Rumah yang tanpa berbenah
Seperti kapal pecah
Tumpukan barang berkeliaran di mana saja
Tak ada tempat untuk meluruskan kaki di dalam rumah
Karakter para penghuni rumah tercermin dari berantaknya sudut rumah
Menghirup nafas saja
Bila kuberbenah seperti tak ada dukungan
Pekerjaanku tak berarti di mata para sembarang
Bila kuberkata selalu saja ada jawaban dari para sembarang
Agama yang hanya menjadi tampilan tubuh semata
Melempar benda-benda kemana saja
Menyimpan barang-barang seenaknya
Lalu lihatlah tumpang tindih segalanya tak beraturan
Tiada kesejukan dalam rumah dan keserawutan
Para sembarang sebaik apapun penampilan tetap saja terlihat luarnya
Tiap pojok ruangan yang mencerminkan para penghuninya
Akidah dan adab agama yang sepertinya tak pernah dipakainya
Damainya rumah terlihat dari keteraturan dan kerapian rumah
Rumah surga dunia tapi tidak untuk para sembarang sang para pelempar benda
"Hanya Kelembutan dengan bahasa kejujuran terdalam mampu menyibak relung-relung hati yang terkunci oleh gelap gulitanya perjalanan sakral kehidupan"
Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Minggu, 31 Mei 2015
Sisi Manusiaku
Jangan tanya tentang warna kulitku
Jangan tanya tentang bahasaku
Jangan tanya tentang semua hartaku
Jangan tanya tentang keilmuanku
Jangan tanya tentang agamaku
Jangan tanya tentang semua perbedaan bila itu semua untuk mengucilkan
Tanyakan tentang seberapa besar sisi kemanusiaanku
Tanyakan seberapa besar peduliku pada dunia
Dan aku manusia yang ingin bernurani
Jangan ada perang
Jangan ada penindasan
Jangan ada pertikaian
Jangan ada kebenciaan
Karena membunuhi manusia berarti membunuhi seluruh manusia di bumi
Jangan tanya tentang bahasaku
Jangan tanya tentang semua hartaku
Jangan tanya tentang keilmuanku
Jangan tanya tentang agamaku
Jangan tanya tentang semua perbedaan bila itu semua untuk mengucilkan
Tanyakan tentang seberapa besar sisi kemanusiaanku
Tanyakan seberapa besar peduliku pada dunia
Dan aku manusia yang ingin bernurani
Jangan ada perang
Jangan ada penindasan
Jangan ada pertikaian
Jangan ada kebenciaan
Karena membunuhi manusia berarti membunuhi seluruh manusia di bumi
Dan Aku Penasaran
Siapakah dirinya yang selalu melihat ceritaku?
Sejauh merangkai kata selalu ada kedua mata penikmat
Penikmat-penikmat yang tak tahu siapakah gerangan dirinya
Bicaralah lalu tulislah bahwa kau menikmati sejumlah ceritaku
Terima kasih untukmu bila memang kau masih juga diam
Dirimu
bicaralah bila hatimu bukan mesin
Dirimu
tulislah kata-katamu dalam ceritaku bila kau bukan robot
Berbagilah denganku tentang hidupmu
Karena selalu ada cerita dalam kehidupan ini
Sejauh merangkai kata selalu ada kedua mata penikmat
Penikmat-penikmat yang tak tahu siapakah gerangan dirinya
Bicaralah lalu tulislah bahwa kau menikmati sejumlah ceritaku
Terima kasih untukmu bila memang kau masih juga diam
Dirimu
bicaralah bila hatimu bukan mesin
Dirimu
tulislah kata-katamu dalam ceritaku bila kau bukan robot
Berbagilah denganku tentang hidupmu
Karena selalu ada cerita dalam kehidupan ini
Pelangi Jiwa
Melepas kepenatan di ujung pelangi
Berharap dirimu melihatku terduduk di deretan warna-warni
Dirimu yang terlalu asyik dengan duniamu bersama kawan-kawanmu
Dan aku tak sekalipun melintas dalam pikiranmu
Dan aku masih lelah terduduk di sini
Hilang harapan untuk mendapatkan sedikit arti
Pelangi yang menghiasi langit hanya dilihat oleh manusia yang peka
Dan dirimu sungguh tak miliki rasa
Bukalah mata hati lalu lihatlah cinta sejati sebenarnya
Begitu banyak kumpulan manusia yang kotor berjiwa
Dan aku tersisihkan oleh mereka yang tertawa tapi masam di hati mereka
Aku melihatmu dan kumpulan kawanmu dari atas cakrawala
Kau menyakitiku dengan tak memberi ruang pada hatimu
Dan mungkin aku perih tapi tak bisa membencimu
Kecintaanku telah mengalahkan benciku
Buka nuranimu dan temukan sebenar-benarnya kekasihmu
Berharap dirimu melihatku terduduk di deretan warna-warni
Dirimu yang terlalu asyik dengan duniamu bersama kawan-kawanmu
Dan aku tak sekalipun melintas dalam pikiranmu
Dan aku masih lelah terduduk di sini
Hilang harapan untuk mendapatkan sedikit arti
Pelangi yang menghiasi langit hanya dilihat oleh manusia yang peka
Dan dirimu sungguh tak miliki rasa
Bukalah mata hati lalu lihatlah cinta sejati sebenarnya
Begitu banyak kumpulan manusia yang kotor berjiwa
Dan aku tersisihkan oleh mereka yang tertawa tapi masam di hati mereka
Aku melihatmu dan kumpulan kawanmu dari atas cakrawala
Kau menyakitiku dengan tak memberi ruang pada hatimu
Dan mungkin aku perih tapi tak bisa membencimu
Kecintaanku telah mengalahkan benciku
Buka nuranimu dan temukan sebenar-benarnya kekasihmu
Terima Kasih Atas Ceritamu
Mencari sejumput ide dari sekumpulan raga
Menuangkan dalam tulisan-tulisan yang penuh rasa
Jangan pernah melihat kehidupanku
Hidupku tak bercerita terlalu
Selalu indah saat melihat semua ceritamu
Ada saja seberkas inspirasi yang menelusup dalam kalbu
Terima kasih telah memberi satu pesan
Mungkin bagimu biasa tapi bagiku sangatlah penuh kesan
Cerita-cerita hidupmu begitu menakjubkan
Terkadang aku berpikir dan tersenyum bahkan menangis pada Tuhan
Hanya ingat bahwa hidup di dunia ini sementara
Dan aku seorang hamba yang tak miliki apa-apa
Menuangkan dalam tulisan-tulisan yang penuh rasa
Jangan pernah melihat kehidupanku
Hidupku tak bercerita terlalu
Selalu indah saat melihat semua ceritamu
Ada saja seberkas inspirasi yang menelusup dalam kalbu
Terima kasih telah memberi satu pesan
Mungkin bagimu biasa tapi bagiku sangatlah penuh kesan
Cerita-cerita hidupmu begitu menakjubkan
Terkadang aku berpikir dan tersenyum bahkan menangis pada Tuhan
Hanya ingat bahwa hidup di dunia ini sementara
Dan aku seorang hamba yang tak miliki apa-apa
Rasa Hilang
Satu titik tentang rasa kehilangan
Dan semakin terbiasa dengan rasa ini
Pagi hari seharusnya udara terasa menyegarkan
Bau menyengat terus menusuk indera penciuman
Pagi macam apa ini bila yang ada hanya rasa busuk
Berlari dan terus tanpa berhenti
Berusaha menghilangkan rasa nyeri tentang rasa kehilangan
Namun sejauh apapun pelarian rasa ini tetap membekas
Perjumpaan selalu ada kata perpisahan
Perpisahan yang terkadang menyesakkan dan berlabuh pada kehilangan
Bahagialah dengan segala pencapaian cita
Tak usah dengarkan semua kesah yang meminta untuk kembali
Kembalilah dengan membawa sekeranjang keberhasilan asa
Mungkin kehilangan ini hanya sementara dan menjadi kenangan dalam otak
Mungkin akan tersenyum bilamana dituliskan Tuhan untuk bersua lagi
Satu titik di sini dan mungkin menangis namun tertahan
Mencintai dan menyayangi dengan berbagai bentuk dan rasa
Kehilangan tentang kebersamaan
Kehilangan tentang riak kecil kemarahan yang akan dirindukan
Pagi ini benar-benar kehilangan akan segalanya
Dan semakin terbiasa dengan rasa ini
Pagi hari seharusnya udara terasa menyegarkan
Bau menyengat terus menusuk indera penciuman
Pagi macam apa ini bila yang ada hanya rasa busuk
Berlari dan terus tanpa berhenti
Berusaha menghilangkan rasa nyeri tentang rasa kehilangan
Namun sejauh apapun pelarian rasa ini tetap membekas
Perjumpaan selalu ada kata perpisahan
Perpisahan yang terkadang menyesakkan dan berlabuh pada kehilangan
Bahagialah dengan segala pencapaian cita
Tak usah dengarkan semua kesah yang meminta untuk kembali
Kembalilah dengan membawa sekeranjang keberhasilan asa
Mungkin kehilangan ini hanya sementara dan menjadi kenangan dalam otak
Mungkin akan tersenyum bilamana dituliskan Tuhan untuk bersua lagi
Satu titik di sini dan mungkin menangis namun tertahan
Mencintai dan menyayangi dengan berbagai bentuk dan rasa
Kehilangan tentang kebersamaan
Kehilangan tentang riak kecil kemarahan yang akan dirindukan
Pagi ini benar-benar kehilangan akan segalanya
Namaku Cintaimu
Jangan tanya tentang nama
Tanya saja tentang cinta
Jangan tanya tentang usia
Tanya saja tentang rindu juga rasa
Kepala menggeleng lemah saat terus didesak
Hati ini yang selalu cemas apabila kau terus menjaga jarak
Ingin selalu dekat denganmu
Senantiasa dalam cinta kasih juga perasaan sayangmu
Tak hendak membuat dirimu penuh resah
Jiwa ini yang senantiasa penuh kasih sayang dan mendesah
Jangan pernah bilang tentang rasa kejam
Itu menyakitkan dan membuat seram
Lupakan saja bila cintaku membuatmu terganggu
Namaku cintaimu tapi tak tahu denganmu
Tapi bila kecintaanmu hanya belas kasih maka jangan
Tak usah bicara dan ulurkan tangan
Hanya ingin dicintaimu juga disayangimu penuh tulus
Hilangkan curiga lalu benci dan segala akal bulus
Namun terlalu pelik bila dilanjutkan kisah ini
Terima kasih telah menjadi kisah cinta di dalam hati
Tanya saja tentang cinta
Jangan tanya tentang usia
Tanya saja tentang rindu juga rasa
Kepala menggeleng lemah saat terus didesak
Hati ini yang selalu cemas apabila kau terus menjaga jarak
Ingin selalu dekat denganmu
Senantiasa dalam cinta kasih juga perasaan sayangmu
Tak hendak membuat dirimu penuh resah
Jiwa ini yang senantiasa penuh kasih sayang dan mendesah
Jangan pernah bilang tentang rasa kejam
Itu menyakitkan dan membuat seram
Lupakan saja bila cintaku membuatmu terganggu
Namaku cintaimu tapi tak tahu denganmu
Tapi bila kecintaanmu hanya belas kasih maka jangan
Tak usah bicara dan ulurkan tangan
Hanya ingin dicintaimu juga disayangimu penuh tulus
Hilangkan curiga lalu benci dan segala akal bulus
Namun terlalu pelik bila dilanjutkan kisah ini
Terima kasih telah menjadi kisah cinta di dalam hati
Sabtu, 30 Mei 2015
Rasa Sasar
Kegarangan
Kebuasan
Kemarahan
Keangkuhan
Kedengkian
Semua rasa setan
Dan semuanya terpampang pada badan
Kebuasan
Kemarahan
Keangkuhan
Kedengkian
Semua rasa setan
Dan semuanya terpampang pada badan
Kecintaan Ini
Cintaku padamu bukan untuk menjadi olok-olokan
Cintaku padamu bukan untuk menjadi bahan candaan
Cintaku padamu bukan karena teman juga saling mencinta
Cintaku padamu tak ternilai
Dan mungkin cintaku padamu tak berbalas darimu
Tak mengapa bila itu membuatmu merasa bebas
Cintaku padamu tak terlihat oleh manusia
Cintaku padamu tak hendak menjadi pujian atau gurauan manusia
Cintaku padamu kusembunyikan dari manusia bahkan dirimupun tak mengetahuinya
Dan mungkin cintaku padamu tak terjawab darimu
Tak hendak kuutarakan rasaku padamu
Biar saja cintaku padamu menjadi kisah rahasia hatiku
Aku tak mau cintaku padamu menjadi bahan publisitas manusia
Kau tak akan pernah tahu betapa besarnya rasa kasihku padamu
Dan sampai kapanpun kau tak akan memeluk rasa cintaku ini
Cintaku padamu bukan untuk menjadi bahan candaan
Cintaku padamu bukan karena teman juga saling mencinta
Cintaku padamu tak ternilai
Dan mungkin cintaku padamu tak berbalas darimu
Tak mengapa bila itu membuatmu merasa bebas
Cintaku padamu tak terlihat oleh manusia
Cintaku padamu tak hendak menjadi pujian atau gurauan manusia
Cintaku padamu kusembunyikan dari manusia bahkan dirimupun tak mengetahuinya
Dan mungkin cintaku padamu tak terjawab darimu
Tak hendak kuutarakan rasaku padamu
Biar saja cintaku padamu menjadi kisah rahasia hatiku
Aku tak mau cintaku padamu menjadi bahan publisitas manusia
Kau tak akan pernah tahu betapa besarnya rasa kasihku padamu
Dan sampai kapanpun kau tak akan memeluk rasa cintaku ini
Tidakku Bohong Untukmu
Aku sembunyikan saja semua rasa cintaku padamu
Saat kau tanya cintakah aku padamu?
Aku jawab tidak
Aku sembunyikan saja semua rinduku padamu
Saat kau bertanya lagi tentang rasa rindu
Aku jawab tidak ada kerinduan padamu
Lalu kau pergi dan tak lagi menyapa
Aku yang tak mau kau cintai bila kau terpaksa
Aku yang tak kau rindukan bila kau terpaksa
Tahukah kau,
Semua jawaban tidakku untukmu bohong belaka
Karena aku sangat cinta dan rindu padamu
Namun aku harus berkata tidak agar kau bahagia
Tak mau aku membuat duniamu cemberut
Lalu kau pergi dan tak menyapa lagi
Kau tahu ada sepi tanpamu tapi tak mengapa
Bila kau bahagia tanpaku maka aku baik-baik saja walau ada luka
Saat kau tanya cintakah aku padamu?
Aku jawab tidak
Aku sembunyikan saja semua rinduku padamu
Saat kau bertanya lagi tentang rasa rindu
Aku jawab tidak ada kerinduan padamu
Lalu kau pergi dan tak lagi menyapa
Aku yang tak mau kau cintai bila kau terpaksa
Aku yang tak kau rindukan bila kau terpaksa
Tahukah kau,
Semua jawaban tidakku untukmu bohong belaka
Karena aku sangat cinta dan rindu padamu
Namun aku harus berkata tidak agar kau bahagia
Tak mau aku membuat duniamu cemberut
Lalu kau pergi dan tak menyapa lagi
Kau tahu ada sepi tanpamu tapi tak mengapa
Bila kau bahagia tanpaku maka aku baik-baik saja walau ada luka
Cinta Yang Tak Layak
Hari ini aku tak akan mandi
Biar bau dan kusam tercermin pada diri
Aku yang tak mau terus mencintai
Aku yang tak mau terus kau kasihi
Dan aku harus melepas cinta kasih ini
Bencilah kau pada diriku
Lihatlah tak cerah diriku
Jangan pernah lihat hatiku
Hati ini selalu mencintaimu
Aku yang harus melepaskanmu
Sakit juga sedih lalu menangis
Kau tak usah menggubris
Biarlah hati-hati ini teriris
Tak mau Tuhan menjadi sinis
Cinta kita tak usah menjadi manis
Cinta ini tak layak
Aku yang terlalu sayang hingga menjadi kerak
Dirimu yang melihatku mengejarmu sembari merangkak
Cinta kita berdua seharusnya tak usah semarak
Aku sayang padamu berteriak sampai suara serak
Biar bau dan kusam tercermin pada diri
Aku yang tak mau terus mencintai
Aku yang tak mau terus kau kasihi
Dan aku harus melepas cinta kasih ini
Bencilah kau pada diriku
Lihatlah tak cerah diriku
Jangan pernah lihat hatiku
Hati ini selalu mencintaimu
Aku yang harus melepaskanmu
Sakit juga sedih lalu menangis
Kau tak usah menggubris
Biarlah hati-hati ini teriris
Tak mau Tuhan menjadi sinis
Cinta kita tak usah menjadi manis
Cinta ini tak layak
Aku yang terlalu sayang hingga menjadi kerak
Dirimu yang melihatku mengejarmu sembari merangkak
Cinta kita berdua seharusnya tak usah semarak
Aku sayang padamu berteriak sampai suara serak
Kagumi Senyummu
Menanti kau hadir memberikan seutas senyum
Hari-hariku terisi dengan menunggu senyumanmu
Saat kau tersenyum aku tahu bahwa senyumanmu itu bukan untukku
Aku yang melihat senyumanmu dari kejauhan
Dan aku merasa senyumanmu membuat usiaku berarti
Walau kau tersenyum kala kau dikelilingi dengan teman-teman ternyamanmu
Bila bersamaku dirimu tak tersenyum maka pergilah
Biarkanlah aku melihatmu dan senyummu bersama dunia ternyamanmu
Senyumanmu membuat diriku tersenyum pula walau kau tak melihat senyumku ini
Mungkin aku seperti orang yang mencuri pandang pada senyummu
Saat kau melihatku maka aku secepatnya memalingkan mukaku
Aku tak mau kau berhenti tersenyum hanya karena kau tahu aku pengagum senyummu
Tertawalah kau
Tersenyumlah kau
Bersama teman-teman terindahmu ada gelak tawamu
Aku yang kagumi senyummu di balik tembok melihatmu dengan tersembunyi
Hari-hariku terisi dengan menunggu senyumanmu
Saat kau tersenyum aku tahu bahwa senyumanmu itu bukan untukku
Aku yang melihat senyumanmu dari kejauhan
Dan aku merasa senyumanmu membuat usiaku berarti
Walau kau tersenyum kala kau dikelilingi dengan teman-teman ternyamanmu
Bila bersamaku dirimu tak tersenyum maka pergilah
Biarkanlah aku melihatmu dan senyummu bersama dunia ternyamanmu
Senyumanmu membuat diriku tersenyum pula walau kau tak melihat senyumku ini
Mungkin aku seperti orang yang mencuri pandang pada senyummu
Saat kau melihatku maka aku secepatnya memalingkan mukaku
Aku tak mau kau berhenti tersenyum hanya karena kau tahu aku pengagum senyummu
Tertawalah kau
Tersenyumlah kau
Bersama teman-teman terindahmu ada gelak tawamu
Aku yang kagumi senyummu di balik tembok melihatmu dengan tersembunyi
Bila Aku Mati
Bilamana hari ini saat hidup terakhirku
Aku harus bagaimana?
Karena aku percaya ada kehidupan abadi setelah kematian
Karena aku percaya segala laku di dunia akan di adili oleh Tuhan
Ketakutan juga kecemasan terus mendera setiap waktu
Kematianku yang aku sendiri tak tahu kapan tibanya
Menyusuri pijakan kaki dengan kepala tertunduk karena merasa banyak salah
Ampuni atas dedosa ini, duhai Sang Penguasa Semesta
Seperti tak berpikir saja saat melakukan salah yang serupa
Mata hati terus-menerus ditaburi setan oleh kelambu hitam
Selalu bertanya apakah seluruh ibadah ini telah cukup dan sempurna?
Apakah ibadah ini telah sebaik-baik ibadah di mata Tuhan?
Dalam melangkah selalu teringat kematian yang bisa datang tiba-tiba
Mati yang tak melihat usia muda atau tua
Mati yang tak melihat berharta atau berkalung derita
Mati yang tak melihat kesiapan kita
Untuk apa kesombongan yang terus digelontorkan jiwa
Angkuh-angkuh dalam bicara dan bertingkah laku seolah mati tak akan menghampiri
Bila aku mati pantaskah aku tersenyum dalam kematianku?
Bila aku mati berharap Tuhan memberi kebaikanNya padaku
Aku harus bagaimana?
Karena aku percaya ada kehidupan abadi setelah kematian
Karena aku percaya segala laku di dunia akan di adili oleh Tuhan
Ketakutan juga kecemasan terus mendera setiap waktu
Kematianku yang aku sendiri tak tahu kapan tibanya
Menyusuri pijakan kaki dengan kepala tertunduk karena merasa banyak salah
Ampuni atas dedosa ini, duhai Sang Penguasa Semesta
Seperti tak berpikir saja saat melakukan salah yang serupa
Mata hati terus-menerus ditaburi setan oleh kelambu hitam
Selalu bertanya apakah seluruh ibadah ini telah cukup dan sempurna?
Apakah ibadah ini telah sebaik-baik ibadah di mata Tuhan?
Dalam melangkah selalu teringat kematian yang bisa datang tiba-tiba
Mati yang tak melihat usia muda atau tua
Mati yang tak melihat berharta atau berkalung derita
Mati yang tak melihat kesiapan kita
Untuk apa kesombongan yang terus digelontorkan jiwa
Angkuh-angkuh dalam bicara dan bertingkah laku seolah mati tak akan menghampiri
Bila aku mati pantaskah aku tersenyum dalam kematianku?
