Berhenti saja
Membanting kursi
Menggebrak meja
Terlalu lelah lagi kecapaian badan ini
Kesuntukan meradang di otak juga jiwa
Berjalan dan berbicara tanpa dirimu
Namun di otak juga jiwa selalu mengalir desis bayangmu
Kegilaan macam apa ini yang terus-menerus memanggil namamu?
Kau yang tak peduli akan segala deritaku menanti sentuhanmu
Aku sesungguhnya merindukanmu terlalu dalam
Kau yang benar-benar sebenar-benarnya tak melirik rasaku
Terjerembab dalam kerinduan dan kecintaan padamu yang tak kunjung berbalas
Tersungkur lagi terasa lelah teramat sangat
Tanpamu seolah dunia ini tak menggembirakan
Berhenti saja dan tak tahu apa yang harus dihentikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar