Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Minggu, 31 Mei 2015

Para Sembarang

Rumah yang tanpa berbenah
Seperti kapal pecah
Tumpukan barang berkeliaran di mana saja
Tak ada tempat untuk meluruskan kaki di dalam rumah

Karakter para penghuni rumah tercermin dari berantaknya sudut rumah

Menghirup nafas saja
Bila kuberbenah seperti tak ada dukungan
Pekerjaanku tak berarti di mata para sembarang
Bila kuberkata selalu saja ada jawaban dari para sembarang

Agama yang hanya menjadi tampilan tubuh semata

Melempar benda-benda kemana saja
Menyimpan barang-barang seenaknya
Lalu lihatlah tumpang tindih segalanya tak beraturan
Tiada kesejukan dalam rumah dan keserawutan

Para sembarang sebaik apapun penampilan tetap saja terlihat luarnya

Tiap pojok ruangan yang mencerminkan para penghuninya
Akidah dan adab agama yang sepertinya tak pernah dipakainya
Damainya rumah terlihat dari keteraturan dan kerapian rumah
Rumah surga dunia tapi tidak untuk para sembarang sang para pelempar benda



Sisi Manusiaku

Jangan tanya tentang warna kulitku
Jangan tanya tentang bahasaku
Jangan tanya tentang semua hartaku
Jangan tanya tentang keilmuanku
Jangan tanya tentang agamaku
Jangan tanya tentang semua perbedaan bila itu semua untuk mengucilkan

Tanyakan tentang seberapa besar sisi kemanusiaanku
Tanyakan seberapa besar peduliku pada dunia

Dan aku manusia yang ingin bernurani

Jangan ada perang
Jangan ada penindasan
Jangan ada pertikaian
Jangan ada kebenciaan

Karena membunuhi manusia berarti membunuhi seluruh manusia di bumi

Dan Aku Penasaran

Siapakah dirinya yang selalu melihat ceritaku?
Sejauh merangkai kata selalu ada kedua mata penikmat
Penikmat-penikmat yang tak tahu siapakah gerangan dirinya
Bicaralah lalu tulislah bahwa kau menikmati sejumlah ceritaku
Terima kasih untukmu bila memang kau masih juga diam

Dirimu
bicaralah bila hatimu bukan mesin

Dirimu
tulislah kata-katamu dalam ceritaku bila kau bukan robot

Berbagilah denganku tentang hidupmu
Karena selalu ada cerita dalam kehidupan ini

Pelangi Jiwa

Melepas kepenatan di ujung pelangi
Berharap dirimu melihatku terduduk di deretan warna-warni
Dirimu yang terlalu asyik dengan duniamu bersama kawan-kawanmu
Dan aku tak sekalipun melintas dalam pikiranmu

Dan aku masih lelah terduduk di sini
Hilang harapan untuk mendapatkan sedikit arti
Pelangi yang menghiasi langit hanya dilihat oleh manusia yang peka
Dan dirimu sungguh tak miliki rasa

Bukalah mata hati lalu lihatlah cinta sejati sebenarnya
Begitu banyak kumpulan manusia yang kotor berjiwa
Dan aku tersisihkan oleh mereka yang tertawa tapi masam di hati mereka
Aku melihatmu dan kumpulan kawanmu dari atas cakrawala

Kau menyakitiku dengan tak memberi ruang pada hatimu
Dan mungkin aku perih tapi tak bisa membencimu
Kecintaanku telah mengalahkan benciku
Buka nuranimu dan temukan sebenar-benarnya kekasihmu

Terima Kasih Atas Ceritamu

Mencari sejumput ide dari sekumpulan raga
Menuangkan dalam tulisan-tulisan yang penuh rasa
Jangan pernah melihat kehidupanku
Hidupku tak bercerita terlalu

Selalu indah saat melihat semua ceritamu
Ada saja seberkas inspirasi yang menelusup dalam kalbu
Terima kasih telah memberi satu pesan
Mungkin bagimu biasa tapi bagiku sangatlah penuh kesan

Cerita-cerita hidupmu begitu menakjubkan
Terkadang aku berpikir dan tersenyum bahkan menangis pada Tuhan
Hanya ingat bahwa hidup di dunia ini sementara
Dan aku seorang hamba yang tak miliki apa-apa

Rasa Hilang

Satu titik tentang rasa kehilangan
Dan semakin terbiasa dengan rasa ini
Pagi hari seharusnya udara terasa menyegarkan
Bau menyengat terus menusuk indera penciuman
Pagi macam apa ini bila yang ada hanya rasa busuk

Berlari dan terus tanpa berhenti
Berusaha menghilangkan rasa nyeri tentang rasa kehilangan
Namun sejauh apapun pelarian rasa ini tetap membekas
Perjumpaan selalu ada kata perpisahan
Perpisahan yang terkadang menyesakkan dan berlabuh pada kehilangan

Bahagialah dengan segala pencapaian cita
Tak usah dengarkan semua kesah yang meminta untuk kembali
Kembalilah dengan membawa sekeranjang keberhasilan asa
Mungkin kehilangan ini hanya sementara dan menjadi kenangan dalam otak
Mungkin akan tersenyum bilamana dituliskan Tuhan untuk bersua lagi

Satu titik di sini dan mungkin menangis namun tertahan
Mencintai dan menyayangi dengan berbagai bentuk dan rasa
Kehilangan tentang kebersamaan
Kehilangan tentang riak kecil kemarahan yang akan dirindukan
Pagi ini benar-benar kehilangan akan segalanya

Namaku Cintaimu

Jangan tanya tentang nama
Tanya saja tentang cinta

Jangan tanya tentang usia
Tanya saja tentang rindu juga rasa

Kepala menggeleng lemah saat terus didesak
Hati ini yang selalu cemas apabila kau terus menjaga jarak

Ingin selalu dekat denganmu
Senantiasa dalam cinta kasih juga perasaan sayangmu

Tak hendak membuat dirimu penuh resah
Jiwa ini yang senantiasa penuh kasih sayang dan mendesah

Jangan pernah bilang tentang rasa kejam
Itu menyakitkan dan membuat seram

Lupakan saja bila cintaku membuatmu terganggu
Namaku cintaimu tapi tak tahu denganmu

Tapi bila kecintaanmu hanya belas kasih maka jangan
Tak usah bicara dan ulurkan tangan

Hanya ingin dicintaimu juga disayangimu penuh tulus
Hilangkan curiga lalu benci dan segala akal bulus

Namun terlalu pelik bila dilanjutkan kisah ini
Terima kasih telah menjadi kisah cinta di dalam hati


Sabtu, 30 Mei 2015

Rasa Sasar

Kegarangan
Kebuasan
Kemarahan
Keangkuhan
Kedengkian
Semua rasa setan

Dan semuanya terpampang pada badan

Kecintaan Ini

Cintaku padamu bukan untuk menjadi olok-olokan
Cintaku padamu bukan untuk menjadi bahan candaan
Cintaku padamu bukan karena teman juga saling mencinta
Cintaku padamu tak ternilai
Dan mungkin cintaku padamu tak berbalas darimu

Tak mengapa bila itu membuatmu merasa bebas
Cintaku padamu tak terlihat oleh manusia
Cintaku padamu tak hendak menjadi pujian atau gurauan manusia
Cintaku padamu kusembunyikan dari manusia bahkan dirimupun tak mengetahuinya
Dan mungkin cintaku padamu tak terjawab darimu

Tak hendak kuutarakan rasaku padamu
Biar saja cintaku padamu menjadi kisah rahasia hatiku
Aku tak mau cintaku padamu menjadi bahan publisitas manusia
Kau tak akan pernah tahu betapa besarnya rasa kasihku padamu
Dan sampai kapanpun kau tak akan memeluk rasa cintaku ini

Tidakku Bohong Untukmu

Aku sembunyikan saja semua rasa cintaku padamu
Saat kau tanya cintakah aku padamu?
Aku jawab tidak

Aku sembunyikan saja semua rinduku padamu
Saat kau bertanya lagi tentang rasa rindu
Aku jawab tidak ada kerinduan padamu

Lalu kau pergi dan tak lagi menyapa

Aku yang tak mau kau cintai bila kau terpaksa
Aku yang tak kau rindukan bila kau terpaksa

Tahukah kau,
Semua jawaban tidakku untukmu bohong belaka
Karena aku sangat cinta dan rindu padamu

Namun aku harus berkata tidak agar kau bahagia
Tak mau aku membuat duniamu cemberut

Lalu kau pergi dan tak menyapa lagi

Kau tahu ada sepi tanpamu tapi tak mengapa
Bila kau bahagia tanpaku maka aku baik-baik saja walau ada luka


Cinta Yang Tak Layak

Hari ini aku tak akan mandi
Biar bau dan kusam tercermin pada diri
Aku yang tak mau terus mencintai
Aku yang tak mau terus kau kasihi
Dan aku harus melepas cinta kasih ini

Bencilah kau pada diriku
Lihatlah tak cerah diriku
Jangan pernah lihat hatiku
Hati ini selalu mencintaimu
Aku yang harus melepaskanmu

Sakit juga sedih lalu menangis
Kau tak usah menggubris
Biarlah hati-hati ini teriris
Tak mau Tuhan menjadi sinis
Cinta kita tak usah menjadi manis

Cinta ini tak layak
Aku yang terlalu sayang hingga menjadi kerak
Dirimu yang melihatku mengejarmu sembari merangkak
Cinta kita berdua seharusnya tak usah semarak
Aku sayang padamu berteriak sampai suara serak

Kagumi Senyummu

Menanti kau hadir memberikan seutas senyum
Hari-hariku terisi dengan menunggu senyumanmu
Saat kau tersenyum aku tahu bahwa senyumanmu itu bukan untukku

Aku yang melihat senyumanmu dari kejauhan
Dan aku merasa senyumanmu membuat usiaku berarti
Walau kau tersenyum kala kau dikelilingi dengan teman-teman ternyamanmu

Bila bersamaku dirimu tak tersenyum maka pergilah
Biarkanlah aku melihatmu dan senyummu bersama dunia ternyamanmu
Senyumanmu membuat diriku tersenyum pula walau kau tak melihat senyumku ini

Mungkin aku seperti orang yang mencuri pandang pada senyummu
Saat kau melihatku maka aku secepatnya memalingkan mukaku
Aku tak mau kau berhenti tersenyum hanya karena kau tahu aku pengagum senyummu

Tertawalah kau
Tersenyumlah kau
Bersama teman-teman terindahmu ada gelak tawamu

Aku yang kagumi senyummu di balik tembok melihatmu dengan tersembunyi

Bila Aku Mati

Bilamana hari ini saat hidup terakhirku
Aku harus bagaimana?
Karena aku percaya ada kehidupan abadi setelah kematian
Karena aku percaya segala laku di dunia akan di adili oleh Tuhan

Ketakutan juga kecemasan terus mendera setiap waktu
Kematianku yang aku sendiri tak tahu kapan tibanya
Menyusuri pijakan kaki dengan kepala tertunduk karena merasa banyak salah
Ampuni atas dedosa ini, duhai Sang Penguasa Semesta

Seperti tak berpikir saja saat melakukan salah yang serupa
Mata hati terus-menerus ditaburi setan oleh kelambu hitam
Selalu bertanya apakah seluruh ibadah ini telah cukup dan sempurna?
Apakah ibadah ini telah sebaik-baik ibadah di mata Tuhan?

Dalam melangkah selalu teringat kematian yang bisa datang tiba-tiba
Mati yang tak melihat usia muda atau tua
Mati yang tak melihat berharta atau berkalung derita
Mati yang tak melihat kesiapan kita

Untuk apa kesombongan yang terus digelontorkan jiwa
Angkuh-angkuh dalam bicara dan bertingkah laku seolah mati tak akan menghampiri
Bila aku mati pantaskah aku tersenyum dalam kematianku?
Bila aku mati berharap Tuhan memberi kebaikanNya padaku

Aku Mau Tapi Tuhan Tidak

Bila duniaku memang tanpa kehadiranmu
Terasa berat dan aku tak mau
Tapi terkadang segalanya Tuhan yang menentukan
Tapi setidaknya aku telah berusaha untuk mendapatkanmu
Bila duniaku tanpamu dan itu atas kehendak Tuhan

Kesedihan itu ada
Berjalan di muka bumi mungkin tak lagi sama
Namun Tuhan Maha Tahu yang terbaik
Lihatlah kini kuberjalan tanpamu di sisiku
Tak ada lagi genggaman jemari juga candaan manja

Jalan Tuhan memang terkadang tak seperti yang diinginkan
Yakini saja Tuhan mengetahui segala yang menjadi kebutuhan kita
Tuhan akan memberikan yang kita butuhkan
Tuhan terkadang tidak memberikan yang kita inginkan
Aku inginkan kita berdua bersama namun ternyata Tuhan tidak


Kamis, 28 Mei 2015

Cahaya Jiwa

Tuhan dalam remang juga gulita
Berusaha meraba seberkas cahaya
Cahaya yang tak kunjung terpegang
Cahaya yang tak dapat dipegang
Cahaya hanya bisa dirasakan

Bermata tapi seperti tak melihat
Berkata tapi seperti tak tertata
Berkaki tapi selalu melangkah kepada yang sesat
Berakal tapi seperti binatang
Berhati tapi seperti tak berTuhan

Kedalaman nurani sangat membutuhkan Tuhan
Asma Tuhan selalu tersebut namun tak melekat
Teramat butuh pertolongan Tuhan
Dalam kelam coba mendekat Tuhan
Dalam damai coba lebih mendekat Tuhan

Karena butuh penerang dalam jiwa yakni cahaya Tuhan

Tak Bertapak Kaki

Terbelenggu dengan rutinitas
hingga Tuhan hanya menjadi barang sisa

Terkadang merasa jenuh dengan ini semua
karena Tuhan tak mematri

Seharusnya berTuhan dengan segenap raga
Seharusnya mencurahkan seluruh hidup ini untuk Tuhan

Namun nafsu-nafsu terlalu keras dihembuskan iblis
Dan lemah lalu seakan tak bertapak kaki
juga melayang kala memuja Tuhan


Dunia Setan

Dunia yang menggoda bak gadis perawan
Dunia yang melenakan bak seorang perjaka

Kenikmatan dunia seolah membuat lemah kedua tungkai lutut ini
Hingga berkata-kata tak jelas dan seperti tak berakal

Dunia yang terus menjadi bui untuk jiwa
Dunia seolah terus menggambar di hati lalu menjadi syahwat

Setan-setan tak diam membisu walau manusia telah terpedaya
Setan-setan tak berhenti menggoda walau langkah manusia telah salah
Setan-setan terus mengejar dengan bujuk rayuan hingga dirinya menjadi kerabat setan

Jujur saja ada jiwa yang kecapaian dengan seluruh dunia
Tobat dari rasa salah yang melanglang di dalam hati ini
Dalam jiwa resah bosan dengan dunia yang menyesatkan


Ruang Tak Berlangit

Serba terburu-buru dalam ruang berlangit
Tak nyaman dan tak ada kenikmatan terasa
Nafsu yang memburu seperti seorang pemburu di hutan belantara
Dirimu yang bergerak tak berselera
Diriku yang mendamba hingga nyeri tulang iga

Rasamu sungguh tak bisa kuterka
Seperti biasa dirimu menyembunyikan segalanya
Suatu harga yang memang membuat terbelalak kedua mata
Dan menyakini semua ada waktunya
Karena memang kesabaran itu tiada batasnya

Seharusnya mencari sebuah ruang agar kita berdua dapat bercengkrama
Namun seolah ruang tanpa langit telah terisi para penghuni
Kita berdua hanyalah insan yang mencari celah dan kesempatan
Berikanlah sebuah ruang tak berlangit bebas
Maka kita berdua dapat menggapai hasrat hingga terpuaskan

Rabu, 27 Mei 2015

Rindu Figurmu

Rasa letih terus mendera dan berlarian silih berganti
Isak tangis sudah mengering karena terlalu sering kau membuat nyeri
Zalimnya dirimu yang terus mengacuhkan rasa sayangku
Konyolnya hatiku yang terus menunggu dirimu menyayangiku
Yang terasa di sanubariku hanyalah cinta padamu

Fana dan tak terlihat juga rasa cintamu untukku
Aku yang melihatmu dari jauh dan selalu kagumimu
Ukuran cinta dan kasih dariku tak terbatas untukmu
Zawiat juga masjid menjadi saksi atas doa-doa cintaku padamu
Akhiri segala rasa ini padamu dan masih tak kuasa melupakannya
Namamu juga rasa sayang padamu selalu bertalu di jiwa

(  *Zawiat : surau / langgar )

Tak Hidup

Tamparan keras saat melihatmu bersamanya
Aksara tak lagi terbaca panca indera
Usah kau jelaskan tentang kebersamaan penuh cinta kalian
Firasat ini tak pernah salah pada kasih sayang antara kalian
Inginnya dirimu mencintai diri ini
Kalahnya diri ini dengan pesona darinya

Hidupilah kehidupan ini tanpa kau di sisi
Impian merajut jalan hidup bersamamu terhapuskan
Damailah juga bahagialah dirimu bersamanya
Ada resah juga gelisah melihat kebersamaan kalian
Yakini saja bahwa kau senantiasa tertawa bahagia bersamanya
Antara sakit dan senang melihatmu bersamanya
Terduduk lalu terdiam dan tak lagi ada kata tentang cinta padamu

Berpasrah Pada Tuhan Semata

Kerangkeng tak hendak mengkerdilkan
Ikatan tak hendak mendewasakan
Pasungan tak jua menyadarkan
Bila nasehat juga petuah baik tak tembus
Mungkin menunggu sang pencabut mengambil nyawa

Saat semua kebaikan tertolak oleh angkuhnya jiwa
Merasa paling mengerti karena memiliki banyak ilmu juga pengetahuan
Merasa paling paham karena usia yang semakin menua
Merasa paling beramal karena harta benda mengelilingi raga
Tak mengerti juga bahwa dunia ini sementara

Berserahlah pada Tuhan dengan mengiba
Berlututlah pada Tuhan dengan sehina
Bersujudlah pada Tuhan dengan serendah-rendahnya
Di hadapan Tuhan bila dunia tak membawa kebaikan maka semuanya sia-sia
Karena hidup juga ibadah ini semata untuk Tuhan saja

Saat Malam BerTuhan

Malam ini begitu takut
Ada kekhawatiran menyeruak dalam kalbu
Takut kehilangan Tuhan
Semua sujudku sepadankah dengan dedosa yang kulakukan?
Dalam rangkaian ibadahku terselip langkah-langkah tak berTuhan

Mohon ampunilah semua dosa
Aku yang manusia biasa
Terkadang bahkan seringkali nafsu setan menjadi kendali badan
Dan dalam malam masih penuh kecemasan
Bilamana mati menjemput tiba-tiba saat amalan baik belum sempurna

Sombong yang seolah mengikat pada raga
Angkuh saat berjalan di atas muka bumi
Pamerkan segalanya yang sesungguhnya hanya kesemuan belaka
Mencinta dunia hingga ke ubun-ubun dan menakuti ajal
Malam ini hanya ingin dekat dengan Tuhan

Tuhanku, ajari aku mencintaiMu dengan lurus dan benar
Teguhkanlah jiwa ini dalam iman

Selasa, 26 Mei 2015

Mencinta Tapi Tak Di Cinta

Dan aku terluka melihat kau bercengkrama dengan yang kau cinta
Yang aku mau kau mencintaiku karena aku mencintaimu
Tapi bila kau tak nyaman denganku maka aku tak bisa apa-apa

Lihatlah ada tetes airmata saat melihatmu tertawa lepas bersamanya
Aku melihatmu dari kejauhan
Serasa langit runtuh

Aku bahagia melihat kau dan dirinya penuh bahagia
Aku bersedih atas cintaku yang tak pernah ada pada hatimu
Sudahlah dan cukup menantimu

Cari saja aku bila kau butuh pelarian cinta
Tubuh ini untukmu saja
Memelukmu tapi tak di cintaimu

Senin, 25 Mei 2015

Jala Cinta

Lonceng di gedung tertinggi telah berdentang kencang
Bergeraklah duhai para pencari cinta
Tebarlah jala-jala untuk mendapatkan yang tercinta
Bila tak kuasa lemparlah jala dari atas gedung lonceng itu
Atau kalahkanlah suara lonceng itu dengan suara cinta

Inilah kecintaan yang hampir memudar
Tuhanpun tahu bahwa telah lama mendamba
Menguatkan hati saat segala cemooh juga hina meludah pada jiwa
Jala-jala cinta masih belum cukup menjaring segala bentuk cinta
Dan tak hendak mengangkat jala-jala ini

Meyakin saja bahwa Tuhan akan menyangkutkan satu cintanya
Tuhan jala-jala cintaku tak hendak kalahkan cintaku padaMu
Bila jala-jala ini kulemparkan ke bawah kaki
Maka jala-jala cintaku pada Tuhan kulemparkan ke atas Langit
Dalam sujud-sujud panjang selalu mencintai Tuhanku

Minggu, 24 Mei 2015

Pergolakan Batin

Tuhan yang Agung
Aku dalam limbung
Melangkah dan berjalan terhuyung

Sisi hati ingin dekat dengan Tuhan
Sisi hati yang lain seolah menahan
Di batin ini terjadi peperangan

BerTuhan meneguh tapi selalu ketakutan
Bawalah jiwa ini menuju kebaikan
Karena sungguh sangat ingin berTuhan

Jangan Ganggu

Mencari lagu dalam belahan rasa
Mencari semangat dalam dentuman musik
Mencari nasehat dalam lirik-lirik tak bernyawa

Sedang tak berselera
Hati dan kepala sedang tak nyaman
Dan pergilah kalian

Lelah Tak Menyerah

Lelah
Tak hendak menyerah
Hanya menghela nafas sejenak
Meluruskan punggung menghalau rasa pegal

Lelah
Tak juga mau pasrah
Terus memaksakan raga bekerja keras
Menangis mungkin ada dalam mencari sejentik penghidupan

Lelah
Tak mau berkata kalah
Hanya duduk sejenak meredakan rasa capai
Meluruskan kedua kaki dan terduduk di sudut sebuah gedung

Tak lagi bernafas
Sudah cukup perjalanan di muka bumi ini
Kematian menjemput saat mencari nafkah bagi keluarga di rumah
Berharap Tuhan mengganti rasa lelah ini dengan kebaikan

Tak lagi bernafas
Tak lagi ada kata lelah
Sudah menyerah dan kalah pada hidup
Tuhan telah memanggil jiwa saat raga sedang bekerja

Jadikan segala rasa lelah ini menjadi cahaya di hadapan Tuhan

Kotornya Cinta

Apalagi yang harus kulakukan agar bisa dekat denganmu
Kau tak jua mengerti semua tanda yang kuberikan padamu
Semua sinyal atas cintaku padamu telah menyala hijau
Kau masih diam juga atau kau memang tak miliki rasa padaku
Dan akhirnya aku lelah
Aku terdiam dalam malam
Menangis sambil coba terus mengais

Kau yang kucinta
Ingin bersamamu dalam tidur-tidurku
Selalu seruang bersamamu menghirup udara yang sama
Memeluk tubuhmu
Mengecupi setiap sudut titik ragamu
Peluklah aku dengan segera

Ingin segera berbalas darimu untuk cintaku
Menanti itu serasa mati
Tak normal menunggu selama bertahun-tahun hanya untukmu
Cinta lalu mencinta lalu ingin terus mencumbumu
Cinta dunia yang dibuai iblis telah mencacah nurani bersihku
Ini cintaku lalu ini nafsuku lalu ini hasratku padamu
Maka bercumbulah denganku

Hasrat Bersamamu

Baiklah kuakui sekali lagi aku cemburu
Tak cukupkah kau pajang kebersamaanmu dengannya
Aku melihatmu
Dan bohong saja bila kukatakan bila aku tak peduli
Aku masih memperhatikanmu walau kau acuhkanku
Dalam tembok aku mengintip kebersamaan kalian berdua

Mungkin saat ini doa terbaik bagi kalian berdua
Tak ingin merusak kebersamaan kalian
Genggam tangan kananmu bersamanya
Berikan aku tangan kirimu lalu genggam tangan kananku
Dalam resah aku berdoa berharap aku ada di hatimu
Tak mengapa percintaanku denganmu menjadi sebuah rahasia

Kau yang bersamanya dalam cinta
Aku bersamamu juga dalam cinta
Mencinta dalam segitiga
Aku terima
Karena ini sekedar nafsu belaka
Sungguh hanya ingin dipeluk juga dihasrati saja

Perempuan Bicara

Hari ini perempuan itu terlalu banyak bicara
Seperti hari-hari biasanya
Apapun yang tampak pada matanya menjadi bahan obrolan
Perempuan setengah baya yang tak mau diam
Mulutnya senantiasa berbicara
Lakunya seolah akting belaka bak pemenang piala film
Tetangis juga tetawa seakan menjadi hiasan semata
Rajukan sampai umpatan selalu hadir di hari ini

Hanya saat tidur saja dia diam
Menikamti segala yang dikeluarkan mulutnya selagi dia bernyawa
Mungkin apabila mati perempuan itu tak akan lagi bicara
Lalu hanya ada rindu tak terjawab saat mati tapi dia tak bicara
Tiang penyangga yang runtuh tertabrak gerobak
Ibu bapaknya yang diam tak melarang
Tiang yang hampir ambruk
Perempuan itu bicara tapi masihkah didengar?

Aku mendengar perempuan itu bicara
Karena ingin rindu itu terpuaskan saat ini juga

Pagi Bersamamu Di Sebuah Warung

Pagi ini aku melihatmu
Kita berdua duduk bersama saling bersebelahan
Di sebuah warung tak berlabel
Tak ada kata juga tak ada sapa
Basa-basi tak keluar juga dari mulut kita
Aku yang mengenalmu tapi kau mungkin pura-pura tak kenaliku
Kau yang tertunduk mashuk memainkan telepon selulermu
Tak bicara apalagi untuk saling berpeluk

Tak berani menatapmu karena tak mau mengganggumu
Aku yang sejak dulu kagumimu
Tak mau masuki kehidupanmu

Pagi ini hatiku berbalut rasa senang
Walau tak dianggap olehmu
Kau yang berjalan bergegas tinggalkan warung tak berlabel
Aku tersenyum melihat kau pergi
Tak sesali kagumimu hingga kini

Kau rasa yang ingin kusentuh namun tak jua tersentuh
Pagi di sebuah warung bersamamu indah

Cinta Antara Tuhan Dan Dirinya

Tuhanku, aku jatuh cinta selain daripadaMu
Bagaimana ini?
Seolah hatiku rapuh bila tak berdekatan dengan dirinya
Dirinya yang sama denganku yakni seorang manusia

Tuhanku, serasa perasaanku selalu untuk dirinya
Apakah aku telah menduakan cinta antara Tuhan dan dirinya?
Bagaimana posisiku terhadap mencintainya karena akupun mencintaiMu
Maafkan diriku yang telah mencintainya hingga menduakan pada cintaMu

Tak pantas bergantung juga berharap pada manusia
Berserah pada manusia hanya akan kecewa yang didapat
Seharusnya hanya pada Tuhan bergantung juga meminta
Tak layak memasrahkan diri pada dunia

Maafkan aku, Tuhan
Karena telah menduakan cinta ini dengan dunia

Sabtu, 23 Mei 2015

Malam Dan Bulan

Bulan tampak tersenyum di balik pekatnya malam
Bulan yang seperti anak kecil mengintip penuh malu dari balik awan
Aku memandang cakrawala malam sembari tidur terlentang
Melihat langit malam begitu luas menandaskan diri begitu kecil
Mencoba menghitung bintang malam lalu tersenyum karena tak pernah bisa menyebut nilai akhirnya

Terima kasih telah memberikan kehidupan ini
Tak mungkin semesta tercipta dengan sendirinya
Tak mungkin semesta memiliki begitu banyak pencipta
Keteraturan semesta tertata begitu apiknya
Terima kasih atas nafas ini hingga masih bisa menulis syukur pada Tuhan

Malam tak bergeming dan tak menunggu aku saat terkantuk
Malam tetaplah malam lalu kelak berganti pagi, siang dan petang
Kecintaan pada dunia hanya membuat diri semakin kerdil saja
Suasana malam yang menggetarkan dan mengingatkan diri ini
Karena selalu ada tanda-tanda dari Tuhan bagi mereka yang beriman

Jatuh Cinta Yang Seutuhnya Jatuh

Jatuh cinta yang menikam seluruh panca indera
Jatuh cinta yang membunuhi seluruh perasaan baik
Jatuh cinta yang mengacuhkan orang-orang terdekat
Jatuh cinta yang mematikan sikap kepedulian
Jatuh cinta yang menjauhkan diri dari Sang Pencipta
Inikah perasaan cinta yang sebenarnya?
Jatuh cinta yang menjadikan diri sebagai pribadi yang egois
Bahasa juga kata angkuh lagi sombong yang terkata dan tertulis
Pantaskah jatuh cinta ini mengalahkan sujud-sujud setia pada Tuhan?

Bila ini memang jatuh cinta maka tak mau jatuh cinta

Jatuh cinta itu suatu rasa damai
Jatuh cinta itu membahagiakan sesama dan tak memberi sakit
Jatuh cinta itu membuat diri menjadi dekat pada Tuhan

Bila jatuh cinta membuat diri menjadi bengis dan keji maka itu bukan cinta
Jatuh cinta yang membuat diri menjadi setan merupakan jatuh yang seutuhnya

 

Cinta Tak BerTuhan

Menangisi cinta yang lepas dari genggaman
Bercumbu dan bercinta tanpa nama Tuhan
Saling berkasih sayang tanpa nama Tuhan
Penuh dalih percintaan ini tak melanggar aturan Tuhan

Tanya nurani saat saling memandanginya
Pantaskah saling melepas rasa namun tanpa Tuhan
Karena selalu ada nafsu setan dalam setiap percintaan tanpa Tuhan
Dan ketahuilah akupun begitu pula

Perlahan mencoba mengingat Tuhan
Perlahan selekasnya kembali ke ajaran Tuhan
Memang terasa susah bukan kepalang namun selalu ingin teguh berTuhan
Tuhan hanyalah Satu yang pantas dipuja juga dicinta

Tak layak bila otak terus tertuju padanya
Sungguh bodoh bila hati juga jiwa berzikir selain nama Tuhan
Cinta tanpa Tuhan tak pantas di sebut percintaan
Cinta tanpa Tuhan hanya pantas di sebut perzinaan

Cinta Tuhanku Saja

Berlari mengejar cinta-cinta manusia
Memuja dengan mengiba bahkan mencurahkan semua tenaga
Dunia yang disembah seolah akan hidup kekal di dunia
Rela menyerahkan segala yang dimiliki agar memiliki
Hilang kendali juga hilang kewarasan
Berpikir cinta dunia adalah segalanya
Saat kecintaan dunia tak terrengkuh memang terasa sakit
Bila lebih dalam merenung cinta dunia hanyalah sebongkah nafsu yang angkuh

Berjalan mencoba menepis segala bujuk rayu iblis
Sang penggoda yang mengikis hati dengan cumbunya
Maafkanlah segala kesah juga semua keluh ini
Sungguh bodoh menggantungkan asa juga harapan pada kecintaan dunia
Seharusnya hanya pada Tuhan saja Sang Pencipta semata mencinta
Semua kesakitan di dunia sebagaimana dalamnya hanya sementara
Setiap manusia beriman akan diuji Tuhan untuk membuktikan keimanannya
Dan aku ingin pantas dicintai Tuhan karena keimanan ini

Mencintai Tuhan lalu mencoba mencinta dunia hanya sewajarnya saja

Selasa, 19 Mei 2015

Pengganggu Rasa Cinta

Pengganggu
Dan sangat menjengkelkan
Tak sedikitpun berhak mencampuri urusan hati ini

Bila jatuh cinta ini hanya padanya
Maka jangan paksakan untuk berpaling hati
Cinta ini penuh ketulusan

Sangat mengganggu sekali
Seakan paling mengetahui sisi hati ini
Dan hanya melihat yang tampak di luar saja

Tak pantas mendorong hati untuk mencintai yang lain
Hati ini telah jatuh cinta padanya walau dirinya hanya diam
Jangan pernah ganggu hati ini apalagi mengatas namakan cinta

Hati ini sangat menyayanginya walau dirinya diam
Setiap hari teringat padanya
Jangan usik hati ini bila para pengganggu memaksa untuk memisahkan

Bercintalah Denganku

Sungguh teramat sangat membelainya
Mengecupi segala sisi lekuk tubuhnya
Memeluk tubuhnya dalam damai dan tak terburu-buru
Tak mau seorangpun tahu tentang percintaan ini
Serasa tak karuan bila tak mendapati percumbuan

Badan yang panas
Hati yang kesal
Otak yang seakan penuh
Bicara tak jelas arahnya
Dekaplah tubuh ini

Dalam ruang nyata berdua denganmu dan semoga bukan kesemuan belaka

Senin, 18 Mei 2015

Musik Jiwa

Musik ini telah mengalun
Jiwa masih tetap kesepian
Tubuh mencoba bergerak ikuti alunannya
Namun tetap tak bisa menemukan ritmenya
Seolah telah hilang kendali tubuh

Kepayahan dalam menyusun penyujudan pada Tuhan
Ingin mendirikan ibadah
Bukan sekedar melakukan ibadah
Karena mendirikan lebih menelusupi ke rongga jiwa
Bila melakukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban belaka

Kelemahan dalam menghalau segala tipu daya sesat iblis
Ingin merasa membutuhkan Tuhan
Bukan merasa terpaksa berbuat segala kebajikan
Karena membutuhkan Tuhan menyadari bahwa jiwa ini penuh lemah
Bila terpaksa yang ada hanya rasa sombong juga rasa angkuh yang berkuasa

Musik jiwa yang masih terus dicari
Berharap musik itu nada-nada keteguhan dalam berTuhan

( Cikampek, Ahad.17 Mei 2015)

Dendam Tenggelamkan Hati

Dendam yang bersemayam
Kesal yang terus dianyam
Rasa busuknya akan menempel pada hati sampai mati
Lambat laun akan membusukkan hati

Kerasnya hati telah membutakan nurani
Ibadah yang tak sempurna
Ketegasan yang ditafsirkan salah menjadi amarah

Hidup ini terlalu berharga
Tak mau bila hanya diisi membenci

Dunia terlalu indah
Hiasi dunia dengan kebaikan

Kebencian dari setan
Rasa dendam akan gerogoti raga

Berjiwa besarlah
Karena Tuhan menciptakan manusia sesempurna mungkin
Tidak sempurna hanya pada pandangan manusia

Dendam yang menenggelamkan jiwa keTuhanan

Kalut

Bohong semua

Segala imajinasi kotor
Segala khayalan sesat

Segala kesesatan yang dihembuskan iblis
Seperti menina bobokan dunia
Lalu menghempaskan amala jahat ke kerak neraka

Gemetar badan lalu panas mendera tubuh
Saat laku iblis tak terjamah
Tapi laku-laku iblis ini bohong
Laku-laku yang membuat jantung berdebar
Ini penuh dedosa
Ini kekalutan bercampur ketakutan

Sujud

Dirinya yang telah membuat jiwa tak berkutik
Sujud ini seakan belum mampu menghalau segala galau


Dirinya sebongkah nafsu yang dibawa iblis

Dunia Tak BerTuhan

Sombong merajarela
Angkuh menjadi candu memabukkan pada jiwa
Egois telah menjadi bahasa ragawi
Mereka semua tak benar dalam berkata dan bertingkah laku
Mereka semua salah pada mata ini

Benci juga keruhnya nurani telah membutakan mata hati
Tuhan hanya dijadikan sekedar rutinitas belaka
Tuhan yang tak meresap pada rutinitas jiwa
Apapun yang dilakukan bila tak sehaluan maka dihujatnya

Nama Tuhan sekedar menjadi pigura atau pajangan dinding rumah saja
Nama Tuhan tak mematri erat pada jiwa

Nada ini penuh dengki
Irama ini menepikan Tuhan
Tuhan yang tak ada dalam langkah dunia

Saat dunia tak berTuhan
Maka tunggu saja saat kehancuran

BerTuhan Yang Tak Mudah

Ketakutan di zalimi manusia
Coba tanya nurani sendiri        
Berbuat zalimkah diri terhadap sesama?

Telah kehabisan kata untuk bicara
Diam menjadi bahasa bermakna terdalam
Kebaikan yang ditunaikan teriring juga kesetanan

Segala amal berTuhan seolah selalu tak mudah
Bisik-bisik setan coba melemahkan iman
Kata-kata yang kasar

Hati juga jiwa yang selalu resah saat berTuhan
Ada langkah-langkah penuh paksa saat berjalan ke rumah Tuhan
Tubuh yang terlihat gontai juga lemah

Nafsu dunia yang telah membuat lelah
Ibadah ini masih tetap terhunuskan
Walau para penggoda terus menghasut dan merayu

BerTuhan itu tak mudah
Namun berTuhan itu sangat layak diperjuangkan
Karena sungguh sangat membutuhkan Tuhan

Jiwa Yang Sedang BerTuhan

Hentikan semua
Hentikan semua kekacauan
Jangan terus mendobrak pintu larangan Tuhan
Manusia yang seharusnya menjadi penyembah Tuhan

Memang terasa tak nikmat pada dada
Saat begitu banyak hal yang tak boleh dalam dunia
Inilah aturan berTuhan
Segala sakit hanya sementara sampai tubuh ditutupi kafan

Otak terasa tak bergerak
Jiwa yang diam lalu saat sujud serasa ada genderang yang diarak
Masih coba menahan segala pintu-pintu larangan Tuhan
Semoga Tuhan memberi kekuatan

Diam tak berkata
Namun hati kecil terus bicara
Manusia yang begitu kecil di hadapan Sang Pencipta
Berharap semua langkah berTuhan ini menjauhkan dari neraka

( Cikampek, Jum’at. 15 Mei 2015)

Kamis, 14 Mei 2015

Jengah Lelah Padamu Tapi Sayang

Sudah kukatakan jangan pernah ganggu aku lagi
Kedatanganmu sudah terlambat
Aku yang telah muak padamu
Sejak dulu memuja cintamu namun kau diam membisu
Kini setelah cinta sejati tak kau dapat kau coba memelukku
Aku jengah

Kau pikir diriku pelarian cintamu saja?
Bosan dengan sikap diammu dahulu
Saat kini kau tersakiti hati lalu kau mencariku
Kau pikir diriku seorang bapak di balik dinding pengakuan dosa?
Kau bisa datang setiap hari untuk mengaku dosa lalu berbuat dosa lagi
Aku lelah

Bila kau lebih menelisik lebih dalam
Aku selalu mencintaimu namun akupun manusia
Saat kecintaanku di sia-siakan maka sisi hatiku kecewa
Aku coba tak menggubris segala sentuhanmu
Namun aku tak kuasa menahan rindu juga cinta padamu
Aku sayang kamu

Jamuan Cinta

Perjamuan nan kudus di atas puncak gunung
Hanya kau dan aku
Kita berdua melihat pemandangan dari atas tanah tertinggi
Perasaan cemas juga khawatir seakan tiada
Bersamamu dalam perjamuan cinta sucimu

Kekesalan setelah lama kau buat menanti
Tak ada kebencian padamu
Kecintaan yang telah membutakan mata hati
Aku senantiasa jatuh cinta padamu setiap hari
Jamuan kudus ini ingin kurasakan setiap hari

Dan bukan sekedar khayalan atau mimpi belaka

Rabu, 13 Mei 2015

Tunggu Di Surga

Damailah kau di surga
Tak hendak menangisi lagi tentang kepergianmu
Setiap yang miliki nyawa akan mati
Begitupun kau atau aku
Hanya masalah waktu saja

Tunggu saja aku di surga
Lihatlah diriku di sini dalam monitor terindah di surga
Lalu ingatkanlah bila langkahku tak putih
Ingatkanlah dengan tersirat dan tersurat
Suatu waktu aku pasti akan mati

Sungguh kerinduan padamu ada
Walau setiap sisi kenangan seakan kututup
Tak mau lagi meneteskan airmata karena kehilanganmu
Cukup sudah airmata tentangmu
Aku hanya ingin tersenyum menanti perjumpaan kelak di surga

Tunggu aku di surga

Berlaluku Namun Mencintaimu

Saat kau melihatku
Jangan panggil namaku
Aku tak akan menoleh kepadamu
Terlalu sakit namun tak pernah bisa membencimu

Melihat wajahmu suatu anugerah bagiku
Kau yang terus diam saat dulu kuingin bercinta
Rasaku belumlah hilang padamu
Namun terlalu kaku bila kini berjalan beriringan denganmu

Jangan panggil namaku saat kita berpapasan
Kau memanggilku tanpa rasa cinta

Aku berlalu darimu dengan membawa cintaku padamu

Selasa, 12 Mei 2015

Aku Yang Tak Sempurna

Aku malu saat bercermin
Aku tetap malu saat tak bercermin
Aku tahu seperti apa diriku
Tak pantas kau jadikan teman
Tak layak aku kau jadikan sahabat

Aku yang tergambar nyata penuh kelemahan diri

Tak mau mengajak kau ke duniaku yang kelam
Kau manusia terbaik kebanggaan ayah bunda
Tinggalkan saja aku dan lupakan saja
Walau sungguh terasa sulit melupakanmu
Sangat kejam bila kau terbawa mengikuti arusku

Aku manusia yang tak sempurna dan banyak kekurangan

Jauhi saja aku
Biarkan segalanya menjadi kenangan saja
Tiada masa depan untuk kita berdua
Ukirlah kebahagiaanmu bersama kawan dan sahabatmu yang lain
Aku cukup kau simpan dalam tong sampah saja

Aku sungguh tak layak menjadi teman terbaikmu

Tak akan pernah membawamu ke duniaku
Jangan pernah berdebat lagi
Aku tak membutuhkanmu
Walau dalam hatiku sangat merindukanmu
Lihat saja barisan kata tercipta untukmu

Aku yang tak sempurna dan tak pantas berada di dekatmu


2 Sisi Pemujaan

Lelah berlari akhirnya berhenti
Namun mengapa kau terus mengejar?
Sudah kukatakan aku lelah berlari

Sudahlah pergi sana
Jangan lagi mengejarku
Aku sudah muak berlari darimu

Dan bila terus kau mengejarku saat kuberhenti berlari
Jangan salahkan aku bila kau akan kupeluk
Aku yang masih tak bisa mengelak akan cinta padamu

Kembalilah kau ke arah Tuhanmu
Aku akan coba meneguh pada Tuhanku juga
Cinta seharusnya tak saling menyakiti

Dahaga

Menari bersama setan
Tertawa sambil bernyanyi tak bernada
Bercanda dan berkawan dengan setan
Hati yang miskin tanpa iman
Merasa segala yang dilakukan benar
Telah menjadikan setan kerabat dekat
Saat berkumpul serasa senang namun kosong
Bicara yang kehilangan taji juga wibawa
Ada sesuatu yang hilang dari jiwa
Walau dunia didekap
Terasa haus di jiwa
Telah lama tak menuhan

Jiwa yang sedang digembala oleh setan
Tertawa namun sepi pada jiwa


Ruang Tak Gaduh

Berlari dan bersembunyi namun tak pernah dicari
Memeluknya dalam ruang riuh gaduh
Perasaan was-was saat sedikit mengecup keningnya
Perasaan khawatir saat menyentuh dirinya

Rasaku seolah dinikmati sendiri saja
Dirinya tak kunjung katakan rindu
Dirinya tak jua membalas segala peluk juga cium yang kucurahkan

Aku berlari lalu bersembunyi
Dalam ruang tak bergaduh ini menanti dirinya
Kupasrahkan seluruh tubuh untuknya
Aku dalam ruang tak bergaduh

Senin, 11 Mei 2015

Sedikit Kecewa

Pengharapan yang tinggi pada hidup
Namun saat hidup tak sesuai dengan yang diharapkan ada sedikit kecewa
Berpikir hidup bersama mereka merupakan pencapaian terbaik
Tapi ternyata tidak

Sadar bahwa segala hidup sesungguhnya tak pernah pegang kendali
Tuhan saja yang menentukan hidup ini
Kecewa karena dulu berharap bahwa merekalah bagian terbaik hidupku
Kebersamaan yang dirajut tak selamanya

Hanya menunggu mati saja
Memaknai setiap perjalanan hidup
Terselip nafsu yang seharusnya tak menjadi raja
Bergerak lurus ke jalan Tuhan saja

Proses berTuhan itu indah maka nikmati perjalanannya


( Cikampek, Ahad. 10 Mei 2015)

Kau Yang Di Sana

Hei, kau yang di sana, apa kabar?
Hanya menanyakan kabar saja tentangmu
Telah lama tak berbincang tentang hidupmu
Telah lama tak saling menautkan bicara yang penuh rasa

Hei, kau yang di sana
Jangan lagi membohongi dunia dengan semua katamu
Ada rindu tentangmu namun kau seolah menghilang dari mukaku
Mungkin kau tengah mewarnai hidupmu dengan langkah indah

Hei, kau yang di sana
Peluklah aku dengan rasa rindumu
Karena aku selalu rindu padamu
Dan ada cinta selalu pada dirimu yang entah ada di mana sekarang


( Cikampek, Sabtu. 09 Mei 2015)

Mereka Bilang Tapi Tuhan Tidak

Mereka bilang aku bodoh
Mereka bilang aku tolol
Mereka bilang aku busuk
Mereka bilang aku barbar
Mereka bilang aku kasar
Mereka bilang aku keras hati
Mereka bilang aku sombong
Mereka bilang segala hal jahat tentangku

Mereka boleh bilang semaunya tentang aku
Mereka boleh bilang segalanya tentang aku
Karena segala perkataan akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Tuhan

Saat kutanya Tuhan tentang perkataan mereka
Tuhan masih bersamaku sedangkan penilaian mereka tentangku hanya mengikuti nafsu saja

Mereka boleh bilang apapun tentangku asalkan Tuhan selalu temani langkahku maka aku tenang


( Cikampek, Sabtu. 09 Mei 2015)

Dunia Yang Kutulis

Sangat takut kehilangan ide untuk menulis
Maka kuselusupi segala hati tapi tanpa hati
Lalu saat hatinya tertutup tiba-tiba ide itu terbang entah kemana
Kukejar segala ide yang terhampar pada dunia
Kusimpan pada keranjang jiwa
Kucoba lagi ketuki hati namun hati-hati mereka telah tertutup
Mereka membaca tanpa membuka hati-hati mereka
Atau terkadang mereka berlaku tak peduli
Dan aku kehilangan suatu rasa untuk kutulis

Hati ini tanpa hati dan tak mau terbawa rasa
Namun terkadang kuakui ada rasa dalam segala yang kutulis ini
Inilah suatu bentuk ide dari rasaku atas rasamu
Bukalah sedikit hatimu untukku
Ingin menulis segalanya tentang cerita hidupmu
Karena cerita hidupku tak penuh warna sepertimu
Ceritaku hanya putih saja lalu hitam lalu kembali ke putih
Sedangkan cerita hidupmu bak warna pelangi
Yang kutakuti kehilangan ide untuk menulis tentang segalanya

Memunguti semua rasa dari bumi
Mungkin kutemukan rasa aroma senang atau aroma lara
Bicaralah dunia lalu menggambarlah pada otak ini
Mencari yang tersirat pada lukisan alam atau mencari yang tersurat pada kumpulan kitab
Selalu ada nilai yang tak bernilai saat membaca kembali semua yang telah tertuang
Mungkin nilai terbusuk atau nilai tak busuk
Menari dalam jentikan jemari ini
Ada senyum kecil saat melihat semua yang tertulis
Inilah ide yang aku takuti kehilangannya


( Cikampek, Sabtu. 09 Mei 2015)

Manusia Baik

Dan dia telah berbohong
Semua perkataannya tak dapat dipercaya
Sungguh suatu kebodohan menaruh percaya kepada manusia
Manusia yang pada dasarnya bersifat kikir nan jahat juga sombong
Sungguh suatu yang tak pantas berharap dan bergantung kepada manusia
Seharusnya hanya berharap semata dan bermohon kepada Tuhan Pencipta alam raya

Menunggu lalu mencinta pada manusia sungguh suatu kesiaan belaka
Memeluki harta juga duduk senang pada kursi jabatan sungguh suatu kesialan belaka
Segala bentuk dunia bila hati tak berTuhan merupakan langkah setan semua
Langkah-langkah nan gagah saat muda usia terlihat penuh wibawa
Namun saat Tuhan mencabut itu segalanya menjadi tak bermakna
Tumbuhkan empati juga simpati pada dada

Duduklah pada kursi-kursi ruang tunggu rumah sakit umum
Lihatlah di sekeliling begitu banyak Tuhan memberikan ujian pada umat yang beriman
Lantas masihkah tak bergetar hati-hati nan keras melihat yang terpapar di hadapan?
Tertawa penuh kerenyahan di sini sedangkan di belahan bumi lain segelintir manusia menjajah manusia lain hingga kering airmata
Terus-menerus mengenyangkan perut lalu di belahan bumi lain segelintir manusia mengganjal kerikil pada perutnya
Saat dunia dipegang maka gunakan sebaik dan seTuhan mungkin

Manusia terbaik adalah manusia yang berlaku berTuhan dan tak merusak semesta


( Cikampek, Sabtu. 09 Mei 2015)

Jumat, 08 Mei 2015

Tak Berperantara

Tak butuh bilik pengakuan dosa untuk mengakui dedosa diri
Cukup bersimpuh pada Sang Pencipta
Tuhan tak butuh perantara untuk bicara
Cukup mohon ampun dan tak ulangi dedosa
Namun dosa seperti sambal
Selalu terulang dan terulang lagi
Aku bermohon pada Tuhan atas ampunan-Nya

Konsisten saja pada jalur Tuhan dan teguh berbuat baik
Semoga Tuhan memberi karomah
Berharap Tuhan memberi kasih sayang
Berharap Tuhan memberi ampunan

Ampuni semua dosa ini

Mencinta Dan Di Cinta

Jangan tanya lagi tentang hatiku
Sudah muak tentang cinta yang tak berbalas
Dunia terlihat indah maka pandanglah dunia yang teramat luas ini
Berharap pada cinta yang tak berbalas sungguh tak mengenakkan jiwa
Cinta-cinta banyak dan bertebaran di atas muka bumi ini

Mencintaimu merupakan satu perjalanan hasrat cintaku
Mencintaimu tak pernah kusesali sedikitpun
Bila kau tak mencintaiku juga tak mengapa
Mencintai dan dicintai merupakan hak setiap orang
Merdekalah akan hal tersebut

Tuhan Berbincang Dengan Alam

Tuhan sedang berbincang dengan alam
Tuhan sebenarnya tak membutuhkan kabar alam semesta
Tuhan Maha Mengetahui semua ciptaan-Nya
Terlalu lucu bila manusia merusak alam
Alam yang bukan milik kita
Alam yang milik Tuhan

Hak manusia apa hingga berani berbuat kerusakan di muka bumi
Manusia sebenarnya kecil dan tak berdaya
Kekuatan yang dipunyai segelintir manusia hanyalah satu titik kecil tak berguna
Sombong dan angkuh yang diidap karena harta yang tak seberapa
Keras kepala hingga berjalan membusungkan dada karena jabatan yang tak selamanya
Masih saja mempunyai kerasnya hati dan tak punya rasa simpati juga empati pada alam

Alam yang harus dijaga
Manusia harusnya bersinergi dengan bijak bersama alam
Tak semestinya bersikap membunuhi sesama manusia seperti Qabil dan Habil
Tak semestinya bersikap menghancurkan alam dengan tangan-tangan jahil manusia
Jangan tunggu Tuhan murka hingga meluluh-lantahkan alam semesta
Tuhan berbincang dengan alam

Kamis, 07 Mei 2015

Semangat Tanpamu

Pagi yang indah dan tanpamu telah membiasa
Bibir ini tersenyum walau hati masih kehilangan dirimu

Dan anehnya masih berharap padamu
Tapi sudahlah bila dirimu memang tak pernah anggap diriku ada
Cintaku padamu yang tak kau pedulikan

Bernyanyi gembiraku walau lara
Berusaha tegar walau tanpa kau di sini
Setidaknya berikan aku satu pelukan darimu

Aku selalu mencintaimu

Rabu, 06 Mei 2015

Pergi

Lagu cinta telah habis padamu
Sajak rindu telah pudar padamu
Tak ada lagi kerinduan yang menggelora
Dirimu yang telah memilih tak menggubrisku
Aku pergi saja

Hariku mungkin terlihat gersang tanpamu
Kurasa tanpamu memang sulit namun tak mengapa
Hidup terus berjalan dan berputar
Sedih juga senang hanya bagian dari satu cerita dunia
Aku pergi saja

Selasa, 05 Mei 2015

Tuhan, Ini Lemahku

Dan tak perlu menangis bila apa yang dimaui tak terengkuh
Meyakin saja bahwa Tuhan Maha Tahu yang terbaik bagiku
Yang terbaik bagiku belum tentu baik bagi Tuhan
Terkadang pandanganku terlalu kotor hingga kebaikan berTuhan tak terlihat
Terkadang hatiku tak jernih hingga nurani berTuhan tak merasakan

Melepaskan segalanya walau hatiku sangat mendambanya
Jalan Tuhan merupakan pilihan
Mungkin ada sedih
Mungkin ada kecewa
Dan semoga Tuhan selalu bersama langkah hidupku

Karena hidup dan matiku untuk Tuhan saja

Di 4 Mei Ini

Iya, dia yang dahulu kucinta bertambah usia
Iya, pada angka 4 seperti angka kesukaanku
Tapi dia secepatnya menghapusku
Dia seolah tak mau lagi mengenalku
Tak hendak melukainya walau sungguh sangat menyayanginya

Sedari dulupun tak bisa memeluknya
Sedari dulupun tak bisa mengecupnya
Sedari dulupun tak bisa membaui seluruh aroma tubuhnya
Hanya bisa melihat gambar wajahnya bahkan hingga kini
Gambaran wajahnya yang tampak anggun dan menarik bagiku

Di angka 4 dan angka 5 merupakan angka-angka kesukaanku
Selamat ulang tahun dan kebahagiaan hidup selalu bersamamu
Walau mungkin kau tak pernah membaca sairku ini
Dan aku hanya ingin sejenak menyandarkan lelahku di bahumu
Berharap hari-harimu menyenangkan selamanya

Senin, 04 Mei 2015

Andai Ini Saatnya

Maafkan atas semua cintaku pada kalian semua
Rasaku yang tergadai oleh nafsu sesat iblis
Sakit yang mengikat badan ini seakan mengharuskan melupakan cinta
Menyesal saat mengingat kematian yang datangnya bisa tiba-tiba
Cinta dunia tak akan pernah di bawa hingga ke liang lahat
Semuanya permainan juga tipu daya dunia yang dihembuskan setan

Seharusnya tak pernah bermain dengan perasaan mereka
Seharusnya tak pernah hadir pada kehidupan mereka
Tapi mengenal mereka merupakan hal terbaik
Terasa sulit untuk melupakan cinta kepada mereka
Namun mengenal mereka tak akan pernah kusesali
Kepalaku sakit terasa juga dada semakin sesak

Bila ini saat terakhirku maka maafkanlah atas semua dosaku pada kalian
Walau mungkin tak ada keberanian untuk unjuk mukaku di hadapan kalian
Tinggalkanlah rasa yang tak berTuhan
Teruslah menggapai dan berusaha mencari jalan lurus
Maafkanlah dedosaku pada kalian
Maafkan atas semua hasrat cintaku pada kalian


( Cikampek, Sabtu, 2 Mei 2015)

Demi Cintamu

Terlintas ide hebat dalam benak
Bila kau tak jua membalas cintaku maka kujadikan kakakmu kekasihku
Walau cinta itu hanya padamu yang terlalu penuh ego
Akan sangat lucu sekali apabila kelak kau panggil aku “kakak ipar”
Atau bisa jadi suatu saat bisa “turun ranjang”
Atau bisa jadi ada bara yang penuh gairah dalam cinta segitiga

Ah, terlampau jauh aku berkhayal
Kau dan keluargamu tak aku kenal dengan baik
Namun tak tahu kenapa cintaku padamu begitu mendera tubuh ini
Sudahlah, matikan saja ide hebat sedikit gila itu
Cintamu tak ada mendekap tubuhku
De javu saat kutulis ini

Yang kumau bahagiaku
Egoisnya bila tak memikirkan rasamu
Rasamu harus bahagia juga setidaknya untuk jiwamu
Ide gila ini semoga tak pernah terwujud
Aku mencintaimu namun sungguh tak mau memaksa
Karena cinta kasih seharusnya saling membahagiakan


( Cikampek, Jum’at, 1 Mei 2015)