Bercerita kepada bintang
Ceritakan saja semua keluh kesah
Menggurat resah kehidupan yang serasa tak memihak
Menyalahkan dunia atas segala kondisi yang menimpa
Nyeri juga perih berjibaku sesak pada dada
Lantas pernahkah berkaca dan bercermin pada nurani?
Terus saja merasa paling tersakiti
Saat kebaikan tak berbalas kebaikan
Saat keindahan tak berbalas kemudahan
Letih melanda
Lelah tak berdaya
Sisi-sisi emosional gerogoti sela-sela
Ingin berkata tapi tak kuasa
Apa yang salah dengan jiwa?
Merasa paling bersih dari dedosa
Inginku menangis tak bersuara
Kenangan itu melekat kuat di dada
Mengenalmu tak lama
Kedekatan denganmu tak lama
Tapi mengapa kematianmu begitu cepat?
Sungguh Tuhan tak hendak kugugat
Kegugupan melanda
Sesaat tak tahu harus bagaimana
Emosi yang berserakan
Ingin berteriak akan tetapi sesak oleh kesedihan
Pahami kematian pasti datangnya
Begitu banyak tetapi terbaca memberat juga tak rela
Ada airmata yang coba kutahan
Mata yang sembab atasmu oleh kematian
Waktu tak akan mampu sembuhkan
Ini tentang sebuah kehilangan
Bukan keluarga hanya wafatnya seorang teman
Rasa ini begitu kuat karenanya memberi warna pada kesetiaan juga kemanusiaan
(Untuk Kang Sudjatmoko, aku sayang kamu, mas!)
(Rip for him on Friday, October 14th. 2022)