Bila aku mati berharap Tuhan memberi kebaikanNya padaku
Aku Mau Tapi Tuhan Tidak
Bila duniaku memang tanpa kehadiranmu
Terasa berat dan aku tak mau
Tapi terkadang segalanya Tuhan yang menentukan
Tapi setidaknya aku telah berusaha untuk mendapatkanmu
Bila duniaku tanpamu dan itu atas kehendak Tuhan
Kesedihan itu ada
Berjalan di muka bumi mungkin tak lagi sama
Namun Tuhan Maha Tahu yang terbaik
Lihatlah kini kuberjalan tanpamu di sisiku
Tak ada lagi genggaman jemari juga candaan manja
Jalan Tuhan memang terkadang tak seperti yang diinginkan
Yakini saja Tuhan mengetahui segala yang menjadi kebutuhan kita
Tuhan akan memberikan yang kita butuhkan
Tuhan terkadang tidak memberikan yang kita inginkan
Aku inginkan kita berdua bersama namun ternyata Tuhan tidak
Terasa berat dan aku tak mau
Tapi terkadang segalanya Tuhan yang menentukan
Tapi setidaknya aku telah berusaha untuk mendapatkanmu
Bila duniaku tanpamu dan itu atas kehendak Tuhan
Kesedihan itu ada
Berjalan di muka bumi mungkin tak lagi sama
Namun Tuhan Maha Tahu yang terbaik
Lihatlah kini kuberjalan tanpamu di sisiku
Tak ada lagi genggaman jemari juga candaan manja
Jalan Tuhan memang terkadang tak seperti yang diinginkan
Yakini saja Tuhan mengetahui segala yang menjadi kebutuhan kita
Tuhan akan memberikan yang kita butuhkan
Tuhan terkadang tidak memberikan yang kita inginkan
Aku inginkan kita berdua bersama namun ternyata Tuhan tidak
Kamis, 28 Mei 2015
Cahaya Jiwa
Tuhan dalam remang juga gulita
Berusaha meraba seberkas cahaya
Cahaya yang tak kunjung terpegang
Cahaya yang tak dapat dipegang
Cahaya hanya bisa dirasakan
Bermata tapi seperti tak melihat
Berkata tapi seperti tak tertata
Berkaki tapi selalu melangkah kepada yang sesat
Berakal tapi seperti binatang
Berhati tapi seperti tak berTuhan
Kedalaman nurani sangat membutuhkan Tuhan
Asma Tuhan selalu tersebut namun tak melekat
Teramat butuh pertolongan Tuhan
Dalam kelam coba mendekat Tuhan
Dalam damai coba lebih mendekat Tuhan
Karena butuh penerang dalam jiwa yakni cahaya Tuhan
Berusaha meraba seberkas cahaya
Cahaya yang tak kunjung terpegang
Cahaya yang tak dapat dipegang
Cahaya hanya bisa dirasakan
Bermata tapi seperti tak melihat
Berkata tapi seperti tak tertata
Berkaki tapi selalu melangkah kepada yang sesat
Berakal tapi seperti binatang
Berhati tapi seperti tak berTuhan
Kedalaman nurani sangat membutuhkan Tuhan
Asma Tuhan selalu tersebut namun tak melekat
Teramat butuh pertolongan Tuhan
Dalam kelam coba mendekat Tuhan
Dalam damai coba lebih mendekat Tuhan
Karena butuh penerang dalam jiwa yakni cahaya Tuhan
Tak Bertapak Kaki
Terbelenggu dengan rutinitas
hingga Tuhan hanya menjadi barang sisa
Terkadang merasa jenuh dengan ini semua
karena Tuhan tak mematri
Seharusnya berTuhan dengan segenap raga
Seharusnya mencurahkan seluruh hidup ini untuk Tuhan
Namun nafsu-nafsu terlalu keras dihembuskan iblis
Dan lemah lalu seakan tak bertapak kaki
juga melayang kala memuja Tuhan
hingga Tuhan hanya menjadi barang sisa
Terkadang merasa jenuh dengan ini semua
karena Tuhan tak mematri
Seharusnya berTuhan dengan segenap raga
Seharusnya mencurahkan seluruh hidup ini untuk Tuhan
Namun nafsu-nafsu terlalu keras dihembuskan iblis
Dan lemah lalu seakan tak bertapak kaki
juga melayang kala memuja Tuhan
Dunia Setan
Dunia yang menggoda bak gadis perawan
Dunia yang melenakan bak seorang perjaka
Kenikmatan dunia seolah membuat lemah kedua tungkai lutut ini
Hingga berkata-kata tak jelas dan seperti tak berakal
Dunia yang terus menjadi bui untuk jiwa
Dunia seolah terus menggambar di hati lalu menjadi syahwat
Setan-setan tak diam membisu walau manusia telah terpedaya
Setan-setan tak berhenti menggoda walau langkah manusia telah salah
Setan-setan terus mengejar dengan bujuk rayuan hingga dirinya menjadi kerabat setan
Jujur saja ada jiwa yang kecapaian dengan seluruh dunia
Tobat dari rasa salah yang melanglang di dalam hati ini
Dalam jiwa resah bosan dengan dunia yang menyesatkan
Dunia yang melenakan bak seorang perjaka
Kenikmatan dunia seolah membuat lemah kedua tungkai lutut ini
Hingga berkata-kata tak jelas dan seperti tak berakal
Dunia yang terus menjadi bui untuk jiwa
Dunia seolah terus menggambar di hati lalu menjadi syahwat
Setan-setan tak diam membisu walau manusia telah terpedaya
Setan-setan tak berhenti menggoda walau langkah manusia telah salah
Setan-setan terus mengejar dengan bujuk rayuan hingga dirinya menjadi kerabat setan
Jujur saja ada jiwa yang kecapaian dengan seluruh dunia
Tobat dari rasa salah yang melanglang di dalam hati ini
Dalam jiwa resah bosan dengan dunia yang menyesatkan
Ruang Tak Berlangit
Serba terburu-buru dalam ruang berlangit
Tak nyaman dan tak ada kenikmatan terasa
Nafsu yang memburu seperti seorang pemburu di hutan belantara
Dirimu yang bergerak tak berselera
Diriku yang mendamba hingga nyeri tulang iga
Rasamu sungguh tak bisa kuterka
Seperti biasa dirimu menyembunyikan segalanya
Suatu harga yang memang membuat terbelalak kedua mata
Dan menyakini semua ada waktunya
Karena memang kesabaran itu tiada batasnya
Seharusnya mencari sebuah ruang agar kita berdua dapat bercengkrama
Namun seolah ruang tanpa langit telah terisi para penghuni
Kita berdua hanyalah insan yang mencari celah dan kesempatan
Berikanlah sebuah ruang tak berlangit bebas
Maka kita berdua dapat menggapai hasrat hingga terpuaskan
Tak nyaman dan tak ada kenikmatan terasa
Nafsu yang memburu seperti seorang pemburu di hutan belantara
Dirimu yang bergerak tak berselera
Diriku yang mendamba hingga nyeri tulang iga
Rasamu sungguh tak bisa kuterka
Seperti biasa dirimu menyembunyikan segalanya
Suatu harga yang memang membuat terbelalak kedua mata
Dan menyakini semua ada waktunya
Karena memang kesabaran itu tiada batasnya
Seharusnya mencari sebuah ruang agar kita berdua dapat bercengkrama
Namun seolah ruang tanpa langit telah terisi para penghuni
Kita berdua hanyalah insan yang mencari celah dan kesempatan
Berikanlah sebuah ruang tak berlangit bebas
Maka kita berdua dapat menggapai hasrat hingga terpuaskan
Rabu, 27 Mei 2015
Rindu Figurmu
Rasa letih terus mendera dan berlarian silih berganti
Isak tangis sudah mengering karena terlalu sering kau membuat nyeri
Zalimnya dirimu yang terus mengacuhkan rasa sayangku
Konyolnya hatiku yang terus menunggu dirimu menyayangiku
Yang terasa di sanubariku hanyalah cinta padamu
Fana dan tak terlihat juga rasa cintamu untukku
Aku yang melihatmu dari jauh dan selalu kagumimu
Ukuran cinta dan kasih dariku tak terbatas untukmu
Zawiat juga masjid menjadi saksi atas doa-doa cintaku padamu
Akhiri segala rasa ini padamu dan masih tak kuasa melupakannya
Namamu juga rasa sayang padamu selalu bertalu di jiwa
( *Zawiat : surau / langgar )
Isak tangis sudah mengering karena terlalu sering kau membuat nyeri
Zalimnya dirimu yang terus mengacuhkan rasa sayangku
Konyolnya hatiku yang terus menunggu dirimu menyayangiku
Yang terasa di sanubariku hanyalah cinta padamu
Fana dan tak terlihat juga rasa cintamu untukku
Aku yang melihatmu dari jauh dan selalu kagumimu
Ukuran cinta dan kasih dariku tak terbatas untukmu
Zawiat juga masjid menjadi saksi atas doa-doa cintaku padamu
Akhiri segala rasa ini padamu dan masih tak kuasa melupakannya
Namamu juga rasa sayang padamu selalu bertalu di jiwa
( *Zawiat : surau / langgar )
Tak Hidup
Tamparan keras saat melihatmu bersamanya
Aksara tak lagi terbaca panca indera
Usah kau jelaskan tentang kebersamaan penuh cinta kalian
Firasat ini tak pernah salah pada kasih sayang antara kalian
Inginnya dirimu mencintai diri ini
Kalahnya diri ini dengan pesona darinya
Hidupilah kehidupan ini tanpa kau di sisi
Impian merajut jalan hidup bersamamu terhapuskan
Damailah juga bahagialah dirimu bersamanya
Ada resah juga gelisah melihat kebersamaan kalian
Yakini saja bahwa kau senantiasa tertawa bahagia bersamanya
Antara sakit dan senang melihatmu bersamanya
Terduduk lalu terdiam dan tak lagi ada kata tentang cinta padamu
Aksara tak lagi terbaca panca indera
Usah kau jelaskan tentang kebersamaan penuh cinta kalian
Firasat ini tak pernah salah pada kasih sayang antara kalian
Inginnya dirimu mencintai diri ini
Kalahnya diri ini dengan pesona darinya
Hidupilah kehidupan ini tanpa kau di sisi
Impian merajut jalan hidup bersamamu terhapuskan
Damailah juga bahagialah dirimu bersamanya
Ada resah juga gelisah melihat kebersamaan kalian
Yakini saja bahwa kau senantiasa tertawa bahagia bersamanya
Antara sakit dan senang melihatmu bersamanya
Terduduk lalu terdiam dan tak lagi ada kata tentang cinta padamu
Berpasrah Pada Tuhan Semata
Kerangkeng tak hendak mengkerdilkan
Ikatan tak hendak mendewasakan
Pasungan tak jua menyadarkan
Bila nasehat juga petuah baik tak tembus
Mungkin menunggu sang pencabut mengambil nyawa
Saat semua kebaikan tertolak oleh angkuhnya jiwa
Merasa paling mengerti karena memiliki banyak ilmu juga pengetahuan
Merasa paling paham karena usia yang semakin menua
Merasa paling beramal karena harta benda mengelilingi raga
Tak mengerti juga bahwa dunia ini sementara
Berserahlah pada Tuhan dengan mengiba
Berlututlah pada Tuhan dengan sehina
Bersujudlah pada Tuhan dengan serendah-rendahnya
Di hadapan Tuhan bila dunia tak membawa kebaikan maka semuanya sia-sia
Karena hidup juga ibadah ini semata untuk Tuhan saja
Ikatan tak hendak mendewasakan
Pasungan tak jua menyadarkan
Bila nasehat juga petuah baik tak tembus
Mungkin menunggu sang pencabut mengambil nyawa
Saat semua kebaikan tertolak oleh angkuhnya jiwa
Merasa paling mengerti karena memiliki banyak ilmu juga pengetahuan
Merasa paling paham karena usia yang semakin menua
Merasa paling beramal karena harta benda mengelilingi raga
Tak mengerti juga bahwa dunia ini sementara
Berserahlah pada Tuhan dengan mengiba
Berlututlah pada Tuhan dengan sehina
Bersujudlah pada Tuhan dengan serendah-rendahnya
Di hadapan Tuhan bila dunia tak membawa kebaikan maka semuanya sia-sia
Karena hidup juga ibadah ini semata untuk Tuhan saja
Saat Malam BerTuhan
Malam ini begitu takut
Ada kekhawatiran menyeruak dalam kalbu
Takut kehilangan Tuhan
Semua sujudku sepadankah dengan dedosa yang kulakukan?
Dalam rangkaian ibadahku terselip langkah-langkah tak berTuhan
Mohon ampunilah semua dosa
Aku yang manusia biasa
Terkadang bahkan seringkali nafsu setan menjadi kendali badan
Dan dalam malam masih penuh kecemasan
Bilamana mati menjemput tiba-tiba saat amalan baik belum sempurna
Sombong yang seolah mengikat pada raga
Angkuh saat berjalan di atas muka bumi
Pamerkan segalanya yang sesungguhnya hanya kesemuan belaka
Mencinta dunia hingga ke ubun-ubun dan menakuti ajal
Malam ini hanya ingin dekat dengan Tuhan
Tuhanku, ajari aku mencintaiMu dengan lurus dan benar
Teguhkanlah jiwa ini dalam iman
Ada kekhawatiran menyeruak dalam kalbu
Takut kehilangan Tuhan
Semua sujudku sepadankah dengan dedosa yang kulakukan?
Dalam rangkaian ibadahku terselip langkah-langkah tak berTuhan
Mohon ampunilah semua dosa
Aku yang manusia biasa
Terkadang bahkan seringkali nafsu setan menjadi kendali badan
Dan dalam malam masih penuh kecemasan
Bilamana mati menjemput tiba-tiba saat amalan baik belum sempurna
Sombong yang seolah mengikat pada raga
Angkuh saat berjalan di atas muka bumi
Pamerkan segalanya yang sesungguhnya hanya kesemuan belaka
Mencinta dunia hingga ke ubun-ubun dan menakuti ajal
Malam ini hanya ingin dekat dengan Tuhan
Tuhanku, ajari aku mencintaiMu dengan lurus dan benar
Teguhkanlah jiwa ini dalam iman
Selasa, 26 Mei 2015
Mencinta Tapi Tak Di Cinta
Dan aku terluka melihat kau bercengkrama dengan yang kau cinta
Yang aku mau kau mencintaiku karena aku mencintaimu
Tapi bila kau tak nyaman denganku maka aku tak bisa apa-apa
Lihatlah ada tetes airmata saat melihatmu tertawa lepas bersamanya
Aku melihatmu dari kejauhan
Serasa langit runtuh
Aku bahagia melihat kau dan dirinya penuh bahagia
Aku bersedih atas cintaku yang tak pernah ada pada hatimu
Sudahlah dan cukup menantimu
Cari saja aku bila kau butuh pelarian cinta
Tubuh ini untukmu saja
Memelukmu tapi tak di cintaimu
Yang aku mau kau mencintaiku karena aku mencintaimu
Tapi bila kau tak nyaman denganku maka aku tak bisa apa-apa
Lihatlah ada tetes airmata saat melihatmu tertawa lepas bersamanya
Aku melihatmu dari kejauhan
Serasa langit runtuh
Aku bahagia melihat kau dan dirinya penuh bahagia
Aku bersedih atas cintaku yang tak pernah ada pada hatimu
Sudahlah dan cukup menantimu
Cari saja aku bila kau butuh pelarian cinta
Tubuh ini untukmu saja
Memelukmu tapi tak di cintaimu
Senin, 25 Mei 2015
Jala Cinta
Lonceng di gedung tertinggi telah berdentang kencang
Bergeraklah duhai para pencari cinta
Tebarlah jala-jala untuk mendapatkan yang tercinta
Bila tak kuasa lemparlah jala dari atas gedung lonceng itu
Atau kalahkanlah suara lonceng itu dengan suara cinta
Inilah kecintaan yang hampir memudar
Tuhanpun tahu bahwa telah lama mendamba
Menguatkan hati saat segala cemooh juga hina meludah pada jiwa
Jala-jala cinta masih belum cukup menjaring segala bentuk cinta
Dan tak hendak mengangkat jala-jala ini
Meyakin saja bahwa Tuhan akan menyangkutkan satu cintanya
Tuhan jala-jala cintaku tak hendak kalahkan cintaku padaMu
Bila jala-jala ini kulemparkan ke bawah kaki
Maka jala-jala cintaku pada Tuhan kulemparkan ke atas Langit
Dalam sujud-sujud panjang selalu mencintai Tuhanku
Bergeraklah duhai para pencari cinta
Tebarlah jala-jala untuk mendapatkan yang tercinta
Bila tak kuasa lemparlah jala dari atas gedung lonceng itu
Atau kalahkanlah suara lonceng itu dengan suara cinta
Inilah kecintaan yang hampir memudar
Tuhanpun tahu bahwa telah lama mendamba
Menguatkan hati saat segala cemooh juga hina meludah pada jiwa
Jala-jala cinta masih belum cukup menjaring segala bentuk cinta
Dan tak hendak mengangkat jala-jala ini
Meyakin saja bahwa Tuhan akan menyangkutkan satu cintanya
Tuhan jala-jala cintaku tak hendak kalahkan cintaku padaMu
Bila jala-jala ini kulemparkan ke bawah kaki
Maka jala-jala cintaku pada Tuhan kulemparkan ke atas Langit
Dalam sujud-sujud panjang selalu mencintai Tuhanku
Minggu, 24 Mei 2015
Pergolakan Batin
Tuhan yang Agung
Aku dalam limbung
Melangkah dan berjalan terhuyung
Sisi hati ingin dekat dengan Tuhan
Sisi hati yang lain seolah menahan
Di batin ini terjadi peperangan
BerTuhan meneguh tapi selalu ketakutan
Bawalah jiwa ini menuju kebaikan
Karena sungguh sangat ingin berTuhan
Aku dalam limbung
Melangkah dan berjalan terhuyung
Sisi hati ingin dekat dengan Tuhan
Sisi hati yang lain seolah menahan
Di batin ini terjadi peperangan
BerTuhan meneguh tapi selalu ketakutan
Bawalah jiwa ini menuju kebaikan
Karena sungguh sangat ingin berTuhan
Jangan Ganggu
Mencari lagu dalam belahan rasa
Mencari semangat dalam dentuman musik
Mencari nasehat dalam lirik-lirik tak bernyawa
Sedang tak berselera
Hati dan kepala sedang tak nyaman
Dan pergilah kalian
Mencari semangat dalam dentuman musik
Mencari nasehat dalam lirik-lirik tak bernyawa
Sedang tak berselera
Hati dan kepala sedang tak nyaman
Dan pergilah kalian
Lelah Tak Menyerah
Lelah
Tak hendak menyerah
Hanya menghela nafas sejenak
Meluruskan punggung menghalau rasa pegal
Lelah
Tak juga mau pasrah
Terus memaksakan raga bekerja keras
Menangis mungkin ada dalam mencari sejentik penghidupan
Lelah
Tak mau berkata kalah
Hanya duduk sejenak meredakan rasa capai
Meluruskan kedua kaki dan terduduk di sudut sebuah gedung
Tak lagi bernafas
Sudah cukup perjalanan di muka bumi ini
Kematian menjemput saat mencari nafkah bagi keluarga di rumah
Berharap Tuhan mengganti rasa lelah ini dengan kebaikan
Tak lagi bernafas
Tak lagi ada kata lelah
Sudah menyerah dan kalah pada hidup
Tuhan telah memanggil jiwa saat raga sedang bekerja
Jadikan segala rasa lelah ini menjadi cahaya di hadapan Tuhan
Tak hendak menyerah
Hanya menghela nafas sejenak
Meluruskan punggung menghalau rasa pegal
Lelah
Tak juga mau pasrah
Terus memaksakan raga bekerja keras
Menangis mungkin ada dalam mencari sejentik penghidupan
Lelah
Tak mau berkata kalah
Hanya duduk sejenak meredakan rasa capai
Meluruskan kedua kaki dan terduduk di sudut sebuah gedung
Tak lagi bernafas
Sudah cukup perjalanan di muka bumi ini
Kematian menjemput saat mencari nafkah bagi keluarga di rumah
Berharap Tuhan mengganti rasa lelah ini dengan kebaikan
Tak lagi bernafas
Tak lagi ada kata lelah
Sudah menyerah dan kalah pada hidup
Tuhan telah memanggil jiwa saat raga sedang bekerja
Jadikan segala rasa lelah ini menjadi cahaya di hadapan Tuhan
Kotornya Cinta
Apalagi yang harus kulakukan agar bisa dekat denganmu
Kau tak jua mengerti semua tanda yang kuberikan padamu
Semua sinyal atas cintaku padamu telah menyala hijau
Kau masih diam juga atau kau memang tak miliki rasa padaku
Dan akhirnya aku lelah
Aku terdiam dalam malam
Menangis sambil coba terus mengais
Kau yang kucinta
Ingin bersamamu dalam tidur-tidurku
Selalu seruang bersamamu menghirup udara yang sama
Memeluk tubuhmu
Mengecupi setiap sudut titik ragamu
Peluklah aku dengan segera
Ingin segera berbalas darimu untuk cintaku
Menanti itu serasa mati
Tak normal menunggu selama bertahun-tahun hanya untukmu
Cinta lalu mencinta lalu ingin terus mencumbumu
Cinta dunia yang dibuai iblis telah mencacah nurani bersihku
Ini cintaku lalu ini nafsuku lalu ini hasratku padamu
Maka bercumbulah denganku
Kau tak jua mengerti semua tanda yang kuberikan padamu
Semua sinyal atas cintaku padamu telah menyala hijau
Kau masih diam juga atau kau memang tak miliki rasa padaku
Dan akhirnya aku lelah
Aku terdiam dalam malam
Menangis sambil coba terus mengais
Kau yang kucinta
Ingin bersamamu dalam tidur-tidurku
Selalu seruang bersamamu menghirup udara yang sama
Memeluk tubuhmu
Mengecupi setiap sudut titik ragamu
Peluklah aku dengan segera
Ingin segera berbalas darimu untuk cintaku
Menanti itu serasa mati
Tak normal menunggu selama bertahun-tahun hanya untukmu
Cinta lalu mencinta lalu ingin terus mencumbumu
Cinta dunia yang dibuai iblis telah mencacah nurani bersihku
Ini cintaku lalu ini nafsuku lalu ini hasratku padamu
Maka bercumbulah denganku
Hasrat Bersamamu
Baiklah kuakui sekali lagi aku cemburu
Tak cukupkah kau pajang kebersamaanmu dengannya
Aku melihatmu
Dan bohong saja bila kukatakan bila aku tak peduli
Aku masih memperhatikanmu walau kau acuhkanku
Dalam tembok aku mengintip kebersamaan kalian berdua
Mungkin saat ini doa terbaik bagi kalian berdua
Tak ingin merusak kebersamaan kalian
Genggam tangan kananmu bersamanya
Berikan aku tangan kirimu lalu genggam tangan kananku
Dalam resah aku berdoa berharap aku ada di hatimu
Tak mengapa percintaanku denganmu menjadi sebuah rahasia
Kau yang bersamanya dalam cinta
Aku bersamamu juga dalam cinta
Mencinta dalam segitiga
Aku terima
Karena ini sekedar nafsu belaka
Sungguh hanya ingin dipeluk juga dihasrati saja
Tak cukupkah kau pajang kebersamaanmu dengannya
Aku melihatmu
Dan bohong saja bila kukatakan bila aku tak peduli
Aku masih memperhatikanmu walau kau acuhkanku
Dalam tembok aku mengintip kebersamaan kalian berdua
Mungkin saat ini doa terbaik bagi kalian berdua
Tak ingin merusak kebersamaan kalian
Genggam tangan kananmu bersamanya
Berikan aku tangan kirimu lalu genggam tangan kananku
Dalam resah aku berdoa berharap aku ada di hatimu
Tak mengapa percintaanku denganmu menjadi sebuah rahasia
Kau yang bersamanya dalam cinta
Aku bersamamu juga dalam cinta
Mencinta dalam segitiga
Aku terima
Karena ini sekedar nafsu belaka
Sungguh hanya ingin dipeluk juga dihasrati saja
Perempuan Bicara
Hari ini perempuan itu terlalu banyak bicara
Seperti hari-hari biasanya
Apapun yang tampak pada matanya menjadi bahan obrolan
Perempuan setengah baya yang tak mau diam
Mulutnya senantiasa berbicara
Lakunya seolah akting belaka bak pemenang piala film
Tetangis juga tetawa seakan menjadi hiasan semata
Rajukan sampai umpatan selalu hadir di hari ini
Hanya saat tidur saja dia diam
Menikamti segala yang dikeluarkan mulutnya selagi dia bernyawa
Mungkin apabila mati perempuan itu tak akan lagi bicara
Lalu hanya ada rindu tak terjawab saat mati tapi dia tak bicara
Tiang penyangga yang runtuh tertabrak gerobak
Ibu bapaknya yang diam tak melarang
Tiang yang hampir ambruk
Perempuan itu bicara tapi masihkah didengar?
Aku mendengar perempuan itu bicara
Karena ingin rindu itu terpuaskan saat ini juga
Seperti hari-hari biasanya
Apapun yang tampak pada matanya menjadi bahan obrolan
Perempuan setengah baya yang tak mau diam
Mulutnya senantiasa berbicara
Lakunya seolah akting belaka bak pemenang piala film
Tetangis juga tetawa seakan menjadi hiasan semata
Rajukan sampai umpatan selalu hadir di hari ini
Hanya saat tidur saja dia diam
Menikamti segala yang dikeluarkan mulutnya selagi dia bernyawa
Mungkin apabila mati perempuan itu tak akan lagi bicara
Lalu hanya ada rindu tak terjawab saat mati tapi dia tak bicara
Tiang penyangga yang runtuh tertabrak gerobak
Ibu bapaknya yang diam tak melarang
Tiang yang hampir ambruk
Perempuan itu bicara tapi masihkah didengar?
Aku mendengar perempuan itu bicara
Karena ingin rindu itu terpuaskan saat ini juga
Pagi Bersamamu Di Sebuah Warung
Pagi ini aku melihatmu
Kita berdua duduk bersama saling bersebelahan
Di sebuah warung tak berlabel
Tak ada kata juga tak ada sapa
Basa-basi tak keluar juga dari mulut kita
Aku yang mengenalmu tapi kau mungkin pura-pura tak kenaliku
Kau yang tertunduk mashuk memainkan telepon selulermu
Tak bicara apalagi untuk saling berpeluk
Tak berani menatapmu karena tak mau mengganggumu
Aku yang sejak dulu kagumimu
Tak mau masuki kehidupanmu
Pagi ini hatiku berbalut rasa senang
Walau tak dianggap olehmu
Kau yang berjalan bergegas tinggalkan warung tak berlabel
Aku tersenyum melihat kau pergi
Tak sesali kagumimu hingga kini
Kau rasa yang ingin kusentuh namun tak jua tersentuh
Pagi di sebuah warung bersamamu indah
Kita berdua duduk bersama saling bersebelahan
Di sebuah warung tak berlabel
Tak ada kata juga tak ada sapa
Basa-basi tak keluar juga dari mulut kita
Aku yang mengenalmu tapi kau mungkin pura-pura tak kenaliku
Kau yang tertunduk mashuk memainkan telepon selulermu
Tak bicara apalagi untuk saling berpeluk
Tak berani menatapmu karena tak mau mengganggumu
Aku yang sejak dulu kagumimu
Tak mau masuki kehidupanmu
Pagi ini hatiku berbalut rasa senang
Walau tak dianggap olehmu
Kau yang berjalan bergegas tinggalkan warung tak berlabel
Aku tersenyum melihat kau pergi
Tak sesali kagumimu hingga kini
Kau rasa yang ingin kusentuh namun tak jua tersentuh
Pagi di sebuah warung bersamamu indah
Cinta Antara Tuhan Dan Dirinya
Tuhanku, aku jatuh cinta selain daripadaMu
Bagaimana ini?
Seolah hatiku rapuh bila tak berdekatan dengan dirinya
Dirinya yang sama denganku yakni seorang manusia
Tuhanku, serasa perasaanku selalu untuk dirinya
Apakah aku telah menduakan cinta antara Tuhan dan dirinya?
Bagaimana posisiku terhadap mencintainya karena akupun mencintaiMu
Maafkan diriku yang telah mencintainya hingga menduakan pada cintaMu
Tak pantas bergantung juga berharap pada manusia
Berserah pada manusia hanya akan kecewa yang didapat
Seharusnya hanya pada Tuhan bergantung juga meminta
Tak layak memasrahkan diri pada dunia
Maafkan aku, Tuhan
Karena telah menduakan cinta ini dengan dunia
Bagaimana ini?
Seolah hatiku rapuh bila tak berdekatan dengan dirinya
Dirinya yang sama denganku yakni seorang manusia
Tuhanku, serasa perasaanku selalu untuk dirinya
Apakah aku telah menduakan cinta antara Tuhan dan dirinya?
Bagaimana posisiku terhadap mencintainya karena akupun mencintaiMu
Maafkan diriku yang telah mencintainya hingga menduakan pada cintaMu
Tak pantas bergantung juga berharap pada manusia
Berserah pada manusia hanya akan kecewa yang didapat
Seharusnya hanya pada Tuhan bergantung juga meminta
Tak layak memasrahkan diri pada dunia
Maafkan aku, Tuhan
Karena telah menduakan cinta ini dengan dunia
Sabtu, 23 Mei 2015
Malam Dan Bulan
Bulan tampak tersenyum di balik pekatnya malam
Bulan yang seperti anak kecil mengintip penuh malu dari balik awan
Aku memandang cakrawala malam sembari tidur terlentang
Melihat langit malam begitu luas menandaskan diri begitu kecil
Mencoba menghitung bintang malam lalu tersenyum karena tak pernah bisa menyebut nilai akhirnya
Terima kasih telah memberikan kehidupan ini
Tak mungkin semesta tercipta dengan sendirinya
Tak mungkin semesta memiliki begitu banyak pencipta
Keteraturan semesta tertata begitu apiknya
Terima kasih atas nafas ini hingga masih bisa menulis syukur pada Tuhan
Malam tak bergeming dan tak menunggu aku saat terkantuk
Malam tetaplah malam lalu kelak berganti pagi, siang dan petang
Kecintaan pada dunia hanya membuat diri semakin kerdil saja
Suasana malam yang menggetarkan dan mengingatkan diri ini
Karena selalu ada tanda-tanda dari Tuhan bagi mereka yang beriman
Bulan yang seperti anak kecil mengintip penuh malu dari balik awan
Aku memandang cakrawala malam sembari tidur terlentang
Melihat langit malam begitu luas menandaskan diri begitu kecil
Mencoba menghitung bintang malam lalu tersenyum karena tak pernah bisa menyebut nilai akhirnya
Terima kasih telah memberikan kehidupan ini
Tak mungkin semesta tercipta dengan sendirinya
Tak mungkin semesta memiliki begitu banyak pencipta
Keteraturan semesta tertata begitu apiknya
Terima kasih atas nafas ini hingga masih bisa menulis syukur pada Tuhan
Malam tak bergeming dan tak menunggu aku saat terkantuk
Malam tetaplah malam lalu kelak berganti pagi, siang dan petang
Kecintaan pada dunia hanya membuat diri semakin kerdil saja
Suasana malam yang menggetarkan dan mengingatkan diri ini
Karena selalu ada tanda-tanda dari Tuhan bagi mereka yang beriman
Jatuh Cinta Yang Seutuhnya Jatuh
Jatuh cinta yang menikam seluruh panca indera
Jatuh cinta yang membunuhi seluruh perasaan baik
Jatuh cinta yang mengacuhkan orang-orang terdekat
Jatuh cinta yang mematikan sikap kepedulian
Jatuh cinta yang menjauhkan diri dari Sang Pencipta
Inikah perasaan cinta yang sebenarnya?
Jatuh cinta yang menjadikan diri sebagai pribadi yang egois
Bahasa juga kata angkuh lagi sombong yang terkata dan tertulis
Pantaskah jatuh cinta ini mengalahkan sujud-sujud setia pada Tuhan?
Bila ini memang jatuh cinta maka tak mau jatuh cinta
Jatuh cinta itu suatu rasa damai
Jatuh cinta itu membahagiakan sesama dan tak memberi sakit
Jatuh cinta itu membuat diri menjadi dekat pada Tuhan
Bila jatuh cinta membuat diri menjadi bengis dan keji maka itu bukan cinta
Jatuh cinta yang membuat diri menjadi setan merupakan jatuh yang seutuhnya
Jatuh cinta yang membunuhi seluruh perasaan baik
Jatuh cinta yang mengacuhkan orang-orang terdekat
Jatuh cinta yang mematikan sikap kepedulian
Jatuh cinta yang menjauhkan diri dari Sang Pencipta
Inikah perasaan cinta yang sebenarnya?
Jatuh cinta yang menjadikan diri sebagai pribadi yang egois
Bahasa juga kata angkuh lagi sombong yang terkata dan tertulis
Pantaskah jatuh cinta ini mengalahkan sujud-sujud setia pada Tuhan?
Bila ini memang jatuh cinta maka tak mau jatuh cinta
Jatuh cinta itu suatu rasa damai
Jatuh cinta itu membahagiakan sesama dan tak memberi sakit
Jatuh cinta itu membuat diri menjadi dekat pada Tuhan
Bila jatuh cinta membuat diri menjadi bengis dan keji maka itu bukan cinta
Jatuh cinta yang membuat diri menjadi setan merupakan jatuh yang seutuhnya
Cinta Tak BerTuhan
Menangisi cinta yang lepas dari genggaman
Bercumbu dan bercinta tanpa nama Tuhan
Saling berkasih sayang tanpa nama Tuhan
Penuh dalih percintaan ini tak melanggar aturan Tuhan
Tanya nurani saat saling memandanginya
Pantaskah saling melepas rasa namun tanpa Tuhan
Karena selalu ada nafsu setan dalam setiap percintaan tanpa Tuhan
Dan ketahuilah akupun begitu pula
Perlahan mencoba mengingat Tuhan
Perlahan selekasnya kembali ke ajaran Tuhan
Memang terasa susah bukan kepalang namun selalu ingin teguh berTuhan
Tuhan hanyalah Satu yang pantas dipuja juga dicinta
Tak layak bila otak terus tertuju padanya
Sungguh bodoh bila hati juga jiwa berzikir selain nama Tuhan
Cinta tanpa Tuhan tak pantas di sebut percintaan
Cinta tanpa Tuhan hanya pantas di sebut perzinaan
Bercumbu dan bercinta tanpa nama Tuhan
Saling berkasih sayang tanpa nama Tuhan
Penuh dalih percintaan ini tak melanggar aturan Tuhan
Tanya nurani saat saling memandanginya
Pantaskah saling melepas rasa namun tanpa Tuhan
Karena selalu ada nafsu setan dalam setiap percintaan tanpa Tuhan
Dan ketahuilah akupun begitu pula
Perlahan mencoba mengingat Tuhan
Perlahan selekasnya kembali ke ajaran Tuhan
Memang terasa susah bukan kepalang namun selalu ingin teguh berTuhan
Tuhan hanyalah Satu yang pantas dipuja juga dicinta
Tak layak bila otak terus tertuju padanya
Sungguh bodoh bila hati juga jiwa berzikir selain nama Tuhan
Cinta tanpa Tuhan tak pantas di sebut percintaan
Cinta tanpa Tuhan hanya pantas di sebut perzinaan
Cinta Tuhanku Saja
Berlari mengejar cinta-cinta manusia
Memuja dengan mengiba bahkan mencurahkan semua tenaga
Dunia yang disembah seolah akan hidup kekal di dunia
Rela menyerahkan segala yang dimiliki agar memiliki
Hilang kendali juga hilang kewarasan
Berpikir cinta dunia adalah segalanya
Saat kecintaan dunia tak terrengkuh memang terasa sakit
Bila lebih dalam merenung cinta dunia hanyalah sebongkah nafsu yang angkuh
Berjalan mencoba menepis segala bujuk rayu iblis
Sang penggoda yang mengikis hati dengan cumbunya
Maafkanlah segala kesah juga semua keluh ini
Sungguh bodoh menggantungkan asa juga harapan pada kecintaan dunia
Seharusnya hanya pada Tuhan saja Sang Pencipta semata mencinta
Semua kesakitan di dunia sebagaimana dalamnya hanya sementara
Setiap manusia beriman akan diuji Tuhan untuk membuktikan keimanannya
Dan aku ingin pantas dicintai Tuhan karena keimanan ini
Mencintai Tuhan lalu mencoba mencinta dunia hanya sewajarnya saja
Memuja dengan mengiba bahkan mencurahkan semua tenaga
Dunia yang disembah seolah akan hidup kekal di dunia
Rela menyerahkan segala yang dimiliki agar memiliki
Hilang kendali juga hilang kewarasan
Berpikir cinta dunia adalah segalanya
Saat kecintaan dunia tak terrengkuh memang terasa sakit
Bila lebih dalam merenung cinta dunia hanyalah sebongkah nafsu yang angkuh
Berjalan mencoba menepis segala bujuk rayu iblis
Sang penggoda yang mengikis hati dengan cumbunya
Maafkanlah segala kesah juga semua keluh ini
Sungguh bodoh menggantungkan asa juga harapan pada kecintaan dunia
Seharusnya hanya pada Tuhan saja Sang Pencipta semata mencinta
Semua kesakitan di dunia sebagaimana dalamnya hanya sementara
Setiap manusia beriman akan diuji Tuhan untuk membuktikan keimanannya
Dan aku ingin pantas dicintai Tuhan karena keimanan ini
Mencintai Tuhan lalu mencoba mencinta dunia hanya sewajarnya saja
Selasa, 19 Mei 2015
Pengganggu Rasa Cinta
Pengganggu
Dan sangat menjengkelkan
Tak sedikitpun berhak mencampuri urusan hati ini
Bila jatuh cinta ini hanya padanya
Maka jangan paksakan untuk berpaling hati
Cinta ini penuh ketulusan
Sangat mengganggu sekali
Seakan paling mengetahui sisi hati ini
Dan hanya melihat yang tampak di luar saja
Tak pantas mendorong hati untuk mencintai yang lain
Hati ini telah jatuh cinta padanya walau dirinya hanya diam
Jangan pernah ganggu hati ini apalagi mengatas namakan cinta
Hati ini sangat menyayanginya walau dirinya diam
Setiap hari teringat padanya
Jangan usik hati ini bila para pengganggu memaksa untuk memisahkan
Dan sangat menjengkelkan
Tak sedikitpun berhak mencampuri urusan hati ini
Bila jatuh cinta ini hanya padanya
Maka jangan paksakan untuk berpaling hati
Cinta ini penuh ketulusan
Sangat mengganggu sekali
Seakan paling mengetahui sisi hati ini
Dan hanya melihat yang tampak di luar saja
Tak pantas mendorong hati untuk mencintai yang lain
Hati ini telah jatuh cinta padanya walau dirinya hanya diam
Jangan pernah ganggu hati ini apalagi mengatas namakan cinta
