Serba terburu-buru dalam ruang berlangit
Tak nyaman dan tak ada kenikmatan terasa
Nafsu yang memburu seperti seorang pemburu di hutan belantara
Dirimu yang bergerak tak berselera
Diriku yang mendamba hingga nyeri tulang iga
Rasamu sungguh tak bisa kuterka
Seperti biasa dirimu menyembunyikan segalanya
Suatu harga yang memang membuat terbelalak kedua mata
Dan menyakini semua ada waktunya
Karena memang kesabaran itu tiada batasnya
Seharusnya mencari sebuah ruang agar kita berdua dapat bercengkrama
Namun seolah ruang tanpa langit telah terisi para penghuni
Kita berdua hanyalah insan yang mencari celah dan kesempatan
Berikanlah sebuah ruang tak berlangit bebas
Maka kita berdua dapat menggapai hasrat hingga terpuaskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar