kau perkosa
( Cikampek, 23 September 2011. 09:07 WIB, sempat terkirim lewat sms ke Serly)
Tak Hidup Hati Ini
Akupun mati tiada rasa dan gerak lagi
Akupun lenyap
Tiada diri berhadap denganmu
Kesendirian yang kujalani tanpa tuan dan nyonya
Tanpa tempat berbagi asa dan harapan
Aku luruh
Terdesah tak berkutik
Lalu mati
( Cikampek, 20 September 2011. 09:55 WIB, sempat terkirim lewat sms ke Sintya)
Kau Masa Lalu
Sudahlah tak usah mengenangnya
Lupakan saja
Kulebur namanya dalam hati
Sekian masa jadi duri dalam hidupku
Tiada hasrat mengenalmu lagi
Tak ada gemuruh bercinta lagi
Segala rasa tentangmu telah pergi
(Cikampek, 20 September 2011. 00:15 WIB, sempat terkirim lewat sms ke Restini)
Jumat, 07 Oktober 2011
Bicara Sendiri
Apabila ada hati yang remuk
Itu aku
Apabila ada jiwa yang terkoyak
Itu aku
Semua kesakitan seolah bersemayam
Jengah merancu
Sudahlah sudahi saja hidup ini
Bisikan memutus hidup memenggal nyawa
Pecundang bila menyerah kalah akan dunia
Nikmati saja derita temukan kekuatan di sana
Matipun percuma bila masih kalah
Kematian yang tak akan dikenang orang
Hentikan memutus nyawa
Seperti kataku "nikmati saja pencarian ini"
Itu aku
Apabila ada jiwa yang terkoyak
Itu aku
Semua kesakitan seolah bersemayam
Jengah merancu
Sudahlah sudahi saja hidup ini
Bisikan memutus hidup memenggal nyawa
Pecundang bila menyerah kalah akan dunia
Nikmati saja derita temukan kekuatan di sana
Matipun percuma bila masih kalah
Kematian yang tak akan dikenang orang
Hentikan memutus nyawa
Seperti kataku "nikmati saja pencarian ini"
Jumat, 30 September 2011
Renung
Wanita bukan inferior
Pria bukan superior
Keduanya penyeimbang dunia
Berpatok pada agama
Pria wanita akan tahu dalam berposisi
Tanpa merasa rugi
Nyaman dan ikhlas dalam akhirat bahkan dunia
Kegagapan kekakuan milik manusia
Perjalanan terjal dilalui dengan nafsu
Laluilah dengan cara tasawuf lagi berilmu
Pelarian-pelarian curang nan kecil tak pernah henti
Tak ada makhluk yang abadi pasti semua punah dan mati
Sembunyi dari segala pandangan dunia
Memelihara sahwat agar terlindung dari nafsu angkara
Sendiri menyepi di sini
Cukuplah Tuhan yang berada di hati
Kusadar akhirnya ini harus terjadi
Melepas segala dari dasar hati
( Cikampek, 09 Desember 2007. Ahad. Pkl. 19:15 WIB)
Pria bukan superior
Keduanya penyeimbang dunia
Berpatok pada agama
Pria wanita akan tahu dalam berposisi
Tanpa merasa rugi
Nyaman dan ikhlas dalam akhirat bahkan dunia
Kegagapan kekakuan milik manusia
Perjalanan terjal dilalui dengan nafsu
Laluilah dengan cara tasawuf lagi berilmu
Pelarian-pelarian curang nan kecil tak pernah henti
Tak ada makhluk yang abadi pasti semua punah dan mati
Sembunyi dari segala pandangan dunia
Memelihara sahwat agar terlindung dari nafsu angkara
Sendiri menyepi di sini
Cukuplah Tuhan yang berada di hati
Kusadar akhirnya ini harus terjadi
Melepas segala dari dasar hati
( Cikampek, 09 Desember 2007. Ahad. Pkl. 19:15 WIB)
Kamis, 15 September 2011
Peredam Amarahku
Diam saja
Jangan teriak
Sedang penuh angkara
Semua yang tampak terlihat memuakkan
Senyum manismu tak lagi menentramkan
Namun ada tangis yang mampu redam marah
Tangis manja anakku
Surga duniaku
( Cikampek, 14 September 2011. 10:03 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Lela Nufus)
Jangan teriak
Sedang penuh angkara
Semua yang tampak terlihat memuakkan
Senyum manismu tak lagi menentramkan
Namun ada tangis yang mampu redam marah
Tangis manja anakku
Surga duniaku
( Cikampek, 14 September 2011. 10:03 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Lela Nufus)
Kau Istimewa
Kau merakku
Kau binatang terjalangku
Memekiklah
Tunjukkan pada dunia kehebatanmu
Aku akan selalu menjadi pendukung setiamu
BerTuhan secara teguh
Maka bahagia yang akan kau kecapi
Kau bidadariku
( Cikampek, 14 September 2011. 09:54 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Sintya)
Kau binatang terjalangku
Memekiklah
Tunjukkan pada dunia kehebatanmu
Aku akan selalu menjadi pendukung setiamu
BerTuhan secara teguh
Maka bahagia yang akan kau kecapi
Kau bidadariku
( Cikampek, 14 September 2011. 09:54 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Sintya)
Terima Saja
Jangan bingung sedang beride
Nikmati saja
Jangan banyak tanya
Singgahi kedalamannya
Temukan maknanya
Bila tak suka
Buanglah pada tempatnya
Suatu hari kau akan rindukan cerita lawas itu
( Cikampek, 14 September 2011. 09:51 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Monita)
Nikmati saja
Jangan banyak tanya
Singgahi kedalamannya
Temukan maknanya
Bila tak suka
Buanglah pada tempatnya
Suatu hari kau akan rindukan cerita lawas itu
( Cikampek, 14 September 2011. 09:51 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Monita)
Hatimu Indah
Saat kutanya aneka hati
"Adakah yang mampu menerimaku apa adanya?"
Semua hati diam membisu
Saat hatiku bersua hatimu
Kutanya hal yang sama
Kau menjawab "Tuhanlah pemilik kesempurnaan"
Kunikahi kau
( Cikampek, 14 September 2011. 09:48 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Serly)
"Adakah yang mampu menerimaku apa adanya?"
Semua hati diam membisu
Saat hatiku bersua hatimu
Kutanya hal yang sama
Kau menjawab "Tuhanlah pemilik kesempurnaan"
Kunikahi kau
( Cikampek, 14 September 2011. 09:48 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Serly)
Bukan Tersempurna
Cukup
Jangan ikuti langkahku
Aku bukan orang suci
Hentikan
Tak usah memujaku bak raja
Aku orang biasa
Ada dosa yang masih kulakukan
Ada lalai pada Tuhan
Menjauh saja dariku
Aku bukan teladan untukmu
( Cikampek, 13 September 2011. 22:04 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Restini)
Jangan ikuti langkahku
Aku bukan orang suci
Hentikan
Tak usah memujaku bak raja
Aku orang biasa
Ada dosa yang masih kulakukan
Ada lalai pada Tuhan
Menjauh saja dariku
Aku bukan teladan untukmu
( Cikampek, 13 September 2011. 22:04 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Restini)
Bisa Racunmu
Racun terus membisa
Membiru sekujur tubuh
Terdampar di satu hati yang asing
Tak menyapa hanya lenguhan bak hewan
Anggun di mata namun mendengki pada mata hati
Adakah dunia yang terindah bagiku
( Cikampek, 13 September 2011. 22:01 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Serly)
Membiru sekujur tubuh
Terdampar di satu hati yang asing
Tak menyapa hanya lenguhan bak hewan
Anggun di mata namun mendengki pada mata hati
Adakah dunia yang terindah bagiku
( Cikampek, 13 September 2011. 22:01 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Serly)
Abaikan
Suara gaduh tak merestu cinta
Abaikan
Rasa milik kita
Kita telah dewasa
Kita mampu tempatkan diri pada posisi terhormat
Suara sumbang buat resah berdiri pada satu cinta
Menyayangmu sampai ajal tiba
( Cikampek, 08 September 2011. 11:55 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Restini)
Abaikan
Rasa milik kita
Kita telah dewasa
Kita mampu tempatkan diri pada posisi terhormat
Suara sumbang buat resah berdiri pada satu cinta
Menyayangmu sampai ajal tiba
( Cikampek, 08 September 2011. 11:55 WIB. Sempat dikirim lewat SMS untuk Restini)
Pemuja Rahasia
Jangan gubris rasaku
Rasa ini hanya sajak rindu
Merindu kasihmu
Tapi kau tak kuasa kusentuh
Aku mungkin pemuja rahasiamu
Kusentuh namamu dalam desir hening malam
Semoga ada namaku di hatimu
( Cikampek, 06 September 2011. 17:03 WIB. Sempat di kirim ke Monita lewat SMS)
Rasa ini hanya sajak rindu
Merindu kasihmu
Tapi kau tak kuasa kusentuh
Aku mungkin pemuja rahasiamu
Kusentuh namamu dalam desir hening malam
Semoga ada namaku di hatimu
( Cikampek, 06 September 2011. 17:03 WIB. Sempat di kirim ke Monita lewat SMS)
Beda
Sepi tanpa dirimu yang selalu hiasi hari dengan tawa renyahmu
Kini ada beda
Kini seolah ada jarak membentang
Aku coba pahami
Kau bukan wanita pingitan
Kau wanita dewasa
Aku perindu ceriamu
( Cikampek, 06 September 2011. 16:56 WIB. Sempat dikirim lewat SMS ke Sintya )
Kini ada beda
Kini seolah ada jarak membentang
Aku coba pahami
Kau bukan wanita pingitan
Kau wanita dewasa
Aku perindu ceriamu
( Cikampek, 06 September 2011. 16:56 WIB. Sempat dikirim lewat SMS ke Sintya )
Sabtu, 03 September 2011
Tiada Ide Terbaik
Mau apa lagi yang hendak dipamerkan
Kekayaan yang berlimpah
Pangkat dan jabatan dalam kursi terbasah
Status sosial tingkat terhormat
Jengah akan kesombongan yang memamah biak
Seberapa banyak harta yang dimiliki?
Mampukah membeli semesta?
Risih pada tindakan yang tanpa aturan
Adilkah dalam memberi keputusan?
Tersenyum tuluskah para bawahan?
Geli akan gila rasa hormat
Pantaskah hormat diberikan pada penganut nafsu setan?
Sayangkah Tuhan pada hati yang menjadi sarang iblis?
Bawalah sampai ke liang lahat harta
Bawalah kursi terbasah itu
Masukkan penghormatan itu ke liang kubur
Bila mati menjagal badan putuslah segalanya kecuali keteguhan keimanan
Kekayaan yang berlimpah
Pangkat dan jabatan dalam kursi terbasah
Status sosial tingkat terhormat
Jengah akan kesombongan yang memamah biak
Seberapa banyak harta yang dimiliki?
Mampukah membeli semesta?
Risih pada tindakan yang tanpa aturan
Adilkah dalam memberi keputusan?
Tersenyum tuluskah para bawahan?
Geli akan gila rasa hormat
Pantaskah hormat diberikan pada penganut nafsu setan?
Sayangkah Tuhan pada hati yang menjadi sarang iblis?
Bawalah sampai ke liang lahat harta
Bawalah kursi terbasah itu
Masukkan penghormatan itu ke liang kubur
Bila mati menjagal badan putuslah segalanya kecuali keteguhan keimanan
Tak Bisa Menolak
Cukup sudahi saja hidup ini
Tak merasa bangga akan hidup berkalang dosa
Terjebak dalam perangkap yang ditebar iblis
Ingin teriak namun percuma
Cengkraman tangan-tangan iblis menyumbat mulut
Ingin menangis lalu mengadu pada Tuhan
Kering sudah airmata karena tipuan iblis akan nafsu dunia
Berlari kemana lagi untuk menjauhi goda
Sungguh tak bisa berkutik
Terpojok dalam dunia yang digambar iblis
Hati ini menangis
Tak berdalih bila iblis mengajak ke lembahnya
Bak boneka bocah perempuan menurut saja mau iblis
Tolonglah
Lepaskan racun-racun iblis ini dari badan
Siapapun juga
Tolonglah
Tak merasa bangga akan hidup berkalang dosa
Terjebak dalam perangkap yang ditebar iblis
Ingin teriak namun percuma
Cengkraman tangan-tangan iblis menyumbat mulut
Ingin menangis lalu mengadu pada Tuhan
Kering sudah airmata karena tipuan iblis akan nafsu dunia
Berlari kemana lagi untuk menjauhi goda
Sungguh tak bisa berkutik
Terpojok dalam dunia yang digambar iblis
Hati ini menangis
Tak berdalih bila iblis mengajak ke lembahnya
Bak boneka bocah perempuan menurut saja mau iblis
Tolonglah
Lepaskan racun-racun iblis ini dari badan
Siapapun juga
Tolonglah
Jumat, 26 Agustus 2011
Hanya Tuhan Saja
Bagaimana kutepikan rasa sakit ini
Perihnya telah menjalar di sekujur hati
Berkeluh kesah pada manusia semakin menambah beban luka
Berlari ke Tuhan
Bersimpuh pada Tuhan
Saat resah menjalar taat memeluk Tuhan
Maafkan aku, Tuhan
Maafkan aku yang baru mengetuk saat terluka
Hanya mengingat Tuhan sakit perih ini semakin menghilang
Memikirkan lagi saat berkalung dalam lamunan
Tuhan penguasa hati
Lenyapkan bayangannya dari dalam jiwa
Perihnya telah menjalar di sekujur hati
Berkeluh kesah pada manusia semakin menambah beban luka
Berlari ke Tuhan
Bersimpuh pada Tuhan
Saat resah menjalar taat memeluk Tuhan
Maafkan aku, Tuhan
Maafkan aku yang baru mengetuk saat terluka
Hanya mengingat Tuhan sakit perih ini semakin menghilang
Memikirkan lagi saat berkalung dalam lamunan
Tuhan penguasa hati
Lenyapkan bayangannya dari dalam jiwa
Dengarlah Risauku
Belum bisa tidur
Aku mengantuk tapi mata enggan terpejam
Di atas pembaringan tubuh berguling tak tentu arah
Masih belum bisa tidur, sayang
Masih memikirkanmu
Adakah esok hasratku terpenuhi?
Balutlah risauku di malam ini dengan datangmu di esok hari
Katakan kau akan datang esok
Kau akan padamkan bara asmaraku di malam ini saat esok tiba
Katakan itu saja
Maka aku akan terlelap tanpa risau hati tentangmu
Aku mengantuk tapi mata enggan terpejam
Di atas pembaringan tubuh berguling tak tentu arah
Masih belum bisa tidur, sayang
Masih memikirkanmu
Adakah esok hasratku terpenuhi?
Balutlah risauku di malam ini dengan datangmu di esok hari
Katakan kau akan datang esok
Kau akan padamkan bara asmaraku di malam ini saat esok tiba
Katakan itu saja
Maka aku akan terlelap tanpa risau hati tentangmu
Terseok
Lihatlah saat sang pezina datang
Tanpa rasa malu masih sesumbar dan bermulut besar
Tanpa rasa malu karena kemaluannya telah tergadai
Langkah yang diseret dengan kepala tegap
Sang pezina menakuti pemilik rumah
Ayah dan ibu terhipnotis dengan ulah sang pezina
Menaruh materi tasbihkan ayah ibu terjeruji oleh sang pezina
Tak bisa bedakan ucapan jujur atau dusta yang tercetus dari lisannya
Belum bersegera bertobat karena anggap Ijroil tak akan cabut nyawanya dulu
Gilakah pola pikirnya?
Agamapun bisa disulap semau bulu betisnya
Merdekalah dunia
Bebaslah langkah-langkah di dunia
Terseok kelak di neraka
Tanpa rasa malu masih sesumbar dan bermulut besar
Tanpa rasa malu karena kemaluannya telah tergadai
Langkah yang diseret dengan kepala tegap
Sang pezina menakuti pemilik rumah
Ayah dan ibu terhipnotis dengan ulah sang pezina
Menaruh materi tasbihkan ayah ibu terjeruji oleh sang pezina
Tak bisa bedakan ucapan jujur atau dusta yang tercetus dari lisannya
Belum bersegera bertobat karena anggap Ijroil tak akan cabut nyawanya dulu
Gilakah pola pikirnya?
Agamapun bisa disulap semau bulu betisnya
Merdekalah dunia
Bebaslah langkah-langkah di dunia
Terseok kelak di neraka
Jelaga Bersinar
Dimanakah kau, duhai para penghuni surga
Mencarinya di antara barisan Tuhan
Memilahnya pada lengkingan suara keTuhanan
Mengejarnya pada malam di pertengahan
Selidiki tiap kotak-kotak amal
Singgahi tempat-tempat berjahit nama Tuhan
Tak terlihat para penghuni itu
Para penghuni yang bersembunyi di bawah jelaga
Jelaga yang menutupi segala kebajikan para penghuni
Jelaga yang bersinar
Jelaga yang terangi semesta walau gulita pekat di sekitar
Jelaga para penghuni surga tak terasa hitam
Jelaga terindah karena amal mereka tak mau diperlihatkan pada sesama
Mencarinya di antara barisan Tuhan
Memilahnya pada lengkingan suara keTuhanan
Mengejarnya pada malam di pertengahan
Selidiki tiap kotak-kotak amal
Singgahi tempat-tempat berjahit nama Tuhan
Tak terlihat para penghuni itu
Para penghuni yang bersembunyi di bawah jelaga
Jelaga yang menutupi segala kebajikan para penghuni
Jelaga yang bersinar
Jelaga yang terangi semesta walau gulita pekat di sekitar
Jelaga para penghuni surga tak terasa hitam
Jelaga terindah karena amal mereka tak mau diperlihatkan pada sesama
Antara Mau Dan Tak Mau
Jalanan lenggang sisi batin penuh kecamuk mengingatmu
Hari-hari yang dilalui hampa tanpa dirimu
Penantian yang diingini dan keinginan yang tak mau terus dinanti
Ruang batin penuh sesak lalu pengap menjagal sepanjang hari
Cintamu seolah diperbolehkan karena nafsu yang bicara
Pemberontakan kecil pada relung jiwa coba sadarkan cinta yang berbalut sesat
Tak mau mendengar nasihat kebaikan
Mau mendengar nasihat Tuhan
Bimbang harapkan cintamu sepanjang waktu
Antara mau dan tak mau
Hari-hari yang dilalui hampa tanpa dirimu
Penantian yang diingini dan keinginan yang tak mau terus dinanti
Ruang batin penuh sesak lalu pengap menjagal sepanjang hari
Cintamu seolah diperbolehkan karena nafsu yang bicara
Pemberontakan kecil pada relung jiwa coba sadarkan cinta yang berbalut sesat
Tak mau mendengar nasihat kebaikan
Mau mendengar nasihat Tuhan
Bimbang harapkan cintamu sepanjang waktu
Antara mau dan tak mau
Hantu Tempat Ibadah
Tinggikan bangunan hingga menjulang ke langit
Mewahnya tempat ibadah
Adakah sesak para penghuni tempat ibadah?
Nyanyian-nyanyian sendu semakin tenggelamkan rumah ibadah
Panggilan lewat toa memecahkan sunyi sekedar gaung saja
Kosongnya bangunan megah sang rumah ibadah
Hati di kedalaman hati yang sedang terkunci hantu
Mewahnya tempat ibadah
Adakah sesak para penghuni tempat ibadah?
Nyanyian-nyanyian sendu semakin tenggelamkan rumah ibadah
Panggilan lewat toa memecahkan sunyi sekedar gaung saja
Kosongnya bangunan megah sang rumah ibadah
Hati di kedalaman hati yang sedang terkunci hantu
Emosi Memberi Lelah
Berlalu tanpa arah
Amarah menguras energi
Kelelahan
Keletihan
Jiwa telah capai
Belajar hidup tanpa bayangmu
Perih terasa
Seakan dirimu segalanya
Racun iblis memekakan kedua telinga
Mati saja jiwa yang merindu rasa yang sasar
Harusnya tak ada emosi
Amarah yang menguras tenaga
Cemburu yang tak beralasan
Kemana saja hatiku
Menjerit saat kau tak di sisiku
Senyummu tak mampu tenggelamkan aroma asmara
Sang pecinta
Amarah menguras energi
Kelelahan
Keletihan
Jiwa telah capai
Belajar hidup tanpa bayangmu
Perih terasa
Seakan dirimu segalanya
Racun iblis memekakan kedua telinga
Mati saja jiwa yang merindu rasa yang sasar
Harusnya tak ada emosi
Amarah yang menguras tenaga
Cemburu yang tak beralasan
Kemana saja hatiku
Menjerit saat kau tak di sisiku
Senyummu tak mampu tenggelamkan aroma asmara
Sang pecinta
Ulang Tahunmu
Bila bunga taman bisa bahagiakanmu kusemai untukmu
Bila seluruh materi bisa buatmu tersenyum kubawa dalam nampan emas
Mengetuk hati dalam hari terindah
Umur yang terpancang teguhlah berTuhan
Bila seluruh materi bisa buatmu tersenyum kubawa dalam nampan emas
Mengetuk hati dalam hari terindah
Umur yang terpancang teguhlah berTuhan
Tak Mengenal
Siapa teman
Siapa lawan
Siapa terkasih
Ucapkan dengan perlahan
Sentuh dengan pelan
Tak ada egois
Tak usah buruk sangka
Tiap manusia merdeka
Jangan memaksa sesuatu kebusukan
Melangkahlah
Siapa lawan
Siapa terkasih
Ucapkan dengan perlahan
Sentuh dengan pelan
Tak ada egois
Tak usah buruk sangka
Tiap manusia merdeka
Jangan memaksa sesuatu kebusukan
Melangkahlah
Pecinta Sementara
Jangan menangis tak ditautkannya cinta
Maha Kuasa penentu takdir
Ada kebaikan dalam jalan Tuhan
Melangkahlah dalam cahaya Tuhan
Tak usah terombang-ambing dalam rasa yang sasar
Sekedar pecinta dunia
Haruskah kubunuh pasanganmu agar kau pikirkanku?
Haruskah kudekati anakmu agar kau mendekat padaku?
Seribu jalan sesat iblis menggoda untuk pisahkan bahteramu
Hati yang kerdil
Jiwa yang lemah
Maha Kuasa penentu takdir
Ada kebaikan dalam jalan Tuhan
Melangkahlah dalam cahaya Tuhan
Tak usah terombang-ambing dalam rasa yang sasar
Sekedar pecinta dunia
Haruskah kubunuh pasanganmu agar kau pikirkanku?
Haruskah kudekati anakmu agar kau mendekat padaku?
Seribu jalan sesat iblis menggoda untuk pisahkan bahteramu
Hati yang kerdil
Jiwa yang lemah
Jiwa Yang Kesepian
Masihkah ada sendiri melanda jiwa?
Betapa malang
Sungguh sunyi
Menyepi dalam jiwa yang kosong
Mencari rasa berkejaran dengan waktu
Bicara cinta tapi sunyi
Tak bahagia di hati
Inikah cinta?
Betapa malang
Sungguh sunyi
Menyepi dalam jiwa yang kosong
Mencari rasa berkejaran dengan waktu
Bicara cinta tapi sunyi
Tak bahagia di hati
Inikah cinta?
Selasa, 26 Juli 2011
Mendekat Lalu Intim
Jangan berkata tidak mau
Jangan gemeretakkan gigi
Jangan gelengkan kepala
Mendekatlah lalu kita berdua beadu dalam peraduan
Mendekat lalu intim
Jangan gemeretakkan gigi
Jangan gelengkan kepala
Mendekatlah lalu kita berdua beadu dalam peraduan
Mendekat lalu intim
Kehilangan Cinta
Bias-bias sinar membekas mengisi cakrawala
Lenguhan memanggil namamu pertanda rindu
Sinar-sinar di langit tak menjadikan cahaya yang cukup terang untuk menggapaimu
Walau gaung gema kau tetap tak kunjung datang
Cinta yang telah terserabut oleh tangan yang lain
Mencari cinta kecintaan lain penuh pelik
Menjelang subuh tetap tak temukan sandaran hati
Pelita yang tak menerangi seluruh desa
Berulang kali kehilangan cinta
Saat cinta di genggaman berujar cinta tak mengikat
Saat cinta menjauh lalu pergi ada nyeri
Aku kehilangan cinta
Lenguhan memanggil namamu pertanda rindu
Sinar-sinar di langit tak menjadikan cahaya yang cukup terang untuk menggapaimu
Walau gaung gema kau tetap tak kunjung datang
Cinta yang telah terserabut oleh tangan yang lain
Mencari cinta kecintaan lain penuh pelik
Menjelang subuh tetap tak temukan sandaran hati
Pelita yang tak menerangi seluruh desa
Berulang kali kehilangan cinta
Saat cinta di genggaman berujar cinta tak mengikat
Saat cinta menjauh lalu pergi ada nyeri
Aku kehilangan cinta
Rabu, 20 Juli 2011
Ketat
Ajari aku bagaimana caranya hadapi ketatnya dunia
Tak mau angkuh meraja di badan
Tak sudi tak lagi mengenal kawan sepermainan
Para berbaju ketat dengan kain melingkar di kepala
Menari-nari coba taklukan dunia
Celana "hot pants" tegaskan cetakan paha yang jenjang
Dunia super ketat
Dunia sangat ketat
Bawa aku sang pengetat
Mauku bersamamu ajari tentang dunia
Kutunggu di sini
Dengan baju dan celana longgar
Waktu yang kupunya masih longgar
Panggillah maka aku akan datang
Tak mau angkuh meraja di badan
Tak sudi tak lagi mengenal kawan sepermainan
Para berbaju ketat dengan kain melingkar di kepala
Menari-nari coba taklukan dunia
Celana "hot pants" tegaskan cetakan paha yang jenjang
Dunia super ketat
Dunia sangat ketat
Bawa aku sang pengetat
Mauku bersamamu ajari tentang dunia
Kutunggu di sini
Dengan baju dan celana longgar
Waktu yang kupunya masih longgar
Panggillah maka aku akan datang
Serasa
Serasa lupa jadi manusia
Serasa lupa caranya berpesta
Teman yang berpura pikun tentang kewajibannya
Keluarga yang banyak teriakan dalam bicara penuh emosi
Dunia dalam penglihatan sedang tak memihak
Serasa lupa caranya bahagia
Serasa lupa caranya tertawa
Teman sejati hal langka dalam dunia
Teman kala gemilang harta berjejer di depan pintu
Teman kala duka rumput di halaman rumah tak pernah terinjak siapapun
Ada sesak pengap dalam dada
Ada airmata menuju tangis yang tertahan tak kunjung menetes di kedua pipi
Serasa duka selalu menghimpit
Serasa Tuhan menjauh
Serasa perasaan jiwa yang kecil
Serasa lelah
Serasa hanya sekedar serasa
Benci menuruti serasa penuh kemurungan
Serasa akhirnya benci dengan rasa
Serasa lupa caranya berpesta
Teman yang berpura pikun tentang kewajibannya
Keluarga yang banyak teriakan dalam bicara penuh emosi
Dunia dalam penglihatan sedang tak memihak
Serasa lupa caranya bahagia
Serasa lupa caranya tertawa
Teman sejati hal langka dalam dunia
Teman kala gemilang harta berjejer di depan pintu
Teman kala duka rumput di halaman rumah tak pernah terinjak siapapun
Ada sesak pengap dalam dada
Ada airmata menuju tangis yang tertahan tak kunjung menetes di kedua pipi
Serasa duka selalu menghimpit
Serasa Tuhan menjauh
Serasa perasaan jiwa yang kecil
Serasa lelah
Serasa hanya sekedar serasa
Benci menuruti serasa penuh kemurungan
Serasa akhirnya benci dengan rasa
Kamis, 14 Juli 2011
Topang Dagu
Adakah hati yang terbuat dari baja?
Begitu keras hatinya membuat kita semakin menjauh
Adakah tubuh yang tak tersentuh dunia?
Begitu sulitnya tubuh kita saling bersentuhan melepas kerinduan
Perahu nelayan telah bergerak menuju perairan luas kala malam menghitam
Angin dingin laut tak dihiraukan para penakluk samudera
Musim sedang bagus
Gelombang sedang bersahabat
Terbersit keyakinan hasil tangkapan akan sebagus cuaca
Tapi kau dingin
Kita berdua saling bertopang dagu di beranda rumah kita masing-masing
Begitu keras hatinya membuat kita semakin menjauh
Adakah tubuh yang tak tersentuh dunia?
Begitu sulitnya tubuh kita saling bersentuhan melepas kerinduan
Perahu nelayan telah bergerak menuju perairan luas kala malam menghitam
Angin dingin laut tak dihiraukan para penakluk samudera
Musim sedang bagus
Gelombang sedang bersahabat
Terbersit keyakinan hasil tangkapan akan sebagus cuaca
Tapi kau dingin
Kita berdua saling bertopang dagu di beranda rumah kita masing-masing
Minggu, 10 Juli 2011
Jiwa Sederhana
Lirik yang sederhana
Lagu yang mudah dicerna
Musik yang meresap dalam sisi-sisi jiwa manusia
Dunia membutuhkan kesederhanaan yang nyata tidak di dramatisasi
Rendah hati yang hilang harus di munculkan kembali
Rindu akan kesederhanaan yang membumi
Punahlah congkak
Lagu yang mudah dicerna
Musik yang meresap dalam sisi-sisi jiwa manusia
Dunia membutuhkan kesederhanaan yang nyata tidak di dramatisasi
Rendah hati yang hilang harus di munculkan kembali
Rindu akan kesederhanaan yang membumi
Punahlah congkak
Kebencianku
Aku benci cinta
Aku membenci mencintaimu
Aku benci tentang begitu sulitnya melupakanmu
Aku benci ternyata sangat mencintaimu
Aku benci padamu
Ternyata aku sangat sayang padamu
Dan aku benci itu
Aku membenci mencintaimu
Aku benci tentang begitu sulitnya melupakanmu
Aku benci ternyata sangat mencintaimu
Aku benci padamu
Ternyata aku sangat sayang padamu
Dan aku benci itu
Apa Kabar Kawan ?
Hilang rasa itu
Pudar cinta itu
Laksana ombak yang sulit terjamah
Pancang jiwa sebagai manusia tak tersentuh
Sulit meraihnya
Angkuh telah menjadi bahasa tubuh
Tak mengenal lagi
Kawanku
( Cikampek, 04 Juli 2011. Sabtu. 08:30 WIB)
Pudar cinta itu
Laksana ombak yang sulit terjamah
Pancang jiwa sebagai manusia tak tersentuh
Sulit meraihnya
Angkuh telah menjadi bahasa tubuh
Tak mengenal lagi
Kawanku
( Cikampek, 04 Juli 2011. Sabtu. 08:30 WIB)
Kamis, 07 Juli 2011
My Child
Dialah kecintaanku
Duhai anakku, lekaslah besar
Temukan dunia dan warna-warninya
Hiasi cakrawala kehidupan dunia
Aku selalu penuh cinta untukmu anak lelakiku
Duhai anakku, lekaslah besar
Temukan dunia dan warna-warninya
Hiasi cakrawala kehidupan dunia
Aku selalu penuh cinta untukmu anak lelakiku
Tak Dapat Dilukiskan
Ada rindu membakar
Ada nafas terengah-engah
Kecintaan
Kerinduan
Kasih sayang
Tak bisa dituliskan
Tak bisa diutarakan
Segalanya tentang perasaan
Ada nafas terengah-engah
Kecintaan
Kerinduan
Kasih sayang
Tak bisa dituliskan
Tak bisa diutarakan
Segalanya tentang perasaan
Rindu Rumah
Ibu
Perut telah lapar
Lama sudah tak cicipi makanan dapurmu
Ada kerinduan menyeruak dalam dada
Aku lapar
Lapar akan kasih juga sayang dalam hidangan yang ibu masak
Sudah terlalu lama tidak ada acara makan bersama
Bukan sekedar sajian di meja makan
Rindu akan hati yang sejuk lalu berbagi cerita kedamaian di sana
Ibu
Aku lapar
Meja makan yang kosong melompong
Meja makan yang penuh sajian tapi tanpa ada hati terhampar
Rindu rumah penuh damai
Aku lapar
Lapar akan segala bentuk kasih keluarga
Perut telah lapar
Lama sudah tak cicipi makanan dapurmu
Ada kerinduan menyeruak dalam dada
Aku lapar
Lapar akan kasih juga sayang dalam hidangan yang ibu masak
Sudah terlalu lama tidak ada acara makan bersama
Bukan sekedar sajian di meja makan
Rindu akan hati yang sejuk lalu berbagi cerita kedamaian di sana
Ibu
Aku lapar
Meja makan yang kosong melompong
Meja makan yang penuh sajian tapi tanpa ada hati terhampar
Rindu rumah penuh damai
Aku lapar
Lapar akan segala bentuk kasih keluarga
Saling Cinta ?
Malu saat bercumbu terlupakan
Kecupan yang saling berpagut penuh nafsu
Tak memakai nurani
Tak sedang berotak
Menggelinjang berdua berbalut nafsu
Hanya nafsu setan yang silih beradu
Kecupan yang saling berpagut penuh nafsu
Tak memakai nurani
Tak sedang berotak
Menggelinjang berdua berbalut nafsu
Hanya nafsu setan yang silih beradu
Minggu, 03 Juli 2011
Berlindung Dari Godaan
Patahan sayap-sayap telah terburai
Kepakan helaian-helaian telah terurai
Akal sehatlah yang bermain
Pondasi agama landasan harus erat terpilin
Wanita-wanita pamerkan tubuh bergoyang meliuk
Berdalih tak menggoda penuhi nafsu materi meruah ingin terkeruk
Berdiri mematung berzikir asmaMu terpatri
Bukan impotensi bukan kelainan tapi agama telah meresap pada sanubari
Wanita banyaklah di neraka
JanjiNya satu hal pasti serta nyata
( Cikampek, 08.12.2007. Sabtu. 19:00 WIB)
Kepakan helaian-helaian telah terurai
Akal sehatlah yang bermain
Pondasi agama landasan harus erat terpilin
Wanita-wanita pamerkan tubuh bergoyang meliuk
Berdalih tak menggoda penuhi nafsu materi meruah ingin terkeruk
Berdiri mematung berzikir asmaMu terpatri
Bukan impotensi bukan kelainan tapi agama telah meresap pada sanubari
Wanita banyaklah di neraka
JanjiNya satu hal pasti serta nyata
( Cikampek, 08.12.2007. Sabtu. 19:00 WIB)
Sepenggal Cerita
Langkahi saja semua kenangan yang ada
Bila semua itu menyakitkan di jiwa
Aku membenci nama tengah
Kesal segala nama membuat jengah Pilihannya mungkin tak berteman
Menjaga jarak agar tak berkawan
Semakin dekat membuat muntah
Menjauhpun serba salah
Itu dan itu lagi yang ada
Sebongkah memori tentang dosa
Kuacungkan telunjuk tengah serta kelingking
Tak peduli sakit mengacuhkan derita namun tetap eling
Inilah airmata sesal kelaknatan
Inilah tangisan
Inilah pengharapan
Lagi dan lagi bersentuhan
Bisikan iblis menghasut lalu ingin sekali meraba secara sadar
Ketakutan melanda yang kerap bisa menjadi candu segar
Lebih baik kumenunggu lalu bertahan
Memilih kematian
Agar tak ada lagi dosa
Hilang derita
Rasakan
Setan tak akan pernah dapatkan
Aku bergetar
Melawan perih sakit yang menjalar
( Cikampek, 07.12.2007, Jum'at. 21:45 WIB)
Bila semua itu menyakitkan di jiwa
Aku membenci nama tengah
Kesal segala nama membuat jengah Pilihannya mungkin tak berteman
Menjaga jarak agar tak berkawan
Semakin dekat membuat muntah
Menjauhpun serba salah
Itu dan itu lagi yang ada
Sebongkah memori tentang dosa
Kuacungkan telunjuk tengah serta kelingking
Tak peduli sakit mengacuhkan derita namun tetap eling
Inilah airmata sesal kelaknatan
Inilah tangisan
Inilah pengharapan
Lagi dan lagi bersentuhan
Bisikan iblis menghasut lalu ingin sekali meraba secara sadar
Ketakutan melanda yang kerap bisa menjadi candu segar
Lebih baik kumenunggu lalu bertahan
Memilih kematian
Agar tak ada lagi dosa
Hilang derita
Rasakan
Setan tak akan pernah dapatkan
Aku bergetar
Melawan perih sakit yang menjalar
( Cikampek, 07.12.2007, Jum'at. 21:45 WIB)
Ampun
Akulah pendosa
Akulah penjahat
Seperti tak pernah berpikir dan belajar
Terus-menerus mengulangi tindakan dosa
Melupakan Tuhan mendewakan arah barat
Aku telah tertular
Terinfeksi penyakit mengecilkan kekuasaaanNya
Mohon maaf padaNya seolah kamuflase
Melangkah kembali kepada hal sesat
Tuhan dengan sangat, tolonglah hamba
Sadarkan diri untuk kembali hingga sebahagia saat temukan oase
Tubuh ini kesal ketika kujalin rasa tobat nasuha
Disinilah manusia bukan sufi
Akulah hamba bukan nabi
Akulah makhluk bukan kholik
Wahai, Sang Maha Suci
Jadikan taqwa menjadi pedoman diri
Tuntun lalu bimbinglah hati agar senantiasa tak lagi berbalik
( Cikampek, 03.12.2007. Ahad, 12:15 WIB)
Akulah penjahat
Seperti tak pernah berpikir dan belajar
Terus-menerus mengulangi tindakan dosa
Melupakan Tuhan mendewakan arah barat
Aku telah tertular
Terinfeksi penyakit mengecilkan kekuasaaanNya
Mohon maaf padaNya seolah kamuflase
Melangkah kembali kepada hal sesat
Tuhan dengan sangat, tolonglah hamba
Sadarkan diri untuk kembali hingga sebahagia saat temukan oase
Tubuh ini kesal ketika kujalin rasa tobat nasuha
Disinilah manusia bukan sufi
Akulah hamba bukan nabi
Akulah makhluk bukan kholik
Wahai, Sang Maha Suci
Jadikan taqwa menjadi pedoman diri
Tuntun lalu bimbinglah hati agar senantiasa tak lagi berbalik
( Cikampek, 03.12.2007. Ahad, 12:15 WIB)
Pengalah
Hatiku telah kau rusak
Batin ini telah koyak
Kau masih menelanjangi seluruh diri
Seakan tak puas kau menyakiti
Kau ini manusia bukan iblis
Tak pantas kau sebuas singa seruncing keris
Tertawamu bahkan senyumanmu seolah hinaan
Pembicaraanmu bermakna cibiran
Di sini ku terima saja
Tak bermaksud membalas semua
Ku tak sudi sepertimu
Bilaku balas maka diri sehina kamu
( Cikampek, 30.11.2007. Kamis. 15:15 WIB)
Batin ini telah koyak
Kau masih menelanjangi seluruh diri
Seakan tak puas kau menyakiti
Kau ini manusia bukan iblis
Tak pantas kau sebuas singa seruncing keris
Tertawamu bahkan senyumanmu seolah hinaan
Pembicaraanmu bermakna cibiran
Di sini ku terima saja
Tak bermaksud membalas semua
Ku tak sudi sepertimu
Bilaku balas maka diri sehina kamu
( Cikampek, 30.11.2007. Kamis. 15:15 WIB)
Jumat, 01 Juli 2011
Jiwa Sepi
Tiada senang tiada bahagia
Jiwa yang dirundung duka
Kedukaan yang tak hendak dibagi
Tak ingat kapan hati tertawa
Sedangkan mulut tertawa baru saja
Jiwa sepi tanpa suara
Jiwa yang dirundung duka
Kedukaan yang tak hendak dibagi
Tak ingat kapan hati tertawa
Sedangkan mulut tertawa baru saja
Jiwa sepi tanpa suara
Suatu Balada
Titik lubang hitam menganga
Sejumput prahara yang coba disembunyikan
Dentuman-dentuman jantung di tiap dada manusia
Terpelosok lalu mau hilang dari muka bumi ini
Tikus besar melintas tepat di depan mata
Seruan keTuhanan yang terabaikan
Hendak kemana tubuh melangkah?
Sang tikus asyik mengoyak-koyak tempat sampah
Tikus besar berlalu begitu saja
Tikus besar tak tahu malu
Apakah mungkin tikus besar itu aku?
Sejumput prahara yang coba disembunyikan
Dentuman-dentuman jantung di tiap dada manusia
Terpelosok lalu mau hilang dari muka bumi ini
Tikus besar melintas tepat di depan mata
Seruan keTuhanan yang terabaikan
Hendak kemana tubuh melangkah?
Sang tikus asyik mengoyak-koyak tempat sampah
Tikus besar berlalu begitu saja
Tikus besar tak tahu malu
Apakah mungkin tikus besar itu aku?
Duniaku
Biarkan kuhidup dalam dunia khayalku sendiri
Jangan pernah bangunkan
Saat terbangunpun dunia tak berpihak padaku
Tak mungkin salahkan Tuhan
Tak mau aku dipersalahkan
Dunia khayalku nyaman bergelut di sana
Dunia nyata sedang tak melirikku
Jangan pernah bangunkan
Saat terbangunpun dunia tak berpihak padaku
Tak mungkin salahkan Tuhan
Tak mau aku dipersalahkan
Dunia khayalku nyaman bergelut di sana
Dunia nyata sedang tak melirikku
Tak Ada Untukmu
Aku tak pernah memujamu
Hanya sedikit sayang
Jangan pernah hadir di mimpiku lagi
Jengah saat kau tak menjamah
Resah saat kau tak mau terjamah
Pergilah kau
Bila tak mau kusentuh tubuhmu
Hanya sedikit sayang
Jangan pernah hadir di mimpiku lagi
Jengah saat kau tak menjamah
Resah saat kau tak mau terjamah
Pergilah kau
Bila tak mau kusentuh tubuhmu
Selasa, 28 Juni 2011
Kering
Padang pasir tanpa ilalang
Sepasang gading yang retak
Gurun pasir yang tersapu matahari
Bicara saja yang lantang
Bagiku hampa
Berkoar tanpa henti
berisik sekali
Terlalu ribut
Katakan salah itu kesalahan
Jangan teguh pertahankan tak untungkan jelata
Berpeganglah akan yang benar
Kalian itu kosong
Pusing mendengar bila berputar-putar
Kosong tanpa isi
Bebal tak menghangatkan
Sepasang gading yang retak
Gurun pasir yang tersapu matahari
Bicara saja yang lantang
Bagiku hampa
Berkoar tanpa henti
berisik sekali
Terlalu ribut
Katakan salah itu kesalahan
Jangan teguh pertahankan tak untungkan jelata
Berpeganglah akan yang benar
Kalian itu kosong
Pusing mendengar bila berputar-putar
Kosong tanpa isi
Bebal tak menghangatkan
Tidak
Lelah kubersabar hadapi semua
Lelah kuberharap semua tentangmu
Lebih baik kupergi
Menjauh darimu
Lalu kau rasakan tanpa bersamaku
Cukup sudah sakiti aku
Cukup sudah di bawah bayangmu
Aku lelah
Aku pergi tak akan kembali
Lelah kuberharap semua tentangmu
Lebih baik kupergi
Menjauh darimu
Lalu kau rasakan tanpa bersamaku
Cukup sudah sakiti aku
Cukup sudah di bawah bayangmu
Aku lelah
Aku pergi tak akan kembali
Pencarian
Aku tidak mau berpura-pura taqwa
Aku tidak mau menjadi pendusta agama
Aku sedang mencari ridho Tuhan
Bagiku itu berat karena aku manusia biasa
Aku tidak mau menjadi pendusta agama
Aku sedang mencari ridho Tuhan
Bagiku itu berat karena aku manusia biasa
Ach, Aral Itu
Badan melemah
Tubuh tak berdaya
Kau yang lama tak datang
Kitapun tak sempat bercinta
Sakit ini pertanda mencandu akan percintaan
Datanglah segera
Tubuh ini telah bersedia
Teringat saat bercinta dulu kau ludahi wajah
Aku diam
Kau ludahi lagi
Pikirku air liurmu pertanda birahi lalu kuludahi wajahmu kembali
Kau marah
Aku yang salah tentang birahimu
Kurebahkan di atas ranjang
Telanjang
Ach, aral itu
Bosan bercinta dengan makhluk
Mau bercinta hanya berTuhan
Tubuh tak berdaya
Kau yang lama tak datang
Kitapun tak sempat bercinta
Sakit ini pertanda mencandu akan percintaan
Datanglah segera
Tubuh ini telah bersedia
Teringat saat bercinta dulu kau ludahi wajah
Aku diam
Kau ludahi lagi
Pikirku air liurmu pertanda birahi lalu kuludahi wajahmu kembali
Kau marah
Aku yang salah tentang birahimu
Kurebahkan di atas ranjang
Telanjang
Ach, aral itu
Bosan bercinta dengan makhluk
Mau bercinta hanya berTuhan
Tanpa Berisik
Masih adakah nada cinta dikumandangkan
Atau mereka terlalu letih hingga alunan kasih terpinggirkan begitu saja?
Sudahlah duhai hati, tak usah terus cemberut dalam rindu
Kedatangannya memang di nanti
Membawa sayang juga kasih itu yang ditunggu
Sudahlah
Merutuk cintainya dalam jiwa
Rengkuhlah tubuh lalu bercinta
Sambil berbisik tanpa bersuara
Tanpa berisik
Atau mereka terlalu letih hingga alunan kasih terpinggirkan begitu saja?
Sudahlah duhai hati, tak usah terus cemberut dalam rindu
Kedatangannya memang di nanti
Membawa sayang juga kasih itu yang ditunggu
Sudahlah
Merutuk cintainya dalam jiwa
Rengkuhlah tubuh lalu bercinta
Sambil berbisik tanpa bersuara
Tanpa berisik
Jumat, 03 Juni 2011
Tamasya
Naik bianglala
Naik komedi putar
Naik kereta gantung
Naiklah segalanya
Jangan lupa pulang
Aktifitas hidup menanti dinaiki
Naik komedi putar
Naik kereta gantung
Naiklah segalanya
Jangan lupa pulang
Aktifitas hidup menanti dinaiki
Tak Ada Masa Sekarang
Lorong waktu ingin ku mengunjungi
Kembali untuk perbaiki luka-luka
Agar bahagia di masa depan
Adakah lorong waktu waktu lampau?
Atau bawa saja aku ke lorong waktu masa depan
Jengah di masa sekarang
Kembali untuk perbaiki luka-luka
Agar bahagia di masa depan
Adakah lorong waktu waktu lampau?
Atau bawa saja aku ke lorong waktu masa depan
Jengah di masa sekarang
Hitam
Piring pecah
Gelas retak
Sendok bengkok
Garpu patah
Makan minum tak beralas
Sedih yang telah menghitam
Nestapa
Gelas retak
Sendok bengkok
Garpu patah
Makan minum tak beralas
Sedih yang telah menghitam
Nestapa
Tak Menempati Ruang
Apakah perlu kukatakan tempat dimana kureka untaian kata?
Seberapa penting tempat bagimu?
Resapi maknanya saja
Lelah bila harus menulis tempat dimana ku menulis
Nyalakan tungku dengan bara
Bakarlah gelora heroik penuh sukacita
Lalu katakan dengan kehangatan di musim dingin
Aku sedang bersair dan itu saja
Seberapa penting tempat bagimu?
Resapi maknanya saja
Lelah bila harus menulis tempat dimana ku menulis
Nyalakan tungku dengan bara
Bakarlah gelora heroik penuh sukacita
Lalu katakan dengan kehangatan di musim dingin
Aku sedang bersair dan itu saja
Nilai Kesenangan
Senangkah dalam rumah megah?
Nyamankah dalam mobil mewah?
Tidak
Nilai kesenangan ada saat temukan hasrat
Temukan hasrat itu maka bersenanglah
Bersama dalam hasrat keTuhanan
Senanglah jiwa yang guncang
Nyamankah dalam mobil mewah?
Tidak
Nilai kesenangan ada saat temukan hasrat
Temukan hasrat itu maka bersenanglah
Bersama dalam hasrat keTuhanan
Senanglah jiwa yang guncang
Ruang Pribadi
Coba katakan apakah aku punya kamar pribadi?
Jawabnya tidak punya
Apakah aku pernah menangis di hadapan kalian?
Jawabnya tidak pernah
Mari kuberitahu bahwa tak ada ruang rahasia dalam hidupku
Tahukah kalian aku menangis saat bersua Tuhan saja dalam sujud
Amarahku tanpa dusta
Lalu mereda saat bersama Tuhan
Ruang pribadiku ada saat berTuhan
Jawabnya tidak punya
Apakah aku pernah menangis di hadapan kalian?
Jawabnya tidak pernah
Mari kuberitahu bahwa tak ada ruang rahasia dalam hidupku
Tahukah kalian aku menangis saat bersua Tuhan saja dalam sujud
Amarahku tanpa dusta
Lalu mereda saat bersama Tuhan
Ruang pribadiku ada saat berTuhan
Berserah
Maafkan aku, Tuhan
Ampuni semua dosaku
Lindungi dari marabahaya juga tipu daya setan
Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya dengan pertolongan Tuhan
Ampuni semua dosaku
Lindungi dari marabahaya juga tipu daya setan
Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya dengan pertolongan Tuhan
Nyanyian Rindu Hati
Hanya diriMu yang bisa terangi jalanan gelap
Hanya bersandar padaMu segala kesahku akan sirna
PadaMu yang terindah
Untaian kata memanggilMu
Damaikan jiwa yang kelam
Suburkan kebaikan di jiwa
Tak mau lagi berjelaga dalam dosa
Nyanyian rinduku semoga tersampai padaMu
Dalam malam yang hening memanggilMu
Hanya bersandar padaMu segala kesahku akan sirna
PadaMu yang terindah
Untaian kata memanggilMu
Damaikan jiwa yang kelam
Suburkan kebaikan di jiwa
Tak mau lagi berjelaga dalam dosa
Nyanyian rinduku semoga tersampai padaMu
Dalam malam yang hening memanggilMu
Pilihan
Tak akan ada lagi deraian airmata bila bahagia yang terhampar
Tak akan ada lagi gelak tawa tersaji bila sedih yang terkukung
Dunia penuh pilihan
Manusia tinggal memilih
Tak akan ada lagi gelak tawa tersaji bila sedih yang terkukung
Dunia penuh pilihan
Manusia tinggal memilih
Jangan Terlalu Terbuai
Berisik sekali ia
Hadirnya membuat mual bahkan seringkali muntah
Kebencian telah beranak pinak
Kekesalan telah berpunuk
Berbaris rintihan di lorong-lorong jalanan pasar
Adakah hati terenyuh kala melihat mereka yang tidur beralas jalanan
Sibuk bercanda dengan dunia
Sibuk meludahi pembuat masalah
Membukalah hati
Temukan makna kehidupan yang benar-benar hidup
Hadirnya membuat mual bahkan seringkali muntah
Kebencian telah beranak pinak
Kekesalan telah berpunuk
Berbaris rintihan di lorong-lorong jalanan pasar
Adakah hati terenyuh kala melihat mereka yang tidur beralas jalanan
Sibuk bercanda dengan dunia
Sibuk meludahi pembuat masalah
Membukalah hati
Temukan makna kehidupan yang benar-benar hidup
Minggu, 01 Mei 2011
Baginya Bagiku
Baginya ini tak berarti
Baginya ini tidak berkualiti
Bagiku tak harus sinis
Bagiku gambarnya indah dan manis
Baginya selera dalam batin
Bagiku keindahan tak hanya terbungkus kain satin
Kunikmati kau nikmati
Dengan cara berbeda berwibawa dari hati
(Cikampek, 29 November 2007. Kamis. 20:00 WIB)
Baginya ini tidak berkualiti
Bagiku tak harus sinis
Bagiku gambarnya indah dan manis
Baginya selera dalam batin
Bagiku keindahan tak hanya terbungkus kain satin
Kunikmati kau nikmati
Dengan cara berbeda berwibawa dari hati
(Cikampek, 29 November 2007. Kamis. 20:00 WIB)
Pecundangkah?
Kau semu
Kau nyata untuk tak berbau
Aromamu untuk tak dicium
Walau ragamu selalu bisa membuat senyum
Malam ini hening
Buat kepalaku pening
Dering selular berbunyi
Pintu gerbang terbuka di kedua sisi
Kusangka itu kau
Sayang aku seolah mengigau
Kau tak datang
Akupun tak ingin bertandang
Itu menyakitkan
Itu menyesakkan
Bertemu bertatapan sekedar melihat
Aku tak berani terlalu nekat
(Cikampek, 28 November 2007. Rabu. 20:15 WIB)
Kau nyata untuk tak berbau
Aromamu untuk tak dicium
Walau ragamu selalu bisa membuat senyum
Malam ini hening
Buat kepalaku pening
Dering selular berbunyi
Pintu gerbang terbuka di kedua sisi
Kusangka itu kau
Sayang aku seolah mengigau
Kau tak datang
Akupun tak ingin bertandang
Itu menyakitkan
Itu menyesakkan
Bertemu bertatapan sekedar melihat
Aku tak berani terlalu nekat
(Cikampek, 28 November 2007. Rabu. 20:15 WIB)
Abaikan Sedikit
Gapai bintang dengan mendaki puncak
Sungguh capai serta lelah mendera
Abaikan demi kebahagiaan
Sentosa dunia akhirat
(Cikampek, 26 November 2007. Senin. 20:30 WIB)
Sungguh capai serta lelah mendera
Abaikan demi kebahagiaan
Sentosa dunia akhirat
(Cikampek, 26 November 2007. Senin. 20:30 WIB)
Hancurkan
Engkau di mana?
Hati ini merindu
Sentuhan belaian bahkan helaan nafas panasmu kusuka
Kemana harus mengadu?
Tuhan telah menutup gerbang kesenangan dunia
Kegembiraan yang melampaui batas
Kini terhina
Rindu-rindu kecil meretas
Datanglah kau
Rangkul aku dari belakang
Itu saja jangan buatku sakau
Menyentuhmu, membaui wangi tubuhmu ingin sedikit terejang
Mengapa kau dan aku tak bicara?
Ternyata jawabnya kita berdua masih punya rasa takut serta malu
Takluk pada Sang Esa Maha Pencipta
Untukmu kudoakan bahagia selalu
Kubunuhi saja cinta ini
Demi nama Tuhan
Kuhancurkan dengan berlinang romansa romantika duniawi
Menghindar penuh dari semua kesesatan
(Cikampek, 26 November 2007.Senin.20:18WIB)
Hati ini merindu
Sentuhan belaian bahkan helaan nafas panasmu kusuka
Kemana harus mengadu?
Tuhan telah menutup gerbang kesenangan dunia
Kegembiraan yang melampaui batas
Kini terhina
Rindu-rindu kecil meretas
Datanglah kau
Rangkul aku dari belakang
Itu saja jangan buatku sakau
Menyentuhmu, membaui wangi tubuhmu ingin sedikit terejang
Mengapa kau dan aku tak bicara?
Ternyata jawabnya kita berdua masih punya rasa takut serta malu
Takluk pada Sang Esa Maha Pencipta
Untukmu kudoakan bahagia selalu
Kubunuhi saja cinta ini
Demi nama Tuhan
Kuhancurkan dengan berlinang romansa romantika duniawi
Menghindar penuh dari semua kesesatan
(Cikampek, 26 November 2007.Senin.20:18WIB)
Sujud
Nilai akhir untuk penghentian terakhir
Nilai sempurna bagi mereka yang mampu berpikir
Perpaduan logika dengan beningnya hati
Kadang logika serta hati harus patuh pada hukum agama samawi
Terima saja jangan banyak tingkah
Nikmati saja jangan berulah
Walau bosan
Jalani dengan taqwa beriman
(Cikampek, 26 November 2007.Senin. 20:00WIB)
Nilai sempurna bagi mereka yang mampu berpikir
Perpaduan logika dengan beningnya hati
Kadang logika serta hati harus patuh pada hukum agama samawi
Terima saja jangan banyak tingkah
Nikmati saja jangan berulah
Walau bosan
Jalani dengan taqwa beriman
(Cikampek, 26 November 2007.Senin. 20:00WIB)
Kamis, 28 April 2011
Jernihlah
Jadilah anak-anak yang bebas berkata
Tanpa maksud tak ada prasangka
Niat busukpun tak terbersit dalam benak
Maklum anak-anak
Tingginya usia dewasanya tubuh tak menjamin selalu lurus
Kadang bocah cilik bisa mengajari walau hati tak menerima tulus
Lapangkan hati bukalah wawasan
Tak ada yang sempurna di hadapan Tuhan
Kecuali tingkatkan iman taqwa
Walau Tuhan telah mencipta manusia dalam bentuk paling sempurna
Terkadang hati perlu menjadi anak
Agar tak merasa seperti dalam kotak
Agar bisa senantiasa untuk bijak
(Cikampek. 25 November 2007. 20:31 WIB)
Bosan Bodoh Lagi
Hentikan puramu
Tantang pedulimu
Kau hanya ingin dihargai
Lalu dihormati
Karena apa?
Jiwa penolongmu sebarkan harta
Lalu busungkan dada berkacak pinggang
Lupakan anakmu yang sedang begadang
Kini pada siapa kau pinjam uang?
Yang pasti tidak kepada orang yang kau beri pematang
Bila kukatakan kau idiot
Kau pasti berdalih lalu melotot
Maumu apa?
Melihat anakmu mati?
Tapi orang di pematang itu yang terus kau beri
Ini anak
Pakai otak
Enyah sedikit saja hati
Senjatamu hanya tangis rengekan hingga pekak lalu tuli
(Cikampek. 23 November 2007. 20:40 WIB)
Tantang pedulimu
Kau hanya ingin dihargai
Lalu dihormati
Karena apa?
Jiwa penolongmu sebarkan harta
Lalu busungkan dada berkacak pinggang
Lupakan anakmu yang sedang begadang
Kini pada siapa kau pinjam uang?
Yang pasti tidak kepada orang yang kau beri pematang
Bila kukatakan kau idiot
Kau pasti berdalih lalu melotot
Maumu apa?
Melihat anakmu mati?
Tapi orang di pematang itu yang terus kau beri
Ini anak
Pakai otak
Enyah sedikit saja hati
Senjatamu hanya tangis rengekan hingga pekak lalu tuli
(Cikampek. 23 November 2007. 20:40 WIB)
Berantakan
Brengsek apa yang telah kulakukan
Menghancurkan dia yang punya masa depan
Maaf tak sengaja tak kuat menahan gelora yang membara
Hampir saja terjerumus bila ia
Iya pasti bila dia tak memutuskan keluar
Kuhirup udara, terima kasih ternyata masih tersisa seberkas sinar
Maaf sekali lagi
Kuulangi
Tak tahulah aku hanya manusia
Bukan sufi atau nabi atau dewa
Satu yang kuyakin
Hariku kacau miskin
Hidupku balau
Berkhayal lalu mengingat masa lampau
Adukkan semua busuk dalam wadah
Ku tak sudi mengenang wajah
Buat menangis
Hati teriris
Iblis merusak hidupku
Nafsu mengekang bergetar sampai ke kuku
(Cikampek. 23 November 2007. 20:40 WIB)
Menghancurkan dia yang punya masa depan
Maaf tak sengaja tak kuat menahan gelora yang membara
Hampir saja terjerumus bila ia
Iya pasti bila dia tak memutuskan keluar
Kuhirup udara, terima kasih ternyata masih tersisa seberkas sinar
Maaf sekali lagi
Kuulangi
Tak tahulah aku hanya manusia
Bukan sufi atau nabi atau dewa
Satu yang kuyakin
Hariku kacau miskin
Hidupku balau
Berkhayal lalu mengingat masa lampau
Adukkan semua busuk dalam wadah
Ku tak sudi mengenang wajah
Buat menangis
Hati teriris
Iblis merusak hidupku
Nafsu mengekang bergetar sampai ke kuku
(Cikampek. 23 November 2007. 20:40 WIB)
Rabu, 27 April 2011
Sedang Satu
Sekedar Oase Sanubari (SOS)
Inginkan cinta tapi tidak seperti ini bercintanya
Inginkan rindu tapi tidak seperti ini pula merindunya
Berkasih sayang mendobrak norma-norma
Sisi hati menolaknya
Sisi hati yang lain kerap mendambanya
Perasaan yang diimajinasikan setan untuk dibenarkan
Padahal mengetahui setan musuh paling nyata umat manusia
Memuja langkah setan
Menghalau semua penyadaran berkeTuhanan
Rasa ini jahat
Rasa yang unik
Menyadari ini salah tapi menikmati aroma nafsu penuh syahwat
Tuhan, dalam tanya memanggil asmaMu
Ingin selalu lurus berTuhan
Save Our Soul
Inginkan rindu tapi tidak seperti ini pula merindunya
Berkasih sayang mendobrak norma-norma
Sisi hati menolaknya
Sisi hati yang lain kerap mendambanya
Perasaan yang diimajinasikan setan untuk dibenarkan
Padahal mengetahui setan musuh paling nyata umat manusia
Memuja langkah setan
Menghalau semua penyadaran berkeTuhanan
Rasa ini jahat
Rasa yang unik
Menyadari ini salah tapi menikmati aroma nafsu penuh syahwat
Tuhan, dalam tanya memanggil asmaMu
Ingin selalu lurus berTuhan
Save Our Soul
Selasa, 26 April 2011
Harus Lupakanmu
Maaf bila di puncak birahi melupakanmu
Maaf bila terkecup bukan bibirmu
Kamu terlalu indah bagiku
Memandangmu cukup menggetarkan sukma
Maaf tubuhku tak setubuhimu
Maaf bila terkecup bukan bibirmu
Kamu terlalu indah bagiku
Memandangmu cukup menggetarkan sukma
Maaf tubuhku tak setubuhimu
Memantul Kembali Ke Jiwa
Tembok ratapan dosa yang tak berarti
Penebus dosa yang di luar logika
Lelah untuk mengerti karena seolah dipaksakan
Bila ingin terbebas dosa mengapa setelah tangisi dosa lalu kembali berdosa
Aniaya dunia
Rusak dunia
Memenggal hidup manusia lainnya
Lalu ada sejumput tanya
Itukah sikap pendosa yang mau bersih dari dosa?
Pendosa yang kebingungan
Ratapan dosa pendosa memantul kembali ke dalam jiwa pendosa
Terus masyhuk berdosa
Munajat tobat dosa pendosa tak sampai ke langit cahaya
Penebus dosa yang di luar logika
Lelah untuk mengerti karena seolah dipaksakan
Bila ingin terbebas dosa mengapa setelah tangisi dosa lalu kembali berdosa
Aniaya dunia
Rusak dunia
Memenggal hidup manusia lainnya
Lalu ada sejumput tanya
Itukah sikap pendosa yang mau bersih dari dosa?
Pendosa yang kebingungan
Ratapan dosa pendosa memantul kembali ke dalam jiwa pendosa
Terus masyhuk berdosa
Munajat tobat dosa pendosa tak sampai ke langit cahaya
Monotheis
Gereja yang tak berorgan
Surau yang tak berrebana
Pura yang tak bergamelan
Vihara yang tak berlonceng
Tempat ibadah yang berbeda
Tuhan yang dipujapun berbeda
Tiada yang sama
Jangan memaksa untuk jadi penyembah tuhan seperti kalian
Telah miliki Tuhan sendiri
Kukatakan"Tuhanku hanya satu
Tuhanku tempat meminta segala bantuan yang kupinta
Tuhanku tidak beranak dan tidak diperanakkan
Tuhanku berbeda dengan segala yang ada di dunia
Tuhanku bukan lelaki bukan wanita juga bukan di antara keduanya
Tuhanku pencipta semesta
Tuhanku hanya satu
Apabila tuhan banyak tentu tuhan berkelahi yang pelik untuk dilerai
Tuhanku Maha Sombong karena Dia pencipta alam raya
Tuhanku Maha Kaya karena Dia pemilik semua materi dunia
Tuhanku Maha Bijaksana karena Dia pengabul semua inginku dengan permohonan ketulusanku
Tuhanku satu"
Jangan ajak aku bertuhan seperti kalian
Surau yang tak berrebana
Pura yang tak bergamelan
Vihara yang tak berlonceng
Tempat ibadah yang berbeda
Tuhan yang dipujapun berbeda
Tiada yang sama
Jangan memaksa untuk jadi penyembah tuhan seperti kalian
Telah miliki Tuhan sendiri
Kukatakan"Tuhanku hanya satu
Tuhanku tempat meminta segala bantuan yang kupinta
Tuhanku tidak beranak dan tidak diperanakkan
Tuhanku berbeda dengan segala yang ada di dunia
Tuhanku bukan lelaki bukan wanita juga bukan di antara keduanya
Tuhanku pencipta semesta
Tuhanku hanya satu
Apabila tuhan banyak tentu tuhan berkelahi yang pelik untuk dilerai
Tuhanku Maha Sombong karena Dia pencipta alam raya
Tuhanku Maha Kaya karena Dia pemilik semua materi dunia
Tuhanku Maha Bijaksana karena Dia pengabul semua inginku dengan permohonan ketulusanku
Tuhanku satu"
Jangan ajak aku bertuhan seperti kalian
Terkutuk
Iam the dark evil
Penggoda manusia menjerumuskan agar berdosa
Iam the dark evil
Penghuni kekal neraka yang menyala-nyala
Iam the dark evil
Sedang mencari karib sejati
Iam the dark evil
Menipu manusia untuk menganggap laknat sebagai suatu hal yang biasa
Akulah iblis penguasa segala dosa kegelapan
Setidaknya iblis percaya Tuhan
Iblis membisikkan manusia agar tak berTuhan
Bodohnya manusia sesat
Nafsu syahwatnya yang dijadikan raja kehidupan
Penggoda manusia menjerumuskan agar berdosa
Iam the dark evil
Penghuni kekal neraka yang menyala-nyala
Iam the dark evil
Sedang mencari karib sejati
Iam the dark evil
Menipu manusia untuk menganggap laknat sebagai suatu hal yang biasa
Akulah iblis penguasa segala dosa kegelapan
Setidaknya iblis percaya Tuhan
Iblis membisikkan manusia agar tak berTuhan
Bodohnya manusia sesat
Nafsu syahwatnya yang dijadikan raja kehidupan
Sumpal Mulutmu
Hanya anjing yang menggonggong lalu berkata"jangan nasehati hidupku"
Babi yang senang bergumul di kubangan lumpur lalu marah saat diajak kembali berTuhan
Lalu berkata"hidupku terserah aku"
Hidupmu terserahmu memang benar, tapi jika tersesat tetapkah kau mereguknya?
Dasar binatang kotor
Kerasnya hatimu buktikan hatimu memang binatang jalang
Babi yang senang bergumul di kubangan lumpur lalu marah saat diajak kembali berTuhan
Lalu berkata"hidupku terserah aku"
Hidupmu terserahmu memang benar, tapi jika tersesat tetapkah kau mereguknya?
Dasar binatang kotor
Kerasnya hatimu buktikan hatimu memang binatang jalang
Jalan Panjang
Perjalanan masih panjang kuterhenyak
Kau sakiti hatiku
Sakiti saja
Kau lukai rinduku
Lukai saja sesukamu
Kau patahkan cintaku
Patahkan saja dengan keras sampai bersuara "krak"
Kau padamkan hasratku
Padamkan dengan guyuran terbesar yang kau punya
Kau pikir mampu ambil segalanya dariku
Kau gila
Nafsu yang kau puja membelenggumu sendiri
Kau tikam dan bunuh jiwaku
Lakukan saja sesukamu
Satu yang pasti semua tindakanmu tak berlaku di mataku
Pamerkan kekuasaan yang kau miliki
Langgar taqwa Tuhan
Kau tak ada kebanggaan di pandanganku
Cincang saja harga diriku
Berbanding terbalik malah busukmu semakin tajam tercium
Kau tak akan pernah dapatkan apapun dariku
Kau tak ada harganya bagiku
Jilati saja banggamu akan tahtamu
Perjalanan nan panjang kau buat aku semakin terperanjat
Ternyata kau benar-benar sampah Tuhan
Kau sakiti hatiku
Sakiti saja
Kau lukai rinduku
Lukai saja sesukamu
Kau patahkan cintaku
Patahkan saja dengan keras sampai bersuara "krak"
Kau padamkan hasratku
Padamkan dengan guyuran terbesar yang kau punya
Kau pikir mampu ambil segalanya dariku
Kau gila
Nafsu yang kau puja membelenggumu sendiri
Kau tikam dan bunuh jiwaku
Lakukan saja sesukamu
Satu yang pasti semua tindakanmu tak berlaku di mataku
Pamerkan kekuasaan yang kau miliki
Langgar taqwa Tuhan
Kau tak ada kebanggaan di pandanganku
Cincang saja harga diriku
Berbanding terbalik malah busukmu semakin tajam tercium
Kau tak akan pernah dapatkan apapun dariku
Kau tak ada harganya bagiku
Jilati saja banggamu akan tahtamu
Perjalanan nan panjang kau buat aku semakin terperanjat
Ternyata kau benar-benar sampah Tuhan
Manusia-Manusia Terpilih
Terkurung dalam bara oleh Namruz
Kerelaan sang anak saat ayah dititah Sang Esa penggal kepala sang anak
Terkucilkan dalam pergaulan saat Hudaibiyyah
Tersantap oleh paus saat Yunus coba berpaling
Terpenggal karena perbedaan iman ketika tak bisa selamatkan anaknya dari air bah terdahsyat
Menjerit hati tatkala istrinya menjadi pendukung gaya hidup lesbian dan homoseksual
Terbelah tubuhnya saat sembunyi dalam pohon demi keimanan akan Tuhan
Terjeruji oleh penjara saat fitnah yang dihembuskan iblis kepada wanita akan ketampanannya
Berpenyakit menahun lalu kehilangan anak istri juga harta tak jadikan kafir akan Tuhan
Mereka tangguh juga kuat dalam beriman
Mereka manusia terpilih
Tak surut dalam berusaha dan berjuang
Keyakinan mereka berbuah manis dari Tuhan
Kegigihan dan ketabahan dalam hidup
Pencarian akan karunia Tuhan yang bersih
Tak tergoda oleh hasutan iblis
Rindu akan teladan para rasul
Reinkarnasikanlah kekuatan para rasul dalam jiwa
Kerelaan sang anak saat ayah dititah Sang Esa penggal kepala sang anak
Terkucilkan dalam pergaulan saat Hudaibiyyah
Tersantap oleh paus saat Yunus coba berpaling
Terpenggal karena perbedaan iman ketika tak bisa selamatkan anaknya dari air bah terdahsyat
Menjerit hati tatkala istrinya menjadi pendukung gaya hidup lesbian dan homoseksual
Terbelah tubuhnya saat sembunyi dalam pohon demi keimanan akan Tuhan
Terjeruji oleh penjara saat fitnah yang dihembuskan iblis kepada wanita akan ketampanannya
Berpenyakit menahun lalu kehilangan anak istri juga harta tak jadikan kafir akan Tuhan
Mereka tangguh juga kuat dalam beriman
Mereka manusia terpilih
Tak surut dalam berusaha dan berjuang
Keyakinan mereka berbuah manis dari Tuhan
Kegigihan dan ketabahan dalam hidup
Pencarian akan karunia Tuhan yang bersih
Tak tergoda oleh hasutan iblis
Rindu akan teladan para rasul
Reinkarnasikanlah kekuatan para rasul dalam jiwa
Minggu, 17 April 2011
Berubahlah
Bisikan wangi surga
Desirkan di telinga
Katakan dengan perlahan
Ada apa di sana kemegahan kahyangan
Mata berkaca-kaca
Mulutpun menganga
Kedua mata menangis mencucurkan airmata
Takjub mendengar, hanya mendengar surga melebihi dari istana
Jantung berdegup kencang tak beraturan
Dapatkah merasakan?
Seekor bocah mendambakan surga
Patutkah mendambakannya?
Atau hanya takut neraka
Merasa suci tak pernah berbuat dosa
Sombong selalu digugu
Nafsu terus diburu
Seakan lupa terhadap waktu
Kematian yang selalu menunggu
Surga, surga terus berdengung
Lalu maukah hati memuji Tuhan yang Maha Agung?
(Cikampek, 22 November 2007. 20:00 wib)
Desirkan di telinga
Katakan dengan perlahan
Ada apa di sana kemegahan kahyangan
Mata berkaca-kaca
Mulutpun menganga
Kedua mata menangis mencucurkan airmata
Takjub mendengar, hanya mendengar surga melebihi dari istana
Jantung berdegup kencang tak beraturan
Dapatkah merasakan?
Seekor bocah mendambakan surga
Patutkah mendambakannya?
Atau hanya takut neraka
Merasa suci tak pernah berbuat dosa
Sombong selalu digugu
Nafsu terus diburu
Seakan lupa terhadap waktu
Kematian yang selalu menunggu
Surga, surga terus berdengung
Lalu maukah hati memuji Tuhan yang Maha Agung?
(Cikampek, 22 November 2007. 20:00 wib)
Hancurlah
Hancurlah segala rasa
Musnahkan segala asa
Saling menipu serta bersandiwara
Tak akan ada senyum apalagi tawa
Dijunjung setinggi-tingginya kekeluargaan
Memilah-milah hanya untuk kesenangan semata serta kemudahan
Makan saja tubuhmu
Kunyah terus sampai tak jemu
Terima kasih telah terbukakan
Penilaianmu tentang makna kekeluargaan
(Cikampek, 21 November 2007. 18:30Wib)
Musnahkan segala asa
Saling menipu serta bersandiwara
Tak akan ada senyum apalagi tawa
Dijunjung setinggi-tingginya kekeluargaan
Memilah-milah hanya untuk kesenangan semata serta kemudahan
Makan saja tubuhmu
Kunyah terus sampai tak jemu
Terima kasih telah terbukakan
Penilaianmu tentang makna kekeluargaan
(Cikampek, 21 November 2007. 18:30Wib)
Sabtu, 16 April 2011
Godamu Yang Terlarang
Jangan dekati aku
Aku sedang patah hati
Jauhi aku
Kedukaan dalam sanubari
Coba beralih dari rutinitas
Coba mulai lupakan bayanganmu
Tak bisa lupa karena guratmu penuh goda dalam paras
Tak bisa berkutik aku
Terlalu mencintaimu
Walau ini penuh nafsu
Seakan tak peduli
Gejolak iblis telah membui
Tak mau lagi pandang wajahmu
Tak ingin lagi bersenda gurau padamu
Dilematis dalam kalbu
Dua sisi saling berkelahi tentangmu
Mimpi juga khayalan tak sanggup tuntaskan rindu ini
Benci
Hapuskan dia dalam waktu yang terus beranjak
Sambil menghirup nafas coba teguh berpijak
Aku sedang patah hati
Jauhi aku
Kedukaan dalam sanubari
Coba beralih dari rutinitas
Coba mulai lupakan bayanganmu
Tak bisa lupa karena guratmu penuh goda dalam paras
Tak bisa berkutik aku
Terlalu mencintaimu
Walau ini penuh nafsu
Seakan tak peduli
Gejolak iblis telah membui
Tak mau lagi pandang wajahmu
Tak ingin lagi bersenda gurau padamu
Dilematis dalam kalbu
Dua sisi saling berkelahi tentangmu
Mimpi juga khayalan tak sanggup tuntaskan rindu ini
Benci
Hapuskan dia dalam waktu yang terus beranjak
Sambil menghirup nafas coba teguh berpijak
Kamis, 07 April 2011
Bias
Ketika embun dan mentari pagi enggan bersinar
Ku tanya diri salahkah hati hingga tak berpijar
Tak ada tempat lagi untuk sembunyi
Semua telah tertunjukkan serta bergigi
Tak ada guna harta benda yang dikumpulkan
Tak akan bisa menyelamatkan dari kematian
Iam lost my inspirated
Iam lost my believed
Akhirnya kusadari
Pada apa yang kubenci
Aku jijik dan benci pada diriku
Semua kebusukan serta kejelekkan yang tersimpan dalam kalbu
Aku muak diriku
Hancurlah kau segala dosa di jiwaku
Aku di cap sebagai mata-mata
Mudah sekali tinggal ku iyakan saja
Mereka menuduh sebagai seorang munafik
Mereka pikir mereka sempurna tapi bukankah itu tanda orang fasik?
Ku tak lagi peduli kata-kata mereka
Mereka ingin merusak jiwa
Mau mengkritik tapi panas diberitahu
Mereka merasa bak seorang maha guru
Aku hidup di jalan Tuhan
Mereka hidup di jalan setan
Aku benci aku
Aku benci mereka yang sok tahu
( Cikampek, 18 November 2007. 22:03 pm)
Ku tanya diri salahkah hati hingga tak berpijar
Tak ada tempat lagi untuk sembunyi
Semua telah tertunjukkan serta bergigi
Tak ada guna harta benda yang dikumpulkan
Tak akan bisa menyelamatkan dari kematian
Iam lost my inspirated
Iam lost my believed
Akhirnya kusadari
Pada apa yang kubenci
Aku jijik dan benci pada diriku
Semua kebusukan serta kejelekkan yang tersimpan dalam kalbu
Aku muak diriku
Hancurlah kau segala dosa di jiwaku
Aku di cap sebagai mata-mata
Mudah sekali tinggal ku iyakan saja
Mereka menuduh sebagai seorang munafik
Mereka pikir mereka sempurna tapi bukankah itu tanda orang fasik?
Ku tak lagi peduli kata-kata mereka
Mereka ingin merusak jiwa
Mau mengkritik tapi panas diberitahu
Mereka merasa bak seorang maha guru
Aku hidup di jalan Tuhan
Mereka hidup di jalan setan
Aku benci aku
Aku benci mereka yang sok tahu
( Cikampek, 18 November 2007. 22:03 pm)
Jumat, 01 April 2011
Lelaki Bukan Suami
Aku benci lelaki
Lelaki yang telah menghamili
Telah kukatakan aku bukan penganut seks bebas
Lelaki memaksa akhirnya perawanku terkelupas
Perutku berisi makhluk
"Gugurkan saja" katanya seraya merutuk
Kupergi saja jauhi dia "jangan dekati aku lagi"
Lelaki yang tak memiliki nyali
Kubesarkan saja sendiri anak ini
Tuhan, aku bertobat nasuha kini
Tak akan pernah perilaku laknat kuulangi
Berikan yang tersoleh dari sekumpulan para calon suami
Yang bersedia menikah serta mendidik
Tanpa mencintai dunia terlalu dalam namun mencintai Tuhan tanpa batas epik
(Cikampek, 17 Sept 2007. 05:50 am)
Lelaki yang telah menghamili
Telah kukatakan aku bukan penganut seks bebas
Lelaki memaksa akhirnya perawanku terkelupas
Perutku berisi makhluk
"Gugurkan saja" katanya seraya merutuk
Kupergi saja jauhi dia "jangan dekati aku lagi"
Lelaki yang tak memiliki nyali
Kubesarkan saja sendiri anak ini
Tuhan, aku bertobat nasuha kini
Tak akan pernah perilaku laknat kuulangi
Berikan yang tersoleh dari sekumpulan para calon suami
Yang bersedia menikah serta mendidik
Tanpa mencintai dunia terlalu dalam namun mencintai Tuhan tanpa batas epik
(Cikampek, 17 Sept 2007. 05:50 am)
Melepas
Mama papa aku hendak pergi
Menjemput mimpi merangkai asa mungkin tak akan kembali
Tiada jabatan tangan terkecup di kening
Tiada rangkulan erat menepuk bahu melingkar di sekeliling
Tanpa tangisan airmata
Juga tanpa senyum bahagia
Segalanya hambar
Bagai pelukis kehilangan gambar
Jangan mengharap aku akan datang lagi
Jangan mengharap terlalu banyak aku akan kembali
Lepaskan
Bebaskan
Aku milik Tuhan
Walau bagaimanapun sakitnya aku tak bisa membenci kalian
Yang terbaik tanpa banyak bicara
Tanpa kata karena kalian dan aku telah dewasa
(Cikampek, 14 Sept 2007. 22:15 pm)
Menjemput mimpi merangkai asa mungkin tak akan kembali
Tiada jabatan tangan terkecup di kening
Tiada rangkulan erat menepuk bahu melingkar di sekeliling
Tanpa tangisan airmata
Juga tanpa senyum bahagia
Segalanya hambar
Bagai pelukis kehilangan gambar
Jangan mengharap aku akan datang lagi
Jangan mengharap terlalu banyak aku akan kembali
Lepaskan
Bebaskan
Aku milik Tuhan
Walau bagaimanapun sakitnya aku tak bisa membenci kalian
Yang terbaik tanpa banyak bicara
Tanpa kata karena kalian dan aku telah dewasa
(Cikampek, 14 Sept 2007. 22:15 pm)
Rabu, 30 Maret 2011
Pengampun
Merendahkan diri di hadapan Tuhan
Bertelanjang bulat memasrahkan diri kepada Tuhan
Aku ridho tunduk patuh dan taat
Sungguh benar-benar bertobat
Kelemahan dan ketidakberdayaan semakin terasa
Sungguh benar-benar ingin bertaqwa
Kemalasan dalam beribadah dan menjauhi salah mengikuti
Bagai hantu menghantui di setiap langkah
Allahu Akbar
Kekuatan Tuhanlah yang Maha Besar
Aku hina serta dina
Aku bodoh serta fana
Subhanallah
Tuhanlah Maha Suci
Kemurnian zat Tuhan tersirat di setiap inci bumi
Tak patut sombong bersemayam
Tak layak nafsu besar lalu berdosa terus digugu bersekam
Astagfirullahaladzim
Ampuni semua kedosaanku
Sepatutnya jernihnya akal yang merasuk, begitupun di dalam kalbu
Nafas ini belum tersengal
Nyawapun belum terpenggal
Dengan segera ku tersungkur
Dengan segenap malu pada namaMu
Diriku luruh
(Cikampek, 14 Sept 2007. 20:10 pm)
Bertelanjang bulat memasrahkan diri kepada Tuhan
Aku ridho tunduk patuh dan taat
Sungguh benar-benar bertobat
Kelemahan dan ketidakberdayaan semakin terasa
Sungguh benar-benar ingin bertaqwa
Kemalasan dalam beribadah dan menjauhi salah mengikuti
Bagai hantu menghantui di setiap langkah
Allahu Akbar
Kekuatan Tuhanlah yang Maha Besar
Aku hina serta dina
Aku bodoh serta fana
Subhanallah
Tuhanlah Maha Suci
Kemurnian zat Tuhan tersirat di setiap inci bumi
Tak patut sombong bersemayam
Tak layak nafsu besar lalu berdosa terus digugu bersekam
Astagfirullahaladzim
Ampuni semua kedosaanku
Sepatutnya jernihnya akal yang merasuk, begitupun di dalam kalbu
Nafas ini belum tersengal
Nyawapun belum terpenggal
Dengan segera ku tersungkur
Dengan segenap malu pada namaMu
Diriku luruh
(Cikampek, 14 Sept 2007. 20:10 pm)
Konsentrasi
Setiap hari bersedih
Setiap hari berduka
Tak ada pojok untuk tertawa
Tak ada ruang untuk bahagia
Setiap hari harus berkonsentrasi
Berlompatan keinginan berdosa
Hasrat untuk menggagahi
Bukan kepada wanita
Bukan pula kepada pria
Hasrat menuruti hawa nafsu terlaknat
Terlaknat yang dibisikkan iblis
Memandangnya membuat muak
Mengharapnya membuat kesal
Kemuakkan dan kekesalan tercetus karena tak dapat memilikinya
Bukan sebab tak bisa
Karena terhalang aturan agama
Kedosaan keiblisan selalu setia mengikut
Lengah sedikitpun murka Tuhan terfirmankan
Lalu iblis tertawa hingga terpingkal-pingkal
(Cikampek, 13 Sept 2007, 10:00pm)
Setiap hari berduka
Tak ada pojok untuk tertawa
Tak ada ruang untuk bahagia
Setiap hari harus berkonsentrasi
Berlompatan keinginan berdosa
Hasrat untuk menggagahi
Bukan kepada wanita
Bukan pula kepada pria
Hasrat menuruti hawa nafsu terlaknat
Terlaknat yang dibisikkan iblis
Memandangnya membuat muak
Mengharapnya membuat kesal
Kemuakkan dan kekesalan tercetus karena tak dapat memilikinya
Bukan sebab tak bisa
Karena terhalang aturan agama
Kedosaan keiblisan selalu setia mengikut
Lengah sedikitpun murka Tuhan terfirmankan
Lalu iblis tertawa hingga terpingkal-pingkal
(Cikampek, 13 Sept 2007, 10:00pm)
Indonesia Raya
Swarnadwipa Borneo Java Celebes serta Papua
Indonesia Raya
Satu kesatuan utuh Republik Indonesia
Tak akan lagi ada negara boneka
Indonesia telah merdeka
Pandanglah kami sebagai negara yang beradab
Kami bukan negara biadab
Kami telah menjawab
Bahwa Indonesia negara yang bertanggung jawab
Indonesia tetap berkibar terus berkirab
(Cikampek,14 Sept 2007, 08:20 pm)
Indonesia Raya
Satu kesatuan utuh Republik Indonesia
Tak akan lagi ada negara boneka
Indonesia telah merdeka
Pandanglah kami sebagai negara yang beradab
Kami bukan negara biadab
Kami telah menjawab
Bahwa Indonesia negara yang bertanggung jawab
Indonesia tetap berkibar terus berkirab
(Cikampek,14 Sept 2007, 08:20 pm)
Waktu Pagi Di Desaku
Pagi hari disambut kokok ayam jago
Embun-embun pagi menetes lagi membasahi dedaunan yang terbangun dari tidurnya
Surau-surau memanggil
Kabut belum sepenuhnya menghilang pandangan masih terhalang
Hawa dingin menusuk tulang
Kedinginan berbalut kesejukan tak surutkan langkah menuju surau
Matahari mulai tampakkan sinarnya
Kabut perlahan terbang menghilang
Para lelaki berjalan riang menuju pematang juga tambak ikan
Anak-anak mereka melangkah dengan tawanya sambil menenteng buku-buku pelajaran
Asap-asap mengepul dari belakang rumah
Para perempuan dewasa sibuk dengan tungku
Waktu pagi yang kucinta
Pagi hari di desaku
Embun-embun pagi menetes lagi membasahi dedaunan yang terbangun dari tidurnya
Surau-surau memanggil
Kabut belum sepenuhnya menghilang pandangan masih terhalang
Hawa dingin menusuk tulang
Kedinginan berbalut kesejukan tak surutkan langkah menuju surau
Matahari mulai tampakkan sinarnya
Kabut perlahan terbang menghilang
Para lelaki berjalan riang menuju pematang juga tambak ikan
Anak-anak mereka melangkah dengan tawanya sambil menenteng buku-buku pelajaran
Asap-asap mengepul dari belakang rumah
Para perempuan dewasa sibuk dengan tungku
Waktu pagi yang kucinta
Pagi hari di desaku
Aduh
Sedang panas
Ingin yang dilarang Tuhan
Tak kuat menahan siksa neraka
Tak kuat lawan goda dunia
Tuhan,
Bagaimana ini?
Ingin yang dilarang Tuhan
Tak kuat menahan siksa neraka
Tak kuat lawan goda dunia
Tuhan,
Bagaimana ini?
Pulang Kampung
Akupun ingin pulang
Melihat ibu dengan kejernihan wajahnya
Menatap bapak dengan ketegasan raut mukanya
Melihat rumah yang tanpa tersisa kamarku
Dendam itu memang masih ada tapi sekarang pulang kampung
Lupa akan sekat-sekat siksa nan pedih mereka
Tapi rasanya kuurungkan saja pulang kampung sekarang
Tak kuteruskan langkah menghampiri rumah ibu bapak
Dari jauh kudengar beliau berdua lebih memilih bersandar rindu akan hal dulu
Tak sekalipun hasratku tertunaikannya
Ibu bapak, jalan pilihanku jalan Tuhan
Pulang kampung yang kuinginkan ibu bapak kembali ke jalan Tuhan
Bukan begini yang kumau
Pulang kampung tinggal nama
Namaku tak terdaftar dalam pulang kampung hari ini dan mendatang
Duhai rumahku, berTuhan segera agar aku bisa pulang kampung
Melihat ibu dengan kejernihan wajahnya
Menatap bapak dengan ketegasan raut mukanya
Melihat rumah yang tanpa tersisa kamarku
Dendam itu memang masih ada tapi sekarang pulang kampung
Lupa akan sekat-sekat siksa nan pedih mereka
Tapi rasanya kuurungkan saja pulang kampung sekarang
Tak kuteruskan langkah menghampiri rumah ibu bapak
Dari jauh kudengar beliau berdua lebih memilih bersandar rindu akan hal dulu
Tak sekalipun hasratku tertunaikannya
Ibu bapak, jalan pilihanku jalan Tuhan
Pulang kampung yang kuinginkan ibu bapak kembali ke jalan Tuhan
Bukan begini yang kumau
Pulang kampung tinggal nama
Namaku tak terdaftar dalam pulang kampung hari ini dan mendatang
Duhai rumahku, berTuhan segera agar aku bisa pulang kampung
Minggu, 27 Maret 2011
Bangga
Aku berbicara dengan nama kebesaran Tuhan
Apapun yang telah sedang dan akan terjadi
Terima saja
Itulah qodo dan qodar keimanan nomor enam
Baik busuk menurut pandangan makhluk
Jauh lebih agung penglihatan Tuhan
Jangan pernah merasa sedih sendiri
Dekatlah pada Tuhan, maka
Makhlukpun akan merasa tentram
Berlindunglah pada Tuhan agar tidak termasuk golongan yang terkutuk
Segala emosi milik manusia
Makhluk yang tercipta dari segumpal tanah
Makhluk yang tercipta dari tulang rusuk pria
Makhluk yang tercipta dari segumpal darah
Makhluk yang terproses dari tetesan air mani
Bila sedih sewajarnya
Karena manusia makhluk yang lemah
Bila bahagia tertawa sewajarnya
Karena manusia memiliki rasa pemberian Sang Pemurah
Kembalilah kepada hadapan Ilahi
Allah Maha Suci
Di tubuh ada iman
Di jiwa tertancap kokoh iman
Bunuh tubuh ini
Bakar seluruh isi badan
Tak akan pernah dapatkan iman di dalam hati
Para iblis menangislah di pekuburan
Kebanggan menjadikan Allah Subhanahuwata'ala sebagai Tuhan
Biarkan aku mati
Dengan membawa teguhnya rasa iman
(Cikampek, 10 Sept 2007. 09:00 pm)
Apapun yang telah sedang dan akan terjadi
Terima saja
Itulah qodo dan qodar keimanan nomor enam
Baik busuk menurut pandangan makhluk
Jauh lebih agung penglihatan Tuhan
Jangan pernah merasa sedih sendiri
Dekatlah pada Tuhan, maka
Makhlukpun akan merasa tentram
Berlindunglah pada Tuhan agar tidak termasuk golongan yang terkutuk
Segala emosi milik manusia
Makhluk yang tercipta dari segumpal tanah
Makhluk yang tercipta dari tulang rusuk pria
Makhluk yang tercipta dari segumpal darah
Makhluk yang terproses dari tetesan air mani
Bila sedih sewajarnya
Karena manusia makhluk yang lemah
Bila bahagia tertawa sewajarnya
Karena manusia memiliki rasa pemberian Sang Pemurah
Kembalilah kepada hadapan Ilahi
Allah Maha Suci
Di tubuh ada iman
Di jiwa tertancap kokoh iman
Bunuh tubuh ini
Bakar seluruh isi badan
Tak akan pernah dapatkan iman di dalam hati
Para iblis menangislah di pekuburan
Kebanggan menjadikan Allah Subhanahuwata'ala sebagai Tuhan
Biarkan aku mati
Dengan membawa teguhnya rasa iman
(Cikampek, 10 Sept 2007. 09:00 pm)
Sementara
Apa yang dipegang kadang bisa lepas
Apa yang diharapkan namun jauh tiba-tiba telah berada di genggaman
Misteri Tuhan milik Ilahi
Jangan terlalu senang, jangan terlalu bersedih
Semua milik Tuhan
Manusia hanya miliki nafsu untuk menguasai
Demi Tuhan, tak ada yang abadi
Segala yang terhampar di muka bumi pasti habis
Segala dunia pasti musnah
Segala alam pasti binasa
Berdirilah di antara keduanya
(Cikampek, 09 Sept 2007. 20:30 pm)
Apa yang diharapkan namun jauh tiba-tiba telah berada di genggaman
Misteri Tuhan milik Ilahi
Jangan terlalu senang, jangan terlalu bersedih
Semua milik Tuhan
Manusia hanya miliki nafsu untuk menguasai
Demi Tuhan, tak ada yang abadi
Segala yang terhampar di muka bumi pasti habis
Segala dunia pasti musnah
Segala alam pasti binasa
Berdirilah di antara keduanya
(Cikampek, 09 Sept 2007. 20:30 pm)
Gejolak Batin
Gejolak batin terus bermunculan
Berdekatan dengan Tuhan menjadi hal langka
Ada apa dengan hati?
Tembang-tembang kebaikanpun dikumandangkan
Tubuh ini berontak seakan tak sudi menerima
Ada apa dengan sanubari?
Hentikan suara itu
Suara yang mengajak menghadap Tuhan
Aku sedih menangis tanpa airmata
Aku malu
Aku seolah telanjang penuh dosa yang terbukakan
Pilu sembilu luka perih menganga
Diri ini memang bukan orang suci
Bukan pula yang sanggup menanggung siksa neraka
Keengganan juga rasa jemu di jiwa yang lekat
Tuhan pemilik zat yang Maha Tinggi
Terangkan lalu hidayahkanlah hati serta mata
Demi Tuhan, tak mau termasuk sebagai golongan yang sesat
(Cikampek, 09 Sept 2007. 04:35 am)
Berdekatan dengan Tuhan menjadi hal langka
Ada apa dengan hati?
Tembang-tembang kebaikanpun dikumandangkan
Tubuh ini berontak seakan tak sudi menerima
Ada apa dengan sanubari?
Hentikan suara itu
Suara yang mengajak menghadap Tuhan
Aku sedih menangis tanpa airmata
Aku malu
Aku seolah telanjang penuh dosa yang terbukakan
Pilu sembilu luka perih menganga
Diri ini memang bukan orang suci
Bukan pula yang sanggup menanggung siksa neraka
Keengganan juga rasa jemu di jiwa yang lekat
Tuhan pemilik zat yang Maha Tinggi
Terangkan lalu hidayahkanlah hati serta mata
Demi Tuhan, tak mau termasuk sebagai golongan yang sesat
(Cikampek, 09 Sept 2007. 04:35 am)
Sekedar Hanya Tak Berdaya
Bunyi jangkrik terus mengerik
Mengapa hanya aku yang tidak berkutik?
Seluruh penduduk dunia kontinyu beraktifitas
Mengapa hanya aku yang bak kehilangan vitalitas?
Akupun bekerja tanpa gairah
Laksana busur kehilangan anak panah
Mencoba jalani segala yang ada
Sebagai pemberian yang Maha Esa
Mencoba mencari hikmah yang tersembunyi
Agar jiwa tak merasa sunyi
Aku sekedar manusia
Aku sungguh tak berdaya
Akupun teramat lemah
Akupun sering bersalah
Aku sungguh tak berdaya
Akupun seolah tidak dapat berupaya
Tuhanlah yang mampu memberikan pertolongan
Tuhanlah tempat bergantung berserah diri dari segala kesusahan
Tuhanlah Sang Pengampun
Sekedar hanya tak berdaya pasrah bersimpuh memohon ampun
(Cikampek, 09 Sept 2007. 04:00 am)
Mengapa hanya aku yang tidak berkutik?
Seluruh penduduk dunia kontinyu beraktifitas
Mengapa hanya aku yang bak kehilangan vitalitas?
Akupun bekerja tanpa gairah
Laksana busur kehilangan anak panah
Mencoba jalani segala yang ada
Sebagai pemberian yang Maha Esa
Mencoba mencari hikmah yang tersembunyi
Agar jiwa tak merasa sunyi
Aku sekedar manusia
Aku sungguh tak berdaya
Akupun teramat lemah
Akupun sering bersalah
Aku sungguh tak berdaya
Akupun seolah tidak dapat berupaya
Tuhanlah yang mampu memberikan pertolongan
Tuhanlah tempat bergantung berserah diri dari segala kesusahan
Tuhanlah Sang Pengampun
Sekedar hanya tak berdaya pasrah bersimpuh memohon ampun
(Cikampek, 09 Sept 2007. 04:00 am)
Bunga
Bunga teratai yang kutemukan di kolam
Telah kurajut menjadi suatu kalam
Bunga cantik yang kusunting di desa
Telah menjadi pesona yang menentramkan pada keluarga
Kembang kecil yang kuberi sejentik pupuk
Telah menjelma menjadi sebaik-baik makhluk
Bunga-bungapun terus bermekaran
Memancarkan warnanya, wangipun semerbak bertebaran
Kumbang-kumbang menari mendekati
Bukan hendak menyakiti namun saling menghargai
Di tangan ini masih ada sekeranjang bunga
Titipan dari Tuhan Sang Pemberi Yang Maha Kaya
(Cikampek, 08 Sept 2007. 08:40 pm)
Telah kurajut menjadi suatu kalam
Bunga cantik yang kusunting di desa
Telah menjadi pesona yang menentramkan pada keluarga
Kembang kecil yang kuberi sejentik pupuk
Telah menjelma menjadi sebaik-baik makhluk
Bunga-bungapun terus bermekaran
Memancarkan warnanya, wangipun semerbak bertebaran
Kumbang-kumbang menari mendekati
Bukan hendak menyakiti namun saling menghargai
Di tangan ini masih ada sekeranjang bunga
Titipan dari Tuhan Sang Pemberi Yang Maha Kaya
(Cikampek, 08 Sept 2007. 08:40 pm)
Suatu Senja
Berjalan dengan nafas terengah
Di suatu senja setelah maghrib tiba
Dengan membawa pikulan yang tampak tak mewah
Rambut telah beruban tertutup topi sang bapak tua
Baru pulang dari kerja
Berikhtiar berkeliling tawarkan jasa dan barang
Tak tahu yang berkecamuk di hatinya apa
Tak tahu pula sudah habiskah yang dijajakannya
Mampukah menghitung uang
Sanggupkah mendapat laba
Ataukah harus berhutang
Demi anak istri yang telah menunggu sebelum senja
Langkahnyapun dipercepat
Bergegas hendak tunaikan shalat
Berpasrah ridho serta ikhlas sebelum terlambat
Bapak tua terus berikhtiar tak mau menyerah tanpa syarat
(Cikampek, 08 Sept 2011. 20:30 pm)
Di suatu senja setelah maghrib tiba
Dengan membawa pikulan yang tampak tak mewah
Rambut telah beruban tertutup topi sang bapak tua
Baru pulang dari kerja
Berikhtiar berkeliling tawarkan jasa dan barang
Tak tahu yang berkecamuk di hatinya apa
Tak tahu pula sudah habiskah yang dijajakannya
Mampukah menghitung uang
Sanggupkah mendapat laba
Ataukah harus berhutang
Demi anak istri yang telah menunggu sebelum senja
Langkahnyapun dipercepat
Bergegas hendak tunaikan shalat
Berpasrah ridho serta ikhlas sebelum terlambat
Bapak tua terus berikhtiar tak mau menyerah tanpa syarat
(Cikampek, 08 Sept 2011. 20:30 pm)
Selasa, 22 Maret 2011
Tak Bisa
Sungguh tak bisa menulis yang menyakitkan karena akan sakit
Tak bisa menulis segala yang melukakan karena akan ada yang terluka
Jangan paksa untuk menulis yang tak bisa
Manusia kotor yang pembantai sedang membantai semesta
Tak bisa menulis segala yang melukakan karena akan ada yang terluka
Jangan paksa untuk menulis yang tak bisa
Manusia kotor yang pembantai sedang membantai semesta
Benci Diri
Dan aku membenci aku yang berlumur dosa
Dan aku membenci aku yang tak patuh pada Sang Pencipta
Dan aku membenci aku yang sulit untuk bertobat minta ampun padaNya
Dan tolonglah aku sebelum kematian tiba
Aku ingin berhenti berdosa
Ampunilah aku, Tuhanku
Tangisan ini untuk ratapi dosa yang selalu dilakukan
Seolah mengikat kencang
Ampun, Tuhanku
Berikan jalan terang
Aku benci diri yang pendosa
Dan aku membenci aku yang tak patuh pada Sang Pencipta
Dan aku membenci aku yang sulit untuk bertobat minta ampun padaNya
Dan tolonglah aku sebelum kematian tiba
Aku ingin berhenti berdosa
Ampunilah aku, Tuhanku
Tangisan ini untuk ratapi dosa yang selalu dilakukan
Seolah mengikat kencang
Ampun, Tuhanku
Berikan jalan terang
Aku benci diri yang pendosa
Jangan Berikan Cinta Dunia
Jangan berikan cinta karena aku pecandunya
Cinta dunia membuatku terbuai lalu menjadi pendosa
Aku bukan anak Tuhan karena Tuhan bukan persenggamaan
Aku bukan rasul Tuhan yang mendapat wahyu terbaik melalui Jibril
Aku bukan sufi ataupun ahli agama yang menjadi pewaris ilmu para rasul
Aku manusia biasa yang belajar mencintai seutuhnya Tuhan
Jadi jangan berikan aku cinta dunia karena terlalu mencintainya
Cinta dunia kecintaan yang kadang menjebak
Cinta dunia ada bisik-bisik setan
Cinta dunia jangan berikan kepadaku
Berikan kepadaku kecintaan keTuhanan
Cinta dunia membuatku terbuai lalu menjadi pendosa
Aku bukan anak Tuhan karena Tuhan bukan persenggamaan
Aku bukan rasul Tuhan yang mendapat wahyu terbaik melalui Jibril
Aku bukan sufi ataupun ahli agama yang menjadi pewaris ilmu para rasul
Aku manusia biasa yang belajar mencintai seutuhnya Tuhan
Jadi jangan berikan aku cinta dunia karena terlalu mencintainya
Cinta dunia kecintaan yang kadang menjebak
Cinta dunia ada bisik-bisik setan
Cinta dunia jangan berikan kepadaku
Berikan kepadaku kecintaan keTuhanan
Menafakuri Diri
Parasku tak selamanya menarik
Tubuhku tak selamanya proporsional
Kulitku tak selamanya mengencang
Semua harta bendaku tak selamanya termiliki
Lalu kesombongan dan keegoisan masih mencokol jiwa
Seperti telah hilang rasa malu
Bak tak punya lagi kemaluan
Kebanggaan setelah mati hanya berupa prasasti atau arca yang dibangun
Masihkah kehidupan mengenangku saat badan telah berbaur dengan tanah?
Takabur yang gerogoti sukma
Terlalu angkuh untuk akui kebesaran Tuhan
Laku dosa terus terlaku
Dosa yang tersamarkan oleh iblis menjadi bak madu
Matilah jiwa yang sesat
Matilah rasa keiblisan
Tubuhku tak selamanya proporsional
Kulitku tak selamanya mengencang
Semua harta bendaku tak selamanya termiliki
Lalu kesombongan dan keegoisan masih mencokol jiwa
Seperti telah hilang rasa malu
Bak tak punya lagi kemaluan
Kebanggaan setelah mati hanya berupa prasasti atau arca yang dibangun
Masihkah kehidupan mengenangku saat badan telah berbaur dengan tanah?
Takabur yang gerogoti sukma
Terlalu angkuh untuk akui kebesaran Tuhan
Laku dosa terus terlaku
Dosa yang tersamarkan oleh iblis menjadi bak madu
Matilah jiwa yang sesat
Matilah rasa keiblisan
Prasangka Itu
Tak ada akrab di mata
Tak jua tawa terkembang
Duka yang tak ingin terbagi
Hanya bahagia saja tercurah saat bersama
Karena tak hendak berbagi tentang kedukaanku
Tak jua tawa terkembang
Duka yang tak ingin terbagi
Hanya bahagia saja tercurah saat bersama
Karena tak hendak berbagi tentang kedukaanku
Jumat, 04 Maret 2011
Tak Tahu
Hujan telah membasahi bumi
Basahannya menempel di tiap sudut
Perasaanku bukanlah air hujan
Gejolak hati terjadi tak ku cecar ke lain tempat
Gejolak ini tersimpan rapat
Seperti bocornya atap rumah yang basah hanya di satu titik
Tak mengerti
Memang
Akupun dilanda kebingungan
Basahannya menempel di tiap sudut
Perasaanku bukanlah air hujan
Gejolak hati terjadi tak ku cecar ke lain tempat
Gejolak ini tersimpan rapat
Seperti bocornya atap rumah yang basah hanya di satu titik
Tak mengerti
Memang
Akupun dilanda kebingungan
Kegairahan KeTuhanan
Tiada kata yang indah selain menyebut asma Tuhan
Jantung berdegup kencang
Jiwa nyaman serta damai
Kecintaan dari jauh buatku hidup
Airmatapun tak kunjung turun
Terima kasih Tuhan
Atas kedamaian yang diberikan
Hidup ini kembali bergairah
Kegairahan mengingat Tuhan penuh kesungguhan
Selalu mengetahui Tuhan tak akan pernah meninggalkan hambaNya yang soleh
Jantung berdegup kencang
Jiwa nyaman serta damai
Kecintaan dari jauh buatku hidup
Airmatapun tak kunjung turun
Terima kasih Tuhan
Atas kedamaian yang diberikan
Hidup ini kembali bergairah
Kegairahan mengingat Tuhan penuh kesungguhan
Selalu mengetahui Tuhan tak akan pernah meninggalkan hambaNya yang soleh
Mereka Tidak Tahu
Goresan-goresan luka membawa perih
Tawaku membuat mereka jengah
Padahal mereka tahu aku tidak sedang mentertawakannya
Diamku membuat mereka berkomentar macam-macam tentangku
Apakah mereka semua pengidap kelainan jiwa
Nikmati saja yang ada
Jangan pernah berprasangka
Karena tak satupun manusia bisa mengetahui isi hati tiap manusia
Mungkin mulut tertawa hati bersedih
Mungkin diam menyepi hati bersuka
Jika ingin mencari kesempurnaan
Jangan menilai manusia
Pandang Tuhan karena Dialah Sang Maha Sempurna
Tawaku membuat mereka jengah
Padahal mereka tahu aku tidak sedang mentertawakannya
Diamku membuat mereka berkomentar macam-macam tentangku
Apakah mereka semua pengidap kelainan jiwa
Nikmati saja yang ada
Jangan pernah berprasangka
Karena tak satupun manusia bisa mengetahui isi hati tiap manusia
Mungkin mulut tertawa hati bersedih
Mungkin diam menyepi hati bersuka
Jika ingin mencari kesempurnaan
Jangan menilai manusia
Pandang Tuhan karena Dialah Sang Maha Sempurna
Pecandu Dirimu
Andai waktu bisa kuputar
Kuingin engkau di sini
Menemani jiwa raga yang lelah bekerja
Semangatmu juga sentuhanmu akan mampu menyegarkan
Engkau di mana
Kuingin bersua
Datanglah duhai pujaan
Walaupun hanya di dalam mimpi
Kuingin engkau di sini
Menemani jiwa raga yang lelah bekerja
Semangatmu juga sentuhanmu akan mampu menyegarkan
Engkau di mana
Kuingin bersua
Datanglah duhai pujaan
Walaupun hanya di dalam mimpi
Malam Nan Goda
Terdiam penuh kesedihan
Tafakur penuh kekhusuan
Malam tanpa sinar surya
Hati sembab matapun tak kuasa menahan
Gugusan dosa yang terbuat mohon diampunkan
Lemah tanpa daya makhluk Tuhan
Berdiri ikhlas kala malam menjelang sungguh susah kepalang
Walaupun terbangun bisik rayu nafsu membuai lalu terlelap kembali
Tuhan,
TanpaMu sungguh
Aku hilang arah
Tafakur penuh kekhusuan
Malam tanpa sinar surya
Hati sembab matapun tak kuasa menahan
Gugusan dosa yang terbuat mohon diampunkan
Lemah tanpa daya makhluk Tuhan
Berdiri ikhlas kala malam menjelang sungguh susah kepalang
Walaupun terbangun bisik rayu nafsu membuai lalu terlelap kembali
Tuhan,
TanpaMu sungguh
Aku hilang arah
Semoga Saja
Hujan yang kunanti tak kunjung datang
Hatiku berantakan tak karuan
Tuhan,
Engkaulah Sang Maha Penyayang
Hanya Kau yang pantas untukku
Bagiku kaulah belahan sempurna
Aku hanya bisa berharap dan berdoa
Keputusan akhir kuserahkan pada Tuhan
Hatiku berantakan tak karuan
Tuhan,
Engkaulah Sang Maha Penyayang
Hanya Kau yang pantas untukku
Bagiku kaulah belahan sempurna
Aku hanya bisa berharap dan berdoa
Keputusan akhir kuserahkan pada Tuhan
Berlindung
Berlari menghindari dunia
Biarlah bila di stempel sebagai penakut
Aku takut dosa
Aku khawatir imanku goyah lalu surut
Nanti pada siapa aku menyalahkan
Apakah manusia-manusia itu mau menanggungnya
Tak layak bila Tuhan dipersalahkan
Aku di sini bersembunyi dari segala tipu daya dunia
Biarlah bila di stempel sebagai penakut
Aku takut dosa
Aku khawatir imanku goyah lalu surut
Nanti pada siapa aku menyalahkan
Apakah manusia-manusia itu mau menanggungnya
Tak layak bila Tuhan dipersalahkan
Aku di sini bersembunyi dari segala tipu daya dunia
Pemaknaan
Hitunglah bintang di langit jika kau bisa
Minumlah air di samudera bila kau kuasa
Jelajahi seluruh alam semesta hingga maut memanggil
Tolaklah malaikat Ijroil
Ilmu manusia sangat terbatas
Coba pahami pemahamannya dari semua lintas
Jangan dulu percaya pada satu ilmu
Waspada pada penjilat serta penipu
Percaya dirilah mampu taklukan dunia
Dengan kerendah hatiaan dan tidak jumawa
Tuhan Maha Mengerti
Apapun yang tersirat di lubuk hati
Minumlah air di samudera bila kau kuasa
Jelajahi seluruh alam semesta hingga maut memanggil
Tolaklah malaikat Ijroil
Ilmu manusia sangat terbatas
Coba pahami pemahamannya dari semua lintas
Jangan dulu percaya pada satu ilmu
Waspada pada penjilat serta penipu
Percaya dirilah mampu taklukan dunia
Dengan kerendah hatiaan dan tidak jumawa
Tuhan Maha Mengerti
Apapun yang tersirat di lubuk hati
Penguasa Dunia Yang Gila
Suara sumbang jangan dengarkan
Rintihan-rintihan kesakitan kaum papa tunaikanlah
Wahai penguasa, bukalah telinga-telinga pada nyanyian perut rakyatnya
Wahai para penggila perang juga pembantaian hentikanlah pertikaian
Ada yang lebih bijak juga dewasa dalam berkata
Atau para pembantai sudah kehilangan kata-kata yang indah
Para pembantai lebih menyukai menghancurkan satu bangsa
Berpikir logika dengan akal
Penghancuran satu bangsa dengan pemusnahan akan dihancurkan lagi bangsa yang memusnahkan
Walaupun para pembantai bersembunyi di belakang punggung adidaya beserta para kroninya
Suatu masa akan tiba dengan memusnahkan adidaya dan kroninya
Tak peduli betapa hebatnya senjata yang dimiliki
Tak ada yang bisa menghalangi
Para pembantai sangat ahli bersilat lidah agar perang yang diadakan mendapat restu dunia
Sudah gilakah para pembantai?
Sudah hilang akalkah para maniak perang?
Perang dipaksakan untuk disahkan kebenarannya
Rintihan-rintihan kesakitan kaum papa tunaikanlah
Wahai penguasa, bukalah telinga-telinga pada nyanyian perut rakyatnya
Wahai para penggila perang juga pembantaian hentikanlah pertikaian
Ada yang lebih bijak juga dewasa dalam berkata
Atau para pembantai sudah kehilangan kata-kata yang indah
Para pembantai lebih menyukai menghancurkan satu bangsa
Berpikir logika dengan akal
Penghancuran satu bangsa dengan pemusnahan akan dihancurkan lagi bangsa yang memusnahkan
Walaupun para pembantai bersembunyi di belakang punggung adidaya beserta para kroninya
Suatu masa akan tiba dengan memusnahkan adidaya dan kroninya
Tak peduli betapa hebatnya senjata yang dimiliki
Tak ada yang bisa menghalangi
Para pembantai sangat ahli bersilat lidah agar perang yang diadakan mendapat restu dunia
Sudah gilakah para pembantai?
Sudah hilang akalkah para maniak perang?
Perang dipaksakan untuk disahkan kebenarannya
Selalu Putih
Kerangkeng tak sanggup merantai
Teralis besi tak mampu memenjara
Dia terlalu suci
Dia terlalu murni
Dialah keteguhan iman yang hakiki
Teralis besi tak mampu memenjara
Dia terlalu suci
Dia terlalu murni
Dialah keteguhan iman yang hakiki
Manusia Minus
Dasar penipu
Bermuka alim padahal bermuka seribu
Dasar manusia iblis
Bertutur ramah padahal berhati bengis
Dasar setan
Berlaku taqwa padahal tanpa berkeTuhanan
Dasar binatang
Berjiwa negatif sekeras batu karang
Pergilah menjauh ke sana
Menghitamlah terpojok terpanggang siksa neraka
Bermuka alim padahal bermuka seribu
Dasar manusia iblis
Bertutur ramah padahal berhati bengis
Dasar setan
Berlaku taqwa padahal tanpa berkeTuhanan
Dasar binatang
Berjiwa negatif sekeras batu karang
Pergilah menjauh ke sana
Menghitamlah terpojok terpanggang siksa neraka
Bukan Rayuan
Kado ini untukmu
Hanya untukmu
Cintaku ini hanya padamu
Selalu padamu
Terimalah
Kado cintaku sebagai bagian hidupmu yang terindah
Hanya untukmu
Cintaku ini hanya padamu
Selalu padamu
Terimalah
Kado cintaku sebagai bagian hidupmu yang terindah
Siapa Aku
Waktu yang akan menjawab siapa aku
Bedebahkah aku?
Semulia serta setaat malaikatkah?
Akhirnya aku kalah dan menyerah
Bedebahkah aku?
Semulia serta setaat malaikatkah?
Akhirnya aku kalah dan menyerah
Penggebrak
Cambuknya melecut perih juga sakit
Hunusan pedangnya mengiris kulit
Mati hanya ada di dunia
Abadilah setelahnya
Ketakutan hanya milik pecundang
Kegalauan hanya milik kaum pesimis
Kedustaan hanya milik para perintang
Kebimbangan bukan milik kaum optimis
Berdirilah dengan tegak setelah badai ujian
Buktikanlah pada hadirat Tuhan
Manusia sebenar-benarnya merupakan para khalifah
Khalifah pemperbaik bumi mempercantik ibadah tanpa kenal menyerah
Hunusan pedangnya mengiris kulit
Mati hanya ada di dunia
Abadilah setelahnya
Ketakutan hanya milik pecundang
Kegalauan hanya milik kaum pesimis
Kedustaan hanya milik para perintang
Kebimbangan bukan milik kaum optimis
Berdirilah dengan tegak setelah badai ujian
Buktikanlah pada hadirat Tuhan
Manusia sebenar-benarnya merupakan para khalifah
Khalifah pemperbaik bumi mempercantik ibadah tanpa kenal menyerah
Kamis, 03 Maret 2011
Istiqomah
Biarkan hujan membasahi tubuh ini
Usah hiraukan gelegar petir yang saling bersahutan
Jangan peduli
Acuhkan dingin yang menyergap badan
Jalani bila masih di jalan Tuhan
Luruslah bila teguh masih ada pada kaidah agama
Jangan takut juga bimbang kawan
Ridho Tuhan beserta kemenangan Tuhan pasti bersama
Hancur lebur dunia
Binasa pada mata manusia
Tuhan Maha Melihat Pemilik Pandangan Yang Sempurna
Kemuliaan Tuhan harus selalu jadi fokus utama
Ikhlaslah beramal lalu keraslah dalam berjuang
Tegakkan panji Tuhan di seluruh alam semesta
Jangan goyah oleh kemilau gemintang
Dengan Basmalah marilah menuju bahagia akhirat dan dunia
Usah hiraukan gelegar petir yang saling bersahutan
Jangan peduli
Acuhkan dingin yang menyergap badan
Jalani bila masih di jalan Tuhan
Luruslah bila teguh masih ada pada kaidah agama
Jangan takut juga bimbang kawan
Ridho Tuhan beserta kemenangan Tuhan pasti bersama
Hancur lebur dunia
Binasa pada mata manusia
Tuhan Maha Melihat Pemilik Pandangan Yang Sempurna
Kemuliaan Tuhan harus selalu jadi fokus utama
Ikhlaslah beramal lalu keraslah dalam berjuang
Tegakkan panji Tuhan di seluruh alam semesta
Jangan goyah oleh kemilau gemintang
Dengan Basmalah marilah menuju bahagia akhirat dan dunia
dia Yang Selalu Benar
Anakmu yang termanja
Anakmu yang terkasih
Beragam salah juga ucap yang tak terbentuk kau maafkan
dia selalu benar
Kau selalu jadi pendukung setianya
Kau orang tua terlalu bijaksana
Kebijakanmu yang melebihi Tuhan
Belajarlah dari Nuh memperlakukan Kan'an
Walau tangis berderai Nuh teguh berTuhan
dia selalu dibenarkan olehmu walau salah dalam berTuhan
Anakmu yang terkasih
Beragam salah juga ucap yang tak terbentuk kau maafkan
dia selalu benar
Kau selalu jadi pendukung setianya
Kau orang tua terlalu bijaksana
Kebijakanmu yang melebihi Tuhan
Belajarlah dari Nuh memperlakukan Kan'an
Walau tangis berderai Nuh teguh berTuhan
dia selalu dibenarkan olehmu walau salah dalam berTuhan
Masih Ada Kesempatan
Dalam degup jantung yang terpompa
Getar lagi detak nadi masih teraba
Nafaspun masih terendus dan bersuara
Mulut masih berkoar terbuka
Bersungkurlah untuk Tuhan
Bersujud pada Tuhan
Lalu dosa-dosa tinggalkan
Dunia sementara setelah mati ada hari pertanggungjawaban
Getar lagi detak nadi masih teraba
Nafaspun masih terendus dan bersuara
Mulut masih berkoar terbuka
Bersungkurlah untuk Tuhan
Bersujud pada Tuhan
Lalu dosa-dosa tinggalkan
Dunia sementara setelah mati ada hari pertanggungjawaban
Hanya Ini
Berhenti
Menyalahkan diri sendiri
Hentikan
Menyalahkan Tuhan
Perbaiki saja
Menangislah bila perlu
Tertawalah kala bahagia
Hanya ini persembahanku
Menyalahkan diri sendiri
Hentikan
Menyalahkan Tuhan
Perbaiki saja
Menangislah bila perlu
Tertawalah kala bahagia
Hanya ini persembahanku
Rumah Lacur
Orang tua telah memilih mempersilahkan pelacur tinggal dan tidur
Penumpang tak punya hak suara
Orang tua yang diiming-imingi harta
Sekedar pengiming belum terengkuh
Orang tua berharap terlalu besar pada para pelacur
Mata hati yang seharusnya berTuhan telah membuta
Sirnakan para penumpang yang belum melacur di mata orang tua
Lalu haruskah semua penghuni lacurkan diri?
Rumah lacur pilihan jelas sang pemilik
Penumpang tak punya hak suara
Orang tua yang diiming-imingi harta
Sekedar pengiming belum terengkuh
Orang tua berharap terlalu besar pada para pelacur
Mata hati yang seharusnya berTuhan telah membuta
Sirnakan para penumpang yang belum melacur di mata orang tua
Lalu haruskah semua penghuni lacurkan diri?
Rumah lacur pilihan jelas sang pemilik
Rumah Apa Ini
Rumah siapa ini?
Sikap para penghuninya tak kukenali lagi
Rumah yang sedari kecil kuhabiskan masa hingga besar
Ilmu tinggi yang merubah tabiat penghuni
Jabatan yang merubah watak penghuni
Kekayaan yang merubah sikap penghuni
Tak ada lagi saling menghormati
Rumah apa ini?
Sikap para penghuninya tak kukenali lagi
Rumah yang sedari kecil kuhabiskan masa hingga besar
Ilmu tinggi yang merubah tabiat penghuni
Jabatan yang merubah watak penghuni
Kekayaan yang merubah sikap penghuni
Tak ada lagi saling menghormati
Rumah apa ini?
Untukmu Sayangku
Dalam lirih wanita mengadu
Dalampekat perempuan berkesah
Maafkan bila sayangku tak memuaskanmu
Dirimu bukan satu-satunya masih ada yang lainnya
Aku manusia biasa mungkin salah dalam berlaku
Aku manusia biasa miliki emosi juga nalar
Maafkan Ibumu, anakku
Untukmu sayangku walau agak terlambat
Bau tanah masih tercium dalam malam
Kematianmu membuat Ibu sadar
Pengorbananmu untuk Ibu begitu besar
Keliru aku sebagai Ibumu menjauhimu dengan kasihku
Kau mati secara berTuhan
Untukmu sayangku
Walau terlambat
Maaf dari Ibumu
Sayangku kini tercurah untukmu
Dalampekat perempuan berkesah
Maafkan bila sayangku tak memuaskanmu
Dirimu bukan satu-satunya masih ada yang lainnya
Aku manusia biasa mungkin salah dalam berlaku
Aku manusia biasa miliki emosi juga nalar
Maafkan Ibumu, anakku
Untukmu sayangku walau agak terlambat
Bau tanah masih tercium dalam malam
Kematianmu membuat Ibu sadar
Pengorbananmu untuk Ibu begitu besar
Keliru aku sebagai Ibumu menjauhimu dengan kasihku
Kau mati secara berTuhan
Untukmu sayangku
Walau terlambat
Maaf dari Ibumu
Sayangku kini tercurah untukmu
Teriak Tanpa Terdengar
Mengeluh lalu menangis meraung-raung
Celah kosong yang absurd termarjinalkan
Tak lagi bisa bergerak
Ini terlalu menyakitkan
Membagi cerita kepada khalayak tak akan pernah selesai
Khalayak telah lelah mendengar
Begitupun jiwa yang merancu bicara sendiri
Kelelahan teramat dirasa
Teriak tanpa terdengar
Jerit hati penuh luka lagi sakit
Suara tercekat di kerongkongan
Teriak tanpa terdengar
Pengaduan tak pernah tergubris
Senyap terabaikan
Teriak tersiakan
Celah kosong yang absurd termarjinalkan
Tak lagi bisa bergerak
Ini terlalu menyakitkan
Membagi cerita kepada khalayak tak akan pernah selesai
Khalayak telah lelah mendengar
Begitupun jiwa yang merancu bicara sendiri
Kelelahan teramat dirasa
Teriak tanpa terdengar
Jerit hati penuh luka lagi sakit
Suara tercekat di kerongkongan
Teriak tanpa terdengar
Pengaduan tak pernah tergubris
Senyap terabaikan
Teriak tersiakan
Kelelahan
Aku lelah, Tuhan
Teramat sangat kelelahan
Mungkin usiaku telah menua
Mungkin kematian kian mendekat
Takut akan berdosa
Takut pada Tuhan
Lelah ini bukan pertanda menyerah
Teramat sangat kelelahan
Mungkin usiaku telah menua
Mungkin kematian kian mendekat
Takut akan berdosa
Takut pada Tuhan
Lelah ini bukan pertanda menyerah
Depresi
Benci telepon genggam ingin membanting saja tapi membutuh
Membunuh jiwa saja tapi sangat mencinta akan badan juga dunia
Benci dunia tapi menjadi pemakai bahkan pemujanya
Sasar lagi tersesatkan iblis-iblis yang berhembus pada buhul-buhul meresap di hati-hati
Tak dapat hidup karena ditinggal kekasih
Lalu kematian terpilih tinggalkan kekasih
Sungguh tak masuk akal
Mengapa kematian yang dituju bila kekasih tak terpegang?
Bukankah harus menjadi bukti bahwa kekasih tak dapat mengkerdilkan hati?
Depresi racun setan menggoda
Terjebak atau melawan
Tentukan sendiri
Diri merupakan pengendali hasrat tubuh sendiri
Membunuh jiwa saja tapi sangat mencinta akan badan juga dunia
Benci dunia tapi menjadi pemakai bahkan pemujanya
Sasar lagi tersesatkan iblis-iblis yang berhembus pada buhul-buhul meresap di hati-hati
Tak dapat hidup karena ditinggal kekasih
Lalu kematian terpilih tinggalkan kekasih
Sungguh tak masuk akal
Mengapa kematian yang dituju bila kekasih tak terpegang?
Bukankah harus menjadi bukti bahwa kekasih tak dapat mengkerdilkan hati?
Depresi racun setan menggoda
Terjebak atau melawan
Tentukan sendiri
Diri merupakan pengendali hasrat tubuh sendiri
Mengapa Ada Tanya
Hanya waktu yang bisa jawab semua inginku
Tanyakanlah olehmu dapatkah kita bersatu?
Aku telah lelah menunggu waktu
Aku telah hilang rasa sabar untuk yakinkan waktu
Aku sangat menyayangimu
Berjuta rasa menguap begitu saja
Bila tak layak bersanding
Pupuskan saja sayang di dalam jiwa
Menghujatku
Hanya mau ketenangan jiwa
Jangan tanyakan lagi apakah senyummu akan runtuhkan jiwaku
Kau pasti sudah tahu jawabannya
Aku manusia yang miliki emosi
Sayang itu butuh waktu untuk melenyapkannya
Bila terpatik api maka akan berkobar kembali kasih ini
Benci mengingatnya
Pergilah kau bersama cintamu itu
Bawalah waktu bersamamu
Jangan pernah menegur saat bersua
Aku benci kamu,cintamu juga waktu saat mencintaimu
Tanyakanlah olehmu dapatkah kita bersatu?
Aku telah lelah menunggu waktu
Aku telah hilang rasa sabar untuk yakinkan waktu
Aku sangat menyayangimu
Berjuta rasa menguap begitu saja
Bila tak layak bersanding
Pupuskan saja sayang di dalam jiwa
Menghujatku
Hanya mau ketenangan jiwa
Jangan tanyakan lagi apakah senyummu akan runtuhkan jiwaku
Kau pasti sudah tahu jawabannya
Aku manusia yang miliki emosi
Sayang itu butuh waktu untuk melenyapkannya
Bila terpatik api maka akan berkobar kembali kasih ini
Benci mengingatnya
Pergilah kau bersama cintamu itu
Bawalah waktu bersamamu
Jangan pernah menegur saat bersua
Aku benci kamu,cintamu juga waktu saat mencintaimu
Butuh Kamu
Hubungi aku malam ini
Butuh kamu
Nomorku masih ini belum diganti
Butuh kamu
Nomormu ku tak mengerti
Kau tak berpesan berlalu
Ungkapkan sayang lagi cinta tersendat lagi
Butuh kamu
Sungguh
Butuh kamu
Nomorku masih ini belum diganti
Butuh kamu
Nomormu ku tak mengerti
Kau tak berpesan berlalu
Ungkapkan sayang lagi cinta tersendat lagi
Butuh kamu
Sungguh
Bahagia Itu
Beri sebuah gambaran agar bisa kureka
Beri aku sebanyak rasa biar kulukis warna
Guratan-guratan pena hanya kelam
Rasai suka kuingin
Jamahi riang kumau
Bantu aku gapai bahagia
Ingin kutulis kata-kata penuh kebahagiaan di sini
Bahagia satu kata yang kutulis nanti
Bahagia itu bagaimana merasakannya?
Beri aku sebanyak rasa biar kulukis warna
Guratan-guratan pena hanya kelam
Rasai suka kuingin
Jamahi riang kumau
Bantu aku gapai bahagia
Ingin kutulis kata-kata penuh kebahagiaan di sini
Bahagia satu kata yang kutulis nanti
Bahagia itu bagaimana merasakannya?
Selasa, 15 Februari 2011
Gelap
Ingin berkarya tak dapatkan cahaya
Terasa gelap
Segera beranjak mencari sinar
Bergegas
Walau tak benderang
Walau tak secemerlang mentari
Harapan itu ada
Kegelapan sirna walau tak semua sisi tersinari cahaya
Telah mencoba
Terasa gelap
Segera beranjak mencari sinar
Bergegas
Walau tak benderang
Walau tak secemerlang mentari
Harapan itu ada
Kegelapan sirna walau tak semua sisi tersinari cahaya
Telah mencoba
Henteu Deeut
Walungan acan kaeusi cai
Katingal deeut
Hate anu jernih teu aya dengki
Hate sanes walungan
Hate tetep hate
Kajeroan hate moal tiasa katelah ku jalma-jalma
Hate manusa milik Gusti
Katingal deeut
Hate anu jernih teu aya dengki
Hate sanes walungan
Hate tetep hate
Kajeroan hate moal tiasa katelah ku jalma-jalma
Hate manusa milik Gusti
Aku Tidak
Ada kebebasan saat melihat beburung terbang hilir-mudik di cakrawala
Burung-burung berkicau dengan tanpa aturan tapi seirama merdu
Burung tetap binatang dengan insting kebinatangannya
Tapi tidak dengan burungku
Burungku masih tersangkarkan
Burungku akan berkicau saat legitimasi telah terbuat
Burung-burung berkicau dengan tanpa aturan tapi seirama merdu
Burung tetap binatang dengan insting kebinatangannya
Tapi tidak dengan burungku
Burungku masih tersangkarkan
Burungku akan berkicau saat legitimasi telah terbuat
Pesakitan
Baikkah kau di sana?
Dia saat ini terbaik untukmu bukan diri
Tak mau ganggu mahligai yang telah terjalin
Ada perih tapi terabaikan melihat raut bahagiamu
Tak ada sakit lagi
Sakit itu telah mengkristal
Perih yang telah berkawan
Sakit yang tak lagi sakit
Telah reda dari pesakitan
Dia saat ini terbaik untukmu bukan diri
Tak mau ganggu mahligai yang telah terjalin
Ada perih tapi terabaikan melihat raut bahagiamu
Tak ada sakit lagi
Sakit itu telah mengkristal
Perih yang telah berkawan
Sakit yang tak lagi sakit
Telah reda dari pesakitan
Diamlah Hati
Jangan lagi mencintainya
Jangan lagi merindunya
Berat melupakannya tapi perlahan singkirkan cintanya dari jiwa
Lalu mengapa hati selalu berkata mengajak dekatinya lagi
Nostalgia yang menurutku sangat tak bermoral
Hati yang berkata kesesatan
Dia tak layak dicintai
Dia tak tinggi dirindukan
Tuhanpun tahu
Lalu mengapa hati seolah tidak mengerti?
Diamlah hati
Bisikan hati ini bisikan sesat iblis
Diamlah hati
Jangan lagi merindunya
Berat melupakannya tapi perlahan singkirkan cintanya dari jiwa
Lalu mengapa hati selalu berkata mengajak dekatinya lagi
Nostalgia yang menurutku sangat tak bermoral
Hati yang berkata kesesatan
Dia tak layak dicintai
Dia tak tinggi dirindukan
Tuhanpun tahu
Lalu mengapa hati seolah tidak mengerti?
Diamlah hati
Bisikan hati ini bisikan sesat iblis
Diamlah hati
Gerilya Hati
Gelirya hati mencari cinta
Dimanakah akan ditemukan?
Bantulah,Tuhanku
Ingin pencarian ini lekas berakhir
Tuhanku
Berikan ujung yang indah pada gerilya hatiku
Dimanakah akan ditemukan?
Bantulah,Tuhanku
Ingin pencarian ini lekas berakhir
Tuhanku
Berikan ujung yang indah pada gerilya hatiku
Tanya
Malam ini dingin tapi mata tetap terbuka
Malam ini tanya mata yang belum terpejam
Kantuk yang belum diidap
Tanya
Malam ini cenderung memikirkanmu namun tak tahu sungguh rasamu untukku
Tanya
Telah bertanya tak ada jawab
Malam begitu hening
Gerimispun menetesi sisi-sisi bumi
Tanya
Ingin malam ini tertidur nyenyak lagi mengingatmu teramat sangat
Cintailah aku walau sekejap
Tanya
Cintamu buatku tertidur pulas di malam ini
Jangan lagi ada tanya dalam pikiran
Tanya tentang cintamu padaku
Malam ini tanya mata yang belum terpejam
Kantuk yang belum diidap
Tanya
Malam ini cenderung memikirkanmu namun tak tahu sungguh rasamu untukku
Tanya
Telah bertanya tak ada jawab
Malam begitu hening
Gerimispun menetesi sisi-sisi bumi
Tanya
Ingin malam ini tertidur nyenyak lagi mengingatmu teramat sangat
Cintailah aku walau sekejap
Tanya
Cintamu buatku tertidur pulas di malam ini
Jangan lagi ada tanya dalam pikiran
Tanya tentang cintamu padaku
Penuh Kecintaan Bagian Dua
A untuk cinta
B untuk cinta
Lalu abjad lainnya untuk cinta kembali
Begitu banyak roman cinta di dunia
Cerita cinta yang mana harus kutiru?
Cinta kemudian cinta
Adakah dunia yang tanpa harus bercinta?
B untuk cinta
Lalu abjad lainnya untuk cinta kembali
Begitu banyak roman cinta di dunia
Cerita cinta yang mana harus kutiru?
Cinta kemudian cinta
Adakah dunia yang tanpa harus bercinta?
Penuh Kecintaan
Ajari aku duhai cinta tentang cara bercinta
Aku tak paham bagaimana cara bercinta
Ajari tentang cinta dengan perlahan tak usah tergesa-gesa
Takut bercinta bila nafsu yang berbicara
Ajari tentang cara mencinta berlambang keTuhanan
Aku tak paham bagaimana cara bercinta
Ajari tentang cinta dengan perlahan tak usah tergesa-gesa
Takut bercinta bila nafsu yang berbicara
Ajari tentang cara mencinta berlambang keTuhanan
Tak Berarti
Berlari berjalan lalu sembunyi
Ketakutan akan dunia
Tak bisa taklukan dunia
Para iblis telah menguasai segala sendi
Kebaikan tak berarti
Kebaikan cukup tersimpan dalam hati
Iblis diciptakan untuk menghancurkan tatanan yang indah
Renungkanlah siapa yang lebih tak berarti
Ternyata iblis yang tak berarti
Kebaikan tetaplah kebaikan
Kebaikan akan berada dalam jalurnya
Ketakutan akan dunia
Tak bisa taklukan dunia
Para iblis telah menguasai segala sendi
Kebaikan tak berarti
Kebaikan cukup tersimpan dalam hati
Iblis diciptakan untuk menghancurkan tatanan yang indah
Renungkanlah siapa yang lebih tak berarti
Ternyata iblis yang tak berarti
Kebaikan tetaplah kebaikan
Kebaikan akan berada dalam jalurnya
Cinderamataku
Ini pemberian dari Tuhan
Sekedar penyampai
Kata-kata yang tersusun menjadi kalimat nikmatilah
Hanya ini yang dimiliki
Mencoba memberi dengan kalimat
Inilah cinderamata dariku untuk teman-temanku
Sekedar penyampai
Kata-kata yang tersusun menjadi kalimat nikmatilah
Hanya ini yang dimiliki
Mencoba memberi dengan kalimat
Inilah cinderamata dariku untuk teman-temanku
Cerita Pagi
Jam enam lebih tiga puluh menit kuberjalan di pagi saat jalanan basah sisa hujan semalam
Kau menyapaku saat kedinginan lalu kaupun melaju begitu saja
Kau panggil namaku
Kupanggil namamu juga
Kuberharap kau hentikan laju kuda besimu tapi tidak
Kau bawa cintaku untukmu
Kau berbasa-basi saja
Walau kuteriakkan aku cinta kamu mungkin tak guna
Kau tak akan mendengarnya
Cerita pagi di Januari delapan belas dua ribu sebelas
Tak tahu lagi kapan akan bertemu
Rumahmu ku tak beralamat
Teleponmu ku tak bernomor
Cerita pagi yang menohok hati
Kau menyapaku saat kedinginan lalu kaupun melaju begitu saja
Kau panggil namaku
Kupanggil namamu juga
Kuberharap kau hentikan laju kuda besimu tapi tidak
Kau bawa cintaku untukmu
Kau berbasa-basi saja
Walau kuteriakkan aku cinta kamu mungkin tak guna
Kau tak akan mendengarnya
Cerita pagi di Januari delapan belas dua ribu sebelas
Tak tahu lagi kapan akan bertemu
Rumahmu ku tak beralamat
Teleponmu ku tak bernomor
Cerita pagi yang menohok hati
Bebaskan Rasa
Terbanglah kau kawan
Temukan bidadari cintamu yang terindah
Jadikan bidadari itu pendampingmu yang setia dalam percintaan
Hilangkan rasa takut
Tak usah cemas
Hiraukan kegelisahan
Bidadari cintamu telah diciptakan Tuhan
Temukan bidadarimu dalam langkah-langkah kehidupan di muka bumi
Temukan bidadari cintamu yang terindah
Jadikan bidadari itu pendampingmu yang setia dalam percintaan
Hilangkan rasa takut
Tak usah cemas
Hiraukan kegelisahan
Bidadari cintamu telah diciptakan Tuhan
Temukan bidadarimu dalam langkah-langkah kehidupan di muka bumi
Mati Rasa
Kehilangan menyakitkan
Tak bergerak
Tak bertambah banyak
Kebingungan dalam pencarian
Temukan saja di sini
Sedang kelelahan
Mati rasa
Tak bergerak
Tak bertambah banyak
Kebingungan dalam pencarian
Temukan saja di sini
Sedang kelelahan
Mati rasa
Jangan Ada Airmata
Tangisi mereka
Tangisi diri sendiri
Perubahan tak bisa dengan keluhan dan tangisan
Berubahlah dengan bijaksana
Sebijak para wali
Searif para nabi
Waktu bergerak duniapun harus lebih elok mempesona
Tuhan Maha Melihat
Berbuatlah yang terbaik
Tangisi diri sendiri
Perubahan tak bisa dengan keluhan dan tangisan
Berubahlah dengan bijaksana
Sebijak para wali
Searif para nabi
Waktu bergerak duniapun harus lebih elok mempesona
Tuhan Maha Melihat
Berbuatlah yang terbaik
Warna Mawar
Mawar merah menandakan cinta dan sayang
Mawar putih tanda persahabatan
Mawar hitam duka cita yang mendalam
Mawar ungu perpisahan
Lalu mawar apa bagiku yang kesulitan untuk mendapatkan cintamu?
Mawar putih tanda persahabatan
Mawar hitam duka cita yang mendalam
Mawar ungu perpisahan
Lalu mawar apa bagiku yang kesulitan untuk mendapatkan cintamu?
Semua Bercinta Di manakah Aku?
Banyak lagu cinta tercipta
Kalimat-kalimat terurai jadi puisi dan sair tentang rindu juga cinta
Dunia sedang penuh dengan cinta
Lalu di manakah aku?
Lalu di manakah cintaku?
Kalimat-kalimat terurai jadi puisi dan sair tentang rindu juga cinta
Dunia sedang penuh dengan cinta
Lalu di manakah aku?
Lalu di manakah cintaku?
Temali Itu
Rasa yang tak beranjak pergi
Rasa yang seolah mengikat
Tangis tak membuat rasa itu pergi
Rasa yang menjerat badan
Bila rasa semakin membara membenci
Tak kunjung juga rasa padam
Rasa apa ini
Rasa yang menjerat jahat
Rasa yang seolah mengikat
Tangis tak membuat rasa itu pergi
Rasa yang menjerat badan
Bila rasa semakin membara membenci
Tak kunjung juga rasa padam
Rasa apa ini
Rasa yang menjerat jahat
Dinding Angkuh
Melintasi rumah-rumah
Tak cahaya terhantar
Tembok-tembok tinggi menjulang
Ada kawat-kawat berduri menghalang
Lingkungan yang tampak tak aman
Tak ada lagi tegur sapa tetangga
Tak ada lagi ceria tertawa bersama
Dinding sebagai penanda rasa sahaja yang tak lagi ada"
Tak cahaya terhantar
Tembok-tembok tinggi menjulang
Ada kawat-kawat berduri menghalang
Lingkungan yang tampak tak aman
Tak ada lagi tegur sapa tetangga
Tak ada lagi ceria tertawa bersama
Dinding sebagai penanda rasa sahaja yang tak lagi ada"
Cinta Apa Ini?
Percintaan macam apa ini
Cinta yang dilakukan tergesa-gesa
Cintakah ini?
Atau nafsu sahwat yang berlambangkan cinta?
Memudar
Memusingkan kepala memporak-porandakan hati
Enyah saja nafsu cinta
Hanya mau bercinta saat asma Tuhan terhembus
Cinta yang dilakukan tergesa-gesa
Cintakah ini?
Atau nafsu sahwat yang berlambangkan cinta?
Memudar
Memusingkan kepala memporak-porandakan hati
Enyah saja nafsu cinta
Hanya mau bercinta saat asma Tuhan terhembus
Kasih Sayang Dalam Sair
Kasih sayang bermawar
Kasih sayang bercoklat
Kasih sayang bersair seindah romansa cinta pujangga
Kasih sayang bermalam di malam bercinta
Kasih sayang yang menjadi pajangan dunia
Kasih sayang manusia semu
Kasih sayang yang penuh tipu muslihat
Kasih sayang manusia terkotori aroma penggoda
Cukup berkasih sayang dalam dunia
Kasih sayangku telah tergadai hanya pada Sang Pencipta
Kasih sayang bercoklat
Kasih sayang bersair seindah romansa cinta pujangga
Kasih sayang bermalam di malam bercinta
Kasih sayang yang menjadi pajangan dunia
Kasih sayang manusia semu
Kasih sayang yang penuh tipu muslihat
Kasih sayang manusia terkotori aroma penggoda
Cukup berkasih sayang dalam dunia
Kasih sayangku telah tergadai hanya pada Sang Pencipta
Cinta Berairmata
Cinta ini membunuhku
Membuatku sungguh tak berdaya
Cinta ini menghujamku
Membuatku lemah tak bertenaga
Cinta ini buatku tak berkutik
Cinta ini seolah menjerat semakin kencang
Seharusnya cinta membahagiakan
Seharusnya cinta membuat nyaman
Tapi cinta ini membuatku berairmata
Membuatku sungguh tak berdaya
Cinta ini menghujamku
Membuatku lemah tak bertenaga
Cinta ini buatku tak berkutik
Cinta ini seolah menjerat semakin kencang
Seharusnya cinta membahagiakan
Seharusnya cinta membuat nyaman
Tapi cinta ini membuatku berairmata
Hanya BerTuhan
Yang tak lekang hanya berTuhan
Yang tak akan usang bercinta dengan Tuhan
Isi dunia terlalu sukar ditebak
Benci menerka karena bukan paranormal
Hanya Tuhan janjiNya penuh kepastian
Yang tak akan usang bercinta dengan Tuhan
Isi dunia terlalu sukar ditebak
Benci menerka karena bukan paranormal
Hanya Tuhan janjiNya penuh kepastian
Demi Tuhan Akupun Tak Mau
Kegelapan yang telah menjadi teman dalam nyata dan mimpi
Kegalauan terus memburu mengejar dalam sanubari
Tak bisa lepas dari ini
Sebelah hati ingin putih
Sebelah hati mau hitam
Demi Tuhan akupun tak mau berada dalam bimbang seperti ini
Kegalauan terus memburu mengejar dalam sanubari
Tak bisa lepas dari ini
Sebelah hati ingin putih
Sebelah hati mau hitam
Demi Tuhan akupun tak mau berada dalam bimbang seperti ini
Tak Habis Membayangkan
Bayangkanlah kau dan aku melangkah bersama merajut cinta
Bayangkanlah kau dan aku kita berdua membangun mahligai atas kasih sayang
Tepiskan ragu
Tepikan bimbang
Berpegang tangan kuatkan keyakinan teguhkan pendirian kita pasti bisa
Cukup membayangkan
Sampai di sini berimajinasi
Bersiap songsong keluarga baru
Keluarga kecil yang akan dibina atas kecintaan pada Sang Pencipta
Bayangkanlah kau dan aku kita berdua membangun mahligai atas kasih sayang
Tepiskan ragu
Tepikan bimbang
Berpegang tangan kuatkan keyakinan teguhkan pendirian kita pasti bisa
Cukup membayangkan
Sampai di sini berimajinasi
Bersiap songsong keluarga baru
Keluarga kecil yang akan dibina atas kecintaan pada Sang Pencipta
Tahukah Kamu?
Pagi ini terasa ada yang mencakar hati
Bekasnya meninggalkan tanda guratan
Tahukah kamu aku terluka
Tahukah kamu aku bersedih dan menangis
Dentang lonceng-lonceng tidak serta merta membuat peluka pergi menjauhiku
Tahukah kamu aku rindu padamu
Tahukah kamu kerinduan padamu buatku tak terluka
Bekasnya meninggalkan tanda guratan
Tahukah kamu aku terluka
Tahukah kamu aku bersedih dan menangis
Dentang lonceng-lonceng tidak serta merta membuat peluka pergi menjauhiku
Tahukah kamu aku rindu padamu
Tahukah kamu kerinduan padamu buatku tak terluka
Terkaan
Rajut merajut
Sulam menyulam
Tindih menindih
Guling berguling
Dekap mendekap
Sentuh bersentuhan
Lalu terciptalah anak Adam
Terkalah yang mana dosa
Renungkanlah yang mana terridhoi Tuhan
Mari bertelanjanglah dengan restu Tuhan
Sulam menyulam
Tindih menindih
Guling berguling
Dekap mendekap
Sentuh bersentuhan
Lalu terciptalah anak Adam
Terkalah yang mana dosa
Renungkanlah yang mana terridhoi Tuhan
Mari bertelanjanglah dengan restu Tuhan
Bukan Keputus Asaan
Ampun....
Telah tak kuat menahan
Uji ujian
Aral rintangan
Tobat....
Ini bukan perbuatan kualat
Namun tak mau lagi bermaksiat
Inilah sebuah syarat
Matikan ujian ini
atau diri ini yang mati
Ini bukan keputus asaan atau depresi
Ini perlindungan untuk tersuci dari tipuan yang menipu di bumi
Telah tak kuat menahan
Uji ujian
Aral rintangan
Tobat....
Ini bukan perbuatan kualat
Namun tak mau lagi bermaksiat
Inilah sebuah syarat
Matikan ujian ini
atau diri ini yang mati
Ini bukan keputus asaan atau depresi
Ini perlindungan untuk tersuci dari tipuan yang menipu di bumi
Untuk Bidadariku
Cintailah cinta sewajarnya
Mencinta jangan membabi buta
Cinta terhadap segala wangi dunia merupakan tipu daya
Nafsu selalu mengarah untuk menjebak ke neraka
Nafsu membalikkan fakta membenarkan alibi yang salah
Cinta kembang dunia yang termegah
Tanpa cinta tak akan ada ketekunan yang sungguh
Cintailah cinta dengan filter serta berlogika
Mencinta jangan membabi buta
Cinta terhadap segala wangi dunia merupakan tipu daya
Nafsu selalu mengarah untuk menjebak ke neraka
Nafsu membalikkan fakta membenarkan alibi yang salah
Cinta kembang dunia yang termegah
Tanpa cinta tak akan ada ketekunan yang sungguh
Cintailah cinta dengan filter serta berlogika
Kamis, 06 Januari 2011
Tuding
Merasa diri paling benar
Lekaslah bercermin
Berbenahlah demi kemajuan
Jangan bersengketa
Hentikan saling tuding
Lekaslah bercermin
Berbenahlah demi kemajuan
Jangan bersengketa
Hentikan saling tuding
Awang-Awang Kosong
Sumpah serapah tak beraturan
Logika telah tertutupi nafsu
Bisikan manja menghasut menina bobokan
Terpedaya dan terjerat
Sia-sia arungi masa
Terjebak seolah tak bisa menghindar
Lelah bila harus mengaku tertarik hasutan
Arah Tuhan semoga ada celah kosong
Lepas dari awang-awang yang kosong
Logika telah tertutupi nafsu
Bisikan manja menghasut menina bobokan
Terpedaya dan terjerat
Sia-sia arungi masa
Terjebak seolah tak bisa menghindar
Lelah bila harus mengaku tertarik hasutan
Arah Tuhan semoga ada celah kosong
Lepas dari awang-awang yang kosong
Ruang Itu
Sisakan ruang hati untukku
Tuhan, malam ini ingin kukatakan
Terlalu lama kupendam perasaan
Hasrat yang dalam
Gejolak yang panjang
Nyanyikan lagu maraton jiwa
Lama nan jauh menusuk kalbu
Kata-kata tak terselesaikan menjadi sebuah kalimat
Malam ini ingin dalam ruanganmu
Bertelanjang tanpa kebohongan
Tuhan, malam ini ingin kukatakan
Terlalu lama kupendam perasaan
Hasrat yang dalam
Gejolak yang panjang
Nyanyikan lagu maraton jiwa
Lama nan jauh menusuk kalbu
Kata-kata tak terselesaikan menjadi sebuah kalimat
Malam ini ingin dalam ruanganmu
Bertelanjang tanpa kebohongan
Nyalingkuh
Pilari abdi keuyeup
Atos lami abdi henteu entreup
Tingali aya hate anu seseut
Raoskeun aya kanyeuri anu raheut
Kahoyong abdi anjeun ngartos
Entong ngabalingeur malingkeun beungeut kacida teu raos
Abdi atos duaan anjeun oge sami
Wanci bareto piobrolkeun deui muka lawang nyalingkuh hayang reuni deui
Atos lami abdi henteu entreup
Tingali aya hate anu seseut
Raoskeun aya kanyeuri anu raheut
Kahoyong abdi anjeun ngartos
Entong ngabalingeur malingkeun beungeut kacida teu raos
Abdi atos duaan anjeun oge sami
Wanci bareto piobrolkeun deui muka lawang nyalingkuh hayang reuni deui
Teman Kosong
Tak ada teman sejati yang datang
Teman sekedar bercengkrama saat suka
Kosong sekali tanpa teman
Akhirnya sampai pada satu kesimpulan
Keluarga bahkan teman datang juga pergi
Hanya Tuhan Maha Satu yang tinggal
Berdamailah bersama Tuhan
Teman sekedar bercengkrama saat suka
Kosong sekali tanpa teman
Akhirnya sampai pada satu kesimpulan
Keluarga bahkan teman datang juga pergi
Hanya Tuhan Maha Satu yang tinggal
Berdamailah bersama Tuhan
Namanya
Ku ingin namanya lenyap dari hatiku
Ku ingin namanya tak pernah hadir dalam hidupku
Namanya mengganggu hari-hariku
Namanya menjauhkanku dari Tuhanku
Namanya mengoyak keimanan
Ku ingin namanya tak pernah hadir dalam hidupku
Namanya mengganggu hari-hariku
Namanya menjauhkanku dari Tuhanku
Namanya mengoyak keimanan
Aku Saja Jangan Dia
Dia tak datang ku merindu
Dia datang bergumul dengan dosa
Sangat membenci aku
Seperti tak bertenaga tepiskan hawa nafsu
Sangat membenci raga
Selalu turuti kemauan berdosa
Inginku tak merusak dia
Lalu biarlah aku yang senantiasa mohon ampun
Tapi ku tak berdaya
Aku butuh dia untuk lampiaskan rasa
Aku menangisi kesalahan
Tapi selaksa pecandu
Bebaskan belenggu dosa yang merantai
Tak mau dia menjadi salah
Kecintaan akan dunia membingungkan
Tuhanku
Biar aku saja jangan dia
Aku bersedih lagi terisak
Dia datang bergumul dengan dosa
Sangat membenci aku
Seperti tak bertenaga tepiskan hawa nafsu
Sangat membenci raga
Selalu turuti kemauan berdosa
Inginku tak merusak dia
Lalu biarlah aku yang senantiasa mohon ampun
Tapi ku tak berdaya
Aku butuh dia untuk lampiaskan rasa
Aku menangisi kesalahan
Tapi selaksa pecandu
Bebaskan belenggu dosa yang merantai
Tak mau dia menjadi salah
Kecintaan akan dunia membingungkan
Tuhanku
Biar aku saja jangan dia
Aku bersedih lagi terisak
Langganan:
Postingan (Atom)