Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Kamis, 06 Januari 2011

Tuding

Merasa diri paling benar
Lekaslah bercermin
Berbenahlah demi kemajuan
Jangan bersengketa
Hentikan saling tuding

Awang-Awang Kosong

Sumpah serapah tak beraturan
Logika telah tertutupi nafsu
Bisikan manja menghasut menina bobokan
Terpedaya dan terjerat
Sia-sia arungi masa
Terjebak seolah tak bisa menghindar
Lelah bila harus mengaku tertarik hasutan

Arah Tuhan semoga ada celah kosong
Lepas dari awang-awang yang kosong

Ruang Itu

Sisakan ruang hati untukku
Tuhan, malam ini ingin kukatakan
Terlalu lama kupendam perasaan
Hasrat yang dalam
Gejolak yang panjang
Nyanyikan lagu maraton jiwa
Lama nan jauh menusuk kalbu
Kata-kata tak terselesaikan menjadi sebuah kalimat

Malam ini ingin dalam ruanganmu
Bertelanjang tanpa kebohongan

Nyalingkuh

Pilari abdi keuyeup
Atos lami abdi henteu entreup

Tingali aya hate anu seseut
Raoskeun aya kanyeuri anu raheut

Kahoyong abdi anjeun ngartos
Entong ngabalingeur malingkeun beungeut kacida teu raos

Abdi atos duaan anjeun oge sami
Wanci bareto piobrolkeun deui muka lawang nyalingkuh hayang reuni deui

Teman Kosong

Tak ada teman sejati yang datang
Teman sekedar bercengkrama saat suka
Kosong sekali tanpa teman

Akhirnya sampai pada satu kesimpulan
Keluarga bahkan teman datang juga pergi
Hanya Tuhan Maha Satu yang tinggal
Berdamailah bersama Tuhan

Namanya

Ku ingin namanya lenyap dari hatiku
Ku ingin namanya tak pernah hadir dalam hidupku

Namanya mengganggu hari-hariku
Namanya menjauhkanku dari Tuhanku
Namanya mengoyak keimanan

Aku Saja Jangan Dia

Dia tak datang ku merindu
Dia datang bergumul dengan dosa
Sangat membenci aku
Seperti tak bertenaga tepiskan hawa nafsu

Sangat membenci raga
Selalu turuti kemauan berdosa
Inginku tak merusak dia
Lalu biarlah aku yang senantiasa mohon ampun

Tapi ku tak berdaya

Aku butuh dia untuk lampiaskan rasa
Aku menangisi kesalahan
Tapi selaksa pecandu

Bebaskan belenggu dosa yang merantai
Tak mau dia menjadi salah
Kecintaan akan dunia membingungkan

Tuhanku
Biar aku saja jangan dia
Aku bersedih lagi terisak