Sepi mengukung badan
Ramai lalu lalang tapi tanpa suara di jiwa
Sendirian menangisi kecewa
Pelarian yang tak tahu kemana harus bersembunyi
Sepi walau di sekeliling tetabuhan bertalu-talu
Tak terasa menyenangkan
"Hanya Kelembutan dengan bahasa kejujuran terdalam mampu menyibak relung-relung hati yang terkunci oleh gelap gulitanya perjalanan sakral kehidupan"
Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Rabu, 29 September 2010
Sebuah Mimpi
Mimpi-mimpi yang tak beraturan
Hayalan yang memuakkan
Mimpi bercampur nanah
Mimpi yang menyeret ke lembah kenistaan
Hayalan yang memuakkan
Mimpi bercampur nanah
Mimpi yang menyeret ke lembah kenistaan
Muak Berperang
Perang telah lenyapkan sisi manusiawi
Bocah-bocah perempuan melahirkan anak-anak suci dari sperma-sperma yang dipaksakan tentara-tentara penindas
Tentara pembebasan demokrasi pendusta
Kembalilah ke negara asal kalian lalu belalakan mata-mata
Demokrasi negara kalian tak bermoral
Berkaca di kubangan air hujan
Muak penindasan
Benci perang
Rindu kedamaian
Bocah-bocah perempuan melahirkan anak-anak suci dari sperma-sperma yang dipaksakan tentara-tentara penindas
Tentara pembebasan demokrasi pendusta
Kembalilah ke negara asal kalian lalu belalakan mata-mata
Demokrasi negara kalian tak bermoral
Berkaca di kubangan air hujan
Muak penindasan
Benci perang
Rindu kedamaian
Selasa, 28 September 2010
Tak Bisa Lakukan Itu
Apalagi cerita yang akan tersuguhkan
Lelah mengikuti cerita yang mendayu-dayu
Sepi membayang di pelupuk berubah menjadi kesepian
Kelebatan-kelebatan menyilaukan bola mata
Tergugu lalu terpesona
Mimpi yang membakar jiwa lemah
Setan menyorongkan badan ini untuk turuti nafsu laknat
Logikapun dibuat seolah membenarkan langkah
Kalut menggelayut
Bimbang menjadi gamang
Bedug bertalu
lonceng berdentang
Asap dupa mengepul
Sajen tersajikan
Memilih sangat kepayahan
Diri tak sebaik yang terpikir otak
Jiwa tak sebening yang di ingin
Selalu saja ada ego angkuh yang mencokol dalam hati
Wajah yang elokpun akan menua lalu mati
Kuatnya tenaga semakin berkurang lalu mati
Melimpahnya kekayaan tak akan menemani saat deraan sifat mati
Bangga mana yang hendak dipertunjukkan
Tak bisa lakukan itu dalam dunia nyata
Keinginan berTuhan selalu meninggi
Masih tetap manusia belaka
Manusia tak luput dari salah
Tak bisa lakukan itu walau mau
Lakukan sesatnya iblis sungguh tak bisa
Lelah mengikuti cerita yang mendayu-dayu
Sepi membayang di pelupuk berubah menjadi kesepian
Kelebatan-kelebatan menyilaukan bola mata
Tergugu lalu terpesona
Mimpi yang membakar jiwa lemah
Setan menyorongkan badan ini untuk turuti nafsu laknat
Logikapun dibuat seolah membenarkan langkah
Kalut menggelayut
Bimbang menjadi gamang
Bedug bertalu
lonceng berdentang
Asap dupa mengepul
Sajen tersajikan
Memilih sangat kepayahan
Diri tak sebaik yang terpikir otak
Jiwa tak sebening yang di ingin
Selalu saja ada ego angkuh yang mencokol dalam hati
Wajah yang elokpun akan menua lalu mati
Kuatnya tenaga semakin berkurang lalu mati
Melimpahnya kekayaan tak akan menemani saat deraan sifat mati
Bangga mana yang hendak dipertunjukkan
Tak bisa lakukan itu dalam dunia nyata
Keinginan berTuhan selalu meninggi
Masih tetap manusia belaka
Manusia tak luput dari salah
Tak bisa lakukan itu walau mau
Lakukan sesatnya iblis sungguh tak bisa
Selasa, 07 September 2010
Gila Sekali
Kegilaan macam apa ini
Pengharapan akan dosa
Sembunyi saja dari dunia
Ketakutan dosa ternikmati badan
Pengharapan akan dosa
Sembunyi saja dari dunia
Ketakutan dosa ternikmati badan
Pencarian
MencariMu dalam tiap hamparan sajadah
MencariMu dalam lipatan quran
Semakin jauh berjalan kutemui likunya jalan
Goda-goda iblis menari merayu
Tuhan terasa jauh untuk direngkuh
Peiman juga dibujuk iblis agar berbelok keimanannya
Sajadah dan quran belum sempat dilipat bujuk-bujuk iblis bergenderang
Pencarian akan Tuhan tak pernah berhenti
Walau kadang jatuh namaMu masih terucap di hati
Pencarian yang panjang ku mencintai akan prosesnya
Tuhan, dalam ketidakberdayaan lirih memohon
Kuatkan iman,
Dekatlah Kau bersamaku segera
MencariMu dalam lipatan quran
Semakin jauh berjalan kutemui likunya jalan
Goda-goda iblis menari merayu
Tuhan terasa jauh untuk direngkuh
Peiman juga dibujuk iblis agar berbelok keimanannya
Sajadah dan quran belum sempat dilipat bujuk-bujuk iblis bergenderang
Pencarian akan Tuhan tak pernah berhenti
Walau kadang jatuh namaMu masih terucap di hati
Pencarian yang panjang ku mencintai akan prosesnya
Tuhan, dalam ketidakberdayaan lirih memohon
Kuatkan iman,
Dekatlah Kau bersamaku segera
Tak Bisa Lepas
Ada suka yang terendap
Hari itu kulihat kau naik motor sewaan
Kupalingkan muka takut lebih mencintai
Dari balik jendela angkutan umum kepang rambutmu terlihat kentara
Bila Tuhan persatukan kita akan bersanding
Bila tidak tak akan jadi percuma
Doa-doa selalu terurai
Jalan-jalan kebaikan yang selalu kita berdua tuju
Sayangimu tak bisa lepas
Suatu saat rasa akan pupus
Hari itu kulihat kau naik motor sewaan
Kupalingkan muka takut lebih mencintai
Dari balik jendela angkutan umum kepang rambutmu terlihat kentara
Bila Tuhan persatukan kita akan bersanding
Bila tidak tak akan jadi percuma
Doa-doa selalu terurai
Jalan-jalan kebaikan yang selalu kita berdua tuju
Sayangimu tak bisa lepas
Suatu saat rasa akan pupus
Hancurkan
Ibrahim saja hancurkan patung-patung di istana Namruz dengan kapaknya
Sulaiman larang Bilqis sembah mentari
Muhammad menyeret arca-arca dari dalam kabah
Kini jelaskan penyembahan atas berbagai materi padat
Pikirkan pencipta yang dapat dilukis oleh mahluk
Penerawangan yang mustahil
Karunia yang terlalu mengada-ada
Hancurkan pola pikir kebendaan
Hancurkan ego jiwa
Sisihkan segera
Atas nama Tuhan Maha Esa
Ku memanggilmu dalam kerendah hatian
Pikirkan dalam ketenangan
Sulaiman larang Bilqis sembah mentari
Muhammad menyeret arca-arca dari dalam kabah
Kini jelaskan penyembahan atas berbagai materi padat
Pikirkan pencipta yang dapat dilukis oleh mahluk
Penerawangan yang mustahil
Karunia yang terlalu mengada-ada
Hancurkan pola pikir kebendaan
Hancurkan ego jiwa
Sisihkan segera
Atas nama Tuhan Maha Esa
Ku memanggilmu dalam kerendah hatian
Pikirkan dalam ketenangan
Nyanyian Rakyat Dalam Sunyi
Kedinginan di kolong-kolong jembatan
Kesepian di rimbun taman-taman kota
Pelataran toko rumah tak bertuan
Pinggir rel-rel kereta api harmoni mimpi-mimpi
Adakah yang mencari kelaparan di pelosok desa kecil
Pesakitan terhempas tak berdaya di dipan goyang bambu
Bilik-bilik melawan megahnya bata-bata mewah
Petinggi-petinggi yang meninggikan hati
Pedasi yang tak bereaksi kala rakyat tersakiti
Melipat kaki berikan tepukan meriah saat konser mewah bergaung
Jeritan miskin terpantul begitu saja
Kemiskinan hanya dalam topik diskusi belaka
Tajuk-tajuk surat kabar ramai
Tapi tidak menetes hati kaum mapan
Mata-mata hati yang buta
Nyanyian rakyat di anggap orkestra sumbang saja
Matinya mata hati
Azab Tuhan lebih pedih bagi pemimpin tak peka akan rakyatnya
Tunggu siksaan Tuhan hari ini atau kelak di neraka
Kesepian di rimbun taman-taman kota
Pelataran toko rumah tak bertuan
Pinggir rel-rel kereta api harmoni mimpi-mimpi
Adakah yang mencari kelaparan di pelosok desa kecil
Pesakitan terhempas tak berdaya di dipan goyang bambu
Bilik-bilik melawan megahnya bata-bata mewah
Petinggi-petinggi yang meninggikan hati
Pedasi yang tak bereaksi kala rakyat tersakiti
Melipat kaki berikan tepukan meriah saat konser mewah bergaung
Jeritan miskin terpantul begitu saja
Kemiskinan hanya dalam topik diskusi belaka
Tajuk-tajuk surat kabar ramai
Tapi tidak menetes hati kaum mapan
Mata-mata hati yang buta
Nyanyian rakyat di anggap orkestra sumbang saja
Matinya mata hati
Azab Tuhan lebih pedih bagi pemimpin tak peka akan rakyatnya
Tunggu siksaan Tuhan hari ini atau kelak di neraka
Kebaikan Sang Malam
Malam mencekam mengguncang dinding pekat
Kegelapan menyelimuti ruang-ruang jiwa
Sedih juga suka permainan keduniaan
Kekalahan menjadi alergi yang harus dihindari
Malam ini kelabu
Berserah saja pada Sang Esa
Kebaikan di mataNya belum tentu menyenangkan bagi jiwa
PandanganNya absolut
Tuhanku segalanya
Semesta di atur tunggal olehNya
Tak pantas Tuhan pencipta bergantung pada zat lain
Malam ini tafakur kalbu akan kuasa Tuhan
Baik buruk mata manusia
Galilah makna di dalamnya
Teruslah berjalan seberangi malam nan gelap
Yakinlah terangnya pagi akan tertemui
Bangun lalu tergugahlah di tengah malam
Susuri lorong-lorong dengan lolong-lolong doa pertolongan padaNya
Menangislah akan dedosa
Tumpahkan segalanya saat sunyi
Sebut nama Tuhan perlahan
Rasakan getaran
Malam akan menyibak tirainya
Di ujung malam akan ada pagi
Semoga terang terjangkau diri
Semoga cahaya Tuhan berkenan bersemayam
Kegelapan menyelimuti ruang-ruang jiwa
Sedih juga suka permainan keduniaan
Kekalahan menjadi alergi yang harus dihindari
Malam ini kelabu
Berserah saja pada Sang Esa
Kebaikan di mataNya belum tentu menyenangkan bagi jiwa
PandanganNya absolut
Tuhanku segalanya
Semesta di atur tunggal olehNya
Tak pantas Tuhan pencipta bergantung pada zat lain
Malam ini tafakur kalbu akan kuasa Tuhan
Baik buruk mata manusia
Galilah makna di dalamnya
Teruslah berjalan seberangi malam nan gelap
Yakinlah terangnya pagi akan tertemui
Bangun lalu tergugahlah di tengah malam
Susuri lorong-lorong dengan lolong-lolong doa pertolongan padaNya
Menangislah akan dedosa
Tumpahkan segalanya saat sunyi
Sebut nama Tuhan perlahan
Rasakan getaran
Malam akan menyibak tirainya
Di ujung malam akan ada pagi
Semoga terang terjangkau diri
Semoga cahaya Tuhan berkenan bersemayam
Jangan
Jangan ganggu
Jangan rindu
Jangan rayu
Dia masa depan
Jangan rusak
Cukup kerusakan bersemayam di satu jiwa
Jangan rindu
Jangan rayu
Dia masa depan
Jangan rusak
Cukup kerusakan bersemayam di satu jiwa
Cinta Itu
Ku tak bisa memberikanmu harta sepertinya
Pantasnya persandinganmu itu
Benci melihat sesuatu yang tak bisa dimiliki
Kerasnya usaha dirimu tak pantas untukku
Cinta selalu ada selama nafas masih berhembus
Pantasnya persandinganmu itu
Benci melihat sesuatu yang tak bisa dimiliki
Kerasnya usaha dirimu tak pantas untukku
Cinta selalu ada selama nafas masih berhembus
Langganan:
Postingan (Atom)