Terima kasih untuk hadirmu
Walaupun memelukmu terasa sebuah ambigu
Kagumimu salah satu hal terindah bagiku
Mencintai dalam diam merupakan sejatinya rasa cinta juga rindu
Bagaimana bisa aku dengan yang lain
Sedangkan wajahmu terus menggoda terus terjalin
Kau menyuruhku mencari penggantimu
Kau ternyata telah melupakanku
Kejamnya
Saat ku masih mencinta
Kau ternyata telah temukan pengganti
Dan kau bahagia ternyata bukan dengan diri
Wajahmu yang senantiasa terpampang
Membuat jiwaku terus menerawang
Aku tak bisa dengan yang lain untuk bercinta
Karena sayangku padamu itulah cinta yang pertama
Saat ku menyebut nama "maha dewi"
Kau tak peduli
Sedikitpun kau tak cemburu
Lalu merananya diriku
Rayuanmu tak membuatku percaya
Hanya semakin tenggelamkan pada lautan duka
Takdir yang membuat kita tak bisa bersama
Haruskah mengutuk takdir pada Sang Pencipta?
Sore ini belum mandi
Masih sakit atas ucapanmu melepaskan diri
Batin terkoyak
Cintaku terselak lalu tersentak
Selamat tinggal cinta tak berbalas
Cukup aku mengemis rasa dengan sedikit memelas
Kututup tirai rasa padamu
Aku sudahi cinta walau masih cinta padamu
Akan kublokir segalanya tentangmu
Aku membencimu
Sekarang juga, pergilah menjauh!
Traumaku atas penolakan darimu tak bersauh
Aku kalah
Aku jengah
Kamu menang
Aku yang akan selalu masih sayang