Aku kangen padamu
Tapi segan dan tak enak untuk mengatakannya
Karena kulihat dirimu bahagia tertawa dan baik-baik saja tanpa hadirku
Lalu kangenku untuk apa?
Mengeluhku pada akhirnya parau
Berkutat untuk dilema yang terasa menggalau
Malu untuk berkeluh kesah
Terlebih bagi mereka yang jalan hidupnya lebih tak mudah
Pertemuan macam apa siang tadi?
Keterkejutan bertemu lalu kau berkata maaf dengan mata berkaca-kaca
Entahlah, mana yang harus kupercayai
Lisanmu atau titah Sang Maha Kuasa?
Sakit hatiku ternyata masih belum pulih seutuhnya
Meskipun jejak kaki telah berani melangkah lintasi sudut-sudut jalan kenangan
Tapi masih tak sanggup melihatmu para penipu dunia
Kuteruskan merajut rindu ini, sendirian
Entah, sampai kapan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar