Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Selasa, 29 Maret 2016

Cintai Tuhan Tulus

Ingin mengenal cinta
Tapi tak begini

Ingin mengenal sayang
Tapi tak begini

Kasih juga rindu yang tak pernah pantas saat ini

Maafkan aku, Tuhan
Dalam pemujaan kepada-Mu masih berharap cintanya

Dan hanya duduk saja di dunia
Bila tak berTuhan untuk apalagi hidup ini?
Menunggu kematian yang entah kapan datangnya
Dan seharusnya pemujaan pada Tuhan harus tulus

Mencintai namun hanya diam
Menyayangi namun hanya diam
Tak bisa berbuat sekehendak hati
Coba patuh pada Sang Maha Berkehendak

Senin, 28 Maret 2016

Kata Kangen

Rindu terpendam mengendap
Yang dirindukan tak merasa cinta
Hati menjerit tapi tak bisa berbuat apapun

Rindu saat berbincang
Tapi kini tiada keberanian untuk memulai
Dirinya yang membuat jarak

Mencintai dari jauh
Kangen dalam diam

Kata kangen dalam bicara tapi tak berani memulai

Hasrati Tubuhku Lagi

Ini cintaku yang sedari dulu tak berubah

Ini rinduku
Ini ragaku
Tubuh yang sekarang seperti yang kau mau

Kapan kau datang?

Rengkuh dalam hasrat yang belum tuntas
Rindu padamu
Seluruhnya untukmu

Terima Kasih Mengenalnya

Tidurlah cinta
Tak usah memaksa
Biarkan tertutup sejenak mata
Esok menjadi semangat terjaga

Tak ada tanya
Hak dirinya semua
Bermimpilah tentangnya
Bila tak mau menjadi impian maka tak mengapa

Dirinya indah terasa
Hati senang membuncah terasa
Namun sungguh tak mau membuat luka
Cukup saja lalu biarlah cinta bekerja
Bila memang tak ada cinta maka cukup melihatnya bahagia
Bicaraku cukup tentang cinta
Dirinya tak kunjung merasa
Aku menunggu saja

Karena cinta tak bisa di paksa
Aku menyayang dalam pandangan pertama
Gemeretak hati ini maka berilah percaya
Malam menjadi hening lalu bisu meraga
Seolah diriku rela terdua
Sembunyikan cinta dari dunia
Cinta ini milik kita
Hasrat memadu untuk saling bercinta

Relaksasi Amor

Rangkul dalam gelisah
Elegi aksara tak terbaca
Hempaskan cinta karena rindu tak menjelma
Ada diam dalam rasa
Nama yang hanya menjadi gumaman semata

Ambil sejumput rasa dalam jiwa
Nilai rasa akan perlahan menjadi bubuk cinta
Awan menghitam akan berangsur menipis indah
Nyiur melambai dedaunan menjadi kesejukan alami
Damai dalam kata maka bersabarlah para pencinta
Ajari tentang nilai tulusnya suatu percintaan

Memberi Lalu Lupakan

Lihatlah yang terjadi

Semua biaya yang dikeluarkan harus berbalas
Bukankah suap dan sogokan terlarang Tuhan?

Beramai-ramai mengucilkan yang tak disukai
Mencari kelompok lalu bersatu atas nama benci

Saat ingin mengambil balas jasa atas segala pemberian
Setan-setan bertepuk tangan di pojok ruang jiwa
Teriakan lalu sindiran keras menghinaymenghina yang terbenci

Saat hasutan menjadi juara
Saat pemberian harus segera dibalas dengan penghormatan
Nilai pamrih telah tercela

Memberi itu harus seperti buang ingus
Buang lalu lupakan

Mengasihimu Yang Terdalam

Ach, mungkin dia tak rindu jadi tak menyapa

Berharap kasih padamu satu hal yang tak mudah
Dirimu yang tak pernah rindu walau diriku selalu
Dirimu yang telah menyatu walau diriku rela di duakan

Dirimu kucintai
Dirimu kuhasrati
Masihkah tak mengerti juga?

Hempaskan penungguan di malam ini pada mimpi
Potretmu tak pernah nyata kumiliki
Potretku telah kurelakan padamu

Diriku yang terlalu cinta hingga tak berani menyapa
Ada cintaku padamu
Sentuhlah ragaku walau sejenak dalam impian

Memasrahkan segalanya padamu
Diriku terlanjur mencinta walau tak pernah tahu dirimu
Kuikuti kata hatiku dalam mencinta

Mengasihimu dalam bentuk yang terdalam

Hak Kecintaanmu

Belum bisa tidur walau kantuk meraja
Hatiku yang belum tersentuhi olehmu
Hakmu dalam urusan menyayang
Hakmu walau telah kumeminta
Hatimu milikmu maka jernihkanlah
Hatiku yang mencintaimu
Hatimu adakah merindu padaku?

Hak Kamu mau beri atau tidak

Sabtu, 26 Maret 2016

Tadabbur Cinta

Apakah memang harus memiliki percintaan saat ijab kabul belum terucap?
Duniapun berkata miliki kekasih suatu hal kewajaran
Lalu di mana batas-batas cinta?
Dunia berkata cinta ini cinta atas nama tuhan
Selaksa bicara yang paling benar saja
Dalam ilmu Tuhan tiada cinta bilamana tiada mahar yang terbayar

Menghujat lalu menghina dengan sejuta celaan saat diri coba berTuhan meneguh
Mencoba tutup kuping menutup hati atas hinaan itu
Bertahan tanpa cinta karena mencobai Tuhan dengan kesungguhan

Ungkapan-ungkapan percintaan lalu sentuhan-sentuhan membangkitkan rasa
Jangan pernah terpikirkan bahwa agama hanya dijadikan bahan lawakan
Agama itu suatu pilihan maka jalani tanpa banyak ragu

Mencintalah di saat yang tepat
Kagumilah sebatas dan sewajar mungkin
Menanti waktu untuk saling berkasih juga bercinta atas restu Tuhan

Sekelumit tadabbur cinta ini semoga mencerahkan

Sejatinya Pada Tuhan

Dan mulai lelah
Serasa tak digubris semua kata
Tak bisa acuh untuk tak melihatnya
Karena terlanjur telah tersemai mencintainya
Tak mudah berjalan tanpanya
Berserah pada Tuhan
Mencinta Tuhan saja untuk kesejatian cinta

Menyilangkan hati karena berkeras menolak tak cintaimu lagi
Tapi sungguh terasa tak mudah lenyapkan cinta kasih yang terlanjur bersandar
Hanya Tuhan menjadi tempat merintih dengan berbagai kesakitan
Terus menggapai kesejatian cinta Tuhan agar lupakannya

Senyummu Itu

Dan menegurmu saat bersua
Senyum yang kau berikan melelehkan jiwa

Warna coklat seolah indah terlihat
Tapi tak berdaya untuk memeluk erat

Kau terdiam tak berkata
Walau telah kuberikan sejuta sinyal cinta

Kau tak bergerak
Tak berselera padaku yang tampak

 Bicaralah
Segera katakanlah

Tuliskan bahwa kau sayangiku
Aku yang telah lama menunggu

Baper

Terbawa perasaan
Segala bentuk katamu
Segala bentuk sentuhanmu
Bagimu mungkin segalanya hal yang biasa kau lakukan
Tapi bagiku membuat cinta semakin dalam padamu

Terbawa perasaan
Senyummu padaku
Sentuhanmu padaku
Sapamu padaku
Segala perlakuanmu membuatku melayang ke langit ke tujuh
Otakku limbung tak jernih

Hanya satu kalimat kunanti darimu
Kau mencintaiku
Jangan biarkan diriku terus-menerus terbawa perasaan

(catatan : baper = terBAwa PERasaan)

Jumat, 25 Maret 2016

Ampunilah

Dosa dan berdosa lagi
Seperti tak pernah belajar

Ampun dan mohon ampun lagi
Tuhan Maha Pengampun

Hanya mau jauhi dosa-dosa
Semua kata kasar dan busuk
Semua perilaku yang sasar
Berbaju tapi tak berbusana
Lekukan tubuh membuat semua mata melihat
Beribadah tapi selalu haus pada puji manusia
Tak lapang dada karena jiwa masih kotor

Dosa-dosa dan terus berdosa
Berkasih sayang tak menyebut nama Tuhan

Dan tobat bak orang dungu saja
Lalu ulangi tindakan yang sama
Tak berotak saja

 Inginkannya
Tapi terbentur hukum Tuhan

Bertahan dan menahan
Semoga Tuhan menguatkan

Cinta Berkelas

Tak mau melepasnya tapi tak mudah milikinya

Begitu banyak cinta terhampar di dunia
Namun tak mudah mendapatkan cinta yang berkelas
Cinta tersenyum pada dunia dan jiwaku nyaman
Saat berpapasan juga melihat cinta ada berdegup dalam hati
Tapi tak mudah sekali lagi dapatkan cinta berkelas

Seolah cinta mempermainkan jiwa
Saat tak berhasrat cinta seolah mencumbui
Saat ingin berhasrat cinta menjauh
Karena tak mudah untuk cinta berkelas

Bila bisa tertulis pada garis takdir maka ingin bercinta denganmu
Cinta berkelas terkadang perlu kerja keras

Minggu, 13 Maret 2016

Rasa Terlarang Tak BerTuhan

Masih mencintai
Masih menyayangi
Namun entah kapan memiliki

Tak mau menghapus segala rasa
Walau rasa ini salah terasa

Bila cinta ini tak layak mengapa rasa ini bersandar?

Tiap hidup ada ujian bagi orang beriman
Cinta pada Tuhan harus terujikan
Kalahkah pada cinta untuk dunia?
Atau berusaha sekuat tenaga memutus cinta tak berTuhan?

Dalam rindu mencinta tapi menahan
Menjaga tulus mencinta pada Tuhan semata

Basah mengguyur setiap tubuh
Resah menjalar setiap ruh
Serasa tak melangkah tapi berjalan
Serasa tak bernyawa tapi bernafas/
Ada kegundahan pada cinta yang terlarang

Hakikatnya tiada cinta sebelum berTuhan
Bilamana mencinta sebelum berTuhan itu hanya nafsu sahwat dunia
Dan coba meredam walau tak mudah
Dalam diam coba meneguh dan bersabar

Hanya ingin mencinta dan menyayang atas nama Tuhan

Melawan Para Penghalang

Saat memilih jalan Tuhan banyak aral
Pandangan sinis juga hinaan menjadi makanan membiasakan hari
Kawan bahkan keluarga menjadi ujian keTuhanan
Ujian bagi manusia beriman sebagai pembuktian pada Tuhan
Tangguhkah dalam berTuhan?
Atau berTuhan hanya di jadikan senda gurau belaka?

Fokus pada Tuhan
Biarlah dunia menilai semaunya asal Tuhan bersama jiwa

Jadikan pemujaan pada Tuhan dan sabar menjadi senjata jiwa
Bentengi nurani dengan iman setebal semesta
Lakukan terus kebaikan berTuhan secara konsisten

Jangan pernah lelah
Karena Tuhan bersama manusia-manusia yang sabar

Tuhan Tak Meninggalkan

Haruskah lelah berTuhan saat tak berpeluk rasa senang?
Langkah-langkah yang berat pada pesujudan
Sungguh capai tapi tak lantas hendak menyerah
Walau susah untuk pemujaan tapi berTuhan pantas dilakukan

Saat teguran tak berbalas sapa
Apalagi menyatakan rasa cinta
Satu titik terbersit lelah mengejarnya
Lalu bertanya kembali hidup ini semata untuk apa?

Biarlah dirinya diam saat kusapa
Asal Tuhan saja tak acuhkanku

Biar dirinya tak jua nyatakan cinta
Asal Tuhan saja selalu menjaga dan mencinta

Dirinya sadarlah atas semua sapaku
Dalam memuja Tuhan menyebut dirinya dalam dedoa

Cintaimu Laksana Immortal

Kenapa tiba-tiba mengingatmu
Malam ini selepas sore petang menjelang
Bibir mendesah lirih "sangat inginkanmu"
Hanya mau tubuh ini immortal
Tubuh yang tak lekang oleh waktu
Tubuh yang senantiasa menyayang dan berpeluk erat

Mencintaimu yang teramat pelik
Cintaimu terhalang batas nan curam
Menginginkanmu bak berharap tubuh yang immortal
Hanya terpaku melihatmu tanpa mampu menyapa

Jalan Tuhan Menerjal

Saat putih menjadi hitam lalu semuanya berubah cepat
Segalanya nampak tak mudah
Berjalan tak sesuai aturan dengan Tuhan
Kegamangan merusuki pada sukma
Beranjak dewasa tak selalu seimbang dengan laku
Terkadang anak kecil bisa bertindak lebih dewasa

Tiada terlambat untuk berbenah selagi nyawa masih ada
Berjalanlah mendekat pada Tuhan

Jalan Tuhan dalam penjagaan diri membuat nyaman
Walau memutus sesuatu yang indah

Tuhan Maha Tahu

Minggu, 06 Maret 2016

Amarah Bukan Lalu Pergi

Kabur dari rumah saat terbentur kata dengan orang tua menjadi sebuah ide gila
Lupa saat tertawa renyah bersama orang tua
Lupa saat merajuk minta benda kesayangan
Lupa saat lapar juga haus lalu semua hidangan telah tersaji
Lupa tatkala hari bersekolah segala atribut disiapkan

Di sekolah bertemu semua kawan
Lalu jenis pertemanan macam apa hingga membuat ide konyol itu ada?

Semua manusia miliki rasa maka saling empatilah
Orang tua hanya luapkan kasih dengan rasa yang beda
Berkacalah pada cermin hidup
Goyangkanlah jiwa kesadaran kehidupan

Dalam Tuhan ada damai
Dalam buai orang tua ada misteri cerita tiada henti
Hidup ini pembelajaran
Pada jiwa-jiwa orang tua maka terlahirlah diri ini
Bersyukurlah miliki orang tua
Singkirkan ide gila untuk pergi dari rumah
Berkacalah pada cermin nurani jiwa

Sabtu, 05 Maret 2016

Diammu Melukakan

Aku ingin pulang
Tak betah tanpamu
Tak ada kenyamanan tanpamu
Hanya ingin pulang saja
Lalu bermimpi tentangmu
Karena realitanya dirimu bak oase

Sepertinya kau tak mengerti jika kucinta
Obrolan ringanku
Tatapan mataku
Tak cukupkah pertanda cintaku?
Atau memang ternyata kau tak cintaiku?
Jangan katakan tak cintaiku

Diammupun telah membuat luka

Iman Teramat Berharga

Tuhan
Hari ini dan seterusnya aku butuh Kamu
Dunia yang membuat resah pada jiwa

Terbatuk saat menyebut nama-Mu
Langkah gontai terseret menuju rumah-Mu
Aku yang terus memaksakan diri untuk teguhi iman
Kemalasan menjadi tombak iblis serasa memaku kencang di badan
Aku bersedih
Aku tak bisa berkata apa-apa lagi
Aku membutuhkan Tuhan

Bila ini menjadi perjuanganku maka kuatkanlah
Tak mau terpelanting pada laku sesat iblis
Malam yang semakin larut berteman keresahan
Iman yang kencang dipertahankan terkadang bergoyang
Tak bisa sendiri karena butuh penyemangat dalam berTuhan
Aku membutuhkan Tuhan
Bantulah jiwa ini yang meraba dalam pekatnya perjalanan

Selasa, 01 Maret 2016

Tak Layak Terjalin

Mencintamu tapi tak bisa
Menyayangmu tapi tak bisa
Adakah kau rasakan hal yang sama?

 Bukan rasa tak bisa
Tapi rasa ingin mencinta dan menyayang
Adakah perasaanmu itu untukku?

Tuhan
Sungguh rasanya tak kuat tapi harus bertahan
Mencintamu tapi tak layak bersama

Seperti kesombongan yang tengah meraja
Membutuhkanmu tapi angkuh menggeleng saat sedang dekat denganmu
Berpura-pura tak butuhkanmu padahal tubuh mencanduimu

Sadar pada hasrat yang menggebu
Cinta kasih padamu sangat tak layak terjalin
Inginkan kau nyatakan rasa sayang karena aku telah jengah


Lama Mengejar Kecintaan

Angin hembuskanlah padanya tentang kecintaanku padanya

Beberapa hari ini selaksa malas menjalari badan
Tak hendak cepat meninggalkan tempat tidurku
Ada bayangan pelukannya tertinggal di sana
Semua rindu dan segala cintaku tertuju padanya

Dan aku lemah tak berdaya
Akankah memeluk lalu bercinta dengannya membunuh kemalasan ini?
Tak tahulah
Dirinya yang terpisah oleh sekat

Dirinya bak benda mewah
Dekat namun susah terasa
Pada desir angin kupercayakan cintaku padanya
Pada guratan malam berharap hatinya resah lalu memimpikanku

Sudah cukup mencarinya
Aku lelah dalam pengejaran