Aku mencintaimu bak seraut senja nan elok di ujung ufuk
Jatuh cintalah padaku sebelum duniamu dan duniaku berubah
Hatiku telah takluk
Dirimu yang telah mencengkram bak aliran darah yang memerah pada celah-celah teluk
Ucapmu rindu
Tetapi palsu
Ucapmu ingin berjumpa
Tetapi hanya berkata
Tak sedikitpun ada ruang juga waktu untuk bersama
Berbagi rasa, hanya kita berdua
Kamu hanya berbagi harap palsu
Semua inginmu hanya penuh rasa palsu
Terjebak pada dilema
Menantiku atau pergiku pada janji bersua?
Kutahu, dirimu penuh aroma
Begitu banyak padamu yang jatuh cinta
Aku hanya sekedar masa lalumu
Mungkin telah melupamu
Ingin cinta
Walau hanya sedikit masa
Kini kau berbeda
Kini kau telah dewasa
Kini telah banyak kau tebar cinta
Kini aku hanya sebatas doa
Untuk apa bertemu
Bila tak bisa memelukmu
Untuk apa berjumpa
Bila hanya tak ada cinta
Merelakan
Karena cintaimu tak akan bisa balas terberikan
Sudahi
Cintaimu cukup sampai di sini
Pergilah rasa!
Pergilah cinta!
Kau bukan untukku tercipta
Kau hanya sebuah rindu yang tak bisa kurasa
Diammu sebuah tanda
Diammu tegaskan tak ada cinta
Aku yang senantiasa jatuh cinta
Cinta sejak dulu hingga kini tak bergeser pada jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar