Hentikan puramu
Tantang pedulimu
Kau hanya ingin dihargai
Lalu dihormati
Karena apa?
Jiwa penolongmu sebarkan harta
Lalu busungkan dada berkacak pinggang
Lupakan anakmu yang sedang begadang
Kini pada siapa kau pinjam uang?
Yang pasti tidak kepada orang yang kau beri pematang
Bila kukatakan kau idiot
Kau pasti berdalih lalu melotot
Maumu apa?
Melihat anakmu mati?
Tapi orang di pematang itu yang terus kau beri
Ini anak
Pakai otak
Enyah sedikit saja hati
Senjatamu hanya tangis rengekan hingga pekak lalu tuli
(Cikampek. 23 November 2007. 20:40 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar