Kalau begitu, dimanakah Tuhan?
Hidupku bukan kamu yang menjalani
Kamu hanya menjadi bagian dari perjalanan hidupku
Amarah, gundah, iri, kikir, menipu bahkan menumpuk harta serta bermegah-megahan
Bangga akan puji-pujian yang menyanjung untuk keberhasilan dunia
Cara yang licik
Cara yang kejam
Seolah semua boleh dilakukan
Hidupku merupakan hidupku
Kamu tak boleh ikut campur
Kebodohan yang terselubung pada sikap egois
Aku pintar
Lihatlah ijazah-ijazah yang terpampang pada sehelai kertas
Saat ilmu dan akhlak diadu
Tak terlihat karena begitu pongahnya
Akhlaklah yang menjadi pemenang
Ilmu tanpa akhlak hanyalah sumpalan-sumpalan sampah
Akhlak yang baik otomatis miliki ilmu tingkat tinggi
Kalau begitu, dimanakah Tuhan?
Bukankah Nabi dan Rasul diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak?
Saat menafikan akhlak
Dimanakah Tuhan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar