Kabut mengaburkan penglihatan
Malam-malam memimpikan
Dirimu yang enggan
Ingin menyentuh tapi tubuh kau hindarkan
Terbangun
Terkejut betapa mimpi telah mempengaruhi dalam tindakan
Iya, sini yang jauh mendekat
Bilamana yang telah dekat mari kesini merapat
Akan kuceritakan perjalanan hidup tanpa persetubuhan
Juga akan kukisahkan betapa mencobaiku menerima sehentak pada perpisahan
Kejahatan yang coba di maklumi dan ditutupi warna abu-abu
Kesesatan yang digaung-gaungkan sebagai kebenaran berTuhanmu
Dan wanita sundel memang idealnya berpasangan dengan lelaki pemuja seks
Nikmatilah kebenaran menurut persepsimu bak penganut sekte
Biarkan ia yang mencari
Aku yang merintih
Lelah ini menjalari
Terdesak dan tanpa tahu mesti berlaku apa sahutku lirih
Akupun berlari
Saat realita tak seide dengan hati
Akupun terdiam
Saat kata-kata dipasung bak kapal yang karam
Bicara lantang di anggap subversif
Diam membisu di anggap berongga dan tak masif
Anjing!
Hingga terkaing-kaing
Untuk apalagi menangis bila airmata tak pernah memberikan jawaban
Bahagialah jiwa-jiwa petualang
Sandarkan!
Segala kisah kehidupan kepada Sang Maha Penyayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar