Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Rabu, 31 Maret 2021

Aku Manusia Biasa Ingin Merasaimu

Aku sang kaya
Qarunpun kaya lalu ditenggelamkan

Aku penguasa
Firaunpun berkuasa lalu mati mengenaskan

Aku sang rupawan
Marilyn Monroepun cantik tapi mati terjerembab

Apa yang hendak disombongkan?
Bila nafaspun masih pemberian Sang Esa

Sampai kapan bertindak penuh arogan?

Aku yang seolah lupa bahwa kematian bisa datang tiba-tiba
Masih perlukah sanjungan dunia saat kematian menerjang?

Sialan, malam ini rindu kembali!
Dada berdebar kencang
Seluruh badan melemas
Hanya ini yang bisa kulakukan untukmu
Saling mendoakan saat berpisah
Apakah sama keadaannya denganmu di sana?
Perasaanmu tentangku?
Doamu untukku?

Terkadang dunia terlihat memihak
Aku yang terjatuh pada hatimu
Tetapi orang lain yang memilikimu

Tak perlu sanjungan dunia
Karena bagiku kehadiranmu akan mendamaikan hidupku

Selasa, 30 Maret 2021

Ilmu Versus Akhlak

Kalau begitu, dimanakah Tuhan?
Hidupku bukan kamu yang menjalani
Kamu hanya menjadi bagian dari perjalanan hidupku
Amarah, gundah, iri, kikir, menipu bahkan menumpuk harta serta bermegah-megahan
Bangga akan puji-pujian yang menyanjung untuk keberhasilan dunia

Cara yang licik
Cara yang kejam
Seolah semua boleh dilakukan
Hidupku merupakan hidupku
Kamu tak boleh ikut campur
Kebodohan yang terselubung pada sikap egois

Aku pintar
Lihatlah ijazah-ijazah yang terpampang pada sehelai kertas
Saat ilmu dan akhlak diadu
Tak terlihat karena begitu pongahnya
Akhlaklah yang menjadi pemenang
Ilmu tanpa akhlak hanyalah sumpalan-sumpalan sampah
Akhlak yang baik otomatis miliki ilmu tingkat tinggi

Kalau begitu, dimanakah Tuhan?
Bukankah Nabi dan Rasul diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak?

Saat menafikan akhlak
Dimanakah Tuhan?

Jumat, 26 Maret 2021

Kereta Kebaikan

Melajulah kereta!
Tak usah hiraukan sedu sedan
Tak usah menjelaskan bagi yang tak mau menumpang
Mungkin berbeda arah tujuan juga pemahaman

Menikmati setiap jengkal perjalanan di atas rel
Tak selamanya panas
Tak selamanya hujan
Semua harus terjalani dengan penuh lapang hati nan sabar

Sair apalagi yang harus dituliskan?
Seolah kata-kata tak boleh diguratkan
Saat mencinta sesuatu hal tetapi tak dicintai
Saat tingkah polah sewenang-wenang sebuah tirani

Ironi
Minta pengakuan dan penghormatan
Jijik menjelma pada hati
Minta selalu pengertian

Airmata buaya bukan hanya milik para pria
Penjelasan yang panjang lalu ngawur tiba-tiba berubah kesimpulan
Di sini tetap cinta
Tapi hampir menyerah pada langkah-langkah perjalanan

Menangis bak roman picisan
Tangis yang sebuah tipu daya
Tertawa bahagia 
Tapi kemewahan dari harta-harta pinjaman

Licik
Picik
Menimbun pundi-pundi uang dengan menyakiti
Kaya materi melimpah tetapi miskin hati

Berjalanlah lurus bak kereta api
Berbuat baiklah kepada semesta
Bila cinta tak dicintai
Gugatlah kelak kepada Sang Maha Esa

Minggu, 21 Maret 2021

Binatangnya Orang Asing Itu!

Menulislah!
Tentang segala yang terasa
Karena tiada yang salah dengan perasaan
Kita manusia bukan binatang
Kita miliki rasa
Binatang miliki naluri
Itulah pembeda

Orang asing yang menghancurkan ikatan keluarga
Orang asing yang tak pernah anggap kami sebagai keluarga

Entahlah, maksud orang asing beserta keluarganya itu masuk kedalam harmonisnya satu keluarga kami
Penuh kepalsuan
Ada yang disembunyikan

Semuanya dirampas
Semuanya seolah dihipnotis
Kata-kata yang terus dipermanis hingga laku-laku salah terlihat benar
Kejamnya orang asing yang menyabut roh kekeluargaan kami
Dunia yang sedang digenggam tak akan selamanya menjadi digdaya

Sebagai peiman kelak menggugat semua atas segala yang telah orang asing itu koyak

Kutulis segenap "kisah" agar menjadi petanda
Luka ini tak hilang
Nyeri ini tak pernah bisa lupa
Sudah memaafkan dan melapangkan segalanya

Tetapi tak pernah lupa biar tak menjadi pengulangan

Orang asing yang berjiwa bak binatang
Bersama gerombolannya mari kita tunggu pengadilan Tuhan kelak

(inspirasi dari film korea The Intruder)

Sabtu, 20 Maret 2021

Kelompok Pilihan

Bersembunyi di balik jubah agama
Bersembunyi di balik kata-kata manis
Bersembunyi di balik tutur sapa juga tingkah "kemanusiaan"

Hati yang kotor
Hati yang dengki
Hati yang culas
Hati  tak sesinkron dengan yang tampak dari luar

Bersenang-senanglah di dunia
Lakukan saja semua yang di kehendaki
Suatu saat akan menuntut semua atas semua yang dilakukan
Pengadilan Tuhan dan menunggu saat itu tiba

Karena bukankah kelak manusia dikelompokkan atas pilihannya masing-masing?
Dan bangga telah memilih yang tak menjadi pilihanmu

Jumat, 19 Maret 2021

Terkekeh Untukmu

Hendak menjadi penengah
Hendak menjadi penyelamat
Tetapi tak tahu apapun tentang akar masalahnya
Melihat indah yang tercurah pada luar

Rancu
Risau
Geli mendengar ocehannya
Membuat sakit kepala namun terkekeh menimpalinya

Cukupi saja sampai di sini
Tak usah terlibat terlalu jauh
Karena kamu tak mengetahui apapun
Dan tak hendak memberitahu apapun padamu

Kamis, 18 Maret 2021

Merajut Rindu Sendirian

Aku kangen padamu
Tapi segan dan tak enak untuk mengatakannya
Karena kulihat dirimu bahagia tertawa dan baik-baik saja tanpa hadirku
Lalu kangenku untuk apa?

Mengeluhku pada akhirnya parau
Berkutat untuk dilema yang terasa menggalau
Malu untuk berkeluh kesah
Terlebih bagi mereka yang jalan hidupnya lebih tak mudah

Pertemuan macam apa siang tadi?
Keterkejutan bertemu lalu kau berkata maaf dengan mata berkaca-kaca
Entahlah, mana yang harus kupercayai
Lisanmu atau titah Sang Maha Kuasa?

Sakit hatiku ternyata masih belum pulih seutuhnya
Meskipun jejak kaki telah berani melangkah lintasi sudut-sudut jalan kenangan
Tapi masih tak sanggup melihatmu para penipu dunia
Kuteruskan merajut rindu ini, sendirian

Entah, sampai kapan!

Senin, 15 Maret 2021

Kawan Bukan Sahabat

Malam ini begitu teramat menyedihkan
Tentang seorang kawan
Berharap bisa saling memacu berbuat kebaikan
Tetapi lacur karena terlalu besarnya pengharapan
Tak semua kawan bisa dijadikan sahabat kehidupan
Laku juga ucap teride dari hati terbersit di pikiran

Kawan yang jauh dari kefakiran
Tetapi tak bisa menjaga lisan dari sikap meminta hampir segalanya

Berpikir kawan tersebut bisa dijadikan sebagai sahabat berTuhan
Tetapi ternyata sekedar berkawan saja

Dan tak mudah mencari sahabat pengingat keTuhanan

Minggu, 14 Maret 2021

Jengah

Seluk-beluk mencekam
Jalan cerita yang memekakan gendang telinga
Berujar penuh kekesalan
Ketakutan lagi kegamangan menjerat tiap rongga di kepala

Tubuh-tubuh yang mempesona
Satu tubuh mengalihkan pandangan dari tubuh yang lainnya
Lekukan tubuh yang menggiurkan bulir-bulir sahwat

Pagi yang ramai
Siang yang gaduh
Senja yang berisik
Entah apa yang akan terjadi pada malam hari

Tubuh lelah
Badan ingin istirahat
Tetapi di luar begitu penuh pertunjukan seolah hendak memamerkan kesibukan
Mereka terlalu ramai

Malam telah tiba
Pintu tertutup
Lampu dipadamkan
Birahi menegur
Terletuskan semua yang terpendam

Jengah pada keributan
Jengah pada kediktatoran
Jengah pada manifulatif kebaikan
Jengah pada sahwat-sahwat yang tertaut tidak pada tempatnya

Jengah pada kelam

Minggu, 07 Maret 2021

Diammu Tak Mencinta

Aku mencintaimu bak seraut senja nan elok di ujung ufuk
Jatuh cintalah padaku sebelum duniamu dan duniaku berubah
Hatiku telah takluk
Dirimu yang telah mencengkram bak aliran darah yang memerah pada celah-celah teluk

Ucapmu rindu
Tetapi palsu
Ucapmu ingin berjumpa
Tetapi hanya berkata

Tak sedikitpun ada ruang juga waktu untuk bersama
Berbagi rasa, hanya kita berdua
Kamu hanya berbagi harap palsu
Semua inginmu hanya penuh rasa palsu

Terjebak pada dilema
Menantiku atau pergiku pada janji bersua?
Kutahu, dirimu penuh aroma
Begitu banyak padamu yang jatuh cinta

Aku hanya sekedar masa lalumu
Mungkin telah melupamu
Ingin cinta
Walau hanya sedikit masa

Kini kau berbeda
Kini kau telah dewasa
Kini telah banyak kau tebar cinta
Kini aku hanya sebatas doa

Untuk apa bertemu
Bila tak bisa memelukmu
Untuk apa berjumpa
Bila hanya tak ada cinta

Merelakan
Karena cintaimu tak akan bisa balas terberikan
Sudahi
Cintaimu cukup sampai di sini

Pergilah rasa!
Pergilah cinta!
Kau bukan untukku tercipta
Kau hanya sebuah rindu yang tak bisa kurasa

Diammu sebuah tanda
Diammu tegaskan tak ada cinta
Aku yang senantiasa jatuh cinta
Cinta sejak dulu hingga kini tak bergeser pada jiwa

Sebenarnya Apa Yang Kita Cari?

Sebenarnya apa yang kuinginkan?
Seolah dunia menutup kran
Ataukah diriku yang teramat keterlaluan?
Saat berdiri memegang kendali terpisah karena berbeda pilihan

Sungguh tak antipati pada poligami
Tapi saat lelaki beristri seranjang dengan wanita yang telah bersuami
Sebenarnya apa yang kalian cari?
Penghormatan semu duniawi?

Saling memutar balikkan fakta
Karena dunia memang tempatnya
Berpura lugu, bertingkah polos bak yang tersakiti
Padahal banyak relung-relung jiwa yang terlukai

Masih bermain dengan aroma penis juga vagina yang bukan miliknya
Seolah candu bercinta telah mengunci jiwa
Benar juga salah "HARUS" sesuai kehendaknya
Lalu apa yang kita semua cari sebenarnya?

Sabtu, 06 Maret 2021

Cikampek Kemarin Sore

Aku ingin hingar-bingar saat sendiri
Aku ingin kesunyian saat pesta penuh hura-hura
Beriman saat pagi tapi kafir di sore hari
Kafir pada pagi lalu beriman pada senja

Entahlah, keadaan apa yang terjadi?
Fitnah dunia sedang terjadi pada era penuh kerancuan
Akhir jaman maka menua keterlaluan sang bumi
Dungu serta linglungnya para pimpinan

Sibuk mengungkit-ungkit masa lalu
Dikorek hingga penuh nanah lagi bau anyir
Tak fokus untuk perbaikan malah bersembunyi dibalik besarnya nama terdahulu
Sinis, iri, dengki, pelit, licik penuh tipu muslihat tercetus sembari berkata nyinyir

Cikampek kemarin sore pada... 
Tertuliskan sebuah sajak berima 
Racun-racun mulai bertebaran
Masker nurani berTuhan, segera kenakan!