Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Kamis, 27 April 2017

Peristiwa De Javu

Terjadi lagi dan terjadi lagi
Terulang lagi dan kembali berulang
Pekak lagi jengah
Peristiwa itu membuat kesal
Seolah waktu membeku
Diri masih berdiri di sini
Memercikkan peristiwa yang sama
Benci kesal melebur
Peristiwa yang lagi
Terjadi dan berulang
Peristiwa apa yang terulang?
Pertanyaan bodoh
Begitu banyak peristiwa yang sama
Atau memang sudah mati jiwa hingga buta hati?
Semua cerita fakta dunia tersurat dalam kitab Tuhan
Semua peristiwa tersirat pada ciptaan Tuhan
Bersujud utuh dan merendahkan diri pada Tuhan
Hingga diri bisa membaca dan menjadi manusia rendah hati nan taqwa
Masihkah menolak dan pura-pura tak mengerti?
Dunia ini tipu daya
Drama dunia

Kesal Dengan "Hati Terlembut"

Bila memuja menjadi salah
Bila mencinta menjadi mati
Mengapa rasa ini tercipta?
Saat diberi kekuasaan menjadi beringas
Saat haknya menjadi setara tiba-tiba menjadi buas
Padahal tercipta sebagai manusia yang miliki perasaan tertinggi
Merasa terbenar dan hanya pendapatnyalah paling benar

Sia-Sia Bukan Kesiaan Lagi

Sia-sia
Melabuhkan kerinduan pada manusia
Menautkan rasa cinta pada yang berbau dunia
Sia-sia
Kelak yang tersisa hanya benci juga kecewa
Jika semua rasa hanya berujung sakit juga perih
Lantas bersauh cinta juga rindu ini untuk siapa?
Alasilah bersama Pemilik cinta dan rindu
Karena hanya berharap pada Tuhan semua kesiaan dunia tak pernah ada nilainya

Tanya Tentang Mati

Mau sampai kapan hidup di muka bumi?
Sampai berkaratkah?
Sampai berlumutkah?
Sampai keriput kulit badankah?
Apakah akan immortal atau hidup selamanya di bumi ini?
Harta benda terus dikumpulkan untuk pengakuan apalagi yang dimaui?
Bisakah memprediksi waktu kematian?
Atau bisakah menolak dan menangguhkan kematian bila saatnya tiba?
Masihkah sombong atas kehidupan fana ini?
Bila hal kecil saja yakni kematian tak bisa dihadapi
Beribu pertanyaan tentang kehidupan ini

Rabu, 26 April 2017

Tarianmu Kubayar

Balon
Dan ide yang sudah nampak hilang sudah
Banyak alasan
Berkelit dengan berjuta omong kosong
Sebenarnya diri ini yang lelah
Kau hanya diam saja
Kau hanya sesekali menari
Dan tarianmu itupun kubayar
Jika memang percintaan lain kudapat maka kutinggalkan dirimu
Kesetiaanku padamu tak pernah berkelas
Kau selalu ingin diikuti sedangkan aku bak kerbau beranting di hidung
Bila ada cinta yang lain
Sungguh sekali lagi kau akan kutinggalkan
Dan mungkin kelak kau akan mengiba cinta padaku
Tulusnya rasaku kini sedang kau abaikan
Ingin pecahkan saja balon yang melayang
Hingga suara meletusnya nyaring kau dengar
Dan teramat kelelahan bila aku saja yang menari

( Cikampek, 24 April 2017. Pkl. 16:38 wib)

Bukan Binatang Sesat

Jangan pernah berjanji bila tak bisa kau tepati
Keberanian yang seperti binatang
Berani sekedar mengandalkan insting dan otot
Berani yang tak gunakan logika
Ini bukan lirik lagu cinta tak berlogika
Ini tentang kehidupan penuh kenyataan
Sadarlah
Dunia tak akan pernah menunggu
Waktu terus berputar
Jangan hanya berlarian tak karuan
Atau duduk termenung
Ataupun tidur-tiduran terlentang
Manusia waras bukanlah binatang
Banyak yang berkata "bersenang-senanglah selagi muda"
Tapi tetap bersenang-senang bukan dengan merusak badan
Bergembira tapi tidak menyakiti alam semesta
Ada derai tangisan saat jiwa bergelimang hitamnya hidup
Lihatlah bila memang bisa melihat hati yang terkasih
Batin terkasih menjerit penuh luka saat manusia berlagak bak binatang
Konyol sekali
Saat manusia bertindak seperti binatang
Sadarlah
Kau ini manusia waras bukan binatang


Kawan Tak Sehaluan

Sedang menangisi
Sedang menyesali
Penyesalan yang datangnya terlambat
Begitu bodohnya saat menggugu perilaku kebodohan
Mata hati juga pikiran tertutupi arogannya jiwa
Kebersamaan juga kesetiakawanan yang rapuh dan salah
Sungguh menyesal
Tak pantas bila kawan sejati menjerumuskan kepada hal yang salah
Masih pantaskah disebut kawan?
Bukankah kawan sejati saling mengingatkan kepada kebaikan?
Bila kawan hanya berkumpul lalu melakukan tindakan bodoh merusak badan
Harus disebut apa kawan seperti itu?
Meninggalkan serta menjauhi saja
Bila nasehat juga petuah kebaikan terus ditolak
Sungguh hanya ingin berkumpul dengan keberkahan Tuhan
Dan sungguh ingin berkumpul kelak di surga

Senin, 24 April 2017

Syukuri Terkecilpun

Mencintai angin
Menyayangi udara
Kubisikkan besarnya rasa sayang ini
Lewat hembusan penuh gairah
Setiap manusia memang pernah patah hati
Patah hati mengajarkan agar menghargai setiap kebahagiaan
Sekecil apapun cinta serta bahagia maka syukurilah

( Cikampek, 21 April 20417. Pkl. 06:02 wib)

Sebuah Pilihan

Saat sebuah pilihan telah dibuat
Memilih untuk tidak mencinta bersama sebelum ada restu Tuhan
Berat terasa memang
Tapi Tuhan telah melarang bersama tanpa berTuhan
Ejekan, cacian bahkan gunjingan menghinggapi
Saat hendak meneguhi Tuhan begitu banyak aral
Biarlah akan dinikmati semua sebagai keindahan
Karena cinta datang pada saat yang tepat bersama Tuhan

Pekamu Cintailah Aku

Sayangimu
Cintaimu
Kasihimu
Rinduimu
Tapi kau hanya diam
Tak pekakah atas petanda cinta dariku?

( Cikampek, 22 April 2017. Pkl: 20:53 wib)

Liburan Dalam Benakku

Lagi di rumah saja
Liburan cukup tidur saja
Lalu nonton acara di televisi
Kalau tiba saatnya remote televisi jadi rebutan
Melangkah menuju kamar tidur berbaring dengarkan lagu-lagu berbalut musik
Dunia terasa indah dalam benak
Bila masih jua penat apa boleh buat pergi ke tempat game online
Sedikit dan mungkin sedikit saja bisa tertawa terbahak
Dunia terasa indah sesuai yang dipikirkan
Semua cerita tertata sedikit terbata dalam kata
Dunia liburan terindah dalam benakku

( Cikampek, 22 April 2017. Pkl: 11:21 wib)

Jumat, 21 April 2017

Kehidupan Bukan Khayalan

Dunia imajinasi penuh dengan khayalan
Bergerak selaras menjadi acuan
Saru untuk melangkah dalam hidup
Serasa kesusahan berjalan dalam dinamika kehidupan
Menjajah jiwa sendiri

Kesalahan saat menjauhi jalan Tuhan
Ibadah keTuhanan seolah kedok
Kedok untuk menutupi segala kebusukan
Sungguh tak berhutang pembuktian pada siapapun juga

Antara imajinasi juga khayalan betapa pelik memisahkan
Menikmati segala yang terhampar
Dan sungguh berusaha keras berTuhan

Sederhana tapi tak sederhana
Karena ini semua begitu sarat makna

Menanti Terang

Memaksa untuk terus menulis
Walau ide sedang tidak nampak
Sungguh terasa susah bukan kepalang
Saat terus memaksa menulis apapun

Di ujung atas tangga
Pada siang panas terpapar angin sepoi
Mencoba menggurat makna
Menahan kantuk agar tak terlelap

1, 2, 3 semut berjalan di bawah kaki
Badan yang terduduk di titian anak tangga
Menikmati setiap pemberian yang Maha Kuasa

Lelah menanti terang
Lama tak kunjung jua menyala

Padam
Sedang menanti terang

( Cikampek, 20 April 2017. "saat sedang menanti listrik menyala saat aliran listrik padam")

Sakit Perut Ini

Sakit perut
Antara makanan atau sisa semalam
Bergegas menuju tempat itu
Serasa terkuras tapi masih terasa walau sedikit sakit
Virus dan kuman bisa ada dimana saja
Walau pada tempat tersembunyi sekalipun
Iklan di televisi menyiarkan hal tersebut
Semoga sakit ini hanya sesaat


( Cikampek, 15 April 2017. Pkl. 07:09 wib)

Lewat Udara Kucintaimu

Dalam bimbang ingin mencintaimu
Perasaan sayang tak bisa ditutupi
Resah melanda saat hanya bisa melihat potretmu saja
Sungguh tak ada keberanian untuk bilang cinta
Sungguh terlalu ketakutan luar biasa kehilanganmu
Merajut kasih dari jauh
Hanya itu yang bisa dilakukan
Melihatmu bersama yang lain walau menyakitkan jiwa
Bila bersama yang lain dirimu bahagia maka bahagialah
Dalam berTuhan mencoba bersabar
Coba kau terka lalu katakan padaku
Bila memang dirimu peka
Maka rasakan saja kecintaanku dari jauh
Kutiupkan semua rasa sayangku dari jauh
Lewat angin serta udara yang senantiasa kau hirup
Ada buih-buih perasaan kerinduanku padamu

( Cikampek, 19 April 2017. Pkl. 10:34)

Racun Baumu

Aku cinta kamu
Tapi saat asap mengepul
Bibirmu yang menghitam pekat
Lalu bau yang menyengat dari badan juga mulutmu
Aku tidak menyukai bau rokokmu
Berada didekatmu kelak yang tercium bau racunmu
Tak menghirup lagi aroma cinta
Memang semua manusia mati
Tapi pilihan untuk mati ada di tangan sendiri
Matilah dengan penuh cinta kasih dalam jiwa
Kini semua kalangan menikmati rokok
Asap yang tersebar dikeluarkan dalam berbagai arah
Anak muda, kakek, nenek, pria, wanita bahkan yang abu-abupun menghirupnya
Sebenarnya yang ingin kau buktikan apa?
Saat semua jenis kelamin menyantapinya?
Saat semua profesi mengunyahinya?
Saat semua penyakit menjangkiti karena merokok?
Rasa bangga yang salah
Kesejatian tak diukur dari menghitamnya bibir, gigi serta lidah
Kesejatian terlihat saat menjadi pesujud teguh pada rumah-rumah Tuhan
Aku sangat mencintaimu segenap jiwa
Tapi tidak untuk asap bau racun rokokmu

( Cikampek, 20 April 2017. Pkl. 05:22 wib)

Momok Menakutkan

Mataharipun ditantang
Rembulan malam tak luput di kacak pinggang
Semuanya dilawan
Karena mereka semua diam
Karena mereka semua tetap ada esok hari walaupun dibenci
Aku yang tak mampu katakan cinta langsung padamu
Hanya rangkaian kata terjamahi olehku
Sekali lagi kutuliskan betapa takut menjadi jauh
Kehilanganmu mungkin memporak-porandakan jiwa
Saat ini memilih menyayangi dalam pelukan tak terjamah
Biarlah udara nan dingin memberitahui cintaku padamu
Biarlah rasa pekamu itu membeku
Walau berharap kau segera tahu
Walau ingin pekamu padaku lekas mencair
Kehilanganmu menjadi momok menakutkan lagi menghantui

( Cikampek, 20 April 2017. Pkl. 05:37 wib)

Rabu, 19 April 2017

Baik Dan Tak Baik

Mengapa di dunia ada manusia tidak baik?
Berkata seolah paling benar lalu bersikap tersakiti
Kata-katanya menyakiti sesama
Tindak-tanduknya menghancurkan sebuah ikatan
Walau berhujat bahwa ikatan ini harus dipertahankan
Tapi di satu sisi segala ucap dan segala lakunya malah memprovokasi
Benturkan saja kepalanya ke tembok
Manusia tak baik yang keras kepala
Semua caranya akan membuat sakit dunia
Lihatlah raut muka topeng yang dikenakan
Saat tersudutkan masih saja coba mencuci tangan
Sikap arogan dan merasa paling dilindungi para penguasa
Manusia tak baik haruskah ada di dunia?
Lalu berdiri di sisi yang mana kalian?
Perusak alam semesta atau pelestari alam semesta?

(Cikampek, 16 April 2017. Pkl. 23:38 wib)

Lama Mencarimu

Adakah sejentik cinta untukku?
Walau ternoda tak mengapa
Sembunyikan saja cintamu untukku
Hanya ingin merasakan nyamannya pelukanmu
Hanya ingin merasakan hangatnya kata cinta dari bibirmu
Tak mau hanya sebatas rindu yang kutulis dalam kata lagi
Tak jua pekakah dirimu?
Butakah mata hatimu?
Sekali lagi dan mungkin berulang kali kumenulis
Semua kataku untukmu

( Cikampek, 16 April 2017. Pkl. 23:49 wib)

Berikan Jawaban Agar Tak Cintainya

uhan
Apalagi yang harus kulakukan untuk jauhinya?
Aku mencintainya melebihi cintaku pada diriku sendiri
Tapi cintainya belum waktunya
Tuhan melarang tapi pesonanya terlalu menawan
Haruskah menyelingkuhi Tuhan?
Beribadah tapi tetap bercinta walau Tuhan telah melarang?
Bujuk iblis membenarkan hasrat ini
Bagaimana memadamkannya?
Begitu banyak amarah juga takut bercampur menjadi baur

( Cikampek, 17 April 2017. Pkl. 23:23 wib)

Jumat, 14 April 2017

Bijaklah Dalam Bermedia Sosial

Abang jago?
Eneng betina?
Seperti binatang saja
Bukan anak didikan mama
Karena mama manusia
Bukan pula papa yang senang berdansa
Karena papa juga seorang manusia
Setiap lika-liku kehidupan telah tercatat
Tidak ada yang serba kebetulan
Bertuturlah dengan baik
Karena dunia maya itu kejam
Sekejam ibu kota
Karena ibu tiri tak selamanya menjadi antagonis
Tak perlu mengumbar gambar, kata atau video memprovokasi
Lalu bersembunyi
Seperti tak pernah berbuat salah
Bak seorang suci
Merasa suci juga merupakan suatu kesalahan
Rendah hatilah
Karena hanya Tuhan yang pantas membusungkan dada

Baju Hitam

Hei !
Iya, kamu
Kamu yang berbaju hitam
Apa kabar?
Namun hanya diam yang kau bagi
Seperti kematian berbusana hitam saat hari Jum'at
Tanpa senyuman tersungging
Berjalan lurus tanpa menengokku
Saat duduk kita berdua sempat beradu pandang
Dan mungkin kau tak merasa
Karena hanya diriku saja yang merasakan
Menunggu dirimu bak menunggu kematian yang menghitam

Secangkir Yang Dipersalahkan

Bila karena kopi lalu tak bisa tidur
Salahkah air kopi ?
Lalu menunjuk air kopi sebagai "secangkir" kejahatan
Memikirkan sesuatu yang tak pernah habis untuk dipikirkan
Cinta beserta kegalauan
Rindu beserta kegelisahan
Pelukan yang tak kunjung terdekap
Lantas malam ini masih juga tak bisa tidur
Air hitam ini tak patut disalahkan?
Karena semua bermuara dari otak yang sedang suntuk
Lepaskanlah semua beban
Tak usah memikirkan hal-hal yang mengganggu perasaan
Air kopi ini tak pernah menjadi pengganggu kehidupan
Karena pengganggu sebenarnya adalah jiwa sendiri yang tak kunjung tenang

Hari Lahirmu Cintaku Menangis

Apa yang harus kuberikan menyambut hari lahirmu?
Tak punyai kado ataupun bingkisan
Karena bagimu aku bukanlah yang teristimewa
Dariku hanyalah ucapan sekedarnya saja
Makna tulisan ucapan "selamat" yang biasa saja
Dalam rengkuh bumi
Dalam belai udara
Dalam getar air
Dalam dingin api
Aku menjaga lentera kasih di hari lahirmu
Mungkin kau tak akan pernah merasa
Karena aku yang khawatir kehilangan
Cukup damai saja dalam jiwa
Mengetahui kabarmu selalu tertawa bahagia
Tersenyummu bersama belahan jiwa
Aku mematri cinta dalam sepi untukmu
Selamat
Hanya itu kata dariku untuk hari lahirmu
Bukan kata cinta
Karena tak berani untuk berkata

Menunggu Saat Pergi

Kapan waktu yang tepat untuk pergi?
Sudah bosan dengan segala tipu dunia
Memabukkan dan melenakan
Bersama cinta dunia sudah bosan
Karena kecintaan ini begitu hitam
Para penggoda neraka selalu terjaga membujuk
Dan terus saja berulang walau sudah berlinang air mata
Ingin mereguk cinta dunia bersama Tuhan
Begitu pelik dan berliku menuju cinta berTuhan
Hentikan rayuan-rayuan memacu hasrat
Yang tersurat dalam begitu banyak kata-kata rindu
Yang tersirat dalam berbagai bentuk perhatian semu
Lalu tergoda dan merasai lagi
Ini salah dan bentuk sebuah kesalahan
Ingin pergi saja
Lantas bercinta bersama Tuhan
Dalam ruang suci terjaga dari jilatan para penggoda

Kesabaran Cinta

Tuhan, salahkah dengan cinta ini?
Selalu berdebar saat didekatnya
Selalu menolaknya walau hanya dusta saja
Gugup lalu tak bisa bicara
Agar tak ada yang curiga melangkah menjauh
Cinta ini nyata adanya
Tapi cinta yang merekah ini belum saatnya
Bersabar dengan keindahan Tuhan
Cinta akan datang saatnya bersama restu Tuhan

Lelahnya Tubuh

Tubuh lemas
Teramat lelah
Serasa tak bertenaga
Memikirkan yang sungguh tak paham
Gagal paham
Salah fokus
Kelelahan tapi tak menyerah
Nutrisi makanan
Vitamin minuman
Tak tahulah
Badan serasa tak berselera
Tak mau lagi terkecoh
Tak mau menyalahkan air mineral
Atau berkata
"Ada minuman mineral ?"

Cinta, Penyesalan

Dulu cinta dikejar
Sekarang cinta berbayar
Nafsu yang telah ditukar
Hasrat yang berbanderol tak cukup telur dadar
Payah
Hanya sekuat itu bertahan dari air bah
Setan telah berhasil membuat sakit parah
Kini menyesali dengan tangis terpatah-patah

Kamis, 13 April 2017

Lauh Mahfuzh Perjodohan

Memajang potret
Menulis kata cinta
Menggebu-gebu kata rindu diumbar
Semua tertuju untuk cinta terlarang
Tuhan tak setuju atas cinta tanpa akad
Menunggulah para pemuja cinta
Bila memang memuja Tuhan penuh kesungguhan
Bila kelak berjodoh maka ketetapan langit tak pernah salah
Semua potret juga kalimat cinta sekarang hanya akan menjadi aib
Ketuklah nurani terdalam
Sentuhlah hati bersama kalam Tuhan
Pantaskah bersujud pada Tuhan bila masih bercanda?
Cinta tanpa ikatan ini seperti pisau bermata dua
Terlalu licin menggelincirkan pada dedosa cinta ini
Pelan namun pasti api neraka mendamba
Sabarilah
Tuhan telah menuliskan perjodohan keTuhanan pada lauh mahfuzh

Sabari Atas Hasrat Tak BerTuhan

Saat cinta mulai lelah
Lantas jengah
Apa yang harus dilakukan?
Sia-sia untuk bertahan
Hasrat yang sedikit usai
Bergegas mencari yang lain berhasrati
Karena cinta yang ini telah menjemukan
Mencari yang lain mungkin sebuah tantangan
Tak pernah berakhir bila terus-menerus hanya cinta penuh nafsu
Dan lalu
Tak tahulah mungkin terasa kering
Mungkin sedikit garing
Kacaunya kata yang semakin tak beraturan
Cinta dan mencinta tak bersesuaian
Masa penantian cinta berTuhan
Sangat kelelahan
Namun jika hati lapang
Maka jalan Tuhan terpasang
Tetaplah menanti dengan sabar
Atas cinta dan menahan hasrat cinta yang kasar

Berpura-pura Saja

Izinkan aku bicara
Sebelum terlambat semua
Segala tentang rasa cinta
Agar semakin jelas serta terbuka
Telah bosan berpapasan namun penuh dusta
Walau memang harus siap berpisah bila saatnya tiba
Sekarang perasaanku padamu sedang mencinta
Terlalu sadis melihatmu di sana
Dan melihatmu dari jauh hanya itu yang kubisa
Gemeretak berdebar bila jujur berkata
Jika kuacuhimu maka itu pura-pura
Sebenarnya penuh kasih serta sayang dalam jiwa
Kukemas saja
Kubungkus dengan secarik kertas emas berwarna
Biarlah memilih untuk diam-diam mencinta
Lebih baik agar bisa memiliki selamanya
Tak ambil peduli bila kau tak jua merasa
Karena cinta tak selamanya tentang bersama

Rabu, 12 April 2017

Berpeluk Hujan Ingin Mimpikanmu

Malam ini hujan deras mengguyur
Hanya ingin lekas tertidur
Hari ini kau datang
Tapi tak kuasa mendekapmu
Setiap kali mencoba dekatimu
Kau berlari lalu menghindar
Senyuman manismu semakin menambah sayang
Dan malam ini berharap dingin memelukiku
Saat tidur nanti berharap kau hadir
Dalam mimpi kumendekapmu
Hujan juga gemuruh menjadi nyanyian mimpiku
Pagi ini bangun dengan perasaan tak menentu
Semalam tak bermimpi

Cinta Temporer

Kenapa cintaku padamu telah membosan?
Padahal dahulu aku yang mengejar saat kau tak mau
Kini saat kau mau, aku yang tak mau
Saat gelora hasratku telah terpenuhi
Saat dirimu menggilai hasrat dan dunia
Aku mulai bosan
Tinggalkanlah aku
Aku ingin mencari percintaan yang lain
Bersamamu telah bosan
Mendapatkan cinta yang lain merupakan sebuah tantangan
Aku tak sukaimu lagi
Jangan paksakan

Minggu, 09 April 2017

Dewa Asmara

Menjalinkan cinta agar semua orang saling mencinta
Menautkan rasa agar setiap orang berpasangan dengan orang yang tepat
Panah-panah asmara terlesatkan penuh kasih
Menghubungkan cinta juga sayang
Tak mudah namun mencinta atas nama Tuhan harus tersebarkan
Seperti bibit tanaman yang disebarkan oleh petani
Begitulah tugas dewa asmara
Bilamana tak ada pertautan atas nama Tuhan
Maka tugas dewa asmara gagal
Dan dewa asmara tak akan pernah bisa mendapatkan cintanya

(inspirasi dari film Thailand "My name is love" )

Tulisanku Ini

Ingin tulis puisi tentang cinta
Tapi sedang muak dengan kenyataan cinta
Tentang mendamba sayangmu tapi tak kuasa
Bicarapun tak pernah kau terlebih dahulu
Hanya aku yang terlebih dahulu bicara
Dan betapa tak pintarnya aku yang menganggap kaupun cinta
Jawaban darimu hanya begitu singkat saja
Tak mudah untuk menepis segala perasaan ini
Lalu untuk siapa puisi-puisi cinta yang kutulis ini?
Kau pasti tahu untuk siapa puisi-puisi kucipta
Sebagian besar terinspirasi darimu

Sabtu, 08 April 2017

Raja Tak Selalu Benar

Walau kau bangun ribuan tempat pemujaan
Tak pernah cukup untuk memperlihatkan hati setan
Keberpihakan pada ketidakadilan
Mendirikan bangunan Tuhan bak upaya cuci tangan belaka
Rakyat jelata sangat tidak bodoh walau dianggap bodoh
Rakyat diam karena ditutup kesempatan kehidupannya
Raja tak selalu benar karena raja bukan Tuhan
Kemana hilangnya nurani yang dulu menempel pada jiwa?
Kebengisan dan senangnya berkuasa telah padamkan nurani
Kebenaran telah hilang dari jiwa
Dan ini bukan tentang iman
Ini tentang kedewasaan dari jiwa raja
Keadilan menjadi sebuah permainan para penguasa
Penegak hukum yang senang bermain dengan perasaan rakyat
Inikah potret keadilan negara yang sentosa?
Kasus-kasus terus dibuat seperti sebuah melodrama
Diapungkan kasus atau ditenggelamkan kasus sesuai kehendak raja
Bungkus saja mayat raja karena hilangnya nurani jiwa

(inspirasi dari film Korea "the client" )

Animasi Hidup

Begitu banyak gambar
Lukisan terus-menerus bergerak tanpa henti
Bak kereta api yang melintas di depan wajah
Maju ke depan di atas relnya
Dan membuat pusing kepala
Ku berdiri tak menatap kereta api yang melintas
Kilatan-kilatan geraknya membuat pening
Walau ku berdiri membelakangi tetap saja terdengar berisik
Dunia ini seperti animasi
Dan kesulitan memisahkan antara imajinasi dan kenyataan
Karena begitu banyak kekacauan dalam kenyataan
Lalu mencoba mereka-reka kesempurnaan hidup dalam imajinasi
Tapi walaupun indahnya imajinasi tetap saja imajinasi
Segeralah kembali dalam kenyataan
Hadapilah bersama keyakinan berTuhan
Suka ataupun duka bertempurlah
Tetaplah bernurani tanpa dusta
Biarkanlah bilamana kenyataan tak seindah animasi
Hidup ini hanyalah animasi hidup bagi Tuhan
Dan kita merupakan atom terkecil bagi Tuhan

(inspirasi dari film Jepang boku wa tomodachi ga sukunai )

Jumat, 07 April 2017

Teluk Hijau

Cinta itu kesabaran
Cinta tak akan lekang oleh waktu
Di dunia banyak orang jahat
Di dunia juga ada orang baik
Cinta tak mengenal rasa adil
Cinta memupuskan rasa keadilan
Karena cinta tak mengenal batasan dan waktu
Cinta tak bisa dibeli dengan uang
Bila cinta bisa dibeli dengan uang maka itu dusta
Cinta bukan dengan sebuket mawar merah
Cinta bukan dengan kue bolu atau sebongkah coklat
Cinta juga bukan dengan merayakan perayaan-perayaan konyol
Cinta itu tentang sebuah pengorbanan
Walau tertancap berbilah tajam besi
Tetap menyayangi
Cinta tidak merusak alam dan tidak menyakiti semua ciptaan Tuhan
Semua materi tak akan pernah membuat bahagia
Lihatlah ada seraut rona wajah penuh takut juga khawatir tanpa cinta tulus
Apalah arti kekayaan dunia bila tanpa setetes air dan udara bersih beroksigen jernih untuk dihirup
Lindungilah semesta
Hijaukanlah teluk hijau dengan cinta tulus
Buanglah ide untuk merusak alam walau ide-ide reklamasi terusung dengan arogan
Berkacalah secara lekas
Karena cinta itu datang bukan dengan bohong serta tipu daya

(inspirasi dari film cina "the mermaid")

Wajah Dewasamu

Sekilas melihat wajah
Sekilas menyerupaimu
Wajah yang tampak teramat dewasa
Wajah yang seolah hilang auranya
Dan menyadari padamu
Kini dirimu berhenti bicara
Semua kataku tak berbalas kata darimu
Kau malah bermain kata sayang dengan yang lain
Iya, aku cemburu
Tapi aku tak bisa apa-apa
Duniamu milikmu sendiri
Aku hanya berharap pada sebuah kepekaan rasa
Ingini berbagi
Balaslah kataku dengan kalimat panjang
Biar kelak kugurat wajah dewasamu dengan tinta emas

Kau Mengertilah Lalu Pekalah

Ingin kunyatakan segenap perasaan ini
Ingin utarakan rasa kasih juga cinta ini
Tapi khawatir kau menolak lalu pergi menjauhi
Kukemas sendiri
Rasa cintaku padamu dalam hati
Walau tak bisa menyentuh
Walau tak bisa berpeluk dalam tubuh
Melihat segalanya darimu yang menyeluruh
Riskan bicara tentang cinta bila melihatmu saja mengucur deras peluh
Dan aku pada kasihmu sangat membutuh

Sedang Sendiri Tapi Tak Sepi

Terantuk
Mengantuk
Malam ini dingin
Asal kau tahu saja yang kuingin
Memang kusendiri
Tapi sungguh tidaklah merasa sepi
Walau banyak yang mendorong agar punya tambatan hati
Tapi seolah rancu berdua bersama tanpa ikatan suci
Jodohku sedang dipersiapkan Tuhan
Bila telah waktunya maka akan diturunkan
Terbaik belahan jiwa akan tiba dari kahyangan
Hari ini walau begitu banyak bujuk serta godaan
Mencoba bertahan
Dalam teguhnya iman
Bersama Tuhan
Menanti jodohku dalam restu Tuhan lalu berikatan

Kamis, 06 April 2017

Campur Rasa

Aku benci
Aku cinta
Aku rindu
Aku lupa
Saat semua rasa bercampur
Saru untuk memilahnya
Teraduknya rasa
Seperti rujak
Seperti es campur
Lalu sengaja diaduk
Karena semakin rasa tercampur
Rasa senang juga rasa sedih tak lagi kentara
Nikmatilah

Selasa, 04 April 2017

Pusing

Kepala ini sakit
Tak tahu kenapa
Setelah masuki ruangan itu
Sungguh ruangan itu jernih
Pencahayaan sangat terang
Ruang yang bersih serta luas lagi lapang
Tak sedang memikirkan cinta
Entah kenapa begitu banyak marah
Cinta yang dahulu ada berubah kelam
Usia telah menjadi pilihan jalan masing-masing
Ruangan itu mungkin sedikit pengaruhi pusing ini
Tapi tampaknya rasa sebal melihat sebuah raga
Dewasa yang seperti sebuah penghormatan
Tai kucing bila dewasa berkaca pada usia
Sebuah kecongkakan
Kepala berdongak
Dewasa membuat terselak
Muka yang terpajang topeng
Laku yang terpancar dusta
Hati yang bening mampu menangkap dusta
Dan pusing tak jua reda
Dewasalah dengan rasa jujur

( Cikampek, Ahad. 2 April 2017, 20:09 wib)

Tak Jua Mengerti

Berenanglah!
Jangan bilang nanti
Karena tinggi badan tak menunggu nanti
Karena tumbuh tinggi ke atas menjulang
Tumbuh tinggi tak ke depan atau belakang
Tumbuh tinggi tak ke samping jua
Tapi tak jua mengerti
Ingin pulang saja
Terlalu pengap
Dada terasa sesak
Begitu kepayahan
Terlalu curiga
Satu-persatu teman pergi
Walau di satu sisi banyak yang menunggu berteman

( Cikampek, Ahad, 2 April 2017. 20:25 wib)

Minggu, 02 April 2017

Hantu

Pekat
Gelap
Sunyi
Sepi
Jalanan lenggang
Udara dingin menusuk badan
Basah sisa reda hujan
Gemericik air tetap menetes perlahan merintik
Waktu seolah melambat
Terlalu pelan mendayu-dayu
Pada rumah-rumah kosong nan berdebu
Pada kebun-kebun rimbun tak terawat
Pada kegelapan apabila cahaya tak menyentuhinya
Pada lorong-lorong senyap lagi gelap gulita
Mereka bertebaran
Mereka berhamburan
Berjalan tapi tak menapak
Melayang ringan tanpa beban
Berwajah serta berbadan sekehendak hati
Mereka memperlihatkan raga tak mengenal hari
Mereka melayang tak mengenal waktu
Terkadang bau kemenyan menyergap penciuman
Terkadang wangi melati menari-nari pada rongga hidung
Terkadang aroma dupa berkecamuk
Mata terbelalak
Mulut menganga seolah terkunci
Kaki tak bisa berlari ataupun melangkah
Jantung berdegup kencang tak beraturan
Sebagian bulu pada tubuh berdiri menegang
Doa-doa atau mantera- mantera tak kuasa terucap
Sejenak lupa dan kegugupan melanda
Kedinginan
Ketakutan
Aroma nafas bau kesesatan
Hitam lagi pekat
Mereka ada dan mungkin sedang bersama kalian
Mereka ada di pojok, depan, belakang, kanan, kiri, atas maupun bawah
Mereka melihat kalian
Kalian tak melihat kalian
Mereka bergentayangan
Lalu sekarang sudah gemetarkah hati kalian?
Mereka nyata adanya
Dan mungkin mereka sekarang sedang bersama kalian

Sabtu, 01 April 2017

Tak Menyesal Menjadi Kalian

Bila kini harus kuberjuang demi kalian
Aku tak menyesal
Mungkin persembahanku demi kalian tak pernah cukup
Jiwa ragaku tak pernah cukupi pengorbananku atas kalian
Kalian teramat berharga
Pembalasanku tak pernah cukup
Kini bila harus kuberjuang
Maka kuberjuang
Walau teramat lelah
Walau terkadang capai
Dalam belaian Tuhan sandaranku
Kuatkanlah dalam perjalananku

Hujan Sabtu Sore

Hujan sore hari
Hujan pada hari Sabtu
Semoga hingga malam turunnya
Semoga seluruh alam terberkahi
Tiada yang kecewa pada hujan Sabtu sore
Bila udara bertambah dingin maka biarlah
Bila nanti terhangatkan maka datanglah
Sungguh yang dinanti hanya keselamatan semesta
Bila hujan hingga malam berharap saja pada nyenyaknya tidur
Bila hujan hingga malam berharap tetap bersujud tak terlupa

Bertubi-tubi Rasa

Semalam enak
Semalam nikmat

Hantaman rasa menghujam bumi
Tak mau lagi terus berkubang dosa
Rancu serta topeng yang ditampakkan

Terlalu lelah tertawa sendiri
Terlalu penuh tipu saat berpura-pura bahagia

Bertubi-tubi perasaan
Saat dilema melanda
Memilih rasa baik atau rasa tak baik

Walau kenikmatan menjalar di badan
Rasa yang tak baik harus dimusnahkan

Dan ini begitu tak mudah
Memberangus rasa yang tak baik

Mencemburuimu

Cemburu
Kau tulis lirik lagu tentang dia
Kau tulis sajak indah tentang dia
Kau cipta lagu kasihmu pada dia
Kau selalu ada waktu pada dia
Cemburu
Perhatianmu pada dia lalu acuhkanku
Perhatianku malah kau anggap angin lalu
Remuknya hatiku
Walau mencoba sembunyikan lara dihadapanmu
Kau sedang penuh mencinta kepada tambatan hatimu
Cemburu
Tak hendak memaksa
Kepada kasih juga cinta
Biar waktu yang memberi makna
Ada aku yang akan selalu menjaga
Sebuih rasa walau kau lihat sebelah mata
Mencemburuimu atas tak sayangmu padaku

Pencuri Yang Sebenarnya

Pencuri yang mengambil sesuatu diam-diam
Tanpa kehormatan terus berbicara mengenai kehilangan
Menyembunyikan fakta yang sesungguhnya harus terpaparkan
Hati yang baik kini telah berubah menjadi suatu yang kejam
Penguasa yang telah menjadi pemberi suaka
Hati yang dulu condong kepada sesama
Tapi kini malah terbalik 360 derajat
Hati yang kini menjadi pemilik nafsu penguasa yang sesat
Pencuri kebaikan serta ketaatan seseorang
Penyembunyi dan tak hendak mendukung yang tertindas
Hati yang hitam lalu para setan-setan telah bersarang
Mulut yang tak mau terbantahkan dan selalu pedas


(Cikampek, 28 Maret 2017, 11:28 wib)