Bergetar hebat tubuhku saat menyentuhimu
Bergetar hebat tubuhku saat tak bisa sentuhimu
Semua getaran tak beragama ini disesatkan iblis
Pantaskah bergantung pada bisikan iblis?
Apabila semua getaran ini tak pantas maka lenyapkanlah segera
Dalam berTuhan meneguh maka damailah jiwa
"Hanya Kelembutan dengan bahasa kejujuran terdalam mampu menyibak relung-relung hati yang terkunci oleh gelap gulitanya perjalanan sakral kehidupan"
Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Jumat, 31 Juli 2015
Sungguh Ingin Taqwa
Jika tubuh tak memaksa sungguh tak akan melakukannya
Seolah ada tekanan yang sangat kuat dari dalam dada
Dan betapa lucunya perasaan saat segalanya telah dilakukan
Menyesali saat semua telah terjadi
Nafsu-nafsu yang telah tertunaikan lantas tangisan dan penyesalan tiada arti lagi
Berlarian dan selalu berkejaran dalam sujud-sujud pada Tuhan
Pada hamparan tanah tubuh merendah dirikan pada Tuhan
Kesungguhan berkeinginan agar nafsu-nafsu ini lekaslah lenyap
Otak yang telah terkontaminasi dengan gaya tak berkelas
Memandang hidup bersama tanpa Tuhan menjadi gaya hidup sejati
Masih sibuk enyahkan pikiran-pikiran kesesatan ini
Sengaja menyibukkan diri berjalan menuju rumah Tuhan
Dengan langkah tertatih dan jiwa yang lelah
Mulut-mulut busuk coba untuk padamkan langkah berTuhan ini
Jangan terus jejalkan pengaruh-pengaruh keras kepala kalian pada otak ini
Hanya ingin mencoba teguhi taqwa saja
Sungguh
Seolah ada tekanan yang sangat kuat dari dalam dada
Dan betapa lucunya perasaan saat segalanya telah dilakukan
Menyesali saat semua telah terjadi
Nafsu-nafsu yang telah tertunaikan lantas tangisan dan penyesalan tiada arti lagi
Berlarian dan selalu berkejaran dalam sujud-sujud pada Tuhan
Pada hamparan tanah tubuh merendah dirikan pada Tuhan
Kesungguhan berkeinginan agar nafsu-nafsu ini lekaslah lenyap
Otak yang telah terkontaminasi dengan gaya tak berkelas
Memandang hidup bersama tanpa Tuhan menjadi gaya hidup sejati
Masih sibuk enyahkan pikiran-pikiran kesesatan ini
Sengaja menyibukkan diri berjalan menuju rumah Tuhan
Dengan langkah tertatih dan jiwa yang lelah
Mulut-mulut busuk coba untuk padamkan langkah berTuhan ini
Jangan terus jejalkan pengaruh-pengaruh keras kepala kalian pada otak ini
Hanya ingin mencoba teguhi taqwa saja
Sungguh
Ikatan Tak BerTuhan Ini
Tak tahu perasaan macam apakah ini
Terlalu banyak bisik-bisik setan menggoda
Rasa yang tak semestinya namun tetap bersemayam dalam dada
Titah agama hanya dijadikan gurauan belaka
Bukan pasangan di mata Tuhan tapi saling bertatapan mesra
Ikrar berakad tak terucap tapi saling bermesraan dalam pelukan dan genggaman tangan juga tubuh
Berbusana keagamaan hanya sekedar topeng belaka
Ibadah-ibadah yang tersujud pada Tuhan akankah menjadi tipuan belaka?
Tak pernahkah terpikir bahwa Tuhan tak bisa ditipu dengan segala macam tipu muslihat
Mencoba berdalih dengan otak yang dihembuskan bisikan setan
Ketahuilah, para setan penyesat yang paling hebat
Para setan sangat licin mencari celah di antara kesempatan yang ada
Masih juga belum tersadarkan dengan berkata bahwa hubungan tak berTuhan ini tak lewati batas
Buka mata hati juga logika masih pantaskah berlaku mesra tapi tak berijab kabul?
Bila belum layak menikah lalu mengapa memaksakan diri berkecimpung dalam ikatan tak berTuhan?
Berlarilah kepada Tuhan dan berserah dirilah pada-Nya
Semoga Tuhan selalu membantu keseriusan dalam meneguhi iman juga taqwa
Terlalu banyak bisik-bisik setan menggoda
Rasa yang tak semestinya namun tetap bersemayam dalam dada
Titah agama hanya dijadikan gurauan belaka
Bukan pasangan di mata Tuhan tapi saling bertatapan mesra
Ikrar berakad tak terucap tapi saling bermesraan dalam pelukan dan genggaman tangan juga tubuh
Berbusana keagamaan hanya sekedar topeng belaka
Ibadah-ibadah yang tersujud pada Tuhan akankah menjadi tipuan belaka?
Tak pernahkah terpikir bahwa Tuhan tak bisa ditipu dengan segala macam tipu muslihat
Mencoba berdalih dengan otak yang dihembuskan bisikan setan
Ketahuilah, para setan penyesat yang paling hebat
Para setan sangat licin mencari celah di antara kesempatan yang ada
Masih juga belum tersadarkan dengan berkata bahwa hubungan tak berTuhan ini tak lewati batas
Buka mata hati juga logika masih pantaskah berlaku mesra tapi tak berijab kabul?
Bila belum layak menikah lalu mengapa memaksakan diri berkecimpung dalam ikatan tak berTuhan?
Berlarilah kepada Tuhan dan berserah dirilah pada-Nya
Semoga Tuhan selalu membantu keseriusan dalam meneguhi iman juga taqwa
Terlalu Merindukanmu
Tak kuat terus menghilang dan mencoba menjauh darimu
Ingin melihat senda gurau itu
Ingin melihat tulisan kata-katamu untukku
Walau kata-katamu tak coretan kata rindu seperti kata-kataku
Bila sekedar potret wajahmu di sinipun masih kusimpan
Yang kumau hanyalah kau katakan bahwa kau rindukanku
Aku di sini sangat merindukanmu
Dalam ruang sepi mencoba menghalaumu namun belum bisa
Ingin segera kembali bersua denganmu
Walau tubuhmu tak bisa kupeluk
Ingin segera menuliskan bahwa aku sangat menyayangimu
Walau bibirmu tak bisa kukecup
Namun aku sadar jika diriku tak teranggap pada hatimu
Saat inipun tak ada sepotong kata rindumu saat ku coba menjauhimu
Mungkin memang benar kau tak pernah peka dan tak berperasaan
Aku yang terlalu merindukanmu
Tersenyum bahagia walau kau bersama kekasihmu yang lain
Ingin melihat senda gurau itu
Ingin melihat tulisan kata-katamu untukku
Walau kata-katamu tak coretan kata rindu seperti kata-kataku
Bila sekedar potret wajahmu di sinipun masih kusimpan
Yang kumau hanyalah kau katakan bahwa kau rindukanku
Aku di sini sangat merindukanmu
Dalam ruang sepi mencoba menghalaumu namun belum bisa
Ingin segera kembali bersua denganmu
Walau tubuhmu tak bisa kupeluk
Ingin segera menuliskan bahwa aku sangat menyayangimu
Walau bibirmu tak bisa kukecup
Namun aku sadar jika diriku tak teranggap pada hatimu
Saat inipun tak ada sepotong kata rindumu saat ku coba menjauhimu
Mungkin memang benar kau tak pernah peka dan tak berperasaan
Aku yang terlalu merindukanmu
Tersenyum bahagia walau kau bersama kekasihmu yang lain
Sendiri Damaiku
Damai dalam kesendirian
Berlatih tanpa hadirmu
Hadirmu hanya berupa paksaan hati bagimu
Sungguh terlalu mendambamu
Sungguh terlalu memaksamu
Sungguh terlalu menginginkanmu
Sungguh terlalu mau memelukimu
Damai dalam kesendirian
Dirimu yang entah dengan siapa di hatimu
Berlatih tanpa hadirmu
Hadirmu hanya berupa paksaan hati bagimu
Sungguh terlalu mendambamu
Sungguh terlalu memaksamu
Sungguh terlalu menginginkanmu
Sungguh terlalu mau memelukimu
Damai dalam kesendirian
Dirimu yang entah dengan siapa di hatimu
Rabu, 29 Juli 2015
Tak Mau Berhenti Merindu
Berhenti saja
Membanting kursi
Menggebrak meja
Terlalu lelah lagi kecapaian badan ini
Kesuntukan meradang di otak juga jiwa
Berjalan dan berbicara tanpa dirimu
Namun di otak juga jiwa selalu mengalir desis bayangmu
Kegilaan macam apa ini yang terus-menerus memanggil namamu?
Kau yang tak peduli akan segala deritaku menanti sentuhanmu
Aku sesungguhnya merindukanmu terlalu dalam
Kau yang benar-benar sebenar-benarnya tak melirik rasaku
Terjerembab dalam kerinduan dan kecintaan padamu yang tak kunjung berbalas
Tersungkur lagi terasa lelah teramat sangat
Tanpamu seolah dunia ini tak menggembirakan
Berhenti saja dan tak tahu apa yang harus dihentikan
Membanting kursi
Menggebrak meja
Terlalu lelah lagi kecapaian badan ini
Kesuntukan meradang di otak juga jiwa
Berjalan dan berbicara tanpa dirimu
Namun di otak juga jiwa selalu mengalir desis bayangmu
Kegilaan macam apa ini yang terus-menerus memanggil namamu?
Kau yang tak peduli akan segala deritaku menanti sentuhanmu
Aku sesungguhnya merindukanmu terlalu dalam
Kau yang benar-benar sebenar-benarnya tak melirik rasaku
Terjerembab dalam kerinduan dan kecintaan padamu yang tak kunjung berbalas
Tersungkur lagi terasa lelah teramat sangat
Tanpamu seolah dunia ini tak menggembirakan
Berhenti saja dan tak tahu apa yang harus dihentikan
Selasa, 28 Juli 2015
Mencari Tuhan Yang Sejati
Sejak dahulu manusia selalu melakukan pencarian sesembahan
Menyembah matahari
Menyembah roh-roh nenek moyang
Menyembah angin
Menyembah api
Menyembah bulan
Menyembah bintang
Menyembah pohon-pohon
Menyembah gunung-gunung
Menyembah benda-benda yang dikeramatkan
Menyembah dewa-dewa yang dilukiskan menurut angan-angan manusia
Menyembah manusia-manusia yang sesungguhnya sangatlah lemah tak berdaya
Namun selalu ada kekosongan pada sesembahan itu
Karena sesungguhnya ada pencipta dari semua yang disembah itu
Bukalah mata hati-mata hati
Tanyakan pada diri patutkah menyembah sesembahan yang diciptakan oleh Sang Pencipta
Sesembahan yang sangat lemah dan tak bisa berkata
Carilah Tuhan yang sejati
Menangislah kala hening malam
Bacalah tanda-tanda keTuhanan pada alam dan tersurat
Bersimpuhlah sebagai manusia yang tak berdaya
Tuhan sejati semoga tertemukan
Menyembah matahari
Menyembah roh-roh nenek moyang
Menyembah angin
Menyembah api
Menyembah bulan
Menyembah bintang
Menyembah pohon-pohon
Menyembah gunung-gunung
Menyembah benda-benda yang dikeramatkan
Menyembah dewa-dewa yang dilukiskan menurut angan-angan manusia
Menyembah manusia-manusia yang sesungguhnya sangatlah lemah tak berdaya
Namun selalu ada kekosongan pada sesembahan itu
Karena sesungguhnya ada pencipta dari semua yang disembah itu
Bukalah mata hati-mata hati
Tanyakan pada diri patutkah menyembah sesembahan yang diciptakan oleh Sang Pencipta
Sesembahan yang sangat lemah dan tak bisa berkata
Carilah Tuhan yang sejati
Menangislah kala hening malam
Bacalah tanda-tanda keTuhanan pada alam dan tersurat
Bersimpuhlah sebagai manusia yang tak berdaya
Tuhan sejati semoga tertemukan
Menghilang Sejenak
Mendesah
Menghela
Setiap rasa bercampur dalam bibir
Perasaan yang terus-menerus tak bisa terbendung
Menghilang sejenak dan berharap bisa redakan semua keruh
Jangan pernah mencari walau ada sisi hati yang ingin dicari
Pertikaian diri yang garang
Menghalau segala rindu yang tak digugunya
Aku pergi sejenak dan semoga saat kembali bayangmu menjadi tak berbayang lagi
Menghela
Setiap rasa bercampur dalam bibir
Perasaan yang terus-menerus tak bisa terbendung
Menghilang sejenak dan berharap bisa redakan semua keruh
Jangan pernah mencari walau ada sisi hati yang ingin dicari
Pertikaian diri yang garang
Menghalau segala rindu yang tak digugunya
Aku pergi sejenak dan semoga saat kembali bayangmu menjadi tak berbayang lagi
Senin, 27 Juli 2015
Rinduku Padamu Bermimpi
Di dunia ini kenyataannya dirimu susah kumiliki
Maka ijinkanlah kupeluk dirimu dalam mimpi-mimpi malamku
Di sana kita berdua saling merindu dan selalu tertawa bersama
Tak mau seperti ini lagi
Aku diam bukan sudah habis rinduku
Aku menanti kau bicara maka bicaralah terlebih dahulu
Namun kehadirannya bukan untukku
Semoga bersama yang lain dan berbincang lalu berharap dia tertawa senang
Dia datang
Dia hadir
Tapi tak menyapa maka berantakanlah sisi rindu ini
Maka ijinkanlah kupeluk dirimu dalam mimpi-mimpi malamku
Di sana kita berdua saling merindu dan selalu tertawa bersama
Tak mau seperti ini lagi
Aku diam bukan sudah habis rinduku
Aku menanti kau bicara maka bicaralah terlebih dahulu
Namun kehadirannya bukan untukku
Semoga bersama yang lain dan berbincang lalu berharap dia tertawa senang
Dia datang
Dia hadir
Tapi tak menyapa maka berantakanlah sisi rindu ini
Cemburuku Tak Pantas Padanya
Dan tak pantas cemburu bila dirinya sedang mengecapi bahagia
Tak mengerti apa yang bergejolak dalam dada ini
Saat dia katakan sedang sibuk berbincang dengan kekasih hatinya
Kutuliskan ikut berbahagia bila dirinya tertawa
Namun sungguh hati kecilku berduka
Cemburukah ini?
Sangat tak pantas mencemburui saat dia bahagia
Dan sungguh pula tiada hak untuk mencemburuinya
Namun rasa rindu ini telah menjalar pada jiwa
Rindu yang sangat tak jelas ini lekaslah berlalu
Walau ada senyum luka dan cemburu ingin dirindukannya jua
Padahal telah awal telah menyiapkan diri untuk perih dan kecewa
Namun aku manusia yang punya hati dan rasa peka
Tak mengerti apa yang bergejolak dalam dada ini
Saat dia katakan sedang sibuk berbincang dengan kekasih hatinya
Kutuliskan ikut berbahagia bila dirinya tertawa
Namun sungguh hati kecilku berduka
Cemburukah ini?
Sangat tak pantas mencemburui saat dia bahagia
Dan sungguh pula tiada hak untuk mencemburuinya
Namun rasa rindu ini telah menjalar pada jiwa
Rindu yang sangat tak jelas ini lekaslah berlalu
Walau ada senyum luka dan cemburu ingin dirindukannya jua
Padahal telah awal telah menyiapkan diri untuk perih dan kecewa
Namun aku manusia yang punya hati dan rasa peka
Minggu, 26 Juli 2015
Kangenku Tak Berbalas
Aku tahu dan coba mengerti saja
Sejak awal jumpapun kusadari tak akan bisa memiliki
Kangen ini hanya aku yang rasa dan kau tidak
Hanya berharap kau kangen juga
Tak akan bisa memeluknya
Tak akan bisa memilikinya
Hanya kata yang menjadi pelipur lara
Dalam sepiku kedatangan dirimu seolah menjadi penghapus dahaga
Jangan marah bila kusembunyikan rasa kangen ini
Hanya takut bila kau tak senang dan bahagia atas rasa ini
Kau yang gembira saat bercengkrama dan berbincang dengan pujaan hatimu
Aku mengerti dan bahagia bila memang itu membuatmu tertawa
Dalam rumah ini hanya bisa melihat berbagai potret indahmu
Sungguh hanya ingin ada dalam hatimu
Sungguh hanya ingin ada dalam pikiranmu
Seperti wajah dan namamu melekat kuat dalam jiwa dan otakku
Kau yang katakan segeralah bermain dalam indahnya panorama dunia
Kau yang katakan diriku seperti tak mengenal segala pergaulan
Ketahuilah aku tak pernah mau bermain bila tanpa hadirmu
Aku yang selalu hanya ingin disentuh dalam kata olehmu
Dan percuma saja kuungkap kangenku padamu
Kangenku seperti tak pernah berbalas
Sejak awal jumpapun kusadari tak akan bisa memiliki
Kangen ini hanya aku yang rasa dan kau tidak
Hanya berharap kau kangen juga
Tak akan bisa memeluknya
Tak akan bisa memilikinya
Hanya kata yang menjadi pelipur lara
Dalam sepiku kedatangan dirimu seolah menjadi penghapus dahaga
Jangan marah bila kusembunyikan rasa kangen ini
Hanya takut bila kau tak senang dan bahagia atas rasa ini
Kau yang gembira saat bercengkrama dan berbincang dengan pujaan hatimu
Aku mengerti dan bahagia bila memang itu membuatmu tertawa
Dalam rumah ini hanya bisa melihat berbagai potret indahmu
Sungguh hanya ingin ada dalam hatimu
Sungguh hanya ingin ada dalam pikiranmu
Seperti wajah dan namamu melekat kuat dalam jiwa dan otakku
Kau yang katakan segeralah bermain dalam indahnya panorama dunia
Kau yang katakan diriku seperti tak mengenal segala pergaulan
Ketahuilah aku tak pernah mau bermain bila tanpa hadirmu
Aku yang selalu hanya ingin disentuh dalam kata olehmu
Dan percuma saja kuungkap kangenku padamu
Kangenku seperti tak pernah berbalas
Kita Berteman Namun Tak Bicara
Tak ada lagi kata antara kita
Walau pertemanan telah terajut sekian lama
Kau yang tak kunjung mencinta
Karena hanya aku saja yang memendam berjuta rasa
Dirimu dan semua yang melekat padamu memiliki kharisma
Dan sungguh aku terpesona
Tak adakah bicara lagi antara kita berdua?
Aku di sini dengan menggenggam puluhan kata
Pertemanan yang kutawarkan mungkin kamuflase atas nama cinta
Sungguh dirimu yang miliki madu surga
Namun tetap saja mulutmu terkunci tak bersuara
Jangan pandang aku hina
Lihatlah perasaanku padamu yang membara dalam dada
Untuk apa kita berteman namun tak bicara?
Walau pertemanan telah terajut sekian lama
Kau yang tak kunjung mencinta
Karena hanya aku saja yang memendam berjuta rasa
Dirimu dan semua yang melekat padamu memiliki kharisma
Dan sungguh aku terpesona
Tak adakah bicara lagi antara kita berdua?
Aku di sini dengan menggenggam puluhan kata
Pertemanan yang kutawarkan mungkin kamuflase atas nama cinta
Sungguh dirimu yang miliki madu surga
Namun tetap saja mulutmu terkunci tak bersuara
Jangan pandang aku hina
Lihatlah perasaanku padamu yang membara dalam dada
Untuk apa kita berteman namun tak bicara?
Tiada Kangen Darimu
Tak bolehkah aku bicara kangen padamu?
Hari ini aku kangen
Hari ini ingin aku berbincang denganmu
Segenap rasa yang merindu menggumpal pada dada
Terlalu riskan bila kutulis kerinduan ini padamu
Kau yang tak jua merindu
Hanya kebisuan saja yang kau tawarkan seperti biasa
Bila tiada kangen darimu untukku
Aku yang telah siap sejak awal berjumpa
Menyiapkan jiwa saat kau tak peka pada rasa
Hari ini aku kangen
Hari ini ingin aku berbincang denganmu
Segenap rasa yang merindu menggumpal pada dada
Terlalu riskan bila kutulis kerinduan ini padamu
Kau yang tak jua merindu
Hanya kebisuan saja yang kau tawarkan seperti biasa
Bila tiada kangen darimu untukku
Aku yang telah siap sejak awal berjumpa
Menyiapkan jiwa saat kau tak peka pada rasa
Sabtu, 25 Juli 2015
Sebuah Tontonan
Tontonan yang menggila
Lalu membuat bosan
Ingin kurekam tapi hati terasa lelah
Kubiarkan saja tontonan itu berlalu seperti angin
Tontonan yang terkadang membuat rindu
Walau tontonan itu tak selamanya terbaik
Aku bosan dengan tontonan itu
Tak ada variatif lagi terlihat di mata
Hanya begitu dan terus begitu saja tontonan yang terlihat
Tak ada keunikan dan hal baru terlihat
Tontonan yang sangat menjemukan
Tontonan yang terkadang pula kurindukan
Lalu membuat bosan
Ingin kurekam tapi hati terasa lelah
Kubiarkan saja tontonan itu berlalu seperti angin
Tontonan yang terkadang membuat rindu
Walau tontonan itu tak selamanya terbaik
Aku bosan dengan tontonan itu
Tak ada variatif lagi terlihat di mata
Hanya begitu dan terus begitu saja tontonan yang terlihat
Tak ada keunikan dan hal baru terlihat
Tontonan yang sangat menjemukan
Tontonan yang terkadang pula kurindukan
Rindu Tak Berarti Baginya
Rindu ini sangat menggebu
Rindu ini tapi tak bisa berbuat apa-apa
Rindu yang segera dijawab olehnya terlarang untukku
Selalu bicaraku tentang rasa juga cinta
Dirinya tak segera menjawab dan bahkan menegur penuh marah
Atau dirinya hanya diam saja saat aku bicara
Dia yang telah hadir
Dia yang tak pernah kusesali kehadirannya
Walau kini bicarapun tak sehangat dan seakrab dulu
Karena rinduku mungkin tak berarti baginya
Rindu ini tapi tak bisa berbuat apa-apa
Rindu yang segera dijawab olehnya terlarang untukku
Selalu bicaraku tentang rasa juga cinta
Dirinya tak segera menjawab dan bahkan menegur penuh marah
Atau dirinya hanya diam saja saat aku bicara
Dia yang telah hadir
Dia yang tak pernah kusesali kehadirannya
Walau kini bicarapun tak sehangat dan seakrab dulu
Karena rinduku mungkin tak berarti baginya
Jumat, 24 Juli 2015
Ajaran Agama Ini
Agama ini mengajarkan tidak minum mabuk alkohol
Agama ini mengajarkan tidak berhubungan badan tanpa menikah
Agama ini mengajarkan tidak berjudi dan tidak mengundi nasib
Agama ini mengajarkan tidak merusak alam dan membunuh seorang manusiapun
Agama ini mengajarkan tidak untuk merusak semesta apalagi badan
Agama ini mengajarkan kelembutan
Agama ini mengajarkan kejujuran
Agama ini mengajarkan berbagi harta benda tanpa dunia harus tahu
Agama ini mengajarkan kebersihan
Agama ini mengajarkan kerendah hatian dalam bertaqwa
Seharusnya membuka logika juga mata hati
Biaskan rasa ragu juga benci yang mewabah dalam jiwa
Agama ini ajarannya sangat tidak kuno
Ajaran agama ini selaras dengan kemajuan dunia
Ajaran agama ini tak pernah usang meskipun dunia setiap detik berubah
Arti agama ini merupakan keselamatan bagi semesta
Maka berpegang teguhlah pada ajaran ini dengan sebaik-baik pegangan
Agama ini mengajarkan tidak berhubungan badan tanpa menikah
Agama ini mengajarkan tidak berjudi dan tidak mengundi nasib
Agama ini mengajarkan tidak merusak alam dan membunuh seorang manusiapun
Agama ini mengajarkan tidak untuk merusak semesta apalagi badan
Agama ini mengajarkan kelembutan
Agama ini mengajarkan kejujuran
Agama ini mengajarkan berbagi harta benda tanpa dunia harus tahu
Agama ini mengajarkan kebersihan
Agama ini mengajarkan kerendah hatian dalam bertaqwa
Seharusnya membuka logika juga mata hati
Biaskan rasa ragu juga benci yang mewabah dalam jiwa
Agama ini ajarannya sangat tidak kuno
Ajaran agama ini selaras dengan kemajuan dunia
Ajaran agama ini tak pernah usang meskipun dunia setiap detik berubah
Arti agama ini merupakan keselamatan bagi semesta
Maka berpegang teguhlah pada ajaran ini dengan sebaik-baik pegangan
Iblis Terus Menghasut
Mata yang nanar
Tatapan matanya bengis beraroma kepicikan
Nafas yang menderu tak beraturan
Ada amarah dalam berucap
Sekali terpancing maka akan terletup segala marah
Menari-nari dengan pijakan kaki yang tak kuat
Berlari-lari mengejar cinta yang dihembuskan para penghuni kekal neraka
Tak bosan-bosan para iblis menggoda dan menghasut langkah-langkah manusia
Tiap langkah yang tertatih menuju Tuhan maka iblis menebar paku-paku kesesatan
Dan iblis terus menghasut hingga manusia sesat pada Tuhan
Para iblis sedang mencari kawan sepermainan di neraka kelak
Kemarahan yang menjadi mata hati iblis
Ucapan yang tak tertata dan merasa paling benar
Ketegasan berTuhan terkadang di salah artikan menjadi kesetanan
Kelembutan kesetanan terkadang dilelapkan oleh pandangan iblis menjadi kebajikan
Iblis terus menghasut
Manusia-manusia bumi lupa bahwa setan merupakan musuh nyata manusia
Tatapan matanya bengis beraroma kepicikan
Nafas yang menderu tak beraturan
Ada amarah dalam berucap
Sekali terpancing maka akan terletup segala marah
Menari-nari dengan pijakan kaki yang tak kuat
Berlari-lari mengejar cinta yang dihembuskan para penghuni kekal neraka
Tak bosan-bosan para iblis menggoda dan menghasut langkah-langkah manusia
Tiap langkah yang tertatih menuju Tuhan maka iblis menebar paku-paku kesesatan
Dan iblis terus menghasut hingga manusia sesat pada Tuhan
Para iblis sedang mencari kawan sepermainan di neraka kelak
Kemarahan yang menjadi mata hati iblis
Ucapan yang tak tertata dan merasa paling benar
Ketegasan berTuhan terkadang di salah artikan menjadi kesetanan
Kelembutan kesetanan terkadang dilelapkan oleh pandangan iblis menjadi kebajikan
Iblis terus menghasut
Manusia-manusia bumi lupa bahwa setan merupakan musuh nyata manusia
Senin, 20 Juli 2015
Tak Berselera
Haruskah dituliskan segala puisi ini?
Sungguh tak mau lagi menulis
Segala yang ada di benak hanyalah berisi kegalauan dan kegundahan
Nabi bersabda "sair itu lebih buruk daripada nanah di sekujur badan"
Lalu haruskah dilanjutkan semua tulisan ini
Karena sungguh sedang tak berselera
Dan kehilangan gairah walau segala ide memenuhi ruang kepala
Sungguh tak mau lagi menulis
Segala yang ada di benak hanyalah berisi kegalauan dan kegundahan
Nabi bersabda "sair itu lebih buruk daripada nanah di sekujur badan"
Lalu haruskah dilanjutkan semua tulisan ini
Karena sungguh sedang tak berselera
Dan kehilangan gairah walau segala ide memenuhi ruang kepala
Selasa, 14 Juli 2015
Cepatlah Berakhir
Hanya ingin semua ini cepat berakhir
Terlalu lelah dan capek dengan semua ini
Segala racun yang terus menjalar pada sekujur diri
Seolah keTuhanan tersingkir
Perjalanan ini tak tahu kapan berhenti
Terlalu lelah dan capek dengan semua ini
Segala racun yang terus menjalar pada sekujur diri
Seolah keTuhanan tersingkir
Perjalanan ini tak tahu kapan berhenti
Minggu, 12 Juli 2015
Langkah Sasar Dahulu
Antara 2 pilihan yang rumit
Salah satu rasa yang seharusnya tak bersemayam
Sair-sair yang busuk lebih busuk daripada nanah di sekujur tubuh
Intrik-intrik yang dibisikkan Tuhan mencoba menggapai jiwa
Terjatuh dan semakin dalam terjatuh pada lubang yang sama
Pilihan yang selalu terus berkobar
Pilihan yang terkadang membuta oleh bujuk rayu setan
Setan yang membenarkan langkah-langkah tak beragama
Pilihan ini yang tak ingin dilepas
Selalu saja merindu akan salah satu pilihan yang sasar
Aku tak mau terjatuh lagi
Salah satu rasa yang seharusnya tak bersemayam
Sair-sair yang busuk lebih busuk daripada nanah di sekujur tubuh
Intrik-intrik yang dibisikkan Tuhan mencoba menggapai jiwa
Terjatuh dan semakin dalam terjatuh pada lubang yang sama
Pilihan yang selalu terus berkobar
Pilihan yang terkadang membuta oleh bujuk rayu setan
Setan yang membenarkan langkah-langkah tak beragama
Pilihan ini yang tak ingin dilepas
Selalu saja merindu akan salah satu pilihan yang sasar
Aku tak mau terjatuh lagi
Cinta Tuhanku
Kehilangan lagi dan terus kehilangan
Cinta yang kukejar tak pantas berlabuh di hati yang mentahtakan Sang Esa
Maafkan
Memulai kehidupan yang lebih baik
Inilah aku yang baru
Dan jangan ganggu aku
Jangan dekati aku lagi
Jauhi aku
Hanya ingin mencari cinta atas nama Tuhan
Cinta yang kukejar tak pantas berlabuh di hati yang mentahtakan Sang Esa
Maafkan
Memulai kehidupan yang lebih baik
Inilah aku yang baru
Dan jangan ganggu aku
Jangan dekati aku lagi
Jauhi aku
Hanya ingin mencari cinta atas nama Tuhan
Jumat, 10 Juli 2015
Jangan Marah
Marah dan terus marah saja
Amarah yang kau letupkan menjadi sebuah ledakan besar
Saat kau berkata aku mendengar
Saat aku berkata kaupun mendengar
Amarah yang kau letupkan menjadi sebuah ledakan besar
Saat kau berkata aku mendengar
Saat aku berkata kaupun mendengar
Maafku Untukmu
Kenapa kau diam saja?
Habiskah kata-kata candamu untukku?
Bahasa yang kita rajut hanya demi gelak tawa
Sungguh tak ada niat untuk membuatmu terluka
Maafku bila buatmu tersakiti dan membuat nyeri
Bila harus akan kutuliskan bermilyar kata maaf untukmu
Tidak hanya sebait maaf untukmu
Milyaran kata maafku akan kugaungkan ke penjuru bumi
Maafkanlah diriku
Aku yang hanya manusia biasa
Habiskah kata-kata candamu untukku?
Bahasa yang kita rajut hanya demi gelak tawa
Sungguh tak ada niat untuk membuatmu terluka
Maafku bila buatmu tersakiti dan membuat nyeri
Bila harus akan kutuliskan bermilyar kata maaf untukmu
Tidak hanya sebait maaf untukmu
Milyaran kata maafku akan kugaungkan ke penjuru bumi
Maafkanlah diriku
Aku yang hanya manusia biasa
Kamis, 09 Juli 2015
Kau Dan Janjimu Itu
Pembohong
Pendusta
Itulah gambaran dirimu hari ini
Janjimu tentang kedatanganmu di gelapnya alam hanyalah bualan
Dirimu tak nampak
Aku yang tergeletak dalam nafsu berhasrat
Dan tak bisa untuk membencimu
Karena aku sangat ingin hasratimu
Pendusta
Itulah gambaran dirimu hari ini
Janjimu tentang kedatanganmu di gelapnya alam hanyalah bualan
Dirimu tak nampak
Aku yang tergeletak dalam nafsu berhasrat
Dan tak bisa untuk membencimu
Karena aku sangat ingin hasratimu
Minggu, 05 Juli 2015
Aku Sang Pendosa
Aku pendosa yang ketakutan
Rasa murung dan rasa cemas memagar dalam jiwa
Dedosa yang terus berulang kuulangi
Dedosa yang seakan menjadi hal biasa bagiku
Ada perasaan salah berkecamuk dalam badan
Pendosa yang sangat takluk pada nafsunya
Seperti keledai dungu yang mengulangi dedosa yang sama
Dosa dan terus berdosa
Limbung saat berTuhan
Bersujud pada Tuhan dengan sejumlah perasaan nyeri
Ibadah ini seharusnya mampu menahan dari laku keji juga mungkar
Tobat ini seperti tiada guna
Aku sebenarnya lelah dengan dedosa ini
Seperti tak bisa berkutik dengan rasa dedosa ini
Ampuni semua dosaku ini
Aku sang pendosa merendah serendah-rendahnya memohon ampunan Tuhan
Rasa murung dan rasa cemas memagar dalam jiwa
Dedosa yang terus berulang kuulangi
Dedosa yang seakan menjadi hal biasa bagiku
Ada perasaan salah berkecamuk dalam badan
Pendosa yang sangat takluk pada nafsunya
Seperti keledai dungu yang mengulangi dedosa yang sama
Dosa dan terus berdosa
Limbung saat berTuhan
Bersujud pada Tuhan dengan sejumlah perasaan nyeri
Ibadah ini seharusnya mampu menahan dari laku keji juga mungkar
Tobat ini seperti tiada guna
Aku sebenarnya lelah dengan dedosa ini
Seperti tak bisa berkutik dengan rasa dedosa ini
Ampuni semua dosaku ini
Aku sang pendosa merendah serendah-rendahnya memohon ampunan Tuhan
Malu Pada Tuhan
Malu pada Tuhan
Jangan bercinta bila tak beruang
Percintaan yang terpampang jelas di halaman dunia
Sembunyikanlah percintaan yang tak jua reda hasratnya
Dalam remang pagi buta selalu bercinta
Malu pada Tuhan
Dirinya yang seolah tak mau miliki ruang
Jengah dan tak nyaman bercinta di luar
Ada kelegaan bila bercinta dalam ruang
Walau hasrat ini selalu salah
Malu pada Tuhan
Ada takut bercampur was-was di dada
Masukilah sebuah ruang
Sembunyikanlah percintaan ini dari dunia
Cukuplah Tuhan menyembunyikan perhasratan kita ini
Jangan bercinta bila tak beruang
Percintaan yang terpampang jelas di halaman dunia
Sembunyikanlah percintaan yang tak jua reda hasratnya
Dalam remang pagi buta selalu bercinta
Malu pada Tuhan
Dirinya yang seolah tak mau miliki ruang
Jengah dan tak nyaman bercinta di luar
Ada kelegaan bila bercinta dalam ruang
Walau hasrat ini selalu salah
Malu pada Tuhan
Ada takut bercampur was-was di dada
Masukilah sebuah ruang
Sembunyikanlah percintaan ini dari dunia
Cukuplah Tuhan menyembunyikan perhasratan kita ini
Sabtu, 04 Juli 2015
Asaku
Selalu merindukannya
Berharap dapat memeluknya sepanjang waktu
Panah-panah sakti memaksa untuk berTuhan
Setengah hati masih kuat mendambanya
Dan aku di persimpangan
Berharap dapat memeluknya sepanjang waktu
Panah-panah sakti memaksa untuk berTuhan
Setengah hati masih kuat mendambanya
Dan aku di persimpangan
Bicara Dengan Tuhan Saja
Tuhan,
Hari ini aku lelah
Memang tak pantas aku berkeluh kesah
Tapi kepada siapa lagi aku berbagi kisah
Menulis segala cerita pada sejumlah jejaring sosial bagiku itu terlalu berlebih
Tuhan,
Ada cerita panjang dalam pelarian hidupku
Dan sungguh walau aku tak bercerita Tuhan pasti tahu
Aku butuh berbagi cerita dan berbagi kisah tentang cerita kemarin dan di masa lalu
Dalam sendiri terkadang ingin menangis pilu
Tuhan,
Bagaimana cinta diciptakan tapi begitu pelik untuk bersama?
Bagaimana damai diusungkan tapi begitu susah digenggam panca indera?
Hari ini aku bercerita
Dan berharap tangan Tuhan selalu iringi kisahku selamanya
Hari ini aku lelah
Memang tak pantas aku berkeluh kesah
Tapi kepada siapa lagi aku berbagi kisah
Menulis segala cerita pada sejumlah jejaring sosial bagiku itu terlalu berlebih
Tuhan,
Ada cerita panjang dalam pelarian hidupku
Dan sungguh walau aku tak bercerita Tuhan pasti tahu
Aku butuh berbagi cerita dan berbagi kisah tentang cerita kemarin dan di masa lalu
Dalam sendiri terkadang ingin menangis pilu
Tuhan,
Bagaimana cinta diciptakan tapi begitu pelik untuk bersama?
Bagaimana damai diusungkan tapi begitu susah digenggam panca indera?
Hari ini aku bercerita
Dan berharap tangan Tuhan selalu iringi kisahku selamanya
Dia Penipu Hidup
Tertipu dengan wajah lugu
Tersentuh dengan seluruh bujuk rayu
Mungkin hati terenyuh dengarkan lirik lirih mendayu
Semua tampilan permainannya sebatas kamuflase penuh rancu
Adakah keterbukaan hatinya?
segala aroma kebusukan disembunyikan dari mata
Tak hendak membagikan kekurangannya
Namun hati ini terlalu peka
Rasa yang tulus akan terpancar tanpa berpura-pura
Kebaikan hati akan meresap dalam sedalam-dalamnya pada jiwa
Dan seluruh panca indera akan sanggup untuk membacanya
Tapi seluruh kebaikan tak ada dalam hatimu yang busuk beraroma
Karena dirimu hanya memancarkan aura kenegatifan
Dan karena dirimu seorang penipu ulung dalam kehidupan
Tersentuh dengan seluruh bujuk rayu
Mungkin hati terenyuh dengarkan lirik lirih mendayu
Semua tampilan permainannya sebatas kamuflase penuh rancu
Adakah keterbukaan hatinya?
segala aroma kebusukan disembunyikan dari mata
Tak hendak membagikan kekurangannya
Namun hati ini terlalu peka
Rasa yang tulus akan terpancar tanpa berpura-pura
Kebaikan hati akan meresap dalam sedalam-dalamnya pada jiwa
Dan seluruh panca indera akan sanggup untuk membacanya
Tapi seluruh kebaikan tak ada dalam hatimu yang busuk beraroma
Karena dirimu hanya memancarkan aura kenegatifan
Dan karena dirimu seorang penipu ulung dalam kehidupan
Jumat, 03 Juli 2015
Pencarian Ini
Terus mencari sebuah kecintaan
Semakin dikejar pengharapan-pengharapan itu seolah bersembunyi
Dan hampir saja menyerah
Sudahlah
Tak lagi mencari walau tanda-tanda cinta bertebaran dan terlihat
Karena sudah terlalu lelah
Biarkanlah
Cinta dan sayang yang memeluk erat tubuh ini
Damai dan tentram bila kecintaan yang diinginkan mengecup saat lelah
Damailah jiwa yang kesepian
Rasakanlah cinta lalu bercinta saja saat kecintaan datang
Pencarian ini ingin segera dituntaskan
Semakin dikejar pengharapan-pengharapan itu seolah bersembunyi
Dan hampir saja menyerah
Sudahlah
Tak lagi mencari walau tanda-tanda cinta bertebaran dan terlihat
Karena sudah terlalu lelah
Biarkanlah
Cinta dan sayang yang memeluk erat tubuh ini
Damai dan tentram bila kecintaan yang diinginkan mengecup saat lelah
Damailah jiwa yang kesepian
Rasakanlah cinta lalu bercinta saja saat kecintaan datang
Pencarian ini ingin segera dituntaskan
Tuhanpun Kalian Gadaikan
Suramnya jalan Tuhan
Sepinya rumah-rumah pemujaan
Ramainya rumah Tuhan hanya saat sebuah perayaan
Renggangnya tiap barisan saat pemujaan dalam 5 waktu setiap harinya
Kecuali hari pemujaan massal setiap sudut rumah Tuhan menjadi sesak manusia
Seakan tuli telinga-telinga saat rumah Tuhan menyeru panggilan
Pekerjaan-pekerjaan kantor yang tak ditinggalkan
Toko-toko menjadi rutinitas perdagangan yang melenakan
Waktu-waktu istirahat yang asyik dilakukan
Tak bergetarkah saat sujud-sujud penuh pasrah pada-Nya?
Rasakanlah kebesaran asma-Nya
Rendahkan lalu serahkan semua urusan pada Sang Pencipta
Segala rutinitas dunia tinggalkanlah saat seruan datang
Tak pantas terus bercengkrama saat Tuhan mengetuk sisi-sisi pematang
Sangat tak elok Tuhan menjadi tergadai demi dunia yang penuh rasa malang
Sepinya rumah-rumah pemujaan
Ramainya rumah Tuhan hanya saat sebuah perayaan
Renggangnya tiap barisan saat pemujaan dalam 5 waktu setiap harinya
Kecuali hari pemujaan massal setiap sudut rumah Tuhan menjadi sesak manusia
Seakan tuli telinga-telinga saat rumah Tuhan menyeru panggilan
Pekerjaan-pekerjaan kantor yang tak ditinggalkan
Toko-toko menjadi rutinitas perdagangan yang melenakan
Waktu-waktu istirahat yang asyik dilakukan
Tak bergetarkah saat sujud-sujud penuh pasrah pada-Nya?
Rasakanlah kebesaran asma-Nya
Rendahkan lalu serahkan semua urusan pada Sang Pencipta
Segala rutinitas dunia tinggalkanlah saat seruan datang
Tak pantas terus bercengkrama saat Tuhan mengetuk sisi-sisi pematang
Sangat tak elok Tuhan menjadi tergadai demi dunia yang penuh rasa malang
5 Juli Menyakitkanku
Aku tahu 5 Juli ulang tahunmu
Dan sengaja tak kuucapkan apapun padamu
Dan sengaja tak memberikan hadiah apapun padamu
Kau berpura-pura tak peduli lalu menjadi sia-sia semua perhatianku
Diammu menyakitkanku
Bila memang tak mencinta dan tak menyayang tak usah kau terus denganku
Pergi sajalah dan menjauh seperti cinta-cintaku di masa lalu
Belajar lagi kehilangan yang tercinta yakni dirimu
5 Juli itu menyakitkanku
Dan sengaja tak kuucapkan apapun padamu
Dan sengaja tak memberikan hadiah apapun padamu
Kau berpura-pura tak peduli lalu menjadi sia-sia semua perhatianku
Diammu menyakitkanku
Bila memang tak mencinta dan tak menyayang tak usah kau terus denganku
Pergi sajalah dan menjauh seperti cinta-cintaku di masa lalu
Belajar lagi kehilangan yang tercinta yakni dirimu
5 Juli itu menyakitkanku
Kamis, 02 Juli 2015
Masih Tentang Nafsu Bercinta
Maafkan atas cinta yang bercokol ini
Seolah tak mau beranjak pergi
Saat ingin berTuhan teguh tiba-tiba racun dunia menghasutku
Terjerembab lagi lalu berkubang dalam ketidak pantasan nafsu
Dan melihatnya melintas tepat di hadapan
Perasaan sayang menyeruak tapi dirinya berlalu begitu saja tak memperhatikan
Ketegasan dan kesangaran nan galak terlihat saru juga tipis bedanya
Lantas cinta dan nafsu pada tubuhmu ini apa?
Seolah tak mau beranjak pergi
Saat ingin berTuhan teguh tiba-tiba racun dunia menghasutku
Terjerembab lagi lalu berkubang dalam ketidak pantasan nafsu
Dan melihatnya melintas tepat di hadapan
Perasaan sayang menyeruak tapi dirinya berlalu begitu saja tak memperhatikan
Ketegasan dan kesangaran nan galak terlihat saru juga tipis bedanya
Lantas cinta dan nafsu pada tubuhmu ini apa?
Perempuan Di Rumah Setan
Dia seorang perempuan paruh baya
Dia seorang pendidik yang berlagak bisa menjadi wali
Dia yang merasa bagai putri kerajaan
Dia yang berkata tentang rumah ini bersetan
Perempuan itu telah tempati rumah bersetan ini sepanjang umurnya
Perempuan yang kemarahannya tak cepat padam
Apabila di luar sana perempuan itu dihormati oleh dunia aku tak peduli
Apabila kekayaannya bisa menutupi lautan akupun tak peduli
Bilamana perempuan itu datang ke rumah ini maka hormatilah para penghuninya
Para penghuninya yang perempuan itu panggil setan
Perempuan itu merasa bagai bidadari penghuni surga
Bila membunuh dibolehkan oleh agama
Maka sudah kubunuh perempuan itu
Perempuan yang berkata "rumah ini bersetan"
Dia seorang pendidik yang berlagak bisa menjadi wali
Dia yang merasa bagai putri kerajaan
Dia yang berkata tentang rumah ini bersetan
Perempuan itu telah tempati rumah bersetan ini sepanjang umurnya
Perempuan yang kemarahannya tak cepat padam
Apabila di luar sana perempuan itu dihormati oleh dunia aku tak peduli
Apabila kekayaannya bisa menutupi lautan akupun tak peduli
Bilamana perempuan itu datang ke rumah ini maka hormatilah para penghuninya
Para penghuninya yang perempuan itu panggil setan
Perempuan itu merasa bagai bidadari penghuni surga
Bila membunuh dibolehkan oleh agama
Maka sudah kubunuh perempuan itu
Perempuan yang berkata "rumah ini bersetan"
Iman Bergoyah
Saat iman begitu rapuh
Kepada siapa hati ini patuh bersimpuh?
Terlalu letih dan berpeluh
Selalu merasa diri begitu banyak susah
Lalu bersemayam lagi berkeluh kesah
Terus merutuki diri sebagai pesalah
Iman yang dianyam seolah tak pernah cukup
Berlabuh diri pada kekuatan yang terus melingkup
Tak pedulikan lagi norma agama yang mencangkup
Saat iman ini begitu lemah
Hanya berharap Tuhan segera menjamah
Kepada siapa hati ini patuh bersimpuh?
Terlalu letih dan berpeluh
Selalu merasa diri begitu banyak susah
Lalu bersemayam lagi berkeluh kesah
Terus merutuki diri sebagai pesalah
Iman yang dianyam seolah tak pernah cukup
Berlabuh diri pada kekuatan yang terus melingkup
Tak pedulikan lagi norma agama yang mencangkup
Saat iman ini begitu lemah
Hanya berharap Tuhan segera menjamah
Persembunyian Para Pecundang
Saat rumah terisi para pecundang
Hanya teriakan juga letupan emosi menjadi bahasa
Saat konsumtif dan matrealistis terus diobral tiada habis
Terus menginginkan pandangan dunia memuji
Berdiam sendiri sungguh merasa tak nyaman
Dalam ruang yang kubuat seindah mungkin dengan kalam Tuhan
Saat pagi berjalan keluar sejenak dari rumah
Hirup udara pagi yang nyaman memeluk sekujur hati dan tubuh
Diri yang penuh dedosa hanya ingin berTuhan
Bila mereka kumpulan pecundang tak mau tersentuh maka rusaklah kehidupan kalian sendiri
Jangan rusak tubuh ini
Jangan lemahkan nafsu berkeTuhanan ini
Dalam sepi mencari kedamaian
Para pecundang yamg masih saja berteriak
Para pecundang yang masih berbahasa angkuh
Diri ini sang pendosa hanya ingin mencari jalan Tuhan
Hanya teriakan juga letupan emosi menjadi bahasa
Saat konsumtif dan matrealistis terus diobral tiada habis
Terus menginginkan pandangan dunia memuji
Berdiam sendiri sungguh merasa tak nyaman
Dalam ruang yang kubuat seindah mungkin dengan kalam Tuhan
Saat pagi berjalan keluar sejenak dari rumah
Hirup udara pagi yang nyaman memeluk sekujur hati dan tubuh
Diri yang penuh dedosa hanya ingin berTuhan
Bila mereka kumpulan pecundang tak mau tersentuh maka rusaklah kehidupan kalian sendiri
Jangan rusak tubuh ini
Jangan lemahkan nafsu berkeTuhanan ini
Dalam sepi mencari kedamaian
Para pecundang yamg masih saja berteriak
Para pecundang yang masih berbahasa angkuh
Diri ini sang pendosa hanya ingin mencari jalan Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)