Serasa lupa jadi manusia
Serasa lupa caranya berpesta
Teman yang berpura pikun tentang kewajibannya
Keluarga yang banyak teriakan dalam bicara penuh emosi
Dunia dalam penglihatan sedang tak memihak
Serasa lupa caranya bahagia
Serasa lupa caranya tertawa
Teman sejati hal langka dalam dunia
Teman kala gemilang harta berjejer di depan pintu
Teman kala duka rumput di halaman rumah tak pernah terinjak siapapun
Ada sesak pengap dalam dada
Ada airmata menuju tangis yang tertahan tak kunjung menetes di kedua pipi
Serasa duka selalu menghimpit
Serasa Tuhan menjauh
Serasa perasaan jiwa yang kecil
Serasa lelah
Serasa hanya sekedar serasa
Benci menuruti serasa penuh kemurungan
Serasa akhirnya benci dengan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar