Brengsek apa yang telah kulakukan
Menghancurkan dia yang punya masa depan
Maaf tak sengaja tak kuat menahan gelora yang membara
Hampir saja terjerumus bila ia
Iya pasti bila dia tak memutuskan keluar
Kuhirup udara, terima kasih ternyata masih tersisa seberkas sinar
Maaf sekali lagi
Kuulangi
Tak tahulah aku hanya manusia
Bukan sufi atau nabi atau dewa
Satu yang kuyakin
Hariku kacau miskin
Hidupku balau
Berkhayal lalu mengingat masa lampau
Adukkan semua busuk dalam wadah
Ku tak sudi mengenang wajah
Buat menangis
Hati teriris
Iblis merusak hidupku
Nafsu mengekang bergetar sampai ke kuku
(Cikampek. 23 November 2007. 20:40 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar