Saat rumah terisi para pecundang
Hanya teriakan juga letupan emosi menjadi bahasa
Saat konsumtif dan matrealistis terus diobral tiada habis
Terus menginginkan pandangan dunia memuji
Berdiam sendiri sungguh merasa tak nyaman
Dalam ruang yang kubuat seindah mungkin dengan kalam Tuhan
Saat pagi berjalan keluar sejenak dari rumah
Hirup udara pagi yang nyaman memeluk sekujur hati dan tubuh
Diri yang penuh dedosa hanya ingin berTuhan
Bila mereka kumpulan pecundang tak mau tersentuh maka rusaklah kehidupan kalian sendiri
Jangan rusak tubuh ini
Jangan lemahkan nafsu berkeTuhanan ini
Dalam sepi mencari kedamaian
Para pecundang yamg masih saja berteriak
Para pecundang yang masih berbahasa angkuh
Diri ini sang pendosa hanya ingin mencari jalan Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar