Terus memutarbalikkan
Seolah kebenaran hanya berada pada lidahnya
Bersembunyi pada jubah agama
Ada kelicikan tergurat pada pena
Menipu penuh daya karena dunia memang tempatnya
Ada kesakitan pada yang tersakiti
Dunia telah terselesaikan
Mari saling menunggu saat kelak di hadapan Tuhan
Berkata dirimu "tak boleh bertengkar, sesama saudara harus penuh kebersamaan"
Maafkan, jika diriku tak mengetahui cerita kehidupanmu
Karena memang kau yang menutupi latar belakang kehidupanmu
Bila sairku tergores pada panca inderamu mungkin hanya kebetulan saja
Kau hanya mengetahui kisahku tetapi tidak dengan perasaanku
Karena mungkin kau juga sedang berdusta dengan kehidupanmu
Kamuflase tuhan yang kau urai
Bak ada dusta yang menganga
Kamuflase riya itu merendah diri tetapi tiba-tiba berlagak seperti menjadi sang serba maha