Hati ini sangat menyayanginya walau dirinya diam
Setiap hari teringat padanya
Jangan usik hati ini bila para pengganggu memaksa untuk memisahkan
Bercintalah Denganku
Sungguh teramat sangat membelainya
Mengecupi segala sisi lekuk tubuhnya
Memeluk tubuhnya dalam damai dan tak terburu-buru
Tak mau seorangpun tahu tentang percintaan ini
Serasa tak karuan bila tak mendapati percumbuan
Badan yang panas
Hati yang kesal
Otak yang seakan penuh
Bicara tak jelas arahnya
Dekaplah tubuh ini
Dalam ruang nyata berdua denganmu dan semoga bukan kesemuan belaka
Senin, 18 Mei 2015
Musik Jiwa
Musik ini telah mengalun
Jiwa masih tetap kesepian
Tubuh mencoba bergerak ikuti alunannya
Namun tetap tak bisa menemukan ritmenya
Seolah telah hilang kendali tubuh
Kepayahan dalam menyusun penyujudan pada Tuhan
Ingin mendirikan ibadah
Bukan sekedar melakukan ibadah
Karena mendirikan lebih menelusupi ke rongga
jiwa
Bila melakukan hanya sekedar menggugurkan
kewajiban belaka
Kelemahan dalam menghalau segala tipu daya
sesat iblis
Ingin merasa membutuhkan Tuhan
Bukan merasa terpaksa berbuat segala kebajikan
Karena membutuhkan Tuhan menyadari bahwa jiwa
ini penuh lemah
Bila terpaksa yang ada hanya rasa sombong juga
rasa angkuh yang berkuasa
Musik jiwa yang masih terus dicari
Dendam Tenggelamkan Hati
Dendam yang bersemayam
Kesal yang terus dianyam
Rasa busuknya akan menempel pada hati sampai
mati
Lambat laun akan membusukkan hati
Kerasnya hati telah membutakan nurani
Ibadah yang tak sempurna
Ketegasan yang ditafsirkan salah menjadi
amarah
Hidup ini terlalu berharga
Tak mau bila hanya diisi membenci
Dunia terlalu indah
Hiasi dunia dengan kebaikan
Kebencian dari setan
Rasa dendam akan gerogoti raga
Berjiwa besarlah
Karena Tuhan menciptakan manusia sesempurna
mungkin
Tidak sempurna hanya pada pandangan manusia
Kalut
Bohong semua
Segala imajinasi kotor
Segala khayalan sesat
Segala kesesatan yang dihembuskan iblis
Seperti menina bobokan dunia
Lalu menghempaskan amala jahat ke kerak neraka
Gemetar badan lalu panas mendera tubuh
Saat laku iblis tak terjamah
Tapi laku-laku iblis ini bohong
Laku-laku yang membuat jantung berdebar
Ini penuh dedosa
Ini kekalutan bercampur ketakutan
Sujud
Dirinya yang telah membuat jiwa tak berkutik
Sujud ini seakan belum mampu menghalau segala
galau
Dirinya sebongkah nafsu yang dibawa iblis
Dunia Tak BerTuhan
Sombong merajarela
Angkuh menjadi candu memabukkan pada jiwa
Egois telah menjadi bahasa ragawi
Mereka semua tak benar dalam berkata dan
bertingkah laku
Mereka semua salah pada mata ini
Benci juga keruhnya nurani telah membutakan
mata hati
Tuhan hanya dijadikan sekedar rutinitas belaka
Tuhan yang tak meresap pada rutinitas jiwa
Apapun yang dilakukan bila tak sehaluan maka
dihujatnya
Nama Tuhan sekedar menjadi pigura atau
pajangan dinding rumah saja
Nama Tuhan tak mematri erat pada jiwa
Nada ini penuh dengki
Irama ini menepikan Tuhan
Tuhan yang tak ada dalam langkah dunia
Saat dunia tak berTuhan
Maka tunggu saja saat kehancuran
BerTuhan Yang Tak Mudah
Ketakutan di zalimi manusia
Coba tanya nurani
sendiri
Berbuat zalimkah diri terhadap sesama?
Telah kehabisan kata untuk bicara
Diam menjadi bahasa bermakna terdalam
Kebaikan yang ditunaikan teriring juga
kesetanan
Segala amal berTuhan seolah selalu tak mudah
Bisik-bisik setan coba melemahkan iman
Kata-kata yang kasar
Hati juga jiwa yang selalu resah saat berTuhan
Ada langkah-langkah penuh paksa saat berjalan
ke rumah Tuhan
Tubuh yang terlihat gontai juga lemah
Nafsu dunia yang telah membuat lelah
Ibadah ini masih tetap terhunuskan
Walau para penggoda terus menghasut dan merayu
BerTuhan itu tak mudah
Namun berTuhan itu sangat layak diperjuangkan
Karena sungguh sangat membutuhkan Tuhan
Jiwa Yang Sedang BerTuhan
Hentikan semua
Hentikan semua kekacauan
Jangan terus mendobrak pintu larangan Tuhan
Manusia yang seharusnya menjadi penyembah
Tuhan
Memang terasa tak nikmat pada dada
Saat begitu banyak hal yang tak boleh dalam
dunia
Inilah aturan berTuhan
Segala sakit hanya sementara sampai tubuh
ditutupi kafan
Otak terasa tak bergerak
Jiwa yang diam lalu saat sujud serasa ada
genderang yang diarak
Masih coba menahan segala pintu-pintu larangan
Tuhan
Semoga Tuhan memberi kekuatan
Diam tak berkata
Namun hati kecil terus bicara
Manusia yang begitu kecil di hadapan Sang
Pencipta
Berharap semua langkah berTuhan ini menjauhkan
dari neraka
Kamis, 14 Mei 2015
Jengah Lelah Padamu Tapi Sayang
Sudah kukatakan jangan pernah ganggu aku lagi
Kedatanganmu sudah terlambat
Aku yang telah muak padamu
Sejak dulu memuja cintamu namun kau diam membisu
Kini setelah cinta sejati tak kau dapat kau coba memelukku
Aku jengah
Kau pikir diriku pelarian cintamu saja?
Bosan dengan sikap diammu dahulu
Saat kini kau tersakiti hati lalu kau mencariku
Kau pikir diriku seorang bapak di balik dinding pengakuan dosa?
Kau bisa datang setiap hari untuk mengaku dosa lalu berbuat dosa lagi
Aku lelah
Bila kau lebih menelisik lebih dalam
Aku selalu mencintaimu namun akupun manusia
Saat kecintaanku di sia-siakan maka sisi hatiku kecewa
Aku coba tak menggubris segala sentuhanmu
Namun aku tak kuasa menahan rindu juga cinta padamu
Aku sayang kamu
Kedatanganmu sudah terlambat
Aku yang telah muak padamu
Sejak dulu memuja cintamu namun kau diam membisu
Kini setelah cinta sejati tak kau dapat kau coba memelukku
Aku jengah
Kau pikir diriku pelarian cintamu saja?
Bosan dengan sikap diammu dahulu
Saat kini kau tersakiti hati lalu kau mencariku
Kau pikir diriku seorang bapak di balik dinding pengakuan dosa?
Kau bisa datang setiap hari untuk mengaku dosa lalu berbuat dosa lagi
Aku lelah
Bila kau lebih menelisik lebih dalam
Aku selalu mencintaimu namun akupun manusia
Saat kecintaanku di sia-siakan maka sisi hatiku kecewa
Aku coba tak menggubris segala sentuhanmu
Namun aku tak kuasa menahan rindu juga cinta padamu
Aku sayang kamu
Jamuan Cinta
Perjamuan nan kudus di atas puncak gunung
Hanya kau dan aku
Kita berdua melihat pemandangan dari atas tanah tertinggi
Perasaan cemas juga khawatir seakan tiada
Bersamamu dalam perjamuan cinta sucimu
Kekesalan setelah lama kau buat menanti
Tak ada kebencian padamu
Kecintaan yang telah membutakan mata hati
Aku senantiasa jatuh cinta padamu setiap hari
Jamuan kudus ini ingin kurasakan setiap hari
Dan bukan sekedar khayalan atau mimpi belaka
Hanya kau dan aku
Kita berdua melihat pemandangan dari atas tanah tertinggi
Perasaan cemas juga khawatir seakan tiada
Bersamamu dalam perjamuan cinta sucimu
Kekesalan setelah lama kau buat menanti
Tak ada kebencian padamu
Kecintaan yang telah membutakan mata hati
Aku senantiasa jatuh cinta padamu setiap hari
Jamuan kudus ini ingin kurasakan setiap hari
Dan bukan sekedar khayalan atau mimpi belaka
Rabu, 13 Mei 2015
Tunggu Di Surga
Damailah kau di surga
Tak hendak menangisi lagi tentang kepergianmu
Setiap yang miliki nyawa akan mati
Begitupun kau atau aku
Hanya masalah waktu saja
Tunggu saja aku di surga
Lihatlah diriku di sini dalam monitor terindah di surga
Lalu ingatkanlah bila langkahku tak putih
Ingatkanlah dengan tersirat dan tersurat
Suatu waktu aku pasti akan mati
Sungguh kerinduan padamu ada
Walau setiap sisi kenangan seakan kututup
Tak mau lagi meneteskan airmata karena kehilanganmu
Cukup sudah airmata tentangmu
Aku hanya ingin tersenyum menanti perjumpaan kelak di surga
Tunggu aku di surga
Tak hendak menangisi lagi tentang kepergianmu
Setiap yang miliki nyawa akan mati
Begitupun kau atau aku
Hanya masalah waktu saja
Tunggu saja aku di surga
Lihatlah diriku di sini dalam monitor terindah di surga
Lalu ingatkanlah bila langkahku tak putih
Ingatkanlah dengan tersirat dan tersurat
Suatu waktu aku pasti akan mati
Sungguh kerinduan padamu ada
Walau setiap sisi kenangan seakan kututup
Tak mau lagi meneteskan airmata karena kehilanganmu
Cukup sudah airmata tentangmu
Aku hanya ingin tersenyum menanti perjumpaan kelak di surga
Tunggu aku di surga
Berlaluku Namun Mencintaimu
Saat kau melihatku
Jangan panggil namaku
Aku tak akan menoleh kepadamu
Terlalu sakit namun tak pernah bisa membencimu
Melihat wajahmu suatu anugerah bagiku
Kau yang terus diam saat dulu kuingin bercinta
Rasaku belumlah hilang padamu
Namun terlalu kaku bila kini berjalan beriringan denganmu
Jangan panggil namaku saat kita berpapasan
Kau memanggilku tanpa rasa cinta
Aku berlalu darimu dengan membawa cintaku padamu
Jangan panggil namaku
Aku tak akan menoleh kepadamu
Terlalu sakit namun tak pernah bisa membencimu
Melihat wajahmu suatu anugerah bagiku
Kau yang terus diam saat dulu kuingin bercinta
Rasaku belumlah hilang padamu
Namun terlalu kaku bila kini berjalan beriringan denganmu
Jangan panggil namaku saat kita berpapasan
Kau memanggilku tanpa rasa cinta
Aku berlalu darimu dengan membawa cintaku padamu
Selasa, 12 Mei 2015
Aku Yang Tak Sempurna
Aku malu saat bercermin
Aku tetap malu saat tak bercermin
Aku tahu seperti apa diriku
Tak pantas kau jadikan teman
Tak layak aku kau jadikan sahabat
Aku yang tergambar nyata penuh kelemahan diri
Tak mau mengajak kau ke duniaku yang kelam
Kau manusia terbaik kebanggaan ayah bunda
Tinggalkan saja aku dan lupakan saja
Walau sungguh terasa sulit melupakanmu
Sangat kejam bila kau terbawa mengikuti arusku
Aku manusia yang tak sempurna dan banyak kekurangan
Jauhi saja aku
Biarkan segalanya menjadi kenangan saja
Tiada masa depan untuk kita berdua
Ukirlah kebahagiaanmu bersama kawan dan sahabatmu yang lain
Aku cukup kau simpan dalam tong sampah saja
Aku sungguh tak layak menjadi teman terbaikmu
Tak akan pernah membawamu ke duniaku
Jangan pernah berdebat lagi
Aku tak membutuhkanmu
Walau dalam hatiku sangat merindukanmu
Lihat saja barisan kata tercipta untukmu
Aku yang tak sempurna dan tak pantas berada di dekatmu
Aku tetap malu saat tak bercermin
Aku tahu seperti apa diriku
Tak pantas kau jadikan teman
Tak layak aku kau jadikan sahabat
Aku yang tergambar nyata penuh kelemahan diri
Tak mau mengajak kau ke duniaku yang kelam
Kau manusia terbaik kebanggaan ayah bunda
Tinggalkan saja aku dan lupakan saja
Walau sungguh terasa sulit melupakanmu
Sangat kejam bila kau terbawa mengikuti arusku
Aku manusia yang tak sempurna dan banyak kekurangan
Jauhi saja aku
Biarkan segalanya menjadi kenangan saja
Tiada masa depan untuk kita berdua
Ukirlah kebahagiaanmu bersama kawan dan sahabatmu yang lain
Aku cukup kau simpan dalam tong sampah saja
Aku sungguh tak layak menjadi teman terbaikmu
Tak akan pernah membawamu ke duniaku
Jangan pernah berdebat lagi
Aku tak membutuhkanmu
Walau dalam hatiku sangat merindukanmu
Lihat saja barisan kata tercipta untukmu
Aku yang tak sempurna dan tak pantas berada di dekatmu
2 Sisi Pemujaan
Lelah berlari akhirnya berhenti
Namun mengapa kau terus mengejar?
Sudah kukatakan aku lelah berlari
Sudahlah pergi sana
Jangan lagi mengejarku
Aku sudah muak berlari darimu
Dan bila terus kau mengejarku saat kuberhenti berlari
Jangan salahkan aku bila kau akan kupeluk
Aku yang masih tak bisa mengelak akan cinta padamu
Kembalilah kau ke arah Tuhanmu
Aku akan coba meneguh pada Tuhanku juga
Cinta seharusnya tak saling menyakiti
Namun mengapa kau terus mengejar?
Sudah kukatakan aku lelah berlari
Sudahlah pergi sana
Jangan lagi mengejarku
Aku sudah muak berlari darimu
Dan bila terus kau mengejarku saat kuberhenti berlari
Jangan salahkan aku bila kau akan kupeluk
Aku yang masih tak bisa mengelak akan cinta padamu
Kembalilah kau ke arah Tuhanmu
Aku akan coba meneguh pada Tuhanku juga
Cinta seharusnya tak saling menyakiti
Dahaga
Menari bersama setan
Tertawa sambil bernyanyi tak bernada
Bercanda dan berkawan dengan setan
Hati yang miskin tanpa iman
Merasa segala yang dilakukan benar
Telah menjadikan setan kerabat dekat
Saat berkumpul serasa senang namun kosong
Bicara yang kehilangan taji juga wibawa
Ada sesuatu yang hilang dari jiwa
Walau dunia didekap
Terasa haus di jiwa
Telah lama tak menuhan
Jiwa yang sedang digembala oleh setan
Tertawa namun sepi pada jiwa
Tertawa sambil bernyanyi tak bernada
Bercanda dan berkawan dengan setan
Hati yang miskin tanpa iman
Merasa segala yang dilakukan benar
Telah menjadikan setan kerabat dekat
Saat berkumpul serasa senang namun kosong
Bicara yang kehilangan taji juga wibawa
Ada sesuatu yang hilang dari jiwa
Walau dunia didekap
Terasa haus di jiwa
Telah lama tak menuhan
Jiwa yang sedang digembala oleh setan
Tertawa namun sepi pada jiwa
Ruang Tak Gaduh
Berlari dan bersembunyi namun tak pernah dicari
Memeluknya dalam ruang riuh gaduh
Perasaan was-was saat sedikit mengecup keningnya
Perasaan khawatir saat menyentuh dirinya
Rasaku seolah dinikmati sendiri saja
Dirinya tak kunjung katakan rindu
Dirinya tak jua membalas segala peluk juga cium yang kucurahkan
Aku berlari lalu bersembunyi
Dalam ruang tak bergaduh ini menanti dirinya
Kupasrahkan seluruh tubuh untuknya
Aku dalam ruang tak bergaduh
Memeluknya dalam ruang riuh gaduh
Perasaan was-was saat sedikit mengecup keningnya
Perasaan khawatir saat menyentuh dirinya
Rasaku seolah dinikmati sendiri saja
Dirinya tak kunjung katakan rindu
Dirinya tak jua membalas segala peluk juga cium yang kucurahkan
Aku berlari lalu bersembunyi
Dalam ruang tak bergaduh ini menanti dirinya
Kupasrahkan seluruh tubuh untuknya
Aku dalam ruang tak bergaduh
Senin, 11 Mei 2015
Sedikit Kecewa
Pengharapan yang tinggi pada hidup
Namun saat hidup tak sesuai dengan yang
diharapkan ada sedikit kecewa
Berpikir hidup bersama mereka merupakan
pencapaian terbaik
Tapi ternyata tidak
Sadar bahwa segala hidup sesungguhnya tak
pernah pegang kendali
Tuhan saja yang menentukan hidup ini
Kecewa karena dulu berharap bahwa merekalah
bagian terbaik hidupku
Kebersamaan yang dirajut tak selamanya
Hanya menunggu mati saja
Memaknai setiap perjalanan hidup
Terselip nafsu yang seharusnya tak menjadi raja
Bergerak lurus ke jalan Tuhan saja
Proses berTuhan itu indah maka nikmati
perjalanannya
Kau Yang Di Sana
Hei, kau yang di sana, apa kabar?
Hanya menanyakan kabar saja tentangmu
Telah lama tak berbincang tentang hidupmu
Telah lama tak saling menautkan bicara yang
penuh rasa
Hei, kau yang di sana
Jangan lagi membohongi dunia dengan semua
katamu
Ada rindu tentangmu namun kau seolah
menghilang dari mukaku
Mungkin kau tengah mewarnai hidupmu dengan
langkah indah
Hei, kau yang di sana
Peluklah aku dengan rasa rindumu
Karena aku selalu rindu padamu
Dan ada cinta selalu pada dirimu yang entah
ada di mana sekarang
( Cikampek, Sabtu. 09 Mei 2015)
Mereka Bilang Tapi Tuhan Tidak
Mereka bilang aku bodoh
Mereka bilang aku tolol
Mereka bilang aku busuk
Mereka bilang aku barbar
Mereka bilang aku kasar
Mereka bilang aku keras hati
Mereka bilang aku sombong
Mereka bilang segala hal jahat tentangku
Mereka boleh bilang semaunya tentang aku
Mereka boleh bilang segalanya tentang aku
Karena segala perkataan akan
dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Tuhan
Saat kutanya Tuhan tentang perkataan mereka
Tuhan masih bersamaku sedangkan penilaian
mereka tentangku hanya mengikuti nafsu saja
Mereka boleh bilang apapun tentangku asalkan
Tuhan selalu temani langkahku maka aku tenang
( Cikampek, Sabtu. 09 Mei 2015)
Dunia Yang Kutulis
Sangat takut kehilangan ide untuk menulis
Maka kuselusupi segala hati tapi tanpa hati
Lalu saat hatinya tertutup tiba-tiba ide itu terbang
entah kemana
Kukejar segala ide yang terhampar pada dunia
Kusimpan pada keranjang jiwa
Kucoba lagi ketuki hati namun hati-hati mereka
telah tertutup
Mereka membaca tanpa membuka hati-hati mereka
Atau terkadang mereka berlaku tak peduli
Dan aku kehilangan suatu rasa untuk kutulis
Hati ini tanpa hati dan tak mau terbawa rasa
Namun terkadang kuakui ada rasa dalam segala
yang kutulis ini
Inilah suatu bentuk ide dari rasaku atas
rasamu
Bukalah sedikit hatimu untukku
Ingin menulis segalanya tentang cerita hidupmu
Karena cerita hidupku tak penuh warna
sepertimu
Ceritaku hanya putih saja lalu hitam lalu
kembali ke putih
Sedangkan cerita hidupmu bak warna pelangi
Yang kutakuti kehilangan ide untuk menulis
tentang segalanya
Memunguti semua rasa dari bumi
Mungkin kutemukan rasa aroma senang atau aroma
lara
Bicaralah dunia lalu menggambarlah pada otak
ini
Mencari yang tersirat pada lukisan alam atau
mencari yang tersurat pada kumpulan kitab
Selalu ada nilai yang tak bernilai saat
membaca kembali semua yang telah tertuang
Mungkin nilai terbusuk atau nilai tak busuk
Menari dalam jentikan jemari ini
Ada senyum kecil saat melihat semua yang
tertulis
Inilah ide yang aku takuti kehilangannya
( Cikampek, Sabtu. 09 Mei 2015)
Manusia Baik
Dan dia telah berbohong
Semua perkataannya tak dapat dipercaya
Sungguh suatu kebodohan menaruh percaya kepada
manusia
Manusia yang pada dasarnya bersifat kikir nan
jahat juga sombong
Sungguh suatu yang tak pantas berharap dan
bergantung kepada manusia
Seharusnya hanya berharap semata dan bermohon
kepada Tuhan Pencipta alam raya
Menunggu lalu mencinta pada manusia sungguh
suatu kesiaan belaka
Memeluki harta juga duduk senang pada kursi
jabatan sungguh suatu kesialan belaka
Segala bentuk dunia bila hati tak berTuhan
merupakan langkah setan semua
Langkah-langkah nan gagah saat muda usia
terlihat penuh wibawa
Namun saat Tuhan mencabut itu segalanya
menjadi tak bermakna
Tumbuhkan empati juga simpati pada dada
Duduklah pada kursi-kursi ruang tunggu rumah
sakit umum
Lihatlah di sekeliling begitu banyak Tuhan
memberikan ujian pada umat yang beriman
Lantas masihkah tak bergetar hati-hati nan
keras melihat yang terpapar di hadapan?
Tertawa penuh kerenyahan di sini sedangkan di
belahan bumi lain segelintir manusia menjajah manusia lain hingga kering
airmata
Terus-menerus mengenyangkan perut lalu di
belahan bumi lain segelintir manusia mengganjal kerikil pada perutnya
Saat dunia dipegang maka gunakan sebaik dan
seTuhan mungkin
Manusia terbaik adalah manusia yang berlaku
berTuhan dan tak merusak semesta
( Cikampek, Sabtu. 09 Mei 2015)
Jumat, 08 Mei 2015
Tak Berperantara
Tak butuh bilik pengakuan dosa untuk mengakui dedosa diri
Cukup bersimpuh pada Sang Pencipta
Tuhan tak butuh perantara untuk bicara
Cukup mohon ampun dan tak ulangi dedosa
Namun dosa seperti sambal
Selalu terulang dan terulang lagi
Aku bermohon pada Tuhan atas ampunan-Nya
Konsisten saja pada jalur Tuhan dan teguh berbuat baik
Semoga Tuhan memberi karomah
Berharap Tuhan memberi kasih sayang
Berharap Tuhan memberi ampunan
Ampuni semua dosa ini
Cukup bersimpuh pada Sang Pencipta
Tuhan tak butuh perantara untuk bicara
Cukup mohon ampun dan tak ulangi dedosa
Namun dosa seperti sambal
Selalu terulang dan terulang lagi
Aku bermohon pada Tuhan atas ampunan-Nya
Konsisten saja pada jalur Tuhan dan teguh berbuat baik
Semoga Tuhan memberi karomah
Berharap Tuhan memberi kasih sayang
Berharap Tuhan memberi ampunan
Ampuni semua dosa ini
Mencinta Dan Di Cinta
Jangan tanya lagi tentang hatiku
Sudah muak tentang cinta yang tak berbalas
Dunia terlihat indah maka pandanglah dunia yang teramat luas ini
Berharap pada cinta yang tak berbalas sungguh tak mengenakkan jiwa
Cinta-cinta banyak dan bertebaran di atas muka bumi ini
Mencintaimu merupakan satu perjalanan hasrat cintaku
Mencintaimu tak pernah kusesali sedikitpun
Bila kau tak mencintaiku juga tak mengapa
Mencintai dan dicintai merupakan hak setiap orang
Merdekalah akan hal tersebut
Sudah muak tentang cinta yang tak berbalas
Dunia terlihat indah maka pandanglah dunia yang teramat luas ini
Berharap pada cinta yang tak berbalas sungguh tak mengenakkan jiwa
Cinta-cinta banyak dan bertebaran di atas muka bumi ini
Mencintaimu merupakan satu perjalanan hasrat cintaku
Mencintaimu tak pernah kusesali sedikitpun
Bila kau tak mencintaiku juga tak mengapa
Mencintai dan dicintai merupakan hak setiap orang
Merdekalah akan hal tersebut
Tuhan Berbincang Dengan Alam
Tuhan sedang berbincang dengan alam
Tuhan sebenarnya tak membutuhkan kabar alam semesta
Tuhan Maha Mengetahui semua ciptaan-Nya
Terlalu lucu bila manusia merusak alam
Alam yang bukan milik kita
Alam yang milik Tuhan
Hak manusia apa hingga berani berbuat kerusakan di muka bumi
Manusia sebenarnya kecil dan tak berdaya
Kekuatan yang dipunyai segelintir manusia hanyalah satu titik kecil tak berguna
Sombong dan angkuh yang diidap karena harta yang tak seberapa
Keras kepala hingga berjalan membusungkan dada karena jabatan yang tak selamanya
Masih saja mempunyai kerasnya hati dan tak punya rasa simpati juga empati pada alam
Alam yang harus dijaga
Manusia harusnya bersinergi dengan bijak bersama alam
Tak semestinya bersikap membunuhi sesama manusia seperti Qabil dan Habil
Tak semestinya bersikap menghancurkan alam dengan tangan-tangan jahil manusia
Jangan tunggu Tuhan murka hingga meluluh-lantahkan alam semesta
Tuhan berbincang dengan alam
Tuhan sebenarnya tak membutuhkan kabar alam semesta
Tuhan Maha Mengetahui semua ciptaan-Nya
Terlalu lucu bila manusia merusak alam
Alam yang bukan milik kita
Alam yang milik Tuhan
Hak manusia apa hingga berani berbuat kerusakan di muka bumi
Manusia sebenarnya kecil dan tak berdaya
Kekuatan yang dipunyai segelintir manusia hanyalah satu titik kecil tak berguna
Sombong dan angkuh yang diidap karena harta yang tak seberapa
Keras kepala hingga berjalan membusungkan dada karena jabatan yang tak selamanya
Masih saja mempunyai kerasnya hati dan tak punya rasa simpati juga empati pada alam
Alam yang harus dijaga
Manusia harusnya bersinergi dengan bijak bersama alam
Tak semestinya bersikap membunuhi sesama manusia seperti Qabil dan Habil
Tak semestinya bersikap menghancurkan alam dengan tangan-tangan jahil manusia
Jangan tunggu Tuhan murka hingga meluluh-lantahkan alam semesta
Tuhan berbincang dengan alam
Kamis, 07 Mei 2015
Semangat Tanpamu
Pagi yang indah dan tanpamu telah membiasa
Bibir ini tersenyum walau hati masih kehilangan dirimu
Dan anehnya masih berharap padamu
Tapi sudahlah bila dirimu memang tak pernah anggap diriku ada
Cintaku padamu yang tak kau pedulikan
Bernyanyi gembiraku walau lara
Berusaha tegar walau tanpa kau di sini
Setidaknya berikan aku satu pelukan darimu
Aku selalu mencintaimu
Bibir ini tersenyum walau hati masih kehilangan dirimu
Dan anehnya masih berharap padamu
Tapi sudahlah bila dirimu memang tak pernah anggap diriku ada
Cintaku padamu yang tak kau pedulikan
Bernyanyi gembiraku walau lara
Berusaha tegar walau tanpa kau di sini
Setidaknya berikan aku satu pelukan darimu
Aku selalu mencintaimu
Rabu, 06 Mei 2015
Pergi
Lagu cinta telah habis padamu
Sajak rindu telah pudar padamu
Tak ada lagi kerinduan yang menggelora
Dirimu yang telah memilih tak menggubrisku
Aku pergi saja
Hariku mungkin terlihat gersang tanpamu
Kurasa tanpamu memang sulit namun tak mengapa
Hidup terus berjalan dan berputar
Sedih juga senang hanya bagian dari satu cerita dunia
Aku pergi saja
Sajak rindu telah pudar padamu
Tak ada lagi kerinduan yang menggelora
Dirimu yang telah memilih tak menggubrisku
Aku pergi saja
Hariku mungkin terlihat gersang tanpamu
Kurasa tanpamu memang sulit namun tak mengapa
Hidup terus berjalan dan berputar
Sedih juga senang hanya bagian dari satu cerita dunia
Aku pergi saja
Selasa, 05 Mei 2015
Tuhan, Ini Lemahku
Dan tak perlu menangis bila apa yang dimaui tak terengkuh
Meyakin saja bahwa Tuhan Maha Tahu yang terbaik bagiku
Yang terbaik bagiku belum tentu baik bagi Tuhan
Terkadang pandanganku terlalu kotor hingga kebaikan berTuhan tak terlihat
Terkadang hatiku tak jernih hingga nurani berTuhan tak merasakan
Melepaskan segalanya walau hatiku sangat mendambanya
Jalan Tuhan merupakan pilihan
Mungkin ada sedih
Mungkin ada kecewa
Dan semoga Tuhan selalu bersama langkah hidupku
Karena hidup dan matiku untuk Tuhan saja
Meyakin saja bahwa Tuhan Maha Tahu yang terbaik bagiku
Yang terbaik bagiku belum tentu baik bagi Tuhan
Terkadang pandanganku terlalu kotor hingga kebaikan berTuhan tak terlihat
Terkadang hatiku tak jernih hingga nurani berTuhan tak merasakan
Melepaskan segalanya walau hatiku sangat mendambanya
Jalan Tuhan merupakan pilihan
Mungkin ada sedih
Mungkin ada kecewa
Dan semoga Tuhan selalu bersama langkah hidupku
Karena hidup dan matiku untuk Tuhan saja
Di 4 Mei Ini
Iya, dia yang dahulu kucinta bertambah usia
Iya, pada angka 4 seperti angka kesukaanku
Tapi dia secepatnya menghapusku
Dia seolah tak mau lagi mengenalku
Tak hendak melukainya walau sungguh sangat menyayanginya
Sedari dulupun tak bisa memeluknya
Sedari dulupun tak bisa mengecupnya
Sedari dulupun tak bisa membaui seluruh aroma tubuhnya
Hanya bisa melihat gambar wajahnya bahkan hingga kini
Gambaran wajahnya yang tampak anggun dan menarik bagiku
Di angka 4 dan angka 5 merupakan angka-angka kesukaanku
Selamat ulang tahun dan kebahagiaan hidup selalu bersamamu
Walau mungkin kau tak pernah membaca sairku ini
Dan aku hanya ingin sejenak menyandarkan lelahku di bahumu
Berharap hari-harimu menyenangkan selamanya
Iya, pada angka 4 seperti angka kesukaanku
Tapi dia secepatnya menghapusku
Dia seolah tak mau lagi mengenalku
Tak hendak melukainya walau sungguh sangat menyayanginya
Sedari dulupun tak bisa memeluknya
Sedari dulupun tak bisa mengecupnya
Sedari dulupun tak bisa membaui seluruh aroma tubuhnya
Hanya bisa melihat gambar wajahnya bahkan hingga kini
Gambaran wajahnya yang tampak anggun dan menarik bagiku
Di angka 4 dan angka 5 merupakan angka-angka kesukaanku
Selamat ulang tahun dan kebahagiaan hidup selalu bersamamu
Walau mungkin kau tak pernah membaca sairku ini
Dan aku hanya ingin sejenak menyandarkan lelahku di bahumu
Berharap hari-harimu menyenangkan selamanya
Senin, 04 Mei 2015
Andai Ini Saatnya
Maafkan atas semua cintaku pada kalian semua
Rasaku yang tergadai oleh nafsu sesat iblis
Sakit yang mengikat badan ini seakan
mengharuskan melupakan cinta
Menyesal saat mengingat kematian yang
datangnya bisa tiba-tiba
Cinta dunia tak akan pernah di bawa hingga ke
liang lahat
Semuanya permainan juga tipu daya dunia yang dihembuskan
setan
Seharusnya tak pernah bermain dengan perasaan
mereka
Seharusnya tak pernah hadir pada kehidupan
mereka
Tapi mengenal mereka merupakan hal terbaik
Terasa sulit untuk melupakan cinta kepada
mereka
Namun mengenal mereka tak akan pernah kusesali
Kepalaku sakit terasa juga dada semakin sesak
Bila ini saat terakhirku maka maafkanlah atas
semua dosaku pada kalian
Walau mungkin tak ada keberanian untuk unjuk
mukaku di hadapan kalian
Tinggalkanlah rasa yang tak berTuhan
Teruslah menggapai dan berusaha mencari jalan
lurus
Maafkanlah dedosaku pada kalian
Maafkan atas semua hasrat cintaku pada kalian
( Cikampek, Sabtu, 2 Mei 2015)
Demi Cintamu
Terlintas ide hebat dalam benak
Bila kau tak jua membalas cintaku maka
kujadikan kakakmu kekasihku
Walau cinta itu hanya padamu yang terlalu
penuh ego
Akan sangat lucu sekali apabila kelak kau
panggil aku “kakak ipar”
Atau bisa jadi suatu saat bisa “turun ranjang”
Atau bisa jadi ada bara yang penuh gairah
dalam cinta segitiga
Ah, terlampau jauh aku berkhayal
Kau dan keluargamu tak aku kenal dengan baik
Namun tak tahu kenapa cintaku padamu begitu
mendera tubuh ini
Sudahlah, matikan saja ide hebat sedikit gila
itu
Cintamu tak ada mendekap tubuhku
De javu saat kutulis ini
Yang kumau bahagiaku
Egoisnya bila tak memikirkan rasamu
Rasamu harus bahagia juga setidaknya untuk
jiwamu
Ide gila ini semoga tak pernah terwujud
Aku mencintaimu namun sungguh tak mau memaksa
Karena cinta kasih seharusnya saling
membahagiakan
( Cikampek, Jum’at, 1 Mei 2015)
Langganan:
Postingan (Atom)