Kau semu
Kau nyata untuk tak berbau
Aromamu untuk tak dicium
Walau ragamu selalu bisa membuat senyum
Malam ini hening
Buat kepalaku pening
Dering selular berbunyi
Pintu gerbang terbuka di kedua sisi
Kusangka itu kau
Sayang aku seolah mengigau
Kau tak datang
Akupun tak ingin bertandang
Itu menyakitkan
Itu menyesakkan
Bertemu bertatapan sekedar melihat
Aku tak berani terlalu nekat
(Cikampek, 28 November 2007. Rabu. 20:15 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar