Dalam dalih yang termarjinalkan aku tegak
Tak bergeming dalam menyusun langkah Tuhan
Tak surut menyebut Tuhan dalam dunia
Ini tuntunan religi
Aku terus melangkah
Aku terus bergerak
Setiap nafas duniaku untuk Tuhan
Menangis mungkin
Tertawa mungkin
Bahagia mungkin
Bersedih mungkin
Bila Tuhan bersama dunia terasa mudah
"Hanya Kelembutan dengan bahasa kejujuran terdalam mampu menyibak relung-relung hati yang terkunci oleh gelap gulitanya perjalanan sakral kehidupan"
Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Kamis, 24 Januari 2013
Pernahkah
Pernahkan sekali lagi kau rindu padaku?
Pernahkah kau mauiku lagi seperti dulu?
Pernahkah kau rasakan apa yang aku rasa?
Pernahkah aku ada dalam dada?
Sejuta tanya beragam mauku padamu
Kembalilah dan tengoklah disini aku
Aku mungkin tak pernah bisa lupakanmu
Aku ingin juga itu yang terjadi padamu
Pernahkah kau?
Pernahkah kau mauiku lagi seperti dulu?
Pernahkah kau rasakan apa yang aku rasa?
Pernahkah aku ada dalam dada?
Sejuta tanya beragam mauku padamu
Kembalilah dan tengoklah disini aku
Aku mungkin tak pernah bisa lupakanmu
Aku ingin juga itu yang terjadi padamu
Pernahkah kau?
Bila Ini Terlalu
Maaf bila cinta ini kepadamu keterlaluan
Maaf bila rindu ini kepadamu keterlaluan
Tahukah bila setiap malam selalu berhasrat untuk bersamamu kembali
Tahukah bila setiap malam aku tak mau tidur tanpa pikirkanmu
Bila ini terlalu padamu aku memang tak berdaya
Bila ini terlalu padamu aku tak kuasa berpaling
Maaf bila rindu ini kepadamu keterlaluan
Tahukah bila setiap malam selalu berhasrat untuk bersamamu kembali
Tahukah bila setiap malam aku tak mau tidur tanpa pikirkanmu
Bila ini terlalu padamu aku memang tak berdaya
Bila ini terlalu padamu aku tak kuasa berpaling
Langganan:
Postingan (Atom)