Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Minggu, 29 Juni 2014

Tuhanku Engkaulah Penjaga Rasaku

Tuhan, sampai berapa lama rasa ini mengendap di jiwaku
Rasa yang membara di dalam dada

Tuhan, inikah ujian dari-Mu ?
Rasaku atas Padanya

Berdamai atas rasa iniku
Ujian ini aku terima

Terkadang merasa tak kuatku
Dalam damai Tuhan coba melangkah bersama-Nya

Walau langkah yang kuhunus terseret tertatih menuju
Ijinkan aku damai dalam kasih Tuhan bersama

Hasrat padanya yang semakin terus berpacu
Pasrah pada Tuhan dalam lemah pada jiwa

Tuhan, lindungilah aku
Jagalah dari hasrat sesat yang merancu api neraka


Maaf Atas Duluku Padamu

Bila cintaku padamu hanya berupa nafsu sesat maka lenyapkanlah
Bila cintaku padamu hanya berupa sekedar rindu berhasrat maka lenyapkanlah

Aku mau menyayangmu karena Tuhan

Maafkan atas lakuku padamu dulu
Maafkan atas hasratku padamu dulu yang terlalu menggebu

Aku masih menyayangmu tapi aku takut Tuhan

Berharap Tuhan lenyapkan saja rasaku karena ini nafsu sesat
Berharap Tuhan ampuni atas salahku padamu yang berhasrat

Maaf atas duluku padamu

Maafku padamu
Maaf bila tak kunjung dan tak berani bertemu

Maaf atas duluku padamu


Racun Yang Mencanduku

Dunia tertawa karena aku yang masih tertuju padamu
Aku mengerti akan rasa lemah ini
Lemahku ini karena terus ingin bersamamu

Dirimu yang tiba-tiba pergi dan menghilang entah kemana
Haruskah aku berlari menuju tempatmu ?
Haruskah aku mengetuk pintu rumahmu dan bertelanjang ?

Aku tak mau gila tanpamu
Aku mau hidupku terus bergerak
Namun aku tak kuasa bila hati dan otakku terus tertuju padamu

Apa ini ?

Racun dunia yang terus didesak setan untuk ditunaikan

Hasratku Belum Padam Padamu

Akankah dia kembali ?
Redakan rasa hausku ini
Dahaga telah lama

Mendamba akan sentuhanmu
Dan aku belum terbiasa melupakan pada pelukanmu
Datanglah kau dengan bergegas

Datanglah kau karena aku mendamba
Rengkuhlah aku dalam tubuhmu lagi seperti pada lawasnya masa
Seperti dulu saat kita saling melepas rasa lalu saling menghasrati

Satu hasrat padamu yang belum padam

Sabtu, 28 Juni 2014

Kontemplasi Diri

Dalam damainya hati
Dalam gejolak batin yang tak pernah mati
Perjudian hidup tak pernah berhenti
Goda-goda iblis yang sakit menguliti

Melangkahku dalam terkadang lelah
Mencoba berdamai dengan dunia yang benar dan salah
Terjatuhku tersasarku bahkan sampai jalankupun di papah
Segala kondisi pernah

Aku yang terlampau memujamu
Aku yang terlampau jauh menepikan Sang Satu
Ampunilah aku
Jagalah aku

Sabtu, 21 Juni 2014

Jangan Aku

Jangan pernah berkawan dengan aku
Aku tak suka akan diriku

Jangan pernah menyentuhiku
Karena bila tersentuhi maka setialah aku

Jangan pernah menyukaiku
Karena tak pantas disukai diriku

Aku tahu siapa diriku
Aku paham lemahku

Iblis jangan ganggu aku
Tak layak bila aku di ganggu

Setan, jauhi aku
Aku masih miskin ilmu

Lemahku Atasnya Karena dia

Sangat tak adil bila menyalahkan dia atas lemahku
Namun inilah dunia
Dan inilah hidupku

Lemahku atas rasa padanya karena dia
Seharusnya dia menjaganya agar aku dapat memeluknya lebih lama
Bila aku menjadi diam pada dia
Rasakanlah

Sabtu, 14 Juni 2014

Aku Rindu Amor

Luka yang kurasakan tanpamu semakin menjadi
Perih terasa hingga kedalaman hati
Sakit yang tak hilang walau sambil berlari

Hidupku seakan berhenti tanpa kau di sisiku
Malamku semakin bertambah sepi tanpa pelukanmu
Hariku terasa redup tanpa kedatanganmu

Datanglah melalui pintu gerbang itu
Pintu yang kau lewati selalu
Dan di dalam aku setia menunggu

Datanglah kamu
Dan kumohon kita tak lagi melepaskan ini rindu

Jumat, 13 Juni 2014

Aku Tertawa Berbalut Pilu

Dalam sedih masih sendiri
Gontai melangkah tanpa genggaman tanganmu
Menangis sudah kering air mata ini
Tidur malam yang sekedar menghabiskan waktu

Bercengkrama dalam tawa yang hambar
Berbicara dengan hati yang pilu nan tertahan
Masih coba sembunyikan kedua mata yang nanar
Ingin bersama dunia tapi haruskah melepas Tuhan ?

Senin, 09 Juni 2014

Seperti Menikmati Ceritamu

Seiring masa berganti menyisakan kerinduan
Aku tetap diam di sini setia menanti walau dalam ketidak pastian
Hampir saja aku hilang kendali keTuhanan
Ingin rasanya aku berlari dalam nyamannya pelukan
Dalam diam kau masih di pikiran

Matinya langkah hingga kau tak pernah datang lagi
Anekdot dan humor tak mampu bahagiakan diri
Roda waktu bergulir bagai tajamnya perigi
Diamnya aku yang ingin dirindui
Hitamnya rasa seolah aku tak peduli lagi
Isilah setiap celah kosong hati ini
Kau akan segera mengerti
Agama selalu akan di ikuti

Celah kosong dalam hati ada iblis yang mengintai
Akhir hidup tak mau terus berandai
Nominal dalam logika serasa badai
Dada terasa sesak bila kau terlihat capai
Ruang sisi hati ingin segera menggapai
Aku menunggumu sampai tertutupnya sang tirai



Minggu, 08 Juni 2014

Aku Rindu Agresifmu

Aku ingin pelukannya
Aku ingin sentuhannya
Aku rindu padanya
Aku sangat sayanginya
Aku mendambanya

Rindu dirinya yang membuat otakku tak henti pikirkannya
Rindu dirinya yang membuat hatiku setiap masa menahan rasa
Rindu dirinya yang membuat jalan hidupku bergerakpun tak kuasa
Rindu dirinya ibarat candu yang mengalir dalam raga
Rindu dirinya yang pergi begitu saja

Abadi sukmaku memanggilmu
Arah semestaku mauimu
Asap sihir dukun tak mampu lenyapkan rindu padamu
Agendakan dirimu untuk segera datang padaku
Aku mau selamanya hasrat kita beradu

Sabtu, 07 Juni 2014

Aku Zahid Inginkan Habib

Antara ada dan tiada berharap pada kasih sayang kita
Hancurkan semua tapal batas bila saling mencinta
Mimpikan segala hayal keindahan dunia agar dapat saling bersama
Aku tak sanggup bicara bila harus berhadapan padamu jua
Detik-detik waktu terus berlompatan namun sayang ini tak terganti oleh masa

Zaman terus berganti begitupun rasa cinta tapi tidak dengan rasa cintaku
Uap panas tak bisa lupakan kecintaanku
Letusan gunung tak bisa melenyapkan besarnya rinduku
Filantropi hanya itu kemauanku
Ah, desahan-desahan panas terus meronta di dalam kepalaku
Nilai ketulusan di pandang sebelah mata oleh dunia para tamu

Ibadah yang tercurah seakan belum cukup melegakan
Zamzam tak sampai ke tempat para pendosa tak berTuhan
Zalim yang masih di badan
Urungkan karomah dari Tuhan
Letih menantimu yang tak kunjung datang di haribaan

Hatiku ingin bersamamu
Aku mencoba zahid tanpamu
Quran semoga melapangkan jalanmu dan jalanku


Semilir Angin Waktu

Sempatkan untuk memikirkanku dalam hari-hari sibukmu
Ambillah segenggam kerinduan untukku
Nama-nama kalian tertemali erat pada dadaku
Goyahkan rasa benci bagi kita waktu dulu
Gaungkan rasa kasih juga sayang antara kita itu
Ada rindu terdalam pada jiwa-jiwa yang haus pelukan itu

Asa yang membumi ini tentang sejatinya pertemanan
Nikmati saja hari ini saat masih ada kebersamaan
Gembiralah lalu tertawa tanpa kesedihan
Garis yang selalu ada pada kebersamaan ini yakni kesenangan
Ilusikan dan hanyutkan di Citarum rasa kegelisahan
Tak usah ada airmata dalam perpisahan

Waktu yang akan membuktikan kesejatian perkawanan ini
Impian-impian terbaik kita harus terwujudi
Gunakan kesempatan dari Tuhan dengan bijaksana dan sadar diri
Usahakan yang terindah demi berhasilnya cita diri
Nyanyian kisah termerdu saat bersua nanti
Ada banyak cerita kehidupan dan memori indah yang terbagi kelak di masa dewasa nanti


Jumat, 06 Juni 2014

Rembulan Akankah Ada ?

Rasa yang membakar terasa panas dalam jiwa
Angkasa raya nun jauh membentang meluaskan cinta
Pasrah akan takdir yang mempertemukan saat berjumpa
Lirih pelan aku menyebut namamu saat bersua
Ingin dekat denganmu tapi tak mau kau bersedih dan lara

Aku bergetar tertahan bila melihatmu
Banyak rasa berkecamuk di dadaku
Dunia yang biasa menjadi megah kala melihat senyummu
Untuk mengungkapkan rasaku sungguh pelik padamu
Lebih baik melihat dari jauh kagumimu

Aku ingin pelukan hangat bersama
Zig-zag hati yang terus mencari berkelana
Intimi ragaku saja rasai hatiku saja
Sungguh aku terhadapmu bak simalakama

Hasrat Manja

Hantui perasaanmu tentang kecintaan pada dunia
Ingini segala wangi harum aroma surga yang fatamorgana
Zamrud, berlian, intan, permata, emas dan semua kecintaan pada harta juga manusia
Kelemahan nafsu dunia yang dihembuskan setan sang penghuni abadi neraka
Yakinkah dengan memuja dunia lalu meniadakan Tuhan maka bahagia akan di dapat ?

Merendahlah di hadapan Tuhan
Akuilah bahwa diri berbalut banyak dosa
Damailah dalam tobat ampun kepada Tuhan
Jangan memuja dunia secara berlebihan
Agungkanlah nama Tuhan lalu hasrati Tuhan dalam kehidupan duniamu 

Rabu, 04 Juni 2014

Otakku Saat Bersamamu

Sebenarnya aku tak menyukai hitamnya kata
Namun sekarang hanya ini yang bisa terkata

Memang terlalu berlebihan kehilanganmu membuat hariku kelabu
Tapi bersamamu dahulu hanya hati yang bahagia tetapi tidak dengan otakku
Otakku saat bersamamu seolah tak bekerja
Karena hanya hatiku yang gembira saat kau sentuhi sekujur raga

Tapi kini saat kau pergi
Aku sepi
Hati merintih
Tapi otakku seakan tak mengenal rasa sedih
Tapi otakku selalu memikirkanmu
Hati yang kupaksa agar mengingatmu tak selalu

Nafsu yang berkumpul di jiwa
Otak yang selalu memberi logika

Lelah
Aku takut bila kalah

Jangan biarkan aku memilih
Antara Tuhan dan kekasih

Jangan biarkan aku menangis
Aku manusia yang terkadang tergoda oleh iblis

Tuhanku,
Berikan aku kekuatan
Tuhanku,
Walau tanpa hadirnya tetapkan keteguhan berTuhan

Dalam Menantimu

Dalam sepi masih ku sendiri
Dalam sendiri masih ku menanti
Dalam menanti masih ku tanpamu
Dalam tanpamu maka aku berkalung rasa sepi

Atribut Desaku

Aku mungkin tak sempurna membuatmu bahagia
Qudsi dalam berkata tanpa dusta dan tanpa berkata kasar
Sebarkan pada dunia tentang pertemanan kita
Hadirkan pelangi nan berwarna saat kita bersua dalam kata
Atribut desa yang kupakai hanya bersahaja tanpa kilauan arogan

Dalam sepi menanti datangnya gelak tawa dalam kata
Ingin terus berbagi cerita denganmu
Masihkah kamu setia mendengarkan segala kisahku ?
Atribut desa masih aku aku sandang pada badan
Sungguh sunyi tanpamu karena aku merindu berbincang segalanya denganmu