Kukira kau rumah
Ternyata kau hanya tempatku sementara untuk singgah
Tak mengapa di nilai manusia sebagai orang yang kalah
Aku pemenang karena aku yang lebih pahami diriku dan penilaian manusia? terserah
Anjing yang patuh
Anjing yang kehilangan pemiliknya
Manusia yang tak sesetia anjing
Merubah manusia menjadi anjing
Manusia menjadi sepatuh anjing yang berakal
Manusia menjadi berbahaya karena miliki akal meski dididik seperti anjing
Karena tak semua orang akan menyukai
Sebaik apapun laku diri
Ataupun sejahat apapun raga ini
Sudah pasti akan ada yang membenci
Sebuah hukum alami
Fokuskan diri
Teruskan perbaiki
Saling menghargai
Terutama untuk orang-orang yang menghargai serta bertoleransi
Untuk para pembenci
Cukupi!
Tak usah terus menerus memikiri
Tinggalkan saja para penggunjing nurani
Tak usah ladeni
Tak layak diteriaki
Karena sejujurnya berada di belakang kumpulan para penghasut hati
Mereka terus merangkul mencari komplotan "paguyuban" pendengki
Mereka akan terus memprovokasi
Mereka akan terus berkonspirasi
Mereka akan terus mengintimidasi
Bahkan tak segan akan bertindak sebagai "korban" padahal mereka yang utuh telah menyakiti
Waktulah yang akan menjadi bukti
Saat pembenci terus memasang senyum palsu perusak sebuah nurani
(inspirasi dari film Max)