Cinta itu penuh keindahan
Cinta yang berlandaskan kejujuran
Cinta yang berlandaskan kepercayaan
Cinta yang berlandaskan kesetiaan
Bagaimana dengan dirimu?
Aku yang menunggu
Kamu seperti tak mau
Aku terbelenggu
Aku yang telah berkata tanpa dusta
Aku yang berusaha selalu memahami setiap kata
Aku yang selalu menantimu tanpa lelah dan manja
Tapi kamu bagaimana?
Adakah setitik?
Walau merintik
Berikan tanda dengan menjentik
Wahai, kamu yang berbulu mata lentik
(inspirasi dari status media sosial inisial A)
"Hanya Kelembutan dengan bahasa kejujuran terdalam mampu menyibak relung-relung hati yang terkunci oleh gelap gulitanya perjalanan sakral kehidupan"
Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Selasa, 21 Agustus 2018
Rabu, 15 Agustus 2018
Benci Orang Sombong
Kau tulis petuah nan bijak
Kau tunjuk hidungku
Aku orang sombong
Aku anggukkan kepala biar cepat selesai diskusinya
Kau yang berlagak bak tuhan
Merasa maha mengetahui
Merasa maha benar
Kubocorkan kesombonganku
Aku yang merasa tampan saat bercermin seorang diri dalam ruang
Bila telah berjalan keluar ruang maka wajah tampanku ini tak berarti
Kau tunjuk hidungku
Aku orang sombong
Aku anggukkan kepala biar cepat selesai diskusinya
Kau yang berlagak bak tuhan
Merasa maha mengetahui
Merasa maha benar
Kubocorkan kesombonganku
Aku yang merasa tampan saat bercermin seorang diri dalam ruang
Bila telah berjalan keluar ruang maka wajah tampanku ini tak berarti
Anda Sampah
Hei, baca!
Resapi pada omong kosongmu di jiwa
Hidupku tidak untuk menyenangkan anda
Hidupku tak berglamor sosialita
Tubuhku tak bergelimang harta
Jiwaku tak memuja memuji benda
Bila anda tak selera
Itu urusan anda
Aku hanya jadi diri sendiri saja
Tak bertopeng penuh dusta
Bila jalan anda penuh bohong terserah saja
Nasehat baik menjadi tuli telinga anda
Lakukan saja
Ketahuilah, pembalasan Tuhan itu nyata adanya
Resapi pada omong kosongmu di jiwa
Hidupku tidak untuk menyenangkan anda
Hidupku tak berglamor sosialita
Tubuhku tak bergelimang harta
Jiwaku tak memuja memuji benda
Bila anda tak selera
Itu urusan anda
Aku hanya jadi diri sendiri saja
Tak bertopeng penuh dusta
Bila jalan anda penuh bohong terserah saja
Nasehat baik menjadi tuli telinga anda
Lakukan saja
Ketahuilah, pembalasan Tuhan itu nyata adanya
Ingin Berjumpa
Tuhan, aku telah jatuh cinta
Pada sosok nun jauh di sana
Tak kuasa
Ungkapkan rasa
Kelu untuk bicara cinta
Gelagatnya tak mau membalas rasa
Dan sungguh nyeri di dada
Tapi cinta bukanlah hal yang memaksa
Bila dirinya takut berjumpa
Tak mengapa
Mungkin cintanya bukan untuk jiwa
Mungkin ada yang lain dalam cintanya
Pada sosok nun jauh di sana
Tak kuasa
Ungkapkan rasa
Kelu untuk bicara cinta
Gelagatnya tak mau membalas rasa
Dan sungguh nyeri di dada
Tapi cinta bukanlah hal yang memaksa
Bila dirinya takut berjumpa
Tak mengapa
Mungkin cintanya bukan untuk jiwa
Mungkin ada yang lain dalam cintanya
Muak Tapi Nikmat
Muak tapi menikmati
Sebuah kidung dosa yang menggairahkan
Saling menikam hasrat
Penuh pacuan
Penuh keringat
Penuh desahan
Tuhan dalam keranjang
Tuhan tak merekat dalam tubuh
Tubuh hanya untuk pelampiasan nafsu sesaat
Sungguh muak dengan desahan ini
Tapi serasa nikmat mendesah saat berpakaian bak hewan
Muak tapi nikmat
Sebuah kidung dosa yang menggairahkan
Saling menikam hasrat
Penuh pacuan
Penuh keringat
Penuh desahan
Tuhan dalam keranjang
Tuhan tak merekat dalam tubuh
Tubuh hanya untuk pelampiasan nafsu sesaat
Sungguh muak dengan desahan ini
Tapi serasa nikmat mendesah saat berpakaian bak hewan
Muak tapi nikmat
Lakumu Bukan Lakuku
Sungguh tak mengenalimu lagi
Percampuran dirimu dengan pengalaman
Terkontaminasi otak dengan pelbagai rasa busuk
Waktu menjadi sebuah kejelasan
Watak terbuka setelah lama tertutup tirai
Terombang-ambing bagai tak miliki acuan
Menikam manusia lalu mengangkat nama sendiri
Muak melihat
Mengenalmu tapi menjaga ruang
Karena lakumu bukan lakuku
Percampuran dirimu dengan pengalaman
Terkontaminasi otak dengan pelbagai rasa busuk
Waktu menjadi sebuah kejelasan
Watak terbuka setelah lama tertutup tirai
Terombang-ambing bagai tak miliki acuan
Menikam manusia lalu mengangkat nama sendiri
Muak melihat
Mengenalmu tapi menjaga ruang
Karena lakumu bukan lakuku
Badut Neraka
Mereka tertawa dengan topeng badut
Saat topeng dibuka yang tampak raut memelas
Kemunafikan yang terbalut coba disembunyikan
Ketahuilah!
Saat menipu manusia serta dunia
Tuhan tak bisa ditipu
Keculasan
Kepura-puraan
Beningkan nurani agar tak tergoda para badut
Berlindung pada Tuhan dari para badut
Wajah pembunuh yang ditutupi topeng badut
Mereka pemakai topeng-topeng badut
Berkata tak lurus
Berbeda memilih pada setan sebagai kawan
Sejatinya memang mereka badut neraka
Saat topeng dibuka yang tampak raut memelas
Kemunafikan yang terbalut coba disembunyikan
Ketahuilah!
Saat menipu manusia serta dunia
Tuhan tak bisa ditipu
Keculasan
Kepura-puraan
Beningkan nurani agar tak tergoda para badut
Berlindung pada Tuhan dari para badut
Wajah pembunuh yang ditutupi topeng badut
Mereka pemakai topeng-topeng badut
Berkata tak lurus
Berbeda memilih pada setan sebagai kawan
Sejatinya memang mereka badut neraka
Luka Tak Berdarah
Lelah
Jengah
Resah
Yang kau cintai bukan diriku lalu luka tak berdarah
Baiklah
Sudahlah
Telah terjawab sudah
Semua katamu sekedar basa-basilah
Pergilah!
Semua rasa cintamu bersamamu, gapailah!
Aku terluka tapi tak berdarah
Jengah
Resah
Yang kau cintai bukan diriku lalu luka tak berdarah
Baiklah
Sudahlah
Telah terjawab sudah
Semua katamu sekedar basa-basilah
Pergilah!
Semua rasa cintamu bersamamu, gapailah!
Aku terluka tapi tak berdarah
Dustakah Cintamu?
Tapi setidaknya di dunia bisakah berjumpa?
Saling bicara
Tentang rasa
Tentang cinta
Kisah kasih tak terjamah masa
Merindukan sekilas kata
Merindukan sentuhan dan jumpa
Atau semua dusta
Ucapan sayangmu saat berkata
Saling bicara
Tentang rasa
Tentang cinta
Kisah kasih tak terjamah masa
Merindukan sekilas kata
Merindukan sentuhan dan jumpa
Atau semua dusta
Ucapan sayangmu saat berkata
Kau Termanis
Jangan buatku menangis
Jangan buatku meringis
Jangan berkata sinis
Sungguh hanya ingin memelukmu tak berbaris
Mengecup indah dirimu yang manis
Kapankah kau berjalan seperti turis?
Aku ingin di dunia bercinta tak bertepis
Aku ingin bersama redakan hati yang teriris
Jangan buatku meringis
Jangan berkata sinis
Sungguh hanya ingin memelukmu tak berbaris
Mengecup indah dirimu yang manis
Kapankah kau berjalan seperti turis?
Aku ingin di dunia bercinta tak bertepis
Aku ingin bersama redakan hati yang teriris
Akankah Berpadu?
Adakah waktu?
Saat untuk bersua
Kita bicara tentang rindu
Kita akankah mengadu
Bicara pada cinta yang bertalu
Inginkah kau bertemu?
Ungkapkan semua cerita rindu
Karena akupun merindu
Pada cinta yang belum sempat menderu
Saat untuk bersua
Kita bicara tentang rindu
Kita akankah mengadu
Bicara pada cinta yang bertalu
Inginkah kau bertemu?
Ungkapkan semua cerita rindu
Karena akupun merindu
Pada cinta yang belum sempat menderu
Senin, 13 Agustus 2018
Kau Tak Merasakan Cintaku
Maafkan atas rasa
Maafkan atas cinta
Bilamana
Kau tak menyuka
Aku tak mengapa
Mengerti atas setiap kata
Ucapan yang ada
Pada mulut yang terbuka
Bila rasaku padamu bukan cinta
Lalu ini apa?
Ada bahagia
Ada berdebar dalam dada
Salah tingkah melihat potretmu berindah muka
Aku cinta
Aku rasa
Iya
Penuh warna
Sejuta
Padamu yang masih berdiam saja
Maafkan atas cinta
Bilamana
Kau tak menyuka
Aku tak mengapa
Mengerti atas setiap kata
Ucapan yang ada
Pada mulut yang terbuka
Bila rasaku padamu bukan cinta
Lalu ini apa?
Ada bahagia
Ada berdebar dalam dada
Salah tingkah melihat potretmu berindah muka
Aku cinta
Aku rasa
Iya
Penuh warna
Sejuta
Padamu yang masih berdiam saja
Rasa Masa Lalu
Mengenang masa lalu
Antara aku
Antara kamu
Bersama dahulu
Menunggu
Walau tak pernah tahu
Tentang rasa dalam kalbu
Kini ingin saling bertemu
Mengenang masa lalu
Bersamamu
Indah selalu
Jangan lupakan aku
Walaupun tak selalu
Menjagamu
Memegang erat pundakmu
Menggenggam jemarimu
Mengusap airmatamu
Ada doa terbaik untukmu
Cintaku
Sayangku
Walau tahu
Kau tak pernah merasaiku
Antara aku
Antara kamu
Bersama dahulu
Menunggu
Walau tak pernah tahu
Tentang rasa dalam kalbu
Kini ingin saling bertemu
Mengenang masa lalu
Bersamamu
Indah selalu
Jangan lupakan aku
Walaupun tak selalu
Menjagamu
Memegang erat pundakmu
Menggenggam jemarimu
Mengusap airmatamu
Ada doa terbaik untukmu
Cintaku
Sayangku
Walau tahu
Kau tak pernah merasaiku
Sepi Menangis
Sepi
Meresapi
Liku-liku hari
Tanpamu di sisi
Serasa mati
Kau tak kunjung mengerti
Kau seperti matahari
Kau seperti pagi
Kau seperti pelangi
Kau menghilang tinggalkan diri
Menangis sendiri
Meratapi
Tentang mencintai
Tapi tak dicintai
Meresapi
Liku-liku hari
Tanpamu di sisi
Serasa mati
Kau tak kunjung mengerti
Kau seperti matahari
Kau seperti pagi
Kau seperti pelangi
Kau menghilang tinggalkan diri
Menangis sendiri
Meratapi
Tentang mencintai
Tapi tak dicintai
Keseksian Tersulit
Kamu seksi tapi tak kunjung terpegang
Kamu kece tapi tak kunjung tersentuh
Kamu dekat tapi tak kuasa berpeluk
Lelah saling beradu pandangan
Kita berdua saling mencuri pandangan
Begitu ketakutan hingga tak seorangpun di antara berdua yang mulai berkata cinta
Tak bisa menerka
Hanya sekedar bertanya-tanya
Bila kelak menyesal untuk cinta ini karena tak terucap maka biarlah
Karena kita berdua sadari
Kita berdua telah bercermin dalam agama
Cinta ini terhampar pada rumput perbedaan
Kamu kece tapi tak kunjung tersentuh
Kamu dekat tapi tak kuasa berpeluk
Lelah saling beradu pandangan
Kita berdua saling mencuri pandangan
Begitu ketakutan hingga tak seorangpun di antara berdua yang mulai berkata cinta
Tak bisa menerka
Hanya sekedar bertanya-tanya
Bila kelak menyesal untuk cinta ini karena tak terucap maka biarlah
Karena kita berdua sadari
Kita berdua telah bercermin dalam agama
Cinta ini terhampar pada rumput perbedaan
Aku Bukan Khadijah Binti Khuwalid
Aku
Siapakah aku?
Aku hanyalah seorang wanita biasa
Aku yang mencintaimu sekuat jiwa
Tiada kesalahan pada rasa cinta
Dirimu merupakan lelaki terbaik
Bila cinta tak jua bersanding lantas salah siapa?
Apakah aku harus seperti Khadijah binti Khuwalid?
Berkorban jiwa juga seluruh harta demi agama Tuhan?
Setia mendampingi berjalan pada rel Tuhan
Aku yang terlalu memujamu melebihi tuhan
Aku seorang wanita juga hamba yang khilaf
Seharusnya mencintai lelaki sepertimu tak mengalahkan cintai Tuhanku
Aku memang bukan Khadijah seorang wanita termashur nan setia
Satu yang kujanjikan akan mencintaimu sesuai ajaran Tuhan
Kau lelaki yang kucintai tak bersalah atas cinta tak bersambut
Kesalahan ada pada nuraniku yang berharap padamu
Seharusnya kusangkutkan harapan percintaan pada Tuhan semata
Berharap pada dunia lambat-laun berpisah lalu setitik kecewa menganga terbuka
Aku seorang wanita biasa
Mencintaimu seorang lelaki yang luar biasa
Bila memang jalan Tuhan tak menghendaki aku tak akan paksakan
Belajar dari Khadijah binti Khuwalid
Lebih mencintai Tuhan dengan menjadi pendamping sang pembawa risalah
(inspirasi dari status media sosial berinisial "AZM")
Siapakah aku?
Aku hanyalah seorang wanita biasa
Aku yang mencintaimu sekuat jiwa
Tiada kesalahan pada rasa cinta
Dirimu merupakan lelaki terbaik
Bila cinta tak jua bersanding lantas salah siapa?
Apakah aku harus seperti Khadijah binti Khuwalid?
Berkorban jiwa juga seluruh harta demi agama Tuhan?
Setia mendampingi berjalan pada rel Tuhan
Aku yang terlalu memujamu melebihi tuhan
Aku seorang wanita juga hamba yang khilaf
Seharusnya mencintai lelaki sepertimu tak mengalahkan cintai Tuhanku
Aku memang bukan Khadijah seorang wanita termashur nan setia
Satu yang kujanjikan akan mencintaimu sesuai ajaran Tuhan
Kau lelaki yang kucintai tak bersalah atas cinta tak bersambut
Kesalahan ada pada nuraniku yang berharap padamu
Seharusnya kusangkutkan harapan percintaan pada Tuhan semata
Berharap pada dunia lambat-laun berpisah lalu setitik kecewa menganga terbuka
Aku seorang wanita biasa
Mencintaimu seorang lelaki yang luar biasa
Bila memang jalan Tuhan tak menghendaki aku tak akan paksakan
Belajar dari Khadijah binti Khuwalid
Lebih mencintai Tuhan dengan menjadi pendamping sang pembawa risalah
(inspirasi dari status media sosial berinisial "AZM")
Lekaslah, Bangun !
Berjuanglah, kawan!
Demi kehidupan
Tangguhlah dalam lelapan
Lekaslah tersadarkan
Kurasa bersamamu itu suatu kebaikan
Sedihku tersembunyikan
Kekhawatiran
Merasuki setiap sendi badan
Cemas kehilangan
Kau berbaring juga aku kelimbungan
Berjuanglah, teman!
Hanya doa pada Tuhan
Kupanjatkan
Menantimu bangun dari tidur tak berbadan
Aku dalam kerinduan
Demi kehidupan
Tangguhlah dalam lelapan
Lekaslah tersadarkan
Kurasa bersamamu itu suatu kebaikan
Sedihku tersembunyikan
Kekhawatiran
Merasuki setiap sendi badan
Cemas kehilangan
Kau berbaring juga aku kelimbungan
Berjuanglah, teman!
Hanya doa pada Tuhan
Kupanjatkan
Menantimu bangun dari tidur tak berbadan
Aku dalam kerinduan
Langganan:
Postingan (Atom)