Semalam satu pengalaman
Bak simalakama termenung memikirkan
Penuh gairah nikmat saling memberi hangat
Tetapi satu sisi keTuhanan serasa tersengat
Berteriak dengan kencang "dia yang dizalimi"
Pada kenyataannya dialah yang menzalimi
Berteriak dengan lantang "dia yang selalu dipersulit untuk kebutuhannya pada semua masalah"
Bak tak miliki cermin karena kenyataannya dialah yang selalu mempersulit semua urusan manusia serta tak mau kalah
Serasa ingin menjelma menjadi badut lalu berbagi canda serta tawa
Sembunyikan tangis dalam kepura-puraan bahagia
Melihat dia yang begitu keji
Dia yang bertingkah seolah lupa mati
Hari ini bercuaca terasa dingin
Tak sekalipun terbersit menumpuk materi dunia juga banyaknya rasa ingin
Tak pernah ingin menjadi terang bak bintang
Hanya ingin menjadi orang baik dan melihat semua dari belakang
Dia yang bertingkah arogansi
Dia yang bayangannya terpantul di atas air sedang tertawa dan menari
Dia yang berlaku sewenang-wenang
Dan itulah yang menjadi pembeda diri ini dengan sang bayